ISO 45001 : 2018
Occupational Health and Safety Management Systems
Introduction
Accident Prevention
Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi dan kegiatan perusahaan
berjalan lancar
4. ERGONOMICS 5. RESPIRATORY 6. HEAD
7. PERSONAL EQUIPMENTS 8. FIREFIGHTERS 9. FOOT
10. FALLS
6
Struktur
Konteks Organisasi Kepemimpinan
Partisipasi pekerja
Manajemen risiko dan peluang Informasi Terdokumentasi
Outsourcing, Pemasok, dan Kontraktor
DASAR
IMPLEMENTASI SISTEM
PDCA
Dasar pola pikir dan dasar kerja sistem manajemen berbasis ISO.
PLAN Perencanaan, Identifikasi, penetapan, action plan.
DO Sumberdaya, Pelaksanaan, sistem kerja, bukti pelaksanaan,
ACTION
Pelaksanaan perbaikan, tindakan perbaikan, tindakan penccegahan
CHECK
Pemeriksaan, Pengukuran dan Pemantauan, Evaluasi, Peninjauan kembali, perencanaan perbaikan
PDCA
memberikan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi, serta mengidentifikasi dan menangani risiko dan peluang;
Do
Melaksanakan apa yang telah direncanakanCheck
memantau dan (jika berlaku) mengukur proses serta produk dan jasa yang dihasilkannya terhadap kebijakan, sasaran, persyaratan dan kegiatan yang direncanakan, dan melaporkan hasilnya;
Siklus
Deming
10
Planning (6)
Do (7); (8)
Leadership (5)
Action (10)
Check (9)
Konteks organisasi
Persyaratan Lainnya
Persyaratan pihak berkepentingan
Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Tempat kerja yang
aman dan sehat
Komitmen dan Kepemimpinan top management
Dukungan top management terhadap penerapan sistem Komunikasi
Konsultasi dan partisipasi pekerja Alokasi sumberdaya yang dibutuhkan Kebijakan K3
Proses identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang efektif Evaluasi kinerja K3 secara berkelanjutan
Integrasi ISO 45001 dengan bisnis proses Pencapaian sasaran K3
Pematuhan persyaratan peraturan perundangan
4 Konteks Organisasi
4.1
Memahami Organisasi dan
Konteksnya
4.2
Memahami harapan dan
kebutuhan pihak
berkepentingan
4.3
Menentukan Lingkup Sistem
Manajemen K3
4.4 Sistem
Manajemen K3
dan Prosesnya
14
Konteks organisasi adalah kombinasi dari masalah internal dan eksternal yang dapat berpengaruh pada pendekatan organisasi terhadap pengembangan dan pencapaian sasarannya.
PERSYARATAN :
1. Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang mempengaruhi tujuan strategis organisasi
2. Memantau dan meninjau isu-isu tersebut
- Politics
- Economics - Society
- Technology - Finance
- Natural Surroundings
- Strategies - Culture - Activities
- Products and Services
- Workers capabilities
16
STRENGHTS
• Apa yang membuat organisasi lebih baik dibanding pesaing?
• Apa yang pelanggan lihat sebagai keunggulan kita?
• Sumberdaya apa yang menjadi kelebihan kita?
OPPORTUNITIES
• Ada perubahan tren apa kebiasaan pelanggan?
• Ada perubahan regulasi?
• Perubahan profil pelanggan, profil daerah, dst?
• Perubahan teknologi?
WEAKNESS
• Apa yang bisa ditingkatkan di organisasi?
• Apa yang harus dihindari?
• Faktor apa yang membuat organisasi kalah dalam penjualan?
THREATS
• Apa yang dilakukan pesaing?
• Perubahan spesifikasi atau standar produk/layanan?
• Ada masalah hutang atau cashflow?
18
Menentukan ruang lingkup penerapan sistem
manajemen K3
Memahami Konteks
Identifikasi isu internal dan eksternal organisasi
Pihak
Berkepentingan
Identifikasi kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
Menetapkan Lingkup
Pernyataan batas-batas dan keterterapan Sistem
manajemen K3
Jenis Aktivitas
Dalam menentukan ruang lingkup, organisasi harus mempertimbangkan:
Jenis produk Jenis Jasa
Organisasi harus menetapkan batasan dan keterterapan sistem yang mencakup:
1. Isu internal dan Eksternal
2. Persyaratan pihak berkepentingan 3. Rencana aktivitas dan risiko
20
• Kepemimpinan dan Komitmen
5.1
• Kebijakan K3
5.2
• Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
5.3
• Konsultasi dan Partisipasi
5.4
MANAJEMEN PUNCAK
Kepemimpinan 5.1
& Komitmen
5.2 Kebijakan Lingkungan
5.3 Peran, T.
Jawab &
Kewenangan
7. Sumber daya
9.3 Tinjauan Manajemen
MANAJEMEN PUNCAK : personil atau kelompok yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi di level tertinggi
24
PER AN KEPEMIMPINAN
1) Akuntabilitas thd pencegahan kecelakaan dan PAK
2) Komunikasi Sistem manajemen yang efektif 3) Mengarahkan dan
mendukung personil thp sistem manajemen
4) Mempromosikan perbaikan Berkelanjutan
5) Mendukung peran kepemimpinan
6) Melindungi pekerja yang melaporkan insiden, bahaya, risiko, atau peluang
HA RUS MEMASTIKA N 1) Kebijakan sistem & sasaran
yang ditetapkan kompatibel dgn arahan strategis dan konteks organisasi
2) Mengintegrasikan sistem manajemen pada proses bisnis organisasi
3) Menyediakan sumberdaya penerapan sistem
4) Sistem manajemen
memenuhi hasil yg diharapkan
Kebijakan K3 harus mencakup
Penyediaan kondisi kerja yang sehat dan aman untuk mencegah kecelakaan dan PAK
Kondisi Aman
Komitmen berupa
framework yang menjadi dasar sasaran K3
Sasaran
Komitmen penaatan persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
Penaatan
Komitmen mengeliminasi bahaya dan mengurangi risiko K3
Bahaya & Risiko
Komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan
Perbaikan
Komitmen terhadap
konsultasi dan peningkatan partisipasi pekerja
Konsultasi
1 2 3
4 5 6
26
Top managemen harus memastikan tanggung jawab dan wewenang untuk setiap peran yang relepan dalam lingkup Sistem Manajemen K3 telah ditetapkan dan
dikomunikasikan pada setiap level. Tanggung jawab dan wewenang terkait:
Memastikan sistem manajemen K3 memenuhi persyaratan standar
Pelaporan kinerja sistem manajemen K3 kepada top manajemen
Penyediakan mekanisme, waktu dan pelatihan serta sumberdaya yang dibutuhkan
untuk konsultasi dan partisipasi
Mekanisme
Menyediakan akses informasi yang jelas, mudah dimengerti dan relevan terhadap sistem
manajemen K3
Informasi
Menetapkan dan
menghilangkan hambatan dan batasan dari partisipasi
Hambatan
Organisasi harus memastikan konsultasi dan partisipasi pekerja terkait :
28
Fokus untuk SDM NON MANAJERIAL
KONSULTASI
- kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
- kebijakan dan Sasaran K3
- Peran, tanggung jawab dan wewenang - Cara mematuhi peraturan perundangan - Pengendalian pihak ke-3
- Pengukuran dan Pemantauan - Audit internal dan Perbaikan
berkelanjutan
PARTISIPASI
- Penetapan bahaya dan penilaian risiko serta peluang
- Mengeliminasi bahaya dan mengurangi risiko
- Penetapan kompetensi, dan kebutuhan pelatihan
- komunikasi
6.1.1 Umum
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
6.1.3 Menetapkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
6.1.4 Perencanaan tindakan
6.1 Tindakan untuk menangani
risiko dan peluang 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
6.2.1 Sasaran K3
6.2.2 Perencanaan tindakan untuk
mencapai sasaran K3
6.1.1 Umum
a) memberikan kepastian bahwa sistem manajemen K3 dapat mencapai hasil yang diinginkan;
b) mencegah, atau
mengurangi, efek yang tidak diinginkan;
c) mencapai perbaikan
berkelanjutan.
Ketika menetapkan risiko dan peluang sistem manajemen K3 dan hasil yang perlu ditangani, organisasi harus mempertimbangkan:
o bahaya (lihat 6.1.2.1);
o risiko K3 dan risiko lainnya (lihat 6.1.2.2);
o peluang K3 dan peluang lainnya (lihat 6.1.2.3);
o persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (lihat 6.1.3).
Dalam proses-proses
perencanaannya, organisasi harus menentukan dan menilai risiko dan peluang yang relevan dengan hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3 yang terkait dengan perubahan
dalam organisasi, prosesnya atau sistem manajemen K3.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang:
o risiko dan peluang;
o Proses-proses dan tindakan yang diperlukan untuk menentukan dan mengatasi risiko dan peluangnya (lihat 6.1.2 sampai 6.1.4) sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan bahwa mereka dilaksanakan sesuai rencana.
6.1.1 Umum
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
6.1.1 Umum
fungsi pemeriksaan dan audit;
analisis bahaya kerja (analisis keselamatan
kerja) dan penilaian terkait tugas;
meningkatkan kinerja K3 dengan mengurangi pekerjaan monoton atau bekerja di tempat yang berpotensi tingkat bahaya pekerjaan yang ditentukan sebelumnya;
izin untuk bekerja dan metode pengenalan dan pengendalian lainnya;
investigasi insiden dan ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
penilaian terkait pencegahan cedera ergonomis dan lainnya.
a b c
d e f
mengintegrasikan
persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja pada tahap awal perencanaan untuk relokasi fasilitas, desain ulang proses atau penggantian mesin dan pabrik;
Integrasi Teknologi
menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kinerja K3;
Budaya
meningkatkan budaya K3, seperti dengan memperluas kompetensi terkait K3 di luar persyaratan atau
mendorong pekerja untuk melaporkan insiden tepat waktu;
6.1.1 Umum
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
Contoh peluang lainnya untuk meningkatkan kinerja K3:
a. bagaimana pengaturan kerja, faktor sosial (termasuk beban kerja, jam kerja, viktimisasi, pelecehan dan bullying), kepemimpinan dan budaya dalam organisasi;
b. kegiatan dan situasi rutin dan non-rutin, termasuk bahaya yang timbul dari:
1. infrastruktur, peralatan, material, zat dan kondisi fisik tempat kerja;
2. desain produk dan layanan, penelitian, pengembangan, pengujian, produksi, perakitan, konstruksi, penyampaian layanan, pemeliharaan dan pembuangan;
3. faktor manusia;
4. bagaimana pekerjaan itu dilakukan;
6.1.2.1 Identifikasi bahaya
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara proses-proses untuk mengidentifikasi
bahaya proaktif dan berkelanjutan. Proses-proses
harus mempertimbangkan, tetapi tidak terbatas pada:
c. insiden yang relevan di masa lalu, internal atau eksternal organisasi, termasuk keadaan darurat, dan penyebab mereka;
d. potensi situasi darurat;
e. orang, termasuk pertimbangan:
1. mereka yang memiliki akses ke tempat kerja dan kegiatan mereka, termasuk tenaga kerja, kontraktor, pengunjung dan orang lain;
2. orang-orang di sekitar tempat kerja yang dapat dipengaruhi oleh kegiatan organisasi;
3. tenaga kerja di lokasi yang tidak berada di bawah kendali langsung organisasi;
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
dan peluang
g. perubahan aktual atau yang diusulkan dalam organisasi, operasi, proses, kegiatan dan sistem manajemen K3 (lihat 8.1.3);
h. perubahan pengetahuan, dan informasi tentang bahaya.
f. masalah lain, termasuk pertimbangan:
1. desain area kerja, proses, instalasi, mesin / peralatan, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi mereka terhadap kebutuhan dan kemampuan tenaga kerja yang terlibat;
2. situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan di bawah kendali organisasi;
3. situasi yang tidak dikendalikan oleh organisasi dan terjadi di sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan penyakit akibat kerja bagi orang-orang yang berada di tempat tersebut;
peluang
Metodologi dan kriteria organisasi untuk penilaian risiko K3 harus ditetapkan terkait ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan proaktif mereka daripada reaktifnya dan digunakan dengan cara yang sistematis.
Informasi yang terdokumentasi harus
dipelihara dan disimpan pada metodologi dan kriteria.
6.1.2.2 Penilaian risiko K3 dan risiko lainnya terhadap SMK3:
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses- proses untuk:
a. menilai risiko K3 dari bahaya yang
teridentifikasi, sambil
mempertimbangkan keefektifan kendali yang ada;
b. menentukan dan menilai risiko lainnya
yang terkait dengan pembentukan,
implementasi, operasi dan
pemeliharaan sistem manajemen K3.
6.1.2.3 Penilaian peluang K3 dan peluang lainnya untuk SMK3 :
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk menilai:
a. Peluang K3 untuk meningkatkan kinerja K3, dengan
mempertimbangkan perubahan yang direncanakan organisasi, kebijakannya, prosesnya atau kegiatannya dan:
1. peluang untuk menyesuaikan pekerjaan, organisasi kerja dan lingkungan kerja untuk tenaga kerja;
2. peluang untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3;
b. peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen K3.
Risiko dan peluang K3 dapat menghasilkan risiko lain dan peluang lain untuk organisasi.
6.1.3 Menetapkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk:
a. menentukan dan memiliki akses mendapatkan persyaratan hukum terkini dan persyaratan lain yang berlaku untuk bahaya, risiko K3 dan sistem manajemen K3;
b. menentukan bagaimana persyaratan hukum dan persyaratan lainnya berlaku untuk organisasi dan apa yang perlu dikomunikasikan;
c. mengadopsi persyaratan hukum dan persyaratan lainnya ke dalam data saat menetapkan, menerapkan, memelihara, dan selalu memutakhirkan di dalam sistem manajemen K3.
Organisasi harus menyimpan dan menyimpan informasi yang terdokumentasi tentang persyaratan hukumnya dan persyaratan lainnya dan harus memastikan
pemutakhirannya untuk mencerminkan perubahan apa pun.
Persyaratan hukum dapat meliputi:
1. undang-undang (nasional, regional atau internasional), termasuk undang- undang dan peraturan;
2. keputusan dan pedoman;
3. perintah yang dikeluarkan oleh regulator;
4. izin, lisensi atau bentuk otorisasi lainnya;
5. putusan pengadilan atau pengadilan administratif;
6. perjanjian, konvensi, protokol;
7. perjanjian tawar menawar kolektif.
Persyaratan lain dapat mencakup:
1. persyaratan organisasi;
2. kondisi kontrak;
3. perjanjian dengan pihak yang berkepentingan;
4. perjanjian dengan otoritas kesehatan;
5. standar non-peraturan, standar konsensus dan pedoman;
6. prinsip-prinsip sukarela, kode praktik, spesifikasi teknis, piagam;
7. komitmen publik dari organisasi atau organisasi induknya.
Organisasi harus mempertimbangkan hierarki pengendalian (lihat 8.1.2) dan keluaran dari Sistem Manajemen K3 saat merencanakan untuk mengambil tindakan .
Organisasi harus mempertimbangkan best practices, pilihan teknologi dan persyaratan keuangan, operasional dan bisnis.
Organisasi harus merencanakan:
a. tindakan untuk:
1. mengatasi risiko dan peluang (lihat 6.1.2.2 dan 6.1.2.3);
2. mengendalikan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (lihat 6.1.3);
3. menyiapkan dan menanggapi keadaan darurat (lihat 8.2);
b. bagaimana cara:
1. mengintegrasikan dan menerapkan tindakan ke dalam proses sistem manajemen K3 atau proses bisnis lainnya;
2. mengevaluasi efektivitas tindakan tersebut.
6.1.4 Perencanaan tindakan
6.1 Tindakan untuk menangani risiko dan peluang
Organisasi
Organisasi harus menetapkan sasaran K3 pada fungsi dan tingkat yang relevan untuk dipertahankan dan meningkatkan secara berkelanjutan sistem manajemen K3 dan kinerja K3 nya (lihat 10.3).
Sasaran K3 harus:
konsisten dengan kebijakan K3,
- dapat diukur (jika bisa dilakukan) atau mampu melakukan evaluasi kinerja;
- dapat memperhitungkan:
1. persyaratan yang berlaku;
2. hasil penilaian risiko dan peluang;
3. hasil konsultasi dengan tenaga kerja;
- dipantau;
- dikomunikasikan
- dimutakhirkan sebagaimana mestinya.
6.2.1 Sasaran K3
siapa yang akan bertanggung jawab, - kapan akan selesai,
- bagaimana mengevaluasi hasilnya, termasuk indikator untuk memantaunya
- bagaimana tindakan untuk mencapai sasaran K3 dapat diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi.
44
Untuk mencapai sasaran K3 yang direncanakan, organisasi harus menentukan :
- apa yang akan dilakukan,
- sumber daya apa yang diperlukan,
6.2.2 Perencanaan tindakan untuk mencapai sasaran K3 6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya
Sumberdaya Kompetensi Kesadaran Komunikasi Dokumentasi
Klausul tentang dukungan sumberdaya, perangkat dan metodologi yang dibutuhkan untuk
mendukung sistem
7.2 7.3 7.4 7.5
7.1
Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penetapan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan peningkatan berkelanjutan Sistem
Manajemen K3.
Sumber daya bisa berupa :
sumber daya manusia (termasuk keterampilan dan
pengetahuan khusus)
sumber daya alam
infrastruktur (bangunan gedung/pabrik, peralatan/mesin, utilitas, sistem komunikasi dan teknologi informasi dan
sistem tanggap darurat)
teknologi sumber daya keuangan
Organisasi harus:
7.2 KOMPETENSI
Tindakan yang dapat diterapkan dapat mencakup, misalnya, penyediaan pelatihan,
pendampingan, atau penugasan kembali orang yang saat ini bekerja, atau mempekerjakan atau mengontrak orang yang kompeten.
menentukan kompetensi yang diperlukan tenaga kerja memastikan bahwa tenaga kerja kompeten berdasarkan
pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesuai;
memperoleh dan mempertahankan kompetensi yang diperlukan
mempertahankan informasi yang didokumentasikan sebagai
bukti kompetensi.
Dalam menentukan kompetensi untuk setiap peran, organisasi harus mempertimbangkan hal-hal seperti:
• pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan peran dan pelatihan ulang diperlukan untuk mempertahankan kompetensi;
• lingkungan kerja;
• langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang dihasilkan dari proses penilaian risiko;
• persyaratan yang berlaku untuk sistem manajemen K3;
• persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
• kebijakan K3;
• konsekuensi potensial dari kepatuhan dan ketidakpatuhan, termasuk dampaknya terhadap pekerja kesehatan dan keselamatan;
• nilai partisipasi tenaga kerja dalam sistem manajemen K3 berdasarkan pengetahuan dan keterampilan mereka;
• tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan peran;
• kemampuan individu, termasuk pengalaman, keterampilan berbahasa, keaksaraan dan keberagaman;
• pembaruan yang relevan dari kompetensi yang dibuat diperlukan oleh konteks atau perubahan pekerjaan.
Tenaga kerja harus diberi tahu tentang:
7.3 KEPEDULIAN
Selain tenaga kerja (terutama tenaga kerja sementara),
kontraktor, pengunjung dan pihak lain harus menyadari risiko K3 yang mereka
hadapi.
kebijakan K3 serta tujuan K3
kontribusi mereka terhadap K3
konsekuensi karena tidak sesuai dengan K3 insiden dan hasil investigasi yang relevan bahaya, risiko K3 dan tindakan pengendalian kemampuan untuk menghilangkan bahaya
Komunikasi
internal Tanda visual atau spanduk
Kampanye Pelatihan atau
pendidikan Mentoring
Beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran
7.4.1 Umum
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang
diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan sistem manajemen K3, termasuk menentukan:
7.4 KOMUNIKASI
tentang apa yang akan
dikomunikasikan; Kapan berkomunikasi;
dengan siapa berkomunikasi:
• secara internal di antara berbagai tingkatan dan fungsi organisasi;
• di antara kontraktor dan pengunjung ke tempat kerja;
• di antara pihak lain yang berkepentingan;
cara berkomunikasi.
7.4.1 Umum
Ketika menetapkan proses-proses komunikasi, organisasi harus:
• memperhitungkan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;
• memastikan bahwa informasi K3 yang disampaikan konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalamnya sistem manajemen K3, dan dapat diandalkan.
Organisasi harus menanggapi komunikasi yang relevan tentang sistem manajemen K3.
Organisasi harus menyimpan informasi yang terdokumentasi sebagai bukti
komunikasi sebagaimana mestinya.
7.4.2 Komunikasi internal
• secara internal mengkomunikasikan informasi yang
relevan dengan sistem manajemen K3 diantara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, termasuk perubahan
terhadap sistem manajemen K3, sebagaimana mestinya;
• memastikan proses-proses komunikasinya memungkinkan tenaga kerja untuk berkontribusi pada perbaikan
berkelanjutan.
Organisasi harus:
7.4 KOMUNIKASI
7.4.3 Komunikasi eksternal
Organisasi harus secara eksternal mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan sistem manajemen K3, sebagaimana
ditetapkan oleh proses komunikasi organisasi dan memperhatikan
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.
Membuat &
Memperbaiki
Mengendalikan
Menetapkan
Mengendalikan Menetapkan
b) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi sebagai keperluan untuk efektivitas sistem manajemen K3 dan lingkungan.
Keluasan informasi terdokumentasi untuk sistem manajemen K3 dapat berbeda dari satu ke organisasi yang lain karena:
- ukuran organisasi dan jenis kegiatan, proses, produk dan jasanya;
- perlunya menunjukkan kewajiban kepatuhannya - kerumitan proses-proses dan interaksinya;
- kompetensi orang.
Informasi terdokumentasi dibuat & dipelihara dengan cara yang memadai untuk memastikan kesesuaian kecukupan dan efektifitas sistem
manajemen K3 dan lingkungan
Perhatian utama ditujukan pada penerapan dan kinerja sistem manajemen K3 dan lingkungan, tidak ditujukan pada sistem pengendalian informasi terdokumentasi yang kompleks
Informasi terdokumentasi yang awalnya dibuat untuk tujuan selain dari sistem manajemen K3 dan lingkungan boleh digunakan
Organisasi boleh membuat informasi terdokumentasi tambahan
Mengendalikan Menetapkan
kesesuaian:
a) identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, pembuat atau nomor referensi);
b) format (misalnya bahasa, versi perangkat lunak, grafis) dan media (misalnya kertas, elektronik);
c) peninjauan dan persetujuan untuk kesesuaian
dan kecukupan
Informasi terdokumentasi sebaiknya dikumpulkan dan dipelihara dengan cara yang mencerminkan budaya dan kebutuhan organisasi
Informasi terdokumentasi dalam bentuk proses, rencana dan program, sebaiknya dipelihara, untuk memastikan hasil yang konsisten, tepat
waktu dan dapat diulang
Informasi terdokumentasi dalam bentuk rekaman sebaiknya disimpan sebagai bukti hasil yang dicapai atau kegiatan yang dilaksanakan, untuk memperagakan penerapan yang efektif terhadap persyaratan sistem
manajemen K3 dan lingkungan
Membuat dan memperbaiki 7.5.2
Membuat &
Memperbaiki
Mengendalikan Menetapkan
Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh sistem manajemen K3 dan Standar Internasional iniharus dikendalikan untuk memastikan:
a) tersedia dan cocok untuk digunakan, dimana dan saat diperlukan;
b) dilindungi secara memadai (misalnya dari hilangnya kerahasiaan, penyalahgunaan atau ketidak utuhan).
Untuk mengendalikan informasi terdokumentasi, organisasi harus mengendalikannya dengan cara berikut (jika dapat diterapkan):
- distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;
- penyimpanan dan pengawetan, termasuk pengawetan keterbacaan;
- pengendalian perubahan (misalnya pengendalian versi);
- retensi dan disposisi.
Informasi terdokumentasi yang berasal dari luar yang ditentukan oleh organisasi perlu untuk perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen K3 harus diidentifikasi sebagaimana mestinya, dan dikendalikan.
Informasi terdokumentasi yang disimpan sebagai bukti kesesuaian harus dilindungi dari perubahan-perubahan yang tidak diinginkan.
62
8.1 Pengendalian Operasi
8.1.1 Umum
8.1.2 Eliminasi Bahaya dan Mengurangi
Risiko
8.1.3 Manajemen
Perubahan 8.1.4 Pengadaan
8.1.4.1 Umum 8.1.4.2 Kontraktor 8.1.4.3 Outsourcing 8.2 Tanggap
Darurat
64
Organisasi harus
menentukan operasi dan kegiatan yang berhubungan dengan bahaya dimana
penerapan pengendalian dibutuhkan untuk
mengelola risiko K3. Hal ini termasuk untuk manajemen perubahan.
organisasi harus menetapkan, mengendalikan, menerapkan dan memelihara :
• pengendalian operasional yang diterapkan dalam kegiatan organisasi; penyatuan pengendalian
operasi tersebut dalam SMK3.
• pengendalian yang berhubungan dengan pembelian barang, peralatan dan jasa,
• pengendalian kontraktor dan pengunjung
• Informasi terdokumentasi untuk menangani situasi penyimpangan dari kebijakan & sasaran K3.
• Penetapan kriteria operasi dimana jika tidak
adanya hal ini akan menimbulkan penyimpangan
66
dan Pengurangan Risiko
Pengendalian operasional
Eliminasi
Substitusi Rekayasa Engineering Administrasi
APD
68
Harus melakukan penilaian terhadap :
1. Aktiitas pihak ketiga yang berdampak pada pekerja maupun pada organisasi
2. Fungsi yang dialihdaya kan (outsource) dapat dikendalikan dengan baik
Bahaya Risiko K3
Outsource
Contractors PROSES
ORGANISASI
a. menetapkan kriteria untuk proses;
b. menerapkan pengendalian proses sesuai dengan kriteria;
c. memelihara dan menyimpan informasi yang
terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki kepercayaan bahwa proses ini telah dilakukan
sebagaimana yang direncanakan;
d. menyesuaikan pekerjaan dengan tenaga kerja.
8.1.1 Umum
Organisasi harus merencanakan, mengendalikan, dan memelihara proses yang dibutuhkan persyaratan sistem manajemen K3, dan untuk melaksanakan tindakan yang ditentukan dalam Klausul 6, dengan:
a. menghilangkan bahaya;
b. mengganti dengan proses, operasi, bahan atau peralatan yang kurang berbahaya;
c. menggunakan pengendalian teknik dan reorganisasi kerja;
d. menggunakan pengendalian administratif, termasuk pelatihan;
e. menggunakan alat pelindung diri yang memadai.
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
708.1.2 Menghilangkan bahaya dan menurunkan risiko K3
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu proses untuk menghilangkan bahaya dan pengurangan risiko K3 menggunakan hierarki kontrol berikut:
8.1.3 Manajemen perubahan
Organisasi harus menetapkan proses untuk pelaksanaan dan pengendalian rencana sementara dan perubahan permanen yang berdampak pada kinerja K3, termasuk:
• produk, jasa dan proses baru, atau perubahan produk, layanan, dan proses, termasuk:
• - lokasi dan lingkungan tempat kerja;
• - organisasi kerja;
• - kondisi kerja;
• - peralatan;
• - beban kerja;
• perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya;
• perubahan pengetahuan atau informasi tentang bahaya dan risiko K3;
• perkembangan pengetahuan dan teknologi.
Organisasi harus meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak disengaja, mengambil tindakan untuk mengurangi apa pun efek merugikan, jika diperlukan.
72
8.1.4.1 Umum
Organisasi harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara proses pengendalian pengadaan produk dan jasa untuk memastikan kesesuaiannya dengan sistem manajemen K3
8.1.4.2 Kontraktor
Organisasi harus mengkoordinasikan proses pengadaannya dengan kontraktornya, untuk mengidentifikasi bahaya dan untuk menilai dan mengendalikan risiko K3 yang timbul dari:
a. kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada organisasi;
b. kegiatan dan operasi organisasi yang berdampak pada pekerja kontraktor;
c. kegiatan dan operasi kontraktor yang berdampak pada pihak lain yang berkepentingan di tempat kerja.
8.1.4 Pembelian
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
8.1.4.3 Outsourcing
▪ Organisasi harus memastikan bahwa fungsi dan proses yang dialihdayakan dikendalikan.
▪ Organisasi harus memastikan bahwa pengaturan alihdaya konsisten dengan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dan dengan mencapai hasil yang diharapkan dari sistem manajemen K3.
8.1.4 Pembelian
▪ Tipe dan tingkat pengendalian yang akan diterapkan pada fungsi dan proses ini harus didefinisikan dalam sistem manajemen K3.
Koordinasi dengan penyedia eksternal dapat membantu organisasi untuk mengatasi dampak alihdaya terhadap
kinerja K3-nya.
8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat Organisasi harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk mempersiapkan dan menanggapi kondisi darurat potensial, seperti yang
diidentifikasi dalam 6.1.2.1, termasuk:
a. menetapkan respon yang direncanakan untuk kondisi darurat, termasuk penyediaan pertolongan pertama;
b. memberikan pelatihan untuk respon yang direncanakan;
c. secara berkala menguji dan melatih kemampuan respon yang direncanakan;
d. mengevaluasi kinerja dan, jika perlu, merevisi respon yang direncanakan, termasuk setelah pengujian dan, khususnya, setelah terjadinya kondisi darurat;
e. mengkomunikasikan dan memberikan informasi yang relevan kepada semua pekerja tentang tugas dan
tanggung jawabnya;
informasi yang relevan kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
g. mengkomunikasikan informasi yang relevan kepada kontraktor, pengunjung, layanan
tanggap darurat, otoritas pemerintah dan,
masyarakat setempat sebagaimana mestinya;
h. dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan semua pihak berkepentingan yang
relevan dan memastikan keterlibatannya dalam
pengembangan respon yang direncanakan.
76
9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja
9.2 Audit internal
9.3 Tinjauan manajemen
9.1.1 Umum
Organisasi harus memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi kinerja, dan menentukan :
• apa yang perlu dipantau dan diukur, termasuk:
• Sejauh mana persyaratan hukum dan persyaratan lainnya dipenuhi;
• Kegiatan dan operasinya terkait dengan bahaya, risiko dan peluang yang teridentifikasi;
• Kemajuan menuju pencapaian Tujuan K3 Organisasi;
• Efektivitas operasional dan pengendaliannya.
• Metode untuk memantau, mengukur, analisa dan evaluasi kinerja yang sesuai untuk menjamin hasil yang valid;
• Kriteria yang akan digunakan organisasi untuk mengevaluasi kinerja K3
• Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan
• Ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran harus dianalisis, dievaluasi dan dikomunikasikan.
9.1
Pemantauan, pengukuran, analisis dan
evaluasi kinerja
9 EVALUASI KINERJA
9.1.1 Umum
Organisasi harus :
• mengevaluasikan kinerja K3 dan menentukan efektivitas SMK3
• Menjamin peralatan pemantauan dan pengukuran dikalibrasi atau diverifikasi sebagaimana berlaku dan digunakan dan dipelihara sebagimana mestinya.
Organisasi harus menyimpan informasi yang terdokumentasi dengan tepat, seperti:
• Bukti hasil pemantauan, pengukuran, analisa dan evaluasi kinerja
• Pemeliharaan, kalibrasi, atau verifikasi dari peralatan pengukuran
9.1.2 Evaluasi penaatan
Organisasi harus menetapkan, melaksanakan dan memelihara proses yang diperlukan untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban penaatannya.
Organisasi harus:
•
menentukan frekuensi bahwa penaatan akan dilakukan;
•
mengevaluasi penaatan dan mengambil tindakan jika diperlukan;
•
menjaga pengetahuan dan pemahanan tentang status kepatuhan.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil evaluasi penaatan.
9 EVALUASI KINERJA
9.2.1 Umum
Organisasi harus melakukan audit internal pada waktu terencana untuk menyediakan informasi apakan system manajemen K3 :
• sesuai dengan:
• persyaratan organisasi untuk system manajemen K3;
• persyaratan standar.
• Diterapkan dan dipelihara secara efektif
9.2
Audit internal
9.2.2 Program audit internal Organisasi harus:
• merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit, termasuk frekuensi, metoda, tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan pelaporan, harus dipertimbangkan pentingnya proses tsb, perubahan yang berpengaruh pada
organisasi dan hasil audit terdahulu.
• menentukan kriteria audit dan ruang lingkup untuk setiap audit;
• memilih auditor dan melaksanakan audit untuk memastikan objektivitas dan ketidakberpihakan audit;
• memastikan hasil audit dilaporkan kepada manajemen yang relevan.
• melakukan koreksi dan tindakan korektif yang sesuai tanpa ditunda
• menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan program dan hasil audit
9 EVALUASI KINERJA
Tinjauan manajemen harus mencakup :
•
status tindakan tinjauan manajemen sebelumnya;
•
perubahan dalam Isu-isu internal dan eksternal yang berkaitan dengan SMK3, mencakup;
•
Kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan;
•
Persyaratan hukum dan lainnya;
•
risiko dan peluang;
•
sejauh mana kebijakan dan sasaran K3 telah dicapai;
•
Informasi tentang kinerja K3 organisasi, termasuk tren dalam:
•
ketidaksesuaian dan tindakan koreksi;
•
hasil pemantauan dan pengukuran;
•
Hasil evaluasi pemenuhan persyaratan hukum dan lainnya;
•
hasil audit.
•
konsultasi dan partisipasi pekerja
•
risiko dan peluang
9.3
Tinjauan manajemen
Kecukupan sumber daya untuk memelihara SMK3
Komunikasi yang relevan dengan pihak yang
berkepentingan.
Peluang untuk peningkatan
berkelanjutan
9 EVALUASI KINERJA
9.3 Tinjauan manajemen
Keluaran dari tinjauan manajemen harus mencakup:
• kesimpulan tentang SMK3 masih sesuai, cukup dan efektif;
• keputusan terkait peluang perbaikan terus menerus;
• keputusan terkait perlunya perubahan terhadap SMK3, termasuk sumber daya;
• tindakan, apabila diperlukan, ketika sasaran belum tercapai;
• peluang untuk meningkatkan integrasi SMK3 dengan proses bisnis lainnya, jika diperlukan;
• implikasi bagi arah strategis orhanisasi.
• Manajemen Puncak harus mengkomunikasikan keluaran yang relevan dari tinjauan manajemen kepada pekerja dimana mereka berada dan perwakilan pekerja
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil tinjauan manajemen.
Output
(mencakup keputusan dan tindakan)
peluang untuk perbaikan
perlunya perubahan terhadap sistem manajemen K3
kebutuhan sumber daya
PENINGKATAN
86
Umum
10.1
Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan
10.2
Perbaikan terus menerus
10
Umum 10.1
Persyaratan:
Organisasi harus menentukan dan
memilih peluang untuk perbaikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perbaikan
memperbaiki produk dan jasa
mengurangi efek yang tidak
diinginkan memperbaiki
kinerja dan efektivitas sistem
manajemen K3
Persyaratan:
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti:
a) sifat ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil kemudian;
b) hasil tindakan koreksi.
KETIDAKSESUAIAN
bereaksi terhadap ketidaksesuaian
mengevaluasi perlunya tindakan
untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian
melaksanakan tindakan apapun
yang diperlukan meninjau
efektivitas tindakan koreksi
diambil memperbaharui
risiko dan peluang yang ditentukan
selama perencanaan
Persyaratan:
Organisasi harus terus-menerus
memperbaiki kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen K3.
Organisasi harus mempertimbangkan hasil analisis dan evaluasi, dan output dari
tinjauan manajemen, untuk menentukan apakah ada kebutuhan atau peluang yang harus ditangani sebagai bagian dari perbaikan terus-menerus.