• Tidak ada hasil yang ditemukan

Awareness training sistem manajemen keselematan dan kesehatan kerja

N/A
N/A
Exalta

Academic year: 2024

Membagikan "Awareness training sistem manajemen keselematan dan kesehatan kerja"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

ISO 45001 : 2018

(2)

Occupational Health and Safety Management Systems

Introduction

(3)
(4)

Accident Prevention

Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien

Menjamin proses produksi dan kegiatan perusahaan

berjalan lancar

(5)

4. ERGONOMICS 5. RESPIRATORY 6. HEAD

7. PERSONAL EQUIPMENTS 8. FIREFIGHTERS 9. FOOT

10. FALLS

(6)

6

Struktur

Konteks Organisasi Kepemimpinan

Partisipasi pekerja

Manajemen risiko dan peluang Informasi Terdokumentasi

Outsourcing, Pemasok, dan Kontraktor

(7)

DASAR

IMPLEMENTASI SISTEM

PDCA

(8)

Dasar pola pikir dan dasar kerja sistem manajemen berbasis ISO.

PLAN Perencanaan, Identifikasi, penetapan, action plan.

DO Sumberdaya, Pelaksanaan, sistem kerja, bukti pelaksanaan,

ACTION

Pelaksanaan perbaikan, tindakan perbaikan, tindakan penccegahan

CHECK

Pemeriksaan, Pengukuran dan Pemantauan, Evaluasi, Peninjauan kembali, perencanaan perbaikan

PDCA

(9)

memberikan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi, serta mengidentifikasi dan menangani risiko dan peluang;

Do

Melaksanakan apa yang telah direncanakan

Check

memantau dan (jika berlaku) mengukur proses serta produk dan jasa yang dihasilkannya terhadap kebijakan, sasaran, persyaratan dan kegiatan yang direncanakan, dan melaporkan hasilnya;

Siklus

Deming

(10)

10

Planning (6)

Do (7); (8)

Leadership (5)

Action (10)

Check (9)

Konteks organisasi

Persyaratan Lainnya

Persyaratan pihak berkepentingan

Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Tempat kerja yang

aman dan sehat

(11)

Komitmen dan Kepemimpinan top management

Dukungan top management terhadap penerapan sistem Komunikasi

Konsultasi dan partisipasi pekerja Alokasi sumberdaya yang dibutuhkan Kebijakan K3

Proses identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang efektif Evaluasi kinerja K3 secara berkelanjutan

Integrasi ISO 45001 dengan bisnis proses Pencapaian sasaran K3

Pematuhan persyaratan peraturan perundangan

(12)
(13)

4 Konteks Organisasi

4.1

Memahami Organisasi dan

Konteksnya

4.2

Memahami harapan dan

kebutuhan pihak

berkepentingan

4.3

Menentukan Lingkup Sistem

Manajemen K3

4.4 Sistem

Manajemen K3

dan Prosesnya

(14)

14

Konteks organisasi adalah kombinasi dari masalah internal dan eksternal yang dapat berpengaruh pada pendekatan organisasi terhadap pengembangan dan pencapaian sasarannya.

PERSYARATAN :

1. Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang mempengaruhi tujuan strategis organisasi

2. Memantau dan meninjau isu-isu tersebut

(15)

- Politics

- Economics - Society

- Technology - Finance

- Natural Surroundings

- Strategies - Culture - Activities

- Products and Services

- Workers capabilities

(16)

16

STRENGHTS

Apa yang membuat organisasi lebih baik dibanding pesaing?

Apa yang pelanggan lihat sebagai keunggulan kita?

Sumberdaya apa yang menjadi kelebihan kita?

OPPORTUNITIES

Ada perubahan tren apa kebiasaan pelanggan?

Ada perubahan regulasi?

Perubahan profil pelanggan, profil daerah, dst?

Perubahan teknologi?

WEAKNESS

Apa yang bisa ditingkatkan di organisasi?

Apa yang harus dihindari?

Faktor apa yang membuat organisasi kalah dalam penjualan?

THREATS

Apa yang dilakukan pesaing?

Perubahan spesifikasi atau standar produk/layanan?

Ada masalah hutang atau cashflow?

(17)
(18)

18

Menentukan ruang lingkup penerapan sistem

manajemen K3

Memahami Konteks

Identifikasi isu internal dan eksternal organisasi

Pihak

Berkepentingan

Identifikasi kebutuhan dan harapan pihak

berkepentingan

Menetapkan Lingkup

Pernyataan batas-batas dan keterterapan Sistem

manajemen K3

(19)

Jenis Aktivitas

Dalam menentukan ruang lingkup, organisasi harus mempertimbangkan:

Jenis produk Jenis Jasa

Organisasi harus menetapkan batasan dan keterterapan sistem yang mencakup:

1. Isu internal dan Eksternal

2. Persyaratan pihak berkepentingan 3. Rencana aktivitas dan risiko

(20)

20

(21)
(22)

• Kepemimpinan dan Komitmen

5.1

• Kebijakan K3

5.2

• Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang

5.3

• Konsultasi dan Partisipasi

5.4

(23)

MANAJEMEN PUNCAK

Kepemimpinan 5.1

& Komitmen

5.2 Kebijakan Lingkungan

5.3 Peran, T.

Jawab &

Kewenangan

7. Sumber daya

9.3 Tinjauan Manajemen

MANAJEMEN PUNCAK : personil atau kelompok yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi di level tertinggi

(24)

24

PER AN KEPEMIMPINAN

1) Akuntabilitas thd pencegahan kecelakaan dan PAK

2) Komunikasi Sistem manajemen yang efektif 3) Mengarahkan dan

mendukung personil thp sistem manajemen

4) Mempromosikan perbaikan Berkelanjutan

5) Mendukung peran kepemimpinan

6) Melindungi pekerja yang melaporkan insiden, bahaya, risiko, atau peluang

HA RUS MEMASTIKA N 1) Kebijakan sistem & sasaran

yang ditetapkan kompatibel dgn arahan strategis dan konteks organisasi

2) Mengintegrasikan sistem manajemen pada proses bisnis organisasi

3) Menyediakan sumberdaya penerapan sistem

4) Sistem manajemen

memenuhi hasil yg diharapkan

(25)

Kebijakan K3 harus mencakup

Penyediaan kondisi kerja yang sehat dan aman untuk mencegah kecelakaan dan PAK

Kondisi Aman

Komitmen berupa

framework yang menjadi dasar sasaran K3

Sasaran

Komitmen penaatan persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya

Penaatan

Komitmen mengeliminasi bahaya dan mengurangi risiko K3

Bahaya & Risiko

Komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan

Perbaikan

Komitmen terhadap

konsultasi dan peningkatan partisipasi pekerja

Konsultasi

1 2 3

4 5 6

(26)

26

Top managemen harus memastikan tanggung jawab dan wewenang untuk setiap peran yang relepan dalam lingkup Sistem Manajemen K3 telah ditetapkan dan

dikomunikasikan pada setiap level. Tanggung jawab dan wewenang terkait:

Memastikan sistem manajemen K3 memenuhi persyaratan standar

Pelaporan kinerja sistem manajemen K3 kepada top manajemen

(27)

Penyediakan mekanisme, waktu dan pelatihan serta sumberdaya yang dibutuhkan

untuk konsultasi dan partisipasi

Mekanisme

Menyediakan akses informasi yang jelas, mudah dimengerti dan relevan terhadap sistem

manajemen K3

Informasi

Menetapkan dan

menghilangkan hambatan dan batasan dari partisipasi

Hambatan

Organisasi harus memastikan konsultasi dan partisipasi pekerja terkait :

(28)

28

Fokus untuk SDM NON MANAJERIAL

KONSULTASI

- kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

- kebijakan dan Sasaran K3

- Peran, tanggung jawab dan wewenang - Cara mematuhi peraturan perundangan - Pengendalian pihak ke-3

- Pengukuran dan Pemantauan - Audit internal dan Perbaikan

berkelanjutan

PARTISIPASI

- Penetapan bahaya dan penilaian risiko serta peluang

- Mengeliminasi bahaya dan mengurangi risiko

- Penetapan kompetensi, dan kebutuhan pelatihan

- komunikasi

(29)
(30)

6.1.1 Umum

6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang

6.1.3 Menetapkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya

6.1.4 Perencanaan tindakan

6.1 Tindakan untuk menangani

risiko dan peluang 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya

6.2.1 Sasaran K3

6.2.2 Perencanaan tindakan untuk

mencapai sasaran K3

(31)

6.1.1 Umum

a) memberikan kepastian bahwa sistem manajemen K3 dapat mencapai hasil yang diinginkan;

b) mencegah, atau

mengurangi, efek yang tidak diinginkan;

c) mencapai perbaikan

berkelanjutan.

(32)

Ketika menetapkan risiko dan peluang sistem manajemen K3 dan hasil yang perlu ditangani, organisasi harus mempertimbangkan:

o bahaya (lihat 6.1.2.1);

o risiko K3 dan risiko lainnya (lihat 6.1.2.2);

o peluang K3 dan peluang lainnya (lihat 6.1.2.3);

o persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (lihat 6.1.3).

Dalam proses-proses

perencanaannya, organisasi harus menentukan dan menilai risiko dan peluang yang relevan dengan hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3 yang terkait dengan perubahan

dalam organisasi, prosesnya atau sistem manajemen K3.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang:

o risiko dan peluang;

o Proses-proses dan tindakan yang diperlukan untuk menentukan dan mengatasi risiko dan peluangnya (lihat 6.1.2 sampai 6.1.4) sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa mereka dilaksanakan sesuai rencana.

6.1.1 Umum

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

(33)

6.1.1 Umum

fungsi pemeriksaan dan audit;

analisis bahaya kerja (analisis keselamatan

kerja) dan penilaian terkait tugas;

meningkatkan kinerja K3 dengan mengurangi pekerjaan monoton atau bekerja di tempat yang berpotensi tingkat bahaya pekerjaan yang ditentukan sebelumnya;

izin untuk bekerja dan metode pengenalan dan pengendalian lainnya;

investigasi insiden dan ketidaksesuaian dan tindakan korektif;

penilaian terkait pencegahan cedera ergonomis dan lainnya.

a b c

d e f

(34)

mengintegrasikan

persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja pada tahap awal perencanaan untuk relokasi fasilitas, desain ulang proses atau penggantian mesin dan pabrik;

Integrasi Teknologi

menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja K3;

Budaya

meningkatkan budaya K3, seperti dengan memperluas kompetensi terkait K3 di luar persyaratan atau

mendorong pekerja untuk melaporkan insiden tepat waktu;

6.1.1 Umum

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

Contoh peluang lainnya untuk meningkatkan kinerja K3:

(35)

a. bagaimana pengaturan kerja, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam kerja, viktimisasi, pelecehan dan bullying), kepemimpinan dan budaya dalam organisasi;

b. kegiatan dan situasi rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari:

1. infrastruktur, peralatan, material, zat dan kondisi fisik tempat kerja;

2. desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan, pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian layanan, pemeliharaan dan pembuangan;

3. faktor manusia;

4. bagaimana pekerjaan itu dilakukan;

6.1.2.1 Identifikasi bahaya

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan

memelihara proses-proses untuk mengidentifikasi

bahaya proaktif dan berkelanjutan. Proses-proses

harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada:

(36)

c. insiden yang relevan di masa lalu, internal atau eksternal organisasi, termasuk keadaan darurat, dan penyebab mereka;

d. potensi situasi darurat;

e. orang, termasuk pertimbangan:

1. mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan mereka, termasuk tenaga kerja, kontraktor, pengunjung dan orang lain;

2. orang-orang di sekitar tempat kerja yang dapat dipengaruhi oleh kegiatan organisasi;

3. tenaga kerja di lokasi yang tidak berada di bawah kendali langsung organisasi;

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko

dan peluang

(37)

g. perubahan aktual atau yang diusulkan dalam organisasi, operasi, proses, kegiatan dan sistem manajemen K3 (lihat 8.1.3);

h. perubahan pengetahuan, dan informasi tentang bahaya.

f. masalah lain, termasuk pertimbangan:

1. desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi mereka terhadap kebutuhan dan kemampuan tenaga kerja yang terlibat;

2. situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan di bawah kendali organisasi;

3. situasi yang tidak dikendalikan oleh organisasi dan terjadi di sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan penyakit akibat kerja bagi orang-orang yang berada di tempat tersebut;

peluang

(38)

Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus ditetapkan terkait ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan proaktif mereka daripada reaktifnya dan digunakan dengan cara yang sistematis.

Informasi yang terdokumentasi harus

dipelihara dan disimpan pada metodologi dan kriteria.

6.1.2.2 Penilaian risiko K3 dan risiko lainnya terhadap SMK3:

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses- proses untuk:

a. menilai risiko K3 dari bahaya yang

teridentifikasi, sambil

mempertimbangkan keefektifan kendali yang ada;

b. menentukan dan menilai risiko lainnya

yang terkait dengan pembentukan,

implementasi, operasi dan

pemeliharaan sistem manajemen K3.

(39)

6.1.2.3 Penilaian peluang K3 dan peluang lainnya untuk SMK3 :

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk menilai:

a. Peluang K3 untuk meningkatkan kinerja K3, dengan

mempertimbangkan perubahan yang direncanakan organisasi, kebijakannya, prosesnya atau kegiatannya dan:

1. peluang untuk menyesuaikan pekerjaan, organisasi kerja dan lingkungan kerja untuk tenaga kerja;

2. peluang untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3;

b. peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen K3.

Risiko dan peluang K3 dapat menghasilkan risiko lain dan peluang lain untuk organisasi.

(40)

6.1.3 Menetapkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk:

a. menentukan dan memiliki akses mendapatkan persyaratan hukum terkini dan persyaratan lain yang berlaku untuk bahaya, risiko K3 dan sistem manajemen K3;

b. menentukan bagaimana persyaratan hukum dan persyaratan lainnya berlaku untuk organisasi dan apa yang perlu dikomunikasikan;

c. mengadopsi persyaratan hukum dan persyaratan lainnya ke dalam data saat menetapkan, menerapkan, memelihara, dan selalu memutakhirkan di dalam sistem manajemen K3.

Organisasi harus menyimpan dan menyimpan informasi yang terdokumentasi tentang persyaratan hukumnya dan persyaratan lainnya dan harus memastikan

pemutakhirannya untuk mencerminkan perubahan apa pun.

(41)

Persyaratan hukum dapat meliputi:

1. undang-undang (nasional, regional atau internasional), termasuk undang- undang dan peraturan;

2. keputusan dan pedoman;

3. perintah yang dikeluarkan oleh regulator;

4. izin, lisensi atau bentuk otorisasi lainnya;

5. putusan pengadilan atau pengadilan administratif;

6. perjanjian, konvensi, protokol;

7. perjanjian tawar menawar kolektif.

Persyaratan lain dapat mencakup:

1. persyaratan organisasi;

2. kondisi kontrak;

3. perjanjian dengan pihak yang berkepentingan;

4. perjanjian dengan otoritas kesehatan;

5. standar non-peraturan, standar konsensus dan pedoman;

6. prinsip-prinsip sukarela, kode praktik, spesifikasi teknis, piagam;

7. komitmen publik dari organisasi atau organisasi induknya.

(42)

Organisasi harus mempertimbangkan hierarki pengendalian (lihat 8.1.2) dan keluaran dari Sistem Manajemen K3 saat merencanakan untuk mengambil tindakan .

Organisasi harus mempertimbangkan best practices, pilihan teknologi dan persyaratan keuangan, operasional dan bisnis.

Organisasi harus merencanakan:

a. tindakan untuk:

1. mengatasi risiko dan peluang (lihat 6.1.2.2 dan 6.1.2.3);

2. mengendalikan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (lihat 6.1.3);

3. menyiapkan dan menanggapi keadaan darurat (lihat 8.2);

b. bagaimana cara:

1. mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses sistem manajemen K3 atau proses bisnis lainnya;

2. mengevaluasi efektivitas tindakan tersebut.

6.1.4 Perencanaan tindakan

6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang

(43)

Organisasi

Organisasi harus menetapkan sasaran K3 pada fungsi dan tingkat yang relevan untuk dipertahankan dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen K3 dan kinerja K3 nya (lihat 10.3).

Sasaran K3 harus:

konsisten dengan kebijakan K3,

- dapat diukur (jika bisa dilakukan) atau mampu melakukan evaluasi kinerja;

- dapat memperhitungkan:

1. persyaratan yang berlaku;

2. hasil penilaian risiko dan peluang;

3. hasil konsultasi dengan tenaga kerja;

- dipantau;

- dikomunikasikan

- dimutakhirkan sebagaimana mestinya.

6.2.1 Sasaran K3

(44)

siapa yang akan bertanggung jawab, - kapan akan selesai,

- bagaimana mengevaluasi hasilnya, termasuk indikator untuk memantaunya

- bagaimana tindakan untuk mencapai sasaran K3 dapat diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi.

44

Untuk mencapai sasaran K3 yang direncanakan, organisasi harus menentukan :

- apa yang akan dilakukan,

- sumber daya apa yang diperlukan,

6.2.2 Perencanaan tindakan untuk mencapai sasaran K3 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya

(45)
(46)

Sumberdaya Kompetensi Kesadaran Komunikasi Dokumentasi

Klausul tentang dukungan sumberdaya, perangkat dan metodologi yang dibutuhkan untuk

mendukung sistem

7.2 7.3 7.4 7.5

7.1

(47)

Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penetapan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan peningkatan berkelanjutan Sistem

Manajemen K3.

Sumber daya bisa berupa :

sumber daya manusia (termasuk keterampilan dan

pengetahuan khusus)

sumber daya alam

infrastruktur (bangunan gedung/pabrik, peralatan/mesin, utilitas, sistem komunikasi dan teknologi informasi dan

sistem tanggap darurat)

teknologi sumber daya keuangan

(48)

Organisasi harus:

7.2 KOMPETENSI

Tindakan yang dapat diterapkan dapat mencakup, misalnya, penyediaan pelatihan,

pendampingan, atau penugasan kembali orang yang saat ini bekerja, atau mempekerjakan atau mengontrak orang yang kompeten.

menentukan kompetensi yang diperlukan tenaga kerja memastikan bahwa tenaga kerja kompeten berdasarkan

pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;

memperoleh dan mempertahankan kompetensi yang diperlukan

mempertahankan informasi yang didokumentasikan sebagai

bukti kompetensi.

(49)

Dalam menentukan kompetensi untuk setiap peran, organisasi harus mempertimbangkan hal-hal seperti:

pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan peran dan pelatihan ulang diperlukan untuk mempertahankan kompetensi;

lingkungan kerja;

langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang dihasilkan dari proses penilaian risiko;

persyaratan yang berlaku untuk sistem manajemen K3;

persyaratan hukum dan persyaratan lainnya

kebijakan K3;

konsekuensi potensial dari kepatuhan dan ketidakpatuhan, termasuk dampaknya terhadap pekerja kesehatan dan keselamatan;

nilai partisipasi tenaga kerja dalam sistem manajemen K3 berdasarkan pengetahuan dan keterampilan mereka;

tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan peran;

kemampuan individu, termasuk pengalaman, keterampilan berbahasa, keaksaraan dan keberagaman;

pembaruan yang relevan dari kompetensi yang dibuat diperlukan oleh konteks atau perubahan pekerjaan.

(50)

Tenaga kerja harus diberi tahu tentang:

7.3 KEPEDULIAN

Selain tenaga kerja (terutama tenaga kerja sementara),

kontraktor, pengunjung dan pihak lain harus menyadari risiko K3 yang mereka

hadapi.

kebijakan K3 serta tujuan K3

kontribusi mereka terhadap K3

konsekuensi karena tidak sesuai dengan K3 insiden dan hasil investigasi yang relevan bahaya, risiko K3 dan tindakan pengendalian kemampuan untuk menghilangkan bahaya

(51)

Komunikasi

internal Tanda visual atau spanduk

Kampanye Pelatihan atau

pendidikan Mentoring

Beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kesadaran

(52)

7.4.1 Umum

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang

diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan sistem manajemen K3, termasuk menentukan:

7.4 KOMUNIKASI

tentang apa yang akan

dikomunikasikan; Kapan berkomunikasi;

dengan siapa berkomunikasi:

secara internal di antara berbagai tingkatan dan fungsi organisasi;

di antara kontraktor dan pengunjung ke tempat kerja;

di antara pihak lain yang berkepentingan;

cara berkomunikasi.

(53)

7.4.1 Umum

Ketika menetapkan proses-proses komunikasi, organisasi harus:

• memperhitungkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;

• memastikan bahwa informasi K3 yang disampaikan konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalamnya sistem manajemen K3, dan dapat diandalkan.

Organisasi harus menanggapi komunikasi yang relevan tentang sistem manajemen K3.

Organisasi harus menyimpan informasi yang terdokumentasi sebagai bukti

komunikasi sebagaimana mestinya.

(54)

7.4.2 Komunikasi internal

• secara internal mengkomunikasikan informasi yang

relevan dengan sistem manajemen K3 diantara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, termasuk perubahan

terhadap sistem manajemen K3, sebagaimana mestinya;

• memastikan proses-proses komunikasinya memungkinkan tenaga kerja untuk berkontribusi pada perbaikan

berkelanjutan.

Organisasi harus:

7.4 KOMUNIKASI

(55)

7.4.3 Komunikasi eksternal

Organisasi harus secara eksternal mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan sistem manajemen K3, sebagaimana

ditetapkan oleh proses komunikasi organisasi dan memperhatikan

persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.

(56)

Membuat &

Memperbaiki

Mengendalikan

Menetapkan

(57)

Mengendalikan Menetapkan

b) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi sebagai keperluan untuk efektivitas sistem manajemen K3 dan lingkungan.

Keluasan informasi terdokumentasi untuk sistem manajemen K3 dapat berbeda dari satu ke organisasi yang lain karena:

- ukuran organisasi dan jenis kegiatan, proses, produk dan jasanya;

- perlunya menunjukkan kewajiban kepatuhannya - kerumitan proses-proses dan interaksinya;

- kompetensi orang.

(58)

Informasi terdokumentasi dibuat & dipelihara dengan cara yang memadai untuk memastikan kesesuaian kecukupan dan efektifitas sistem

manajemen K3 dan lingkungan

Perhatian utama ditujukan pada penerapan dan kinerja sistem manajemen K3 dan lingkungan, tidak ditujukan pada sistem pengendalian informasi terdokumentasi yang kompleks

Informasi terdokumentasi yang awalnya dibuat untuk tujuan selain dari sistem manajemen K3 dan lingkungan boleh digunakan

Organisasi boleh membuat informasi terdokumentasi tambahan

(59)

Mengendalikan Menetapkan

kesesuaian:

a) identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, pembuat atau nomor referensi);

b) format (misalnya bahasa, versi perangkat lunak, grafis) dan media (misalnya kertas, elektronik);

c) peninjauan dan persetujuan untuk kesesuaian

dan kecukupan

(60)

Informasi terdokumentasi sebaiknya dikumpulkan dan dipelihara dengan cara yang mencerminkan budaya dan kebutuhan organisasi

Informasi terdokumentasi dalam bentuk proses, rencana dan program, sebaiknya dipelihara, untuk memastikan hasil yang konsisten, tepat

waktu dan dapat diulang

Informasi terdokumentasi dalam bentuk rekaman sebaiknya disimpan sebagai bukti hasil yang dicapai atau kegiatan yang dilaksanakan, untuk memperagakan penerapan yang efektif terhadap persyaratan sistem

manajemen K3 dan lingkungan

Membuat dan memperbaiki 7.5.2

(61)

Membuat &

Memperbaiki

Mengendalikan Menetapkan

Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh sistem manajemen K3 dan Standar Internasional iniharus dikendalikan untuk memastikan:

a) tersedia dan cocok untuk digunakan, dimana dan saat diperlukan;

b) dilindungi secara memadai (misalnya dari hilangnya kerahasiaan, penyalahgunaan atau ketidak utuhan).

Untuk mengendalikan informasi terdokumentasi, organisasi harus mengendalikannya dengan cara berikut (jika dapat diterapkan):

- distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;

- penyimpanan dan pengawetan, termasuk pengawetan keterbacaan;

- pengendalian perubahan (misalnya pengendalian versi);

- retensi dan disposisi.

Informasi terdokumentasi yang berasal dari luar yang ditentukan oleh organisasi perlu untuk perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen K3 harus diidentifikasi sebagaimana mestinya, dan dikendalikan.

Informasi terdokumentasi yang disimpan sebagai bukti kesesuaian harus dilindungi dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan.

(62)

62

(63)

8.1 Pengendalian Operasi

8.1.1 Umum

8.1.2 Eliminasi Bahaya dan Mengurangi

Risiko

8.1.3 Manajemen

Perubahan 8.1.4 Pengadaan

8.1.4.1 Umum 8.1.4.2 Kontraktor 8.1.4.3 Outsourcing 8.2 Tanggap

Darurat

(64)

64

Organisasi harus

menentukan operasi dan kegiatan yang berhubungan dengan bahaya dimana

penerapan pengendalian dibutuhkan untuk

mengelola risiko K3. Hal ini termasuk untuk manajemen perubahan.

organisasi harus menetapkan, mengendalikan, menerapkan dan memelihara :

• pengendalian operasional yang diterapkan dalam kegiatan organisasi; penyatuan pengendalian

operasi tersebut dalam SMK3.

• pengendalian yang berhubungan dengan pembelian barang, peralatan dan jasa,

• pengendalian kontraktor dan pengunjung

• Informasi terdokumentasi untuk menangani situasi penyimpangan dari kebijakan & sasaran K3.

• Penetapan kriteria operasi dimana jika tidak

adanya hal ini akan menimbulkan penyimpangan

(65)
(66)

66

(67)

dan Pengurangan Risiko

Pengendalian operasional

Eliminasi

Substitusi Rekayasa Engineering Administrasi

APD

(68)

68

Harus melakukan penilaian terhadap :

1. Aktiitas pihak ketiga yang berdampak pada pekerja maupun pada organisasi

2. Fungsi yang dialihdaya kan (outsource) dapat dikendalikan dengan baik

Bahaya Risiko K3

Outsource

Contractors PROSES

ORGANISASI

(69)

a. menetapkan kriteria untuk proses;

b. menerapkan pengendalian proses sesuai dengan kriteria;

c. memelihara dan menyimpan informasi yang

terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki kepercayaan bahwa proses ini telah dilakukan

sebagaimana yang direncanakan;

d. menyesuaikan pekerjaan dengan tenaga kerja.

8.1.1 Umum

Organisasi harus merencanakan, mengendalikan, dan memelihara proses yang dibutuhkan persyaratan sistem manajemen K3, dan untuk melaksanakan tindakan yang ditentukan dalam Klausul 6, dengan:

(70)

a. menghilangkan bahaya;

b. mengganti dengan proses, operasi, bahan atau peralatan yang kurang berbahaya;

c. menggunakan pengendalian teknik dan reorganisasi kerja;

d. menggunakan pengendalian administratif, termasuk pelatihan;

e. menggunakan alat pelindung diri yang memadai.

8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi

70

8.1.2 Menghilangkan bahaya dan menurunkan risiko K3

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk menghilangkan bahaya dan pengurangan risiko K3 menggunakan hierarki kontrol berikut:

(71)

8.1.3 Manajemen perubahan

Organisasi harus menetapkan proses untuk pelaksanaan dan pengendalian rencana sementara dan perubahan permanen yang berdampak pada kinerja K3, termasuk:

produk, jasa dan proses baru, atau perubahan produk, layanan, dan proses, termasuk:

- lokasi dan lingkungan tempat kerja;

- organisasi kerja;

- kondisi kerja;

- peralatan;

- beban kerja;

perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;

perubahan pengetahuan atau informasi tentang bahaya dan risiko K3;

perkembangan pengetahuan dan teknologi.

Organisasi harus meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak disengaja, mengambil tindakan untuk mengurangi apa pun efek merugikan, jika diperlukan.

(72)

72

8.1.4.1 Umum

Organisasi harus menetapkan,

menerapkan dan memelihara proses pengendalian pengadaan produk dan jasa untuk memastikan kesesuaiannya dengan sistem manajemen K3

8.1.4.2 Kontraktor

Organisasi harus mengkoordinasikan proses pengadaannya dengan kontraktornya, untuk mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko K3 yang timbul dari:

a. kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi;

b. kegiatan dan operasi organisasi yang berdampak pada pekerja kontraktor;

c. kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada pihak lain yang berkepentingan di tempat kerja.

8.1.4 Pembelian

8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi

(73)

8.1.4.3 Outsourcing

Organisasi harus memastikan bahwa fungsi dan proses yang dialihdayakan dikendalikan.

Organisasi harus memastikan bahwa pengaturan alihdaya konsisten dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dan dengan mencapai hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3.

8.1.4 Pembelian

Tipe dan tingkat pengendalian yang akan diterapkan pada fungsi dan proses ini harus didefinisikan dalam sistem manajemen K3.

Koordinasi dengan penyedia eksternal dapat membantu organisasi untuk mengatasi dampak alihdaya terhadap

kinerja K3-nya.

(74)

8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat Organisasi harus

menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk mempersiapkan dan menanggapi kondisi darurat potensial, seperti yang

diidentifikasi dalam 6.1.2.1, termasuk:

a. menetapkan respon yang direncanakan untuk kondisi darurat, termasuk penyediaan pertolongan pertama;

b. memberikan pelatihan untuk respon yang direncanakan;

c. secara berkala menguji dan melatih kemampuan respon yang direncanakan;

d. mengevaluasi kinerja dan, jika perlu, merevisi respon yang direncanakan, termasuk setelah pengujian dan, khususnya, setelah terjadinya kondisi darurat;

e. mengkomunikasikan dan memberikan informasi yang relevan kepada semua pekerja tentang tugas dan

tanggung jawabnya;

(75)

informasi yang relevan kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;

g. mengkomunikasikan informasi yang relevan kepada kontraktor, pengunjung, layanan

tanggap darurat, otoritas pemerintah dan,

masyarakat setempat sebagaimana mestinya;

h. dengan mempertimbangkan kebutuhan dan

kemampuan semua pihak berkepentingan yang

relevan dan memastikan keterlibatannya dalam

pengembangan respon yang direncanakan.

(76)

76

(77)

9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja

9.2 Audit internal

9.3 Tinjauan manajemen

(78)

9.1.1 Umum

Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja, dan menentukan :

apa yang perlu dipantau dan diukur, termasuk:

Sejauh mana persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dipenuhi;

Kegiatan dan operasinya terkait dengan bahaya, risiko dan peluang yang teridentifikasi;

Kemajuan menuju pencapaian Tujuan K3 Organisasi;

Efektivitas operasional dan pengendaliannya.

Metode untuk memantau, mengukur, analisa dan evaluasi kinerja yang sesuai untuk menjamin hasil yang valid;

Kriteria yang akan digunakan organisasi untuk mengevaluasi kinerja K3

Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan

Ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisis, dievaluasi dan dikomunikasikan.

9.1

Pemantauan, pengukuran, analisis dan

evaluasi kinerja

9 EVALUASI KINERJA

(79)

9.1.1 Umum

Organisasi harus :

mengevaluasikan kinerja K3 dan menentukan efektivitas SMK3

Menjamin peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi sebagaimana berlaku dan digunakan dan dipelihara sebagimana mestinya.

Organisasi harus menyimpan informasi yang terdokumentasi dengan tepat, seperti:

Bukti hasil pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi kinerja

Pemeliharaan, kalibrasi, atau verifikasi dari peralatan pengukuran

(80)

9.1.2 Evaluasi penaatan

Organisasi harus menetapkan, melaksanakan dan memelihara proses yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban penaatannya.

Organisasi harus:

menentukan frekuensi bahwa penaatan akan dilakukan;

mengevaluasi penaatan dan mengambil tindakan jika diperlukan;

menjaga pengetahuan dan pemahanan tentang status kepatuhan.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil evaluasi penaatan.

9 EVALUASI KINERJA

(81)

9.2.1 Umum

Organisasi harus melakukan audit internal pada waktu terencana untuk menyediakan informasi apakan system manajemen K3 :

• sesuai dengan:

• persyaratan organisasi untuk system manajemen K3;

• persyaratan standar.

• Diterapkan dan dipelihara secara efektif

9.2

Audit internal

(82)

9.2.2 Program audit internal Organisasi harus:

• merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit, termasuk frekuensi, metoda, tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan pelaporan, harus dipertimbangkan pentingnya proses tsb, perubahan yang berpengaruh pada

organisasi dan hasil audit terdahulu.

• menentukan kriteria audit dan ruang lingkup untuk setiap audit;

• memilih auditor dan melaksanakan audit untuk memastikan objektivitas dan ketidakberpihakan audit;

• memastikan hasil audit dilaporkan kepada manajemen yang relevan.

• melakukan koreksi dan tindakan korektif yang sesuai tanpa ditunda

• menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan program dan hasil audit

9 EVALUASI KINERJA

(83)

Tinjauan manajemen harus mencakup :

status tindakan tinjauan manajemen sebelumnya;

perubahan dalam Isu-isu internal dan eksternal yang berkaitan dengan SMK3, mencakup;

Kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan;

Persyaratan hukum dan lainnya;

risiko dan peluang;

sejauh mana kebijakan dan sasaran K3 telah dicapai;

Informasi tentang kinerja K3 organisasi, termasuk tren dalam:

ketidaksesuaian dan tindakan koreksi;

hasil pemantauan dan pengukuran;

Hasil evaluasi pemenuhan persyaratan hukum dan lainnya;

hasil audit.

konsultasi dan partisipasi pekerja

risiko dan peluang

9.3

Tinjauan manajemen

Kecukupan sumber daya untuk memelihara SMK3

Komunikasi yang relevan dengan pihak yang

berkepentingan.

Peluang untuk peningkatan

berkelanjutan

(84)

9 EVALUASI KINERJA

9.3 Tinjauan manajemen

Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup:

kesimpulan tentang SMK3 masih sesuai, cukup dan efektif;

keputusan terkait peluang perbaikan terus menerus;

keputusan terkait perlunya perubahan terhadap SMK3, termasuk sumber daya;

tindakan, apabila diperlukan, ketika sasaran belum tercapai;

peluang untuk meningkatkan integrasi SMK3 dengan proses bisnis lainnya, jika diperlukan;

implikasi bagi arah strategis orhanisasi.

Manajemen Puncak harus mengkomunikasikan keluaran yang relevan dari tinjauan manajemen kepada pekerja dimana mereka berada dan perwakilan pekerja

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil tinjauan manajemen.

(85)

Output

(mencakup keputusan dan tindakan)

peluang untuk perbaikan

perlunya perubahan terhadap sistem manajemen K3

kebutuhan sumber daya

(86)

PENINGKATAN

86

(87)

Umum

10.1

Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan

10.2

Perbaikan terus menerus

10

(88)

Umum 10.1

Persyaratan:

Organisasi harus menentukan dan

memilih peluang untuk perbaikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Perbaikan

memperbaiki produk dan jasa

mengurangi efek yang tidak

diinginkan memperbaiki

kinerja dan efektivitas sistem

manajemen K3

(89)

Persyaratan:

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti:

a) sifat ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil kemudian;

b) hasil tindakan koreksi.

KETIDAKSESUAIAN

bereaksi terhadap ketidaksesuaian

mengevaluasi perlunya tindakan

untuk menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian

melaksanakan tindakan apapun

yang diperlukan meninjau

efektivitas tindakan koreksi

diambil memperbaharui

risiko dan peluang yang ditentukan

selama perencanaan

(90)

Persyaratan:

Organisasi harus terus-menerus

memperbaiki kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen K3.

Organisasi harus mempertimbangkan hasil analisis dan evaluasi, dan output dari

tinjauan manajemen, untuk menentukan apakah ada kebutuhan atau peluang yang harus ditangani sebagai bagian dari perbaikan terus-menerus.

Perbaikan terus menerus 10.3

(91)

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi perilaku adalah karakteristik dasar yang diperlukan. untuk melakukan sebuah pekerjaan, dan kompetensi

Peran- cangan yang dilakukan yaitu dengan menyusun unit penanggulangan kebakaran sesuai dengan peraturan pemerintah untuk klasifikasi tingkat risi- ko bahaya kebakaran

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh modal sosial, pendidikan pelatihan, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kinerja

Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja

Lembaga pelatihan kerja mempekerjakan pegawai yang memiliki kapasitas, kualifikasi, dan pengalaman untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan dan bahwa pegawai bagian pelatihan

mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur,

• Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3 Konstruksi Bidang PU;.. • Mencakup komitmen untuk mematuhi

Dokumen ini menguraikan jadwal pelaksanaan SMK3, bao gồm các hoạttivitas konsultasi, pelatihan, audit internal, dan audit