PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sedangkan ca mammae terjadi ketika sejumlah sel pada payudara tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali (Isnaini & Elpiana, 2017). Ca mammae adalah kanker paling umum pada wanita, menyerang 2,1 juta wanita setiap tahunnya, dan juga menyebabkan jumlah kematian terkait kanker terbesar di kalangan wanita. Ca mammae dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti mekanisme hormonal, genetik, virus dan defisiensi imun (Basrie, 2015).
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ASI, antara lain obesitas dan usia menarche (Angorowati, 2013). Karena wanita yang mengalami obesitas setelah memasuki masa menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena ca mammae (Savitri et al ca mammae berdampak pada perubahan fisiologis dan psikologis. Pengaruh lain yang mungkin terjadi pada penderita ca mammae dengan kemoterapi adalah mual dan muntah, perfusi perifer yang tidak efektif. , defisit nutrisi, gangguan integritas kulit/jaringan dan gangguan body image (Tim Pokja DPP SDKI PPNI, 2017).
Pengobatan yang dapat dilakukan terhadap ibu yang sakit adalah kemoterapi, radioterapi dan pembedahan (Savitri et al., 2015). Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien ibu dengan kemoterapi adalah melakukan asuhan peredaran darah, merawat keutuhan kulit, memantau berat badan, memantau hasil pemeriksaan laboratorium, mendiskusikan kondisi stres, dan menganjurkan peningkatan asupan nutrisi.(Tim Pokja SIKI DPP PPNI , 2018).
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Medis Ca mammae
- Pengertian
- Anatomi Payudara
- Fisiologi Payudara
- Etiologi
- Patofisiologi
- Pathway
- Penatalaksanaan
- Klasifikasi
Pria juga bisa menderita ca mammae, namun penyakit ini sekitar 100 kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Lebih dari 80% penyebab payudara terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas dan pernah mengalami menopause. Risiko tertinggi terjadinya cam mammae terjadi jika radiasi diberikan pada masa remaja, saat payudara masih berkembang.
Patofisiologi mamma ca dibagi menjadi tiga stadium, yaitu mamma ca primer, metastasis ke kelenjar getah bening aksila, dan metastasis jauh. Ketika kelenjar susu primer membesar, sel-sel kanker menyusup ke celah antar sel dan berjalan dalam sistem limfatik ke kelenjar getah bening lokal, terutama kelenjar getah bening aksila. Terapi hormon khusus untuk kelenjar susu yang pertumbuhannya disebabkan oleh estrogen dan progesteron alami. Terapi hormon digunakan untuk menurunkan kadar atau menghambat efek hormon tersebut (Savitri et al., 2015).
Skala penilaian ca mammae melihat 3 gambar sel yang berbeda dan menilai setiap skor dari 1-3. Klasifikasi stadium klinis berdasarkan klasifikasi TNM ca mammae berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual edisi ke-6 disajikan pada Tabel 2.2.
Konsep masalah keperawatan
- Pengertian masalah keperawatan
- Kriteria mayor dan minor
- Kondisi terkait
Target: Perilaku defensif (misalnya posisi menghindari rasa sakit), kewaspadaan, perubahan pola tidur, anoreksia, fokus menyempit, fokus diri. Target: penggunaan otot bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, pola pernapasan tidak normal (misalnya takipnea, bradipnea, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes). Tanda dan gejala minor: Subjektif: ortopnea. Definisi: energi yang tidak mencukupi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala dan tanda utama : subyektif : keluhan mudah lelah.. obyektif : denyut jantung meningkat >20% dari keadaan istirahat. Gejala dan tanda ringan: .. subyektif: sesak napas saat/sesudah beraktivitas, rasa tidak nyaman setelah beraktivitas, rasa lemas. target: perubahan tekanan darah >20% dari kondisi istirahat, EKG menunjukkan aritmia saat/sesudah beraktivitas, EKG menunjukkan iskemia, sianosis.
Definisi: perubahan persepsi terhadap penampilan fisik, struktur dan fungsi individu. gejala dan tanda utama: .. subyektif: menunjukkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh.. tujuan: hilangnya fungsi tubuh/perubahan struktur/menghilang.. subyektif: tidak ingin memperlihatkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh, menyatakan perasaan negatif tentang perubahan tubuh, mengungkapkan kepedulian terhadap penolakan/reaksi orang lain, mengungkapkan perubahan gaya hidup.. tujuan : menyembunyikan/menunjukkan bagian tubuh secara berlebihan, menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh, fokus berlebihan pada perubahan tubuh, respons nonverbal terhadap perubahan dan persepsi tubuh, fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu, hubungan sosial berubah. Subjektif : Evaluasi diri yang negatif (misalnya tidak berguna, tidak berdaya), Merasa malu/bersalah, Merasa tidak mampu melakukan sesuatu, Meremehkan kemampuan mengatasi masalah, Merasa tidak mempunyai kekuatan atau kemampuan positif, Melebih-lebihkan penilaian negatif terhadap diri sendiri, Menolak penilaian positif sekalipun. Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau seluler atau fungsional yang timbul secara tiba-tiba atau lambat dan dengan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Konsep Asuhan Keperawatan
- Pengkajian
- Diagnosa keperawatan
- Perencanaan keperawatan
- Implementasi keperawatan
- Evaluasi keperawatan
Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola pernafasan membaik. a) Ventilasi menit meningkat. b) Kapasitas vital meningkat. Tujuan umum : Setelah dilaksanakan asuhan keperawatan diharapkan body image meningkat. a) Melihat bagian tubuh yang lebih besar b) Menyentuh bagian tubuh yang lebih besar. Kriteria hasil: (L.08066) a) Berkurangnya keluhan nyeri b) Berkurangnya meringis c) Berkurangnya postur protektif d) Berkurangnya kegelisahan. a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
Pendidikan. a) menganjurkan posisi duduk jika memungkinkan b) mengajarkan pola makan yang diprogram secara kooperatif. a) bekerja sama dalam pemberian obat sebelum makan, bila diperlukan b) bekerja sama dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan, bila diperlukan Intervensi : perawatan integritas kulit (I.11353) Observasi. a) identifikasi penyebab berkurangnya integritas kulit Terapi.. a) ubah posisi setiap 2 jam jika di tempat tidur. Keluhan sering terbangun menurun c) Keluhan tidak puas tidur berkurang d) Keluhan pola tidur berubah menurun e) Keluhan kurang istirahat menurun Intervensi : dukungan tidur (I.05174) Observasi. a) mengidentifikasi aktivitas dan pola tidur b) mengidentifikasi faktor-faktor pengganggu tidur.
Konsep Home Care Nursing
- Definisi
- Tujuan Home Care Nursing
- Manfaat Home Care Nursing
- Peran Perawat
Evaluasi penting dilakukan agar kesalahan atau kekurangan pada pelayanan yang ada saat ini tidak terulang kembali pada pelayanan kesehatan di masa yang akan datang (Damanik, 2015). Kebutuhan pasien akan terpenuhi dengan membuat pasien lebih nyaman dan puas dengan pelayanan keperawatan yang profesional. Perawat harus mampu berperan sebagai pendidik pasien, advokat pasien, manajer kasus, komunis spiritual-estetika (Parellangi, 2018).
METODE PENELITIAN
Pendekatan (Desain Penelitian)
Subyek Penelitian
Batasan Istilah (Definisi Operasional)
Lokasi dan Waktu Penelitian
Prosedur Penelitian
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Uji Keabsahan Data
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Perbedaan tersebut dikarenakan klien 1 baru pertama kali menjalani kemoterapi, sehingga beberapa gejala yang timbul berbeda dengan klien 2 yang terakhir kali menjalani kemoterapi. Diagnosa yang muncul hanya pada klien 1 yaitu kecemasan b.d kurangnya paparan informasi (D.0080) mempunyai kriteria besar dengan data subjektif merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, dan data objektif melihat tegang. Berdasarkan asumsi peneliti, ada beberapa diagnosa yang muncul pada klien 1 dan 2, namun tidak pada saat menjalani kemoterapi.
Perencanaan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dilakukan dengan menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dan Standar Hasil Keperawatan Indonesia (SLKI). Kendala pada klien 1 adalah pada saat melakukan follow up menggunakan WhatsApp, peneliti tidak dapat melihat langsung keadaan klien, sedangkan pada klien 2 kendala yang peneliti rasakan pada saat melakukan implementasi adalah pada saat menghubungi suami klien, melainkan suami dari klien. pelanggan. tidak kooperatif. Berdasarkan hasil penerapan asuhan keperawatan pada klien 1 dan klien 2, beberapa ibu yang menjalani kemoterapi di RSUD dr.
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien 1 yang baru pertama kali menjalani kemoterapi adalah kecemasan, defisit kognitif, gangguan tubuh, mual dan gangguan pola tidur. Sedangkan diagnosis klien 2 yang terakhir kali juga mendapat kemoterapi adalah gangguan body image, gangguan integritas kulit, risiko defisit nutrisi, mual dan defisit kognitif. Intervensi yang dilakukan pada klien 1 dan 2 sudah sesuai dengan rencana yang disusun tanpa adanya perubahan.
Peneliti melakukan implementasi pada klien 1 dan klien 2 sesuai dengan diagnosa dan rencana yang telah disusun. Peneliti melakukan evaluasi terhadap Klien 1 dan Klien 2 sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan untuk tujuan yang ingin dicapai klien. Dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada klien CA Mammae yang menjalani kemoterapi, maka peneliti selanjutnya harus benar-benar menguasai konsep CA Mammae dengan kemoterapi itu sendiri. Dalam melakukan pengkajian terhadap klien CA Mammae yang menerima kemoterapi, peneliti juga harus memahami konsep kemoterapi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi perawat dan rumah sakit untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien penderita ca mammae secara spesifik dan komprehensif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keluasan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien ca mammae yang menjalani kemoterapi dan juga memberikan semangat bagi peneliti. Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menerima penjelasan secara rinci dan memahami tentang asuhan keperawatan yang akan dilakukan oleh Miftahurrahmah yang bertajuk “Asuhan Keperawatan Klien Ca mammae Dengan Kemoterapi Di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan Tahun 2021”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada pengkajian terhadap kedua klien ca mammae yang menjalani kemoterapi, ditemukan data serupa yaitu kedua klien menjalani mastektomi pada payudara kiri dan kedua klien menjalani kemoterapi. Permasalahan yang belum terselesaikan adalah gangguan integritas kulit terkait efek samping terapi (D.0129) karena diagnosis ini membutuhkan waktu yang lama untuk melihat perubahannya.
Saran
30/publikasi/333642753_STUDI_PHENOMENOLOGI_PENGALAMAN_PASIEN_KANKER_STADIUM_LANJUT_YANG_MENJALANI_KEMOT ERAPI/links/5cf8ef7d299bf1fb185bcb1d/STUDI-TIENTI-ENTI-VENTI-ENTI. ANCED-YANG-ME SIAPA. Apabila saya ingin mengundurkan diri selama menjalani perawatan, saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada sanksi apapun.