• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA DIAGNOSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA DIAGNOSA "

Copied!
127
0
0

Teks penuh

Institusi : Politeknik Kesehatan Kerta Pakar Sidoarjo menyatakan bahwa karya tulis ilmiah berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN MRS. M DENGAN POLA GANGGUAN TIDUR DALAM DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA GEDANGKLUTUK BEJI” bukanlah karya tulis ilmiah orang lain seluruhnya atau sebagian, kecuali berupa kutipan yang mencantumkan sumbernya.

Latar Belakang

Gangguan pola tidur merupakan gangguan jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor internal dan eksternal. Masalah gangguan pola tidur antara lain sulit tidur, ketidakpuasan tidur, melaporkan kurang istirahat, penurunan kemampuan berfungsi, perubahan pola tidur normal, sering terbangun tanpa alasan, jelas (Herdman Kamitsuru, 2015). Dalam pengobatan pasien hipertensi dengan gangguan tidur salah satunya dengan menerapkan standar asuhan keperawatan, salah satunya dengan menjelaskan pentingnya tidur yang cukup, menciptakan lingkungan yang nyaman sebelum tidur, sehingga kualitas tidur dapat meningkat.

Rumusan Masalah

Tujuan

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Koordinasi adalah salah satu tugas terpenting perawat yang bekerja dengan keluarga. Misalnya saja klien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah, sehingga diperlukan koordinasi lebih lanjut dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah. Ibu M mengatakan bahwa beliau sudah lama menderita penyakit darah tinggi. M tidak menuruti anjuran pengobatan, hanya bila sakit kepala sudah terlalu parah barulah Ny. M berobat ke puskesmas.

Peran informal: Tuan S mempunyai tanggung jawab mencari nafkah, Nyonya M sebagai ibu rumah tangga, dan Nyonya Z berperan sebagai anak. 3/3 x 1 = 1 Ny. M mengatakan dia sering merasa bagian belakang kepalanya terasa berat dan sulit tidur jika terlalu banyak beraktivitas. ½ x 2 = 1 Ibu M mengatakan sulit dan mudahnya untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan karena terbiasa dengan tingkat gangguan tidur yang cukup tinggi.

3/3 x 1=1 Ny. M mengatakan bahwa beliau sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam, santan dan lemak serta tidak rutin meminum obat. Dalam peninjauan kasus tersebut, Ny. M mengatakan bahwa dirinya sulit tidur, jantungnya berdebar kencang, pusing, dan badan terasa lemas. Saat dicek tekanan darahnya, hasilnya 180/90 mmHg. Klien mengatakan bahwa anggota keluarga suami atau istri tidak ada yang mempunyai riwayat hipertensi, hanya Ny. M saja yang menderita hipertensi.

3.8  Tabel Implementasi Keperawatan Keluarga Tn.S
3.8 Tabel Implementasi Keperawatan Keluarga Tn.S

Manfaat Penelitian

Metode Penulisan

  • Metode
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Studi Kepustakaan

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari keluarga klien atau kerabat terdekatnya serta hasil pemeriksaan kesehatan lainnya. Studi literatur mengkaji buku-buku sumber yang berkaitan dengan judul studi kasus dan masalah yang sedang dibahas.

Sistematika Penulisan

Jangka pendek: pihak keluarga mengatakan meskipun tidak mengalami masalah serius, hanya saja Ny M sulit tidur karena mengeluh sakit kepala. Pihak keluarga berharap kepada tenaga kesehatan untuk memberikan informasi, pelayanan kesehatan dan pengobatan untuk kesembuhan Ny M. Kata Bu M, dia sudah lama mengidap hipertensi – kata Bu M sering.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Penyakit Hipertensi

  • Definisi Hipertensi
  • Klasifikasi Hipertensi
  • Etiologi Hipertensi
  • Faktor-Faktor Resiko Hipertensi
  • Manifestasi Klinis Hipertensi
  • Patofisiologi Hipertensi
  • Komplikasi Hipertensi
  • Penatalaksanaan Hipertensi
  • Pemeriksaan Penunjang Hipertensi
  • Pathway

Pak. S mengatakan bahwa hanya Ny. Pihak keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi keluhan Ibu M, dan Ibu M mengaku pasrah dan berdoa kepada Allah SWT, serta berusaha menjaga kesehatannya dengan mengatur pola makan dan berolahraga.

Konsep Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Ciri-Ciri Keluarga
  • Tipe Keluarga
  • Tugas Kesehatan Keluarga
  • Peran Perawat Keluarga

Konsep Gangguan Pola Tidur

  • Definisi Gangguan Pola Tidur
  • Penyebab Gangguan Pola Tidur
  • Tanda dan Gejala Gangguan Pola Tidur
  • Tahapan Tidur
  • Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Gangguan Pola Tidur

Gangguan pola tidur merupakan perasaan tidak nyaman atau gangguan yang disebabkan oleh keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami perubahan kualitas atau kuantitas pola istirahatnya (Carpenito, Lynda Juall. 2016). Gangguan pola tidur merupakan gangguan kualitas dan kuantitas tidur yang disebabkan oleh faktor eksternal (Tim Pokja IDDKI, 2017). Tanda dan gejala utama yang subjektif adalah keluhan sulit tidur, keluhan sering terbangun, keluhan tidak puas tidur, keluhan pola tidur berubah, keluhan kurang istirahat, sedangkan tanda dan gejala utama objektif tidak ada.

Tanda dan gejala minor subjektif adalah keluhan berkurangnya kemampuan melakukan aktivitas, sedangkan tanda dan gejala minor objektif tidak ada. Periode fase 2 berlangsung selama 10 hingga 40 menit.. terkadang pada fase tidur 2 seseorang dapat dibangunkan oleh dorongan tiba-tiba dari anggota tubuh.

Konsep Asuhan keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi

Status sosial ekonomi suatu keluarga ditentukan oleh pendapatan kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya. Yang menjelaskan peranan setiap anggota keluarga secara formal dan informal dalam keluarga atau masyarakat. Bagaimana keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama dan apa peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi.

Selain menganalisis data dan menentukan masalah keperawatan keluarga, masalah kesehatan keluarga yang ada juga harus diprioritaskan bersama keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber keuangan keluarga. Keluhan sering muncul. dikurangi menjadi membaik c) Keluhan ketidakpuasan terhadap tidur. dari kemunduran menuju perbaikan.

Kerangka Masalah

Silaturahmi keluarga tersebut meliputi pengajian tahlil rutin setiap hari Rabu untuk Ibu M dan pengajian rutin tahlil setiap hari Kamis untuk Bapak. Jangka panjang: keluarga mengatakan bahwa stressor jangka panjang adalah masalah Ny. Pada saat penilaian dilakukan pada tanggal 3 Maret 2021 Ny. M yang berusia 41 tahun menderita hipertensi, menurut Black & Hawks (2014) dalam tinjauan literatur, orang yang berisiko terkena hipertensi adalah yang berusia antara 30-50 tahun dan perempuan mempunyai risiko lebih tinggi terkena hipertensi.

Dalam proses penilaian yang penulis paparkan, terdapat persamaan antara fakta dan teori terkait tujuan, data dan kriteria yang ditetapkan, namun penulis prihatin dengan kondisi Ibu M seperti stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Pada penilaian diagnosa pertama yaitu pola tidur terganggu berhubungan dengan hambatan lingkungan Ny: 36,5 °C, pada hari kedua Ny M mengatakan tengkuknya agak berat dan masih sulit tidur dengan tekanan darah: 170 /90. mmHg, N: 86x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,5°C dan pada hari ketiga Ny. M mengatakan bahwa beban di tengkuknya sudah berkurang dan dia agak terbangun saat tidur dengan TD: 150/ 80 mmHg, N: 80x/menit, RR: 20x/menit dan S: 36°C.

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

Keluarga Pak S saling membantu dengan tetangga dan jika ada kegiatan di daerah tempat tinggalnya biasanya keluarga Pak S ada di sana. Pak S mengatakan tidak ada nilai atau norma tertentu yang mengikat anggota keluarga tersebut, Sistem nilai yang dianutnya pada keluarga Pak S, dipengaruhi oleh adat istiadat dan agama. Tuan S sebagai kepala keluarga mempunyai kekuasaan untuk mengontrol dan mempengaruhi anggota keluarga untuk mengubah perilakunya.

Anggota keluarga Pak S biasanya sering membantu ketika tetangga atau saudaranya mengadakan pesta dan lain-lain. Keluarga Pak S bisa bersosialisasi dan bertoleransi dengan baik antar warga. Tn. Keluarga S tidak pernah bersikap kasar atau kejam terhadap anggota keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman ketika menjelaskan permasalahan.

Analisa Data

Diagnosa Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Membangun hubungan saling percaya antara klien dan keluarga Respon : Klien dan keluarga menerima kedatangan perawat 2. Respon : Klien dan keluarga memperhatikan saat penjelasan diberikan dan klien dapat menjelaskan kembali tentang tekanan darah tinggi. Respon : Klien dan keluarga memperhatikan saat penjelasan diberikan dan mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala hipertensi 3.

Diskusikan cara merawat atau menjalani pola hidup sehat pada klien Respon : klien dan keluarga memperhatikan dan mengikuti anjuran yang dijelaskan oleh perawat. Anjurkan klien untuk diet garam dan batasi lemak Respon : klien mengikuti anjuran yang disarankan perawat 6.

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Saat meninjau kasus tersebut, penulis membuat 2 diagnosa, yaitu pola tidur terganggu berhubungan dengan kendala lingkungan dan ketidakpatuhan berhubungan dengan pemahaman yang kurang. Pada diagnosis pertama yaitu pola tidur terganggu berhubungan dengan kendala lingkungan dapat teratasi. Tujuan : Dengan melakukan tindakan 3 x 24 jam diharapkan keluarga dapat melakukan perawatan terhadap klien sehingga pola tidur yang terganggu teratasi. . Saat mendiagnosis pola tidur terganggu terkait hambatan lingkungan dan mendiagnosis ketidakpatuhan terkait pemahaman kurang, diperlukan pelaksanaan selama 3 hari.

Stres merupakan masalah persepsi, penafsiran masyarakat terhadap peristiwa yang menimbulkan banyak pemicu stres dan reaksi stres. f) Obesitas, obesitas terutama pada tubuh bagian atas, dengan peningkatan jumlah lemak di sekitar diafragma, pinggang dan perut, berhubungan dengan berkembangnya hipertensi. g) Gizi, konsumsi garam yang terlalu banyak dapat menyebabkan hipertensi pada individu. Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan makanan rendah kalsium, kalium dan magnesium dapat berkontribusi terhadap perkembangan hipertensi. h) Penyalahgunaan narkoba, merokok, banyak mengonsumsi alkohol dan beberapa penggunaan obat-obatan terlarang merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi. Pada dosis tertentu, nikotin pada rokok dan obat-obatan seperti kokain dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara langsung.

PEMBAHASAN

Pengkajian

Asesmen merupakan tahapan dimana perawat mengumpulkan data yang ditandai dengan pengumpulan informasi secara terus menerus dan keputusan profesional yang memberi makna pada informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber: wawancara, observasi terhadap rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan oleh anggota keluarga (Padila, 2012). Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas, maka penulis melakukan penelitian pada keluarga Bapak. S menggunakan format penilaian keluarga, metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang diperlukan.

Diagnosa Keperawatan

Intervensi Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Setelah melakukan observasi dan melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dengan diagnosa medis hipertensi di Desa Gedangklutuk Beji, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan serta saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis. dari hipertensi. Berdasarkan hasil uraian yang diuraikan mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis hipertensi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis melibatkan keluarga dan klien secara aktif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, karena ada beberapa tindakan keperawatan yang memerlukan kerjasama antara perawat, klien dan keluarga.

Sebelum saya bertanda tangan di bawah ini, saya telah mendapat informasi yang jelas tentang tugas pengambilan studi kasus ini dari seorang mahasiswa bernama Putri Anugrah Heni Fajarnia tentang proses pengambilan studi kasus ini dan saya memahami semua yang telah dijelaskan. Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini dan saya telah menerima salinan formulir ini.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Segala data dan informasi dari saya sebagai peserta hanya akan digunakan untuk kepentingan studi kasus ini. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal dan disebut sebagai silent killer karena penderita hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala a) Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, faktor yang mempengaruhinya dapat berupa genetik atau lingkungan. Pola makan tinggi garam menyebabkan pelepasan hormon natriuretik secara berlebihan, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan tekanan darah.

Gambar

3.8  Tabel Implementasi Keperawatan Keluarga Tn.S

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan lampu celah pada segmen anterior OS palpebra tenang, konjungtiva didapatkan injeksi siliar disertai haptik yang terekspose di bagian superior terepitelialisasi dengan

S ada 5 lima evaluasi masalah keperawatan, ada 4 empat masalah keperawatan yang belum teratasi yaitu, pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi, defisit perawatan diri dan gangguan pola