• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit File dan Database Komputer

N/A
N/A
Putri Ayu Febiyanti

Academic year: 2024

Membagikan "Audit File dan Database Komputer"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Audit File-file Komputer Audit File-file Komputer

dan Database dan Database

EDP AUDIT

(2)

Latar Belakang

Fail merupakan sejumlah arsip, rekord, atau data serta informasi yang saling berkaitan dan tersimpan dalam sebuah ruang penyimpanan sekunder. Sedangkan database merupakan sekumpulan fail berguna yang tadi telah diarsipkan. Melakukan audit terhadap file-file komputer

dan database merupakan salah satu tugas penting yang dilakukan oleh auditor. Karena bagi auditor, fail-fail atau database merupakan bukti-bukti pembukuan yang dihasilkan dalam

metode PDE lainnya sehingga menjadi kewajiban pula bagi seorang auditor untuk membuktikan kewajaran atas catatan-catatan tersebut.

(3)

HOW TO?

Dalam mengaudit fail-fail komputer dan database, auditor dapat melakukan pengujian ketaatan maupun pengujian substantif dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa sistem PDE telah memproses data Akuntansi secara benar serta untuk mengetahui keberadaan dan efektivitas pengendalian. Kedua jenis pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari tiga alternatif yang ada, yaitu tanpa memeriksa fail data, dengan menggunakan data sebenarnya atau dengan menggunakan data simulasi.

(4)

Pengujian

Pengendalian

Pengujian pengendalian dalam audit terhadap fail-fail komputer dan database pada dasarnya dimaksudkan untuk menguji bagaimana akses terhadap fail-fail

tersebut,untuk menjamin kelangsungan operasi, serta untuk membuktikan kesesuaian antara isifail tersebutdengan prosedur-prosedur pengendalian yangdiharapkan.

Dalam audit fail-fail komputer dan database, pengujian pengendalian diarahkan untuk mengakses risiko pengendalian dengan mengarahkan perhatian pada

beberapa aspek penting seperti:

Pengendalian terhadap akses ke fail-fail dan database Jaminan kelangsungan operasi

Kesesuaian antara isi fail tersebut dengan prosedur-prosedur pengendalian yang diharapkan.

(5)

Pengendalian terhadap akses ke fail-fail dan database

01 02

Dapat membaca data saja

Dapat membaca dan menambahkan data

03 04

Dapat membaca dan megubah data

Dapat membaca dan

menghapus data

(6)

Jaminan Kelangsungan Operasi

Dalam sistem database, sistem pencatatan aktivitas (transaction log) dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan operasi organisasi yang bersangkutan karena dengan pencatatan ini dimungkinkan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dengan cara memproses kembali salinan cadangan database yang dibandingkan dengan semua transaksi yang telah dicatat dan diproses sejak salinan cadangan tersebut dibuat. Istilah audit trail control dapat digunakan sebagai gambaran untuk menjelaskan mengenai jenis pengendalian ini, dengan tujuan untuk mengetahui kronologi kejadian baik terhadap definisi data maupun terhadap database itu sendiri sehingga dapat diketahui pembuatannya, akses, modifikasi ataupun penghapusan yang dilakukan terhadap definisi data maupun database. Selain itu, isi dari database tersebut juga perlu dicatat, baik sebelum maupun sesudah terjadinya perubahan terhadap database yang bersangkutan, di samping mencatat data transaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Bagi auditor, catatan-catatan tersebut harus pula dapat diakses karena menunjukkan sejarah transaksi yang terjadi: sebelum kejadian, aktivitas yang mengakibatkan perubahan, dan sesudah kejadian, auditor tentunya ingin membuktikan kebenaran dari isi database itu sendiri.

(7)

Kesesuaian antara isi fail tersebut dengan

prosedur-prosedur pengendalian yang diharapkan

Isi dari fail dan database juga memberikan bukti adanya kesesuaian dengan ketentuan yang dibuat oleh manajemen. Dengan membandingkan antara isi fail dan database

mengenai ketentuan-ketentuan manajemen ini dengan yang sebenarnya terjadi maka auditor dapat menilai apakah telah terjadi penyimpangan atau kesalahan pemrosesan

sehingga merupakan salah satu langkah dalam pengujian pengendalian.

(8)

Pengujian Substantif

Pangujian substansif merupakan pengujian yang bermaksud mensahihkan (memvalidasi) keakuratan nilai-nilai transaksi, besarnya kesalahan moneter yang terjadi serta saldo-saldo yang ada. Pengujian ini dilakukan dengan prosedur analitis serta pengujian langsung terhadap

transaksi dan saldo-saldo. Beberapa teknik audit berbantuan komputer (TABK) dapat

digunakan untuk melakukan pengujian substansif ini, yang mana dapat membantu auditor untuk mengetahui apakah ada nilai-nilai yang dihilangkan, yang salah diklasifikasikan atau

yang salah periode akutansinya, di samping dapat pula untuk menguji kebenaran penjumlahan dan rekonsiliasi.

(9)

Audit atas Isi Fail dan Database

01 02

03

Tanpa Memeriksa Fail Data Menggunakan Data yang Sebenarnya

Menggunakan Data Simulasi

(10)

Tanpa Memeriksa Fail Data

Dalam pengujian pengendalian, alternatif ini dapat digunakan apabila fail-fail tersebut disimpan di dalam media penyimpanan yang memungkinkan bagi auditor untuk memeriksa secara visual.

Sementara itu dalam pengujian substansif auditor dapat menggunakan alternatif pertama ini dengan cara memeriksa hasil cetakan fail-fail tersebut. Hal ini bisa dilakukan apabila masih memungkinkan untuk mencetak fail-fail dan database tersebut, dalam arti cetakannya masih dapat dikategorikan sebagai wajar atau tidak terlalu banyak. Apabila jumlah cetakannya terlalu banyak atau tidak wajar, maka alternatif ini menjadi tidak layak atau tidak feasible atau dapat dikatakan sebagai datanya tidak dapat dicetak.

(11)

Menggunakan Data yang Sebenarnya

Dalam pengujian pengendalian, penggunaan data yang sebenar-benarnya dapat memberikan informasi kepada auditor mengenai efektivitas pengendalian yang tampak dalam fail-fail produksi seperti otorisasi yang memadai, klasifikasi akun yang sesuai, periode pencatatan yang beroperasi secara efektif, dan sebagainya.

Sementara itu dalam pengujian substansif auditor dapat menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan program utilitas.

2. Dengan menggunakan program yang dibuat dengan tujuan khusus.

3. Dengan menggunakan program pemeriksaan umum.

(12)

Menggunakan Data Simulasi

Pengujian dengan menggunakan data simulasi, dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas operasional pengendalian-pengendalian dari bukti-bukti yang ada di dalam data simulasi, di samping untuk memperoleh bukti mengenai keakuratan lojik pemrosesan program yang bersangkutan.

(13)

Thank Thank

you! you!

Referensi

Dokumen terkait

Agar pencegahan kecurangan tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka dibutuhkan suatu alat pengendalian yaitu adanya pelaksanaan audit internal, yaitu suatu fungsi yang

Agar pengendalian internal berjalan secara efektif, diperlukan adanya bagian audit internal yang independen dengan fungsi pertanggungjawaban atas fungsi-fungsi

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh kompetensi, kemampuan pemecahan masalah dalam tim, kematangan audit dan aktivitas komputer audit terhadap kinerja

 Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam menjaga

Pemahaman yang memadai tentang perangkat keras, perangkat lunak dan sistem pengolahan data dengan komputer adalah penting untuk merencanakan penugasan audit dan

Tujuan di lakukannya audit sistem informasi akuntansi siklus pendapatan pada PT Sinchew Indonesia adalah untuk memastikan pengendalian umum yang meliputi

Dengan koefisien determinasinya adalah 59,1% hal ini menjelaskan bahwa Peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer adalah sebesar 59,1% dan sisanya, yaitu 100%

Laporan audit internal ditujukan untuk kepentingan manajemen yang dirancang untuk memperkuat pengendalian audit intern, untuk menentukan ditaati