• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asupan Gizi Bagi Wanita Menopause - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Asupan Gizi Bagi Wanita Menopause - Spada UNS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Asupan Gizi Bagi Wanita Menopause

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktek Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi

Dosen Pengampu :

Mujahidatul Musfiroh, S.Kep,Ns., M.Kes, Med

Oleh Kelompok 1 Anggota :

1. Adinda Elsyira (R0419001) 2. Alya Ayu Kharisma (R0419003) 3. Desyiana Fadhilatus A (R0419008) 4. Fatimah Rachmawati (R0419010)

Universitas Sebelas Maret Sekolah Vokasi

Progam Studi Kebidanan Sarjana Terapan

2020

(2)

I. Pendahuluan

Gizi berasal dari bahasa arab “Al-Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Siklus kehidupan wanita akan melalui fase-fase perkembangan yang dimulai sejak bayi, balita, anak-anak, remaja dan lansia, termasuk didalamnya fase menopause. (kasdu, 2004). Gizi memegang peranan sangat penting dalam kesehatan usia lanjut. Masalah kekurangan gizi sering dialami oleh usia lanjut atau disebut usia menopause sebagai akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang dideritanya, kesulitan menelan karena berkurangnya air liur, cara makan yang lambat karena penyakit pada gigi, gigi yang berkurang, dan mual karena masalah depresi. Saat ini, Usia Harapan Hidup wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan Usia Harapan Hidup orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. Hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal menopause.

Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan

semenyenangkan mungkin (Albiner, 2008). Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski demikian, setiap orang tetap

membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral

(Francin, 2005). Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang

memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas.

(Sofianty,2010).

(3)

II. Pembahasan

1. Definisi Menopause

Menopause berasal dari bahasa Latin mensis yang berarti bulan dan bahasa Yunani pausis yang berarti berhenti, kata ini merujuk hanya pada periode menstruasi terakhir. Jika menarke langsung dapat ditentukan di saat wanita untuk pertama

kalinnya mengeluarkan darah haid, menopause baru bisa ditentukan dengan pasti satu tahun setelah menstruasi berhenti (Bobak,2005). Menopause adalah berhentinya fungsi reproduksi wanita ditandai dengan berhentinya menstruasi pada usia sekitar 50 tahun akibat dari tidak diproduksinya hormon estrogen oleh ovarium (Bohme, 2001;

Manuaba, 2010). Menopause mengacu pada kondisi yang disebut “perubahan hidup”

pada wanita, yakni saat menstruasi berhenti, seorang wanita dikatakan mengalami menopause jika dalam setahun tidak lagi mengalami periode menstruasi. Pada masa ini, aktivitas dari ovarium menurun sampai ovulasi berhenti (Kozier, 2011).

Sementara itu, WHO mendefenisikan menopause sebagai berhentinya menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut, periode menstruasi terakhir secara retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Brashers, 2007).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan masa dalam kehidupan wanita dimana dalam setahun menstruasi berhenti sebagai akibat dari tidak diproduksinya lagi hormon estrogen di ovarium sehinnga masa

reproduksi wanita berakhir.

2. Fase menopause

Menurut Manuaba (2009), menopause menjadi tiga periode, yaitu :

a. Fase pra-menopause (klimakterium), pada pase ini seorang wanita mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan 19

psikologi/kejiwaan, terjadi perubahan fisik. Berlangsung selama 4-5 tahun, yang terjadi pada usia antara 48-55 tahun.

b. Fase menopause Terhentinya menstruasi. Perubahan dan keluhan psikologi dan fisik yang semakian menonjol yang berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun.

c. Fase pasca-menopause (serium), terjadi pada usia diatas 60-65 tahun, wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologi dan fisik, dan keluhan semakin berkurang.

(4)

3. Penyebab terjadinya menopause

Menurut Saydam (2012), penyebab utama munculnya kondisi menopause ini jelas sangat ditentukan oleh usia yang bersangkutan, yang menyebabkan juga munculnya reaksi hormone yang dihasilkan oleh tubuh wanita. Kondisi hormone mengakibatnya sel teliur melepaskan hormone estrogen dan progesteron, sampai akhirnya pelepasan sel telur juga ikut berhenti. Indung telur wanita yang telah mencapai usia 45-50 tahun biasanya mulai mengerut dan tidak lagi terangsang oleh hormone seks seperti sedia kala.

4. Pengertian Gizi Nutrisi

Gizi (Nutrisi) adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.Gizi atau nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan sertahubungannya dengan ksehatan, ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi)membahas sifat-sifat nutrient yang terkandung dalam makanan,pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terjadi kekurangangizi, zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan di gunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

5. Ciri-ciri Menopause (Akibat Hilangnya Estrogen) yaitu :

a. Rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem.

b. Gelisah, letih, dan ansietas.

c. Penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh.

d. Peningkatan tekanaan darah.

6. Perubahaan kejiwaan menjelang menopause a. Merasa tua.

b. Merasa tidak menarik lagi.

c. Merasa tertekan karena takut menjadi tua.

d. Mudah tersinggung.

e. Mudah kaget sehingga jantung berdebar.

f. Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami.

g. Rasa takut bahwa suami akan selingkuh.

h. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai orgasme.

i. Merasa sudah tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu.

j. Merasa memberatkan keluarga dan orang lain.

7. Perubahan fisik menjelang menopause

a. Kulit menjadi kendor (lemak bawah kulit mengendor).

b. Kulit mudah terbakar sinar matahari (timbul pigmentasi dan menjadi hitam).

c. Timbul bintik hitam pada kulit.

d. Kulit kering dan keriput (kelenjar kulit kurang berfungsi).

(5)

e. Metabolisme tubuh menurun (menurunya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin, pembakaran dan keperluan tubuh).

f. Kemampuan mereabsorpsi sari makanan semakin berkurang (sering terjadi obstipasi).

g. Liang senggama terasa kering.

h. Kepuasan berkemih dan buang air besar semakin berkurang.

i. Tulang mengalami deklasifikasi (pengapuran).

8. Prinsip Gizi Pada Usia Menopause

Menopause di masukan kedalam kelompok rentan gizi meskipun tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan badan, bahkan sebaiknya sudah terjadi involusi dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi di sebabkan kondisi fisik, baik anatomis maupun fungsionalnya.

Fungsi alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun, sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan,.

Makanan yang tidak banyak mengandung lemak, pada umumnya lebih mudah dicerna, tetapi harus cukup mengandung protein dan karbohidrat.

Gizi seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi per harinya dengan asupan za-zat gizi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi orangdewasa dengan berat normal adalah sekitar 2000-2200 Kkal per hari. Dengan pemenuhan gizi secara seimbang ini diharapkan seseorang tidak kelebiahan atau kekurangan berat badan dan jugaterjangkit suatu penyakit seperti diabetes mellitus atau anemia. Apabila cukup mengkonsumsi gizi seimbang, tidak diperlukan asupan gizi tertentu untuk mencegah ganguan. Namun, tidak ada salahnya untuk mengatispasi kebutuhan makanan yang diperlukan pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh. Terutama, jika memilki resiko kena gangguan tubuh tertentu yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Jenis makanan tersebut diantaranya mengandung phytohormon estrogen, seperti kacang kedelai atau pepaya. Selain itu, jangan lupa mengkonsumsi makanan yang

mengandung vitaminD, seperti ikan tuna, salmon, minyak ikan, telur, dan susu.

Meskipun vitamin D sendiri sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari yang dapat diperoleh dengan mudah. Pada dasarnya, kecukupan gizi pada usia menopause sama seperti kecukupan gizi pasa kelompok usia yang lebih muda. Satu satunya

pengecualian adalah penurunan kebutuhan akan energi yang mengikuti penambahan usia.

Makanan yang dibutuhkan dalam masa menopause ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Pola makanannya juga tidak boleh sama seperti saat usia 30-40 tahun. Karena kebutuhan nustrisinya jelas berbeda. Makan makanan yang sehat dan sesuai

kebutuhan merupakan pendukung untuk hidup berkualitas pada wanita menopause.

Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.

(6)

Prinsip dasar untuk memenuhi gizi pada wanita menopause yaitu :

a. Pemberian diet yang sesuai dengan penyakit yang diderita disamping pengobatan

b. mengkonsumsi pil tambah darah, untuk mengatasi anemia

c. mengkonsumsi susu nonfat/makanan tinggi kalsium untuk menanggulangi osteoporosis

d. mengkonsumsi cukup serat (sayuran dan buah) untuk mengatasi konstipasi e. olah raga dengan teratur

f. membatasi asupan natrium / sodium yang terdapat pada makanan kemasan biasanya camilan-camilan yang sering dikonsumsi.

Asupan gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi wanita menopause, antara lain:

a. Kalsium

Kadar estrogen mengalami penurunan yang signifikan selama menopause.

Keadaan ini membuat kebutuhan kalsium wanita mengalami peningkatan. Jika kebutuhan tersebut tidak tercukupi, pengeroposan tulang akan lebih cepat terjadi.

Karenanya, bagi wanita menopause yang tidak menggunakan pengganti estrogen, dirinya dianjurkan untuk mendapatkan 1.200 miligram kalsium per hari. Kalsium bisa didapatkan dari susu, keju, dan yoghurt.

b. Vitamin D

Vitamin D sangatlah penting untuk melindungi tulang Anda selama menopause. Susu dan turunan produknya, seperti yoghurt dan keju, juga berkhasiat dan mengandung vitamin D.

c. Buah dan sayur

Metabolisme melambat seiring bertambahnya usia, dan wanita di usia pertengahan empat puluh cenderung menjadi lebih tidak aktif. Hal tersebut malah akan menambah berat badan―salah satu gejala menopause yang paling ditakuti.

Dengan mengonsumsi buah dan sayuran yang rendah kalori, Anda dapat membantu mengurangi berat badan sekaligus mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan agar tetap sehat.

d. Zat besi

Kebutuhan zat besi Anda sebenarnya mengalami penurunan selama masa menopause. Karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan seperti potongan daging sapi, telur, atau serealia pada porsi yang sesuai. Kesemuanya mengandung kandungan zat besi, yang baik untuk menunjang kesehatan tubuh selama menopause.

e. Kedelai

(7)

Beberapa ahli berpendapat bahwa kedelai mampu mengatasi keluhan hot flash saat menopause. Ini karena kedelai mengandung senyawa isoflavon, yang mampu menjadi duplikat estrogen di dalam tubuh.

f. Biji-bijian utuh

Beberapa biji-bijian, seperti gandum potong baja, quinoa, barley, dan beras merah, menyediakan vitamin B yang membantu meningkatkan energi, mengelola stres, dan menjaga fungsi sistem pencernaan saat menopause.

Di samping itu, asam folat dan serat dalam biji-bijian juga dapat

membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular yang mengintai wanita menopause.

g. Air

Wanita menopause wajib mengonsumsi air putih pada jumlah yang tepat setiap hari. Hal ini bertujuan agar keluhan kulit dan vagina kering tidak bertambah parah. Di samping itu, minum air putih juga membantu mengurangi perut kembung yang terjadi akibat perubahan hormon.

9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Nutrisi pada Menopause

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada wanita menopause diantaranya :

a. Penurunan hormone

Menurunya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, sehingga menimbulkan gangguan buang air besar misalnya sembelit.

Redahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid menyebabkan pengapuran pada tulang (dekalsifikasi), artinya tulang kekurangan kalium sehingga keropos dan mudah patah. Menurunnya pengeluaran hormon insulin dan tiroksin menyebab-kan perubahan pada metabolisme tubuh. Perubahan metabolisme, penurunan estrogen, serta menurunnya pengeluaran hormon paratiroid menyebabkan perubahan sistem jantung dan pembuluh darah.

b. Gizi

Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh baik untuk energi, penambahan kalsium dan sebagainya.

(8)

10.Terapi yang Dapat Dilakukan oleh Wanita Menopause a. Olahraga teratur dan hindari stres

Untuk mencegah gejala lebih awal dan meningkatkan kekuatan tulang dengan jalan kaki, jogging, medetasi dan yoga.

b. Konsumsi makanan kaya kalsium

Untuk mengurangi pengeroposan dan patah tulang dengan asupan susu, keju, kacang-kacangaan, serta roti.

c. Terapi Sulih Hormone (TSH)

Tujuan dasar terapi ini untuk menggantikan estrogen yang hilang agar jangka panjang dan pendek dapat teratasi.

d. Makan buah-buahan dan sayuran

Pepaya, kedelai, bengkoang dan terong yang banyak mengandung zat antioksidan pencegah penuaan dan serangan radikal bebas. Mengandung vitamin B1, B6, B12, asam Folat, serta vitamin E dan A. Ada juga selenium pada golongan mineral, isofalvon, dan karetonoid.

e. Kurangi asupan kafein

Untuk mempercepat penyerapan kalsium dengan menghindari kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.

f. Jauhi rokok :

Menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan rentan osteoporosis.

(9)

III. Kesimpulan

1. Menopause merupakan masa dalam kehidupan wanita dimana dalam setahun menstruasi berhenti sebagai akibat dari tidak diproduksinya lagi hormon estrogen di ovarium sehinnga masa reproduksi wanita berakhir.

2. Pada dasarnya, kecukupan gizi pada usia menopause sama seperti kecukupan gizi pasa kelompok usia yang lebih muda. Satu satunya pengecualian adalah penurunan kebutuhan akan energi yang mengikuti penambahan usia. Namun, tidak ada salahnya untuk mengatispasi kebutuhan makanan yang diperlukan pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh. Terutama, jika memilki resiko kena gangguan tubuh tertentu yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.

(10)

IV. Saran

1. Bagi ibu menopause Ibu menopause perlu meningkatkan pengetahuan mengenai konsumsi gizi yang baik saat menopause dengan mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan serta mencari informasi melalui media cetak ataupun media elektronik

sehingga dapat membantu meningkatkan kesiapan ibu dalam menghadapi menopause.

2. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas. Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa. Selain itu, jangan lupa mengkonsumsi makanan yang mengandung vitaminD, seperti ikan tuna, salmon, minyak ikan, telur, dan susu. Meskipun vitamin D sendiri sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari yang dapat diperoleh dengan mudah.

(11)

V. Daftar Pustaka

Pohan, Atika.2017.PENGETAHUAN IBU MENOPAUSE TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA MASA MENOPAUSE DI DESA SUBUR KECAMATN AIR JOMAN KABUPATEN ASAHAN JURNAL STINDO PROFESIONAL Volume 16 | Nomor 1 | Januari 2017 I S S N : 2443 - 0536 JURNAL STINDO PROFESIONAL [81]. http://jurnalstipro.com/wp-

content/uploads/2019/01/jurnal_atika_pohan_terbit_januari_2017_edisi_1.pdf.

Diakses pada Rabu, 25 Maret 11.00 WIB

Yeni, Mardha.2013.GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENOPUASE TENTANG

KEBUTUHAN GIZI PADA MASA MENOPAUSE DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN

2013.http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Marda%20Yeni.pdf diakses pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 12.38 WIB

Prasetyo, boby agung.2018.7 Makanan Tepat untuk Wanita Menopause.

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616543/7-makanan-yang-tepat-untuk- wanita-menopause diakses pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 12.00 WIB.

(12)

GIZI DALAM DAUR ULANG KEHIDUPAN PADA MASA MENSTRUASI

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi

Oleh Kelompok 1 Anggota :

1. Aina Alifyana Devi (R0419002) 2. Caroline Dharmawan (R0419007) 3. Evinka Shella Dewi (R0419009) 4. Fauziah Rahmawati (R0419011)

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SARJANA TERAPAN SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019

(13)

Pendahuluan

Menstruasi merupakan proses kompleks yang melibatkan beberapa hormon, organ seksual dan sisterm saraf. Hormon memiliki pengaruh penting dalam menstruasi, jika hormon tidak seimbang maka siklus akan terganggu. Siklus menstruasi merupakan pertanda klinis fungsi reproduksi wanita. Panjang siklus menstruasi diketahui sebagai prediktor kesehatan seperti kanker payudara dan faktor risiko kardiovaskular. Siklus menstruasi didefinisikan siklus pendek jika 25 hari, normal 26–34 hari, atau panjang 35 hari. Siklus menstruasi yang tidak normal juga dikaitkan dengan penurunan fertilitas. Jarak siklus menstruasi berbeda pada setiap wanita, umumnya berkisar 15-45 hari rata-rata 28 hari dan lamanya berkisar 2-8 hari rata-rata 4-6 hari dengan darah yang dikeluarkan berkisar 60-80 ml per siklus. Fase-fase siklus menstruasi tersebut adalah fase menstrual, fase preovulatori, ovulasi dan fase pasca ovulatori.

Berat badan sebagai representasi massa lemak tubuh memiliki pengaruh terhadap keseimbangan hormon dan menstruasi. Berat badan berlebih dan obesitas merupakan kondisi abnormal ditandai dengan penumpukan lemak berlebihan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik yang dapat mengganggu kesehatan.Siklus menstruasi dipengaruhi oleh usia, status gizi, keadaan emosi dan massa lemak tubuh. Remaja vegetarian cenderung mengalami defisiensi beberapa zat gizi seperti protein, zat besi (Fe), Vitamin B12. Protein nabati merupakan protein dengan nilai biologis rendah karena tidak mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan untuk proses fisiologis tubuh. Asupan zat besi vegetarian adalah zat besi nonheme yang terdapat dalam bahan makanan nabati yang kandungan zat besi rendah dan tingkat penyerapannya sangat rendah. Absorpsi besi yang efektif dan efisien memerlukan suasana asam dan adanya reduktor, seperti vitamin C. Absorpsi besi dalam bentuk nonheme dapat meningkat empat kali lipat dengan adanya vitamin C. Oleh karena itu, kekurangan vitamin C dapat menghambat proses absorpsi besi. Vitamin C dapat menghambat pembentukan hemosiderin yang diimobilisasi untuk membebaskan besi jika diperlukan.

Vitamin C juga memiliki peran dalam pemindahan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati. Vitamin B12 yang berasal dari bahan pangan nabati jumlah dan tingkat penyerapannya juga sangat rendah. Hal ini sebagai risiko potensial defisiensi zat gizi bagi kelompok remaja putri yang mengalami menstruasi setiap bulan.

Asupan zat gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Selain itu kelebihan dan kekurangan gizi secara umum berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus memberikan ransangan impuls ke Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Kedua hormon ini berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi. Zat gizi yang harus dipenuhi diantaranya zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak dan protein. Asupan karbohidrat dapat berpengaruh terhadap pemenuhan kalori selama fase luteal, asupan protein berpengaruh terhadap panjang fase folikuler dan asupan lemak berpengaruh terhadap hormon reproduksi. Hal tersebut mempengaruhi jumlah insulin dan leptin. Dalam sistem reproduksi hormon tersebut berpengaruh terhadap GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Sekresi GnRH akan berpengaruh terhadap pengeluaran FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) yang akan merangsang ovarium untuk terjadi folikulogenesis (berakhir dengan ovulasi) dan steroidogenesis (menghasilkan estrogen dan progesteron).

(14)

Pembahasan

Kematangan organ reproduksi pada wanita ditandai dengan menstruasi. Pada masa remaja terjadi peningkatan kebutuhan gizi dikarenakan pada masa remaja laju pertumbuhan meningkat. Status gizi menujuk pada asupan gizi yang telah diterima tubuh. Kekurangan nutrisi pada wanita / remaja putri dapat menyebabkan terjadinya hormonal berupa :

1. Gangguan siklus ovulasi, hal ini dapat mengganggu terjadinya gangguan fertilitas 2. Kurangnya nutrisi juga dapat berpengaruh terhadap pematangan seksual,

pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan akan menjadi penyebab terganggunya fungsi reproduksi. Terganggung fungsi reproduksi akan tampak dengan adanya gangguan menstruasi yang terjadi.

Pada pemenuhan kebutuhan gizi untuk pertumbuhan normal diperlukan nutrisi yang memadai, kecukupan zat gizi energi, protein, lemak dan kesediaan nutrisi esensial sebagai bahan pertumbuhan tubuh. Gizi atau makanan, selain sebagai pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental juga dibutuhkan untuk mendukungan kesuburan seorang wanita.

Asupan gizi yang sesuai dapat meningkatkan fungsi reproduksi. Namun asupan yang tidak sesuai akan berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi merupakan suatu petunjuk yang penting dalam melihat adanya gangguan fungsi sistem reproduksi yang berhubungan dengan risikoterjadinya berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, infertilitas serta patah tulang.

Makanan yang bergizi tinggi dan berlemak tinggi akan menyebabkan pertambahan berat badan pada remaja putri. Hal ini akan disertai dengan kandungan kolesterol yang meningkat. Adanya kolestrol yang berlebih maka dapat menjadi prekusor dari hormon estrogen.Obesitas pada wanita dapat menimbulkan risiko gangguan mentruasi dan penyakit lain seperti meningkatnya prevalensi kanker yang sensitif terhadap hormon wanita. Sel-sel lemak tidak hanya penyimpan energi tetapi juga berperan sebagai organ endokrin yang aktif sehingga menimbulkan kerentanan penyakit pada obesitas.

Pada remaja putri dengan status gizi lebih dapat mengalami gangguan menstruasi. Hal tersebut terjadi seiring dengan peningkatan produksi estrogen. Selain dari ovarium, estrogen juga akan diproduksi oleh jaringan adiposa. Peningkatan hormon estrogen tersebut

menyebabkan terjadi peningkatan hormon androgen yang dapat mengganggu perkembangan folikel sehingga tidak terjadi kematangan folikel. Selain itu peningkatan estrogen juga dapat merangsang hipotalamus dan kelenjar hipofisis sehingga produksi luteinizing hormone (LH) semakin banyak. LH yang terlalu cepat keluar dapat mennyebabkan hiperandrogenisme kadar testosterone yang rendah sehingga ovulasi tidak terjadi.

Pada remaja putri dengan status gizi kurang juga dapat mengakibatkan gangguan menstruasi. Hal tersebut berkaitan dengan penurunan hormon gonadotropin untuk mensekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH). Pada keadaan tersebut maka estrogen akan turun sehingga berdampak pada menstruasi. Penurunan LH akibat status gizi yang rendah maka dapat menyebabkan pemendekan fase luteal. Kekurangan gizi

merupakan faktor penting yang berhubungan dengan gangguan hipotalamus, hipofisis dan ovarium.Pemenuhan kebutuhan zat gizi juga dapat berpengaruh terhadap dismenorea. Pada

(15)

saat terjadi menstruasi hormon esterogen meningkat dan hormon progesteron menurun, sehingga akan menyebabkan terbentuknya prostaglandin.

Adanya status gizi yang tidak normal akan berpengaruh terhadap hormon reproduksi tersebut. Ketika prostaglandin bertambah banyak maka menyebabkan vaso spasme pada arteriol uterin yang membuat iskemia dan kram pada perut bagian bawah sehingga terjadi rasa nyeri.Remaja putri dengan status gizi yang baik dan menjaga berat badan tetap ideal akan mencapai pubertas secara normal, mengalami menstruasi secara normal dan tanpa gangguan.

Adanya keadaan yang demikian maka akan mendukung remaja putri dalam hubungannya dengan reproduksi di masa mendatang. Fungsi sistem reproduksi dapat ditingkatkan dengan menjaga status gizi. Perbaikan status gizi dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.

Jenis makanan yang berpengaruh terhadap fungsi reproduksi diantaranya : 1. Makanan dengan kandungan asam folat

Asam folat berkolaborasi dengan vitamin B12 dan vitamin C untuk membantu tubuh dalam memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru. Senyawa protein ini akan membantu pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA, membangun fondasi dasar tubuh yang membawa informasi genetik seseorang.

Salah satu fungsi asam folat adalah membentuk sel darah merah. Tanpa asam folat yang cukup, maka produksi sel darah merah akan selalu di bawah normal sehingga wanita yang sedang menstruasi mudah mengidap anemia

2. Makanan dengan kandungan vitamin C

Vitamin C berguna untuk pertumbuhan sel, meningkatkan peredaran darah dan umumnya untuk mengembangkan sistem pertahanan tubuh. Gejala kekurangan

vitamin C salah satunya adalah anemia. Jadi Vitamin C sangat berperan penting dalam sehari-hari terutama ketika haid. Vitamin C dapat ditemukan pada anggur dan lemon 3. Makanan dengan kandungan vitamin E

Vitamin E dapat menghilangkan beberapa gejala PMS. Sumber Vitamin E terdapat pada alpukat dan kuning telur.

4. Makanan dengan kandungan vitamin B12 dan omega 3

Ketidaknyamanan saat mengalami kram menstruasi dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan vitamin B12. Anda dapat menemukannya di dalam telur, kacang-kacangan, biji-bijian, yoghurt, dan makanan laut.

Vitamin B12 merupakan salah satu zat gizi mikro yang perperan dalam sintesis hemoglobin pada fase ovulasi. Pemenuhan asupan vitamin B12 tidak

berhubungan dengan siklus menstruasi disebabkan oleh kegunaan vitamin B12 yang tidak lansung berkaitan aktifitas otak dan kerja hormon FSH namun lebih kepada sintesis hemoglobin yang berperan pada fase ovulasi.

(16)

5. Kalsium

Kalsium adalah zat gizi yang wajib Anda konsumsi saat menstruasi. Mineral yang satu ini dapat membantu Anda untuk mengurangi perut kram dan kembung.

Kalsium juga dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda dan meningkatkan konsentrasi. Dapatkan kalsium dalam susu, yoghurt, keju, almond, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.

6. Seng, dan aluminium

Zat gizi tersebut banyak terkandung dalam kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan, daging dan juga ikan laut.Status besi yang rendah dalam tubuh berdampak pada kadar hemoglobin menurun di bawah batas normal. Peranan dari hemoglobin adalah mengantar oksigen dalam tubuh termasuk ke otak. Siklus

menstruasi dikendalikan oleh sistem hormon dan dibantu oleh kelenjar hipofisis pada otak. Apabila kinerja otak berkurang karena jumlah oksigen yang diterima tidak optimum maka akan mempengaruhi kerja hipotalamus. Hipotalamus yang terganggu akan berdampak pula pada kerja hormon estrogen dan progesteron menjadi terhambat.

Sehingga biasanya siklus menstruasi tersebut tidak teratur dan panjang (oligomenorrhea). Setiap hari, tubuh membutuhkan zat besi sebesar 18 mg.

7. Makanan yang mengandung protein

Asupan protein yang adekuat sangat penting untuk mengatur integritas, fungsi, dan kesehatan manusia dengan menyediakan asam amino sebagai prekursor molekul esensial yang merupakan komponen dari semua sel dalam tubuh.

Pemenuhan kebutuhan protein yang kurang dari kebutuhan tubuh akan mempengaruhi kadar estrogen sehingga kadar FSH tidak mencapai puncak. Dampak dari pertumbuhan follikel terhenti adalah tidak terjadi ovulasi. Keadaan ini

berpengaruh pada perpanjangan siklus menstruasi.

(17)

Kesimpulan

Asupan gizi yang sesuai pada masa menstruasi akan sangat berpengaruh terhadap siklus menstruasi. Fungsi sistem reproduksi dapat ditingkatkan dengan menjaga status gizi.

Perbaikan status gizi dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.

Jenis makanan atau zat gizi yang berpengaruh pada masa menstruasi antara lain asam folat, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin B12, Omega 3, Kalsium, Seng dan protein.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prathita, Y. A., Syahredi, S., & Lipoeto, N. I. (2017). Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1), 104-109.Diakses pada tanggal 24 Maret 2020

2. Wahyuni, Y., & Dewi, R. Gangguan siklus menstruasi kaitannya dengan asupan zat gizi pada remaja vegetarian. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 76-81.Diakses pada 25 Maret 2020

3. Novita, Riris. "Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya." Amerta Nutrition 2.2 (2018): 172- 181.

Referensi

Dokumen terkait

Pendahuluan: Tekanan darah tinggi dapat menyerang semua usia termasuk wanita menopause. Perilaku kurang mengkonsumsi asupan serat seperti buah dan sayur, merupakan

Hubungan asupan asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh dan Natrium dengan kejadian hipertensi pada wanita menopause di Kelurahan bojongsalaman.. Journal of Nutrition

8 Sebelum seorang wanita memasuki masa menopause, ia mengalami perubahan-perubahan fisik pada tubuhnya, yang ditandai dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi

Posyandu-Posyandu Lansia Kabupaten Rokan Hulu tahun 2013 yaitu 48,06 tahun.Variabel yang berhubungan sebab akibat terhadap usia menopause adalah variabel konsumsi makanan

terutama Desa Rambah Tengah Hilir pada survey awal, banyak ditemui wanita menopause pada status gizi diluar batas normal yakni Underweight dan Obesitas, dan

Wanita menopause harus memakan makanan yang beraneka ragam dan menggunakan semua macam bahan makanan dari semua golongan serta bahan makanan dalam jumlah dan

Dari dasar di atas, hubungan antara menopause, defisiensi estrogen dan terjadinya OA pada tulang belakang terutama pada daerah lumbal masih perlu diteliti

Mampu menjelaskan prinsip penyusunan gizi seimbang ibu hamil sesuai status kesehatan 6 Mampu menjelaskan prinsip penyusunan gizi seimbang ibu hamil sesuai zat gizi dalam makanan 7