i SKRIPSI
Diajukan untuk Universitas Islam Negeri Kiai Ahcmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Juruan Tafsir Hadist
Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
Oleh : MARFIATUN NIM : U20191120
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
JULI 2023
ii SKRIPSI
Diajukan untuk Universitas Islam Negeri Kiai Ahcmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Juruan Tafsir Hadist
Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
Oleh:
Marfiatun NIM : U20191120
Disetujui Pembimbing
Dr. H. A. Syukron Latif, M.A
NUP. 201603120
iii SKRIPSI
telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
Hari : Rabu Tanggal : 5 Juli 2023
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. Akhiyat, S.Ag., M.Pd. M. Uzaer Damairi, M.Th.I
NIP. 197112172000031001 NIP. 198207202015031003 Anggota :
1. Dr. Uun Yusufa, M.A. ( )
2. Dr. H. Ah. Syukron Latif, M.A. ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora
Prof. Dr. H. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si.
NIP. 197212081998031001
iv
MOTTO
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air.
Maka mengapa mereka tidak beriman?” . (QS. Al-Anbiya‟/21:30).1
1 Tim Pelaksana, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia: Ayat pojok, 324.
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah penulis ucapkan untuk mensyukuri nikmat dan segala bentuk pertolongan Allah Swt yang telah melebarkan hati dan fikiran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya persembahkan karya tulis ini kepada:
1. kedua orang tua tercinta dan terkasih, bapak Rofi‟i dan ibu Siti Muawanah yang telah bekerja keras banting tulang untuk memenuhi kebutuhan saya selama kuliah dan tak lupa do‟a yang tulus yang selalu dipanjatkan oleh beliau dan segenap keluarga besar, Terimakasih.
2. almh ibu nyai Siti Fatimah dan abah Khozin Majid Selaku pengasuh Pondok Pesantren Mamba‟ul Huda yang selalu saya harapkan ridha dan barokah ilmunya.
3. Untuk keluarga Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir 3 angkatan 19 yang telah menemani proses belajar.
4. Untuk pengasuh Pondok Tahfidzul Qur‟an Darul Istiqomah, Babah haman dan ibuk yaroh dan segenap mbak-mbak yang sudah menjadi semangat selama perjalanan kuliah.
5. Untuk pengasuh Pondok Tahfidzul Qur‟an Al-Hamid, Ustadz Thoha Mukhtar dan ibu Ulfa yang telah menerima kehadiran saya diakhir-akhir masa perjuangan skripsi dan tentunya dengan mbak-mbak yang ramah dan baik hati.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah Swt yang telah memampukan saya menyelesaikan penelitian ini hingga akhir.
Penyelesaian ini tidak luput dari dukungan dan semangat dari banyak pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dengan tulus kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2. Prof. Dr. M. Khusna Amal, S. Ag, M. Si. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
3. Dr. H. Mawardi Abdullah, Lc., Ma. Selaku Koordinator Program Studi Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir.
4. Dr. Maskud, S.Ag. M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu mengarahkan dan memberi solusi selama perkuliaan selesai.
5. Dr. H. A. Syukron Latif, M.A. Selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dan telaten dalam membimbing skripsi ini sampai tuntas.
6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan secara online maupun offline.
7. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora yang telah telaten melayani keperluan mahasiswa.
Semoga amal baik yang ibu dan bapak berikan kepada penulis dibalas oleh Allah Swt.
vii
ABSTRAK
Marfiatun, U20191120: Ayat-Ayat Air dan Angin (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Mis}ba>h)
Kata Kunci: Ayat-Ayat Air dan Angin, Tafsir Al-Mis}ba>h
Penelitian ini menjelaskan tentang makna-makna yang terdapat dalam ayat-ayat air dan angin perspektif Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mis}ba>h, penelitian ini dilakukan karena banyak kata air dan angin yang terdapat dalam satu ayat jadi saling beriringan entah dari manfaat yang saling melengkapi atau saling bertolak belakang. Selain itu, banyak manusia zaman sekarang telah melalaikan nikmat Allah Swt yang senantiasa mengalir setiap hari yakni air dan angin. Penelitian ini bertujuan supaya masyarakat lebih mensyukuri nikmat Allah Swt sehingga dapat lebih menjaga dan merawat bumi tercinta.
Adapun Fokus penelitiannya yakni 1). Apa saja yang mempengaruhi Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al- Mis}ba>h? 2). Bagaimana penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h? 3). Bagaimana relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadapa ayat-ayat air dan angin dalam konteks sekarang?dengan tujuan penelitian yakni 1).Untuk mengetahui Apa saja yang mempengaruhi Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h 2). Untuk mengetahui penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h.3). Untuk mengetahui relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadapa ayat-ayat air dan angin dalam konteks sekarang
Dengan mengambil teori yang menjelaskan apa itu pengertian air secara sains. penelitian ini dapat fokus untuk mengkaji tafsir yang terdapat dalam ayat- ayat air dan angin menurut Quraish Shihab. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Untuk menjelaskan permasalah penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif- analitis, cara untuk mengumpulkan data yakni dengan mencari data dari sumber primer dan sumber skunder yang meliputi tafsir Al-Mis}ba>h, buku, jurnal dll.
Hasil dari Penelitian ini adalah Quraish Shihab menafsirkan ayat-ayat tentang air dan angin dengan menggunakan pendekatan bahasa untuk menjelaskan kata-kata yang sulit, beliau menjelaskan secara gamblang bagaimana proses turunya hujan yang disebabkan oleh angin, menerapkan pendekatan sosio-historis dan menggunakan metode muqarran untuk mengambil pemikiran mufasir lain.
Dalam penafsiran Quraish Shihab juga terdapat pengingat untuk selalu bersyukur sehingga dapat menimbulkan rasa simpati untuk merawat dan menjaga alam.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR
TABEL ... xPEDOMAN TRANSLITERASI ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Pembahasan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Penelitian Terdahulu ... 10
B. Kajian Teori ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 22
ix
B. Subyek Penelitian ... 23
C. Teknik Pengumpulan Data ... 23
D. Analisis Data ... 23
E. Keabsahan Data ... 24
F. Tahap-tahap penelitian ... 24
BAB IV PEMBAHASAN ... 25
A. Biografi Quraish Shihab dan Tafsir Al-Mis}ba>h... 25
B. Analisis penafsiran ayat-ayat air dan angin dalam kitab Al-Mis}ba>h 36 C. Relevansi penafsiran Quraish Shihab tentang ayat-ayat air dan angin dalam konteks sekarang ... 74
BAB V PENUTUP ... 75
A. Simpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 13
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA
Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia yang digunakan adalah pedoman yang diterbitkan oleh perpustakaan Nasional Amerika Serikat (Library of Congres)2 sebagaimana tabel beriku:
Awal Tengah Akhir Sendiri Latin/Indonesia
ﺍ ﺎ ﺎ ا a/i/u
ﺑ ﺑ ﺏ ب b
ﺗ ﺗ ﺕ ت t
ﺛ ﺛ ﺙ ث Th
ﺟ ﺟ ﺞ ج j
ﺣ ﺣ ﺢ ح h}
ﺧ ﺧ ﺦ خ kh
ﺩ ﺩ ﺩ د d
ﺫ ﺫ ﺫ ذ dh
ﺮ ﺮ ﺮ ر r
ﺯ ﺯ ﺯ ز z
ﺳ ﺳ ﺲ س s
ﺷ ﺷ ﺶ ش sh
ﺻ ﺻ ﺺ ص s}
ﺿ ﺿ ﺾ ض d}
ﻄ ﻄ ﻄ ط t}
ﻈ ﻈ ﻈ ظ z}
ﻋ ﻌ ﻊ ع ‘(ayn)
ﻏ ﻐ ﻎ غ gh
ﻓ ﻓ ﻒ ف f
ﻗ ﻗ ﻕ ق q
ﻛ ﻛ ﻙ ك k
ﻠ ﻠ ﻝ ل l
ﻣ ﻣ ﻡ م m
2 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember, UIN Kiai Haji Ahcmad Siddiq Jember, 2022), 12.
xii
ﻧ ﻧ ﻥ ن n
ﻫ ﻬ ﻪ ⸲ ﺔ ,ة h
ﻭ ﻭ ﻭ و w
ﻳ ﻳ ﻱ ي y
Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) caranya dengan menuliskanya coretan horizontal (macron) diatas huruf a> (آ), i>(ۑٳ), dan u (ّٲ).3
3 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 13.
1 A. Konteks Penelitian
Al-Qur‟an berasal dari kata qara‟a yaqra‟u qur‟anan yang memiliki makna bacaan.4 Al-Qur‟an adalah kalam Allah Swt yang sangat luar biasa karena tidak ada satupun makhluk yang mampu menandingi, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang merupakan Nabi beserta Rosul yang terakhir melalui perantara malaikat Jibril, ditulis di mushaf-mushaf dan disampaikan secara Mutawatir. Membaca dan mempelajari Al-Qur‟an merupakan suatu bentuk ibadah, Al-Qur‟an ini tersusun rapi mulai dari surat Al-Fatihah sebagai pembukan dan surat An-Nas sebagai penutup.5 Al-Qur‟an merupakan kumpulan ayat yang paling sempurna, yang didalamnya membahas secara menyeluruh mulai dari Ahkam (permasalahan fiqih), kisah- kisah Nabi, ayat-ayat kauniah (ayat-ayat semesta alam)6 dll. Air dan Angin merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah Swt yang termaktum dalam Al-Qur‟an yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh manusia.7
Air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, air juga mempunyai daya regenerasi alami yang terjadi karna sirkulasi sehingga mampu lahir kembali sesuai daur hidrologi, akan tetapi sistem tidak dapat berguna sebagaimana semestinya ketika sirklus tersebut terganggu oleh
4 Muhammad Yasir dan Ade Jamaruddin, Studi Al-Qur‟an (Riau:Asa Riau, 2016), 1.
5 Muhammad Yasir dan Ade Jamaruddin, Studi Al-Qur‟an, 1.
6 Akhmad Rusydi, “Tafsir Ayat Kauniyah”, Vol.9, No. 17 (Jurnal Ilmiah Al-Qalam: 2016), 118.
7 Ayu Sofia Asy‟ari, “Air Perspektif Al-Qur‟an”, (Skripsi, IAIN Tulungagung, 2017), 4.
perbuatan manusia yang bersifat merusak.8 Kata air di dalam Al-Qur‟an diulang sebanyak 63 kali dalam 41 surah.9 Air merupakan salah satu bentuk nikmat dari Allah Swt yang dapat kita nikmati, kita dapat mensyukuri setiap hari tanpa henti. Sebagaimana telah tercantum dalam Al-Qur‟an berikut ini:
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak beriman?”. (Q.S. Al- Anbiya‟/21:30).10
Ayat ini menjelaskan tentang keadaan kaum musyrikin yang tidak memperhatikan kekuasaan Allah Swt yakni Alam Semesta seperti benda- benda langit dan keindahan lainya selain itu ayat ini juga menjelaskan tentang banyaknya manfaat air bagi seluruh makhluk hidup.11
Angin adalah udara yang bergerak disebabkan oleh rotasi bumi dan tekanan yang terdapat di lingkungan sekitarnya, mecam-macam angin tergantung dari kecepatan, arah dan kekencangan angin tersebut, tak luput bergeraknya angin atas kehendak Allah Swt, angin berpindah dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi menuju ke daerah yang mempunyai tekanan lebih rendah. Angin merupakan ciptaan Allah Swt yang kasap mata namun bisa dirasakan oleh panca indra. Angin bisa datang sebagai penolong atau
8 Ayu Sofia Asy‟ari, “Air Perspektif Al-Qur‟an”, (Skripsi, IAIN Tulungagung, 2017), 4.
9 Mochammad Imamuddin, Peranan Air Dalam Perspektif Al-Qur‟an: Air Sebagai Sumber Kehidupan, Vol. 3, No.1, (El-Hayah, 2012), 42.
10 Tim Pelaksana, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia: Ayat pojok,324.
11 Tim Penyusun, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jilid VI, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Waqaf:
badan Waqaf Universitas Islam Indonesia, 1990), 271.
rahmat, bisa juga sebagai bencana atau musibah.12 Ayat yang menjelaskan tentang angin tercantum sebanyak 28 ayat dalam 26 surah.13 Adapun ayat tentang angin sebagai berikut:
Artinya: “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka mengira telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo‟a dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. (seraya berkata), “sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang- orang yang bersyukur." (Q.S. Yunus/10:22).14
Ayat ini menjelaskan tentang adanya angin yang tertiup dengan baik sehingga manusia dapat berlayar dengan baik, dan merekapun bahagia karena mendapatkan nikmat Allah Swt namun tidak ada syukur yang di ucapkan oleh orang musyrik tersebut, ketika Allah Swt mengganti dengan angin badai
12 Avin Af‟idah, Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin: Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an Al-„Adzim, (Skripsi, IAIN Jember, 2021), 7.
13 Sahabuddin dkk, Ensiklopedia al-Qur‟an:Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), 833.
14 Tim Pelaksana, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia: Ayat pojok, 211.
sebagai musibah dan gelombangnya menimpa seluruh penjuru, mereka pun berdoa dengan tulus seolah-olah mereka akan bersyukur atas nikmat-Nya.15
Air dan angin merupakan komponen penting yang terdapat dalam kehidupan manusia, manusia tidak mampu bertahan hidup tanpa adanya rahmat Allah Swt berupa air dan angin. Terdapat pula ayat ayat yang menjelaskan tentang air dan angin dalam satu ayat seperti penjelasan Prof.
Quraish Shihab dalam kitabnya yakni tafsir Al-Mis}ba>h yang berisi “Allah Swt menekankan manusia untuk berpikir, mulai dari berfikir tentang bagaimana penciptaan langit dan bumi yang sangat teliti dan langit yang dimaksud disini adalah benda benda angkasa seperti matahari, bulan dll. Dan menegaskan untuk berfikir tentang adanya pergantian siang dan malam, transportasi yang menggunakan angin (kapal laut) pada zaman dahulu, benda yang diturunkan oleh langit yakni air beserta prosesnya dan makhluk Allah Swt yang berakal (manusia) maupun tidak (hewan)”.16
Air dan angin mayoritas terdapat pada ayat-ayat Makkiyah. Thanthawi Al-Jauhari menyebutkan dalam kitab tafsirnya yakni Al-Jawa>hir fi Tafsir Al- Qur‟an bahwasanya jumlah ayat-ayat air dan angin berjumlah kurang lebih dari 300 ayat, kata air dan angin sering kali didapati pada satu ayat sehingga kata tersebut bersandingan dan mempunyai makna yang saling bersangkutan bahkan manfaatnya saling melengkapi dan saling bertolak belakang maka bisa dilihat bahwasanya ayat-ayat tentang air dan angin mendapatkan porsi
15 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syari‟ah, Manhaj, Jilid. 6, (Jakarta: Gema Insani, 2015), 148-149.
16 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, Jilid. 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), 374-375.
yang cukup besar dalam Al-Qur‟an sehingga sangat berbobot jika diteliti dan dipelajari. 17
Meneliti tentang kekuasaan Allah Swt yakni air dan angin sungguh di anggap penting karna tanpa disadari bahwa sudah banyak manusia yang sudah lupa mensyukuri hal-hal yang di anggap sepele padahal sungguh berarti. selain menambah wawasan tentang ilmu penafsiran tentangg ayat ayat air dan angin, penelitian ini juga bertujuan untuk mengingatkan para pembaca untuk selalu bersyukur setiap waktu atas nikmat Allah Swt yakni air dan angin.
Sesuai pemaparan di atas, peneliti menganggap sudah cukup sebagai bukti bahwasaanya penelitian ini menarik untuk diteliti dan dikaji. Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut terkait “Ayat-ayat Air Dan Angin (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab tafsir Al-Mis}ba>h)”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan di bahas adalah:
1. Apa saja yang mempengaruhi Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat- ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h?
2. Bagaimana penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h?
3. Bagaimana relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadapa ayat-ayat air dan angin dalam konteks sekarang?
17 Ahsin Sakho Muhammad, Membumikan Ulumul Qur‟an, (Jakarta: Qaf, 2019), 190.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apa saja yang mempengaruhi Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h
2. Untuk mengetahui penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h
3. Untuk mengetahui relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadapa ayat- ayat air dan angin dalam konteks sekarang
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil akhir dari penelitian, baik manfaat bagi pengembangan progam maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan peneliti sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis.
Peneliti berharap bahwa akhir penelitian ini bermanfaat sehingga menambah luas khazanah keilmuan dalam studi Ilmu Tafsir Al-Qur‟an, khusunya dalam Penafsiran Al-Qur‟an dengan menggunakan corak „ilmi di era kontemporer dan dapat menjadi acuan/rujukan untuk melakukan penelitian yang akan datang yang lebih sempurna. Penelitian ini terdapat sedikit informasi tentang bagaimana Quraish Shihab menafsirkan ayat-ayat tentang air dan angin melalui kitabnya yakni tafsir Al-Mis}ba>h.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Peneliti.
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pengalaman serta dapat menambah wawasan tentang Ilmu Tafsir Al-Qur‟an, melalui penelitian tentang ayat-ayat air dan angin (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Mis}ba>h)
b. Bagi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif dan manfaat untuk kampus UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember khususnya Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora.
E. Definisi Istilah
Secara umum yang dimaksud dalam ayat-ayat air dan angin adalah ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan tentang air dan angin beserta segala sesuatu yang berhubungan denganya.
1. Air
Air adalah sumber daya alam yang dapat di perbaharui, air juga mempunyai daya regenerasi alami yang terjadi karena sirkulasi sehingga mampu lahir kembali sesuai daur hidrologi, akan tetapi sistem tidak dapat berguna sebagaimana semestinya ketika sirklus terganggu oleh perbuatan manusia yang sifatnya merusak.18
18 Ayu Sofia Asy‟ari, “Air Perspektif Al-Qur‟an”, (Skripsi, IAIN Tulungagung, 2017), 4.
2. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dikarnakan rotasi bumi dan tekanan yang terdapat di lingkungan sekitarnya, tak luput bergeraknya angin atas kehendak Allah Swt, angin berpindah dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi menuju ke daerah yang mempunyai tekanan lebih rendah. Angin merupakan ciptaan Allah Swt yang kasap mata namun bisa dirasakan oleh panca indra. Angin bisa datang sebagai penolong atau rahmat, bisa juga sebagai bencana atau musibah.19
F. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini terdapat sistematika pembahasan yang terbagi menjadi lima bab, kemudian didalam setiap bab tersebut terdapat sub-sub bab yang menjelaskan lebih terperinci. Terbentuknya sistematika pembahasan ini mempunyai tujuan agar penelitian ini tertata dan terarah sehingga dapat mempermudah pembaca untuk memahaminya. Adapun penjelasan tentang isi bab sebagai berikut:
Bab pertama, bab pertama ini berisi pendahuluan yang meliputi:
konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, bab kedua ini berisi kajian pustaka yang meliputi:
penelitian terdahulu dan kajian teori.
19 Avin Af‟idah, Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin: Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an Al-„Adzim, (Skripsi, IAIN Jember, 2021), 7.
Bab ketiga, bab ketiga ini berisi metode penelitian yang meliputi:
pendekatan dan jenis penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab keempat, bab keempat ini berisi pembahasan yang meliputi:
penjelasan mengenai biografi Quraish Shihab beserta apa saja yang mempengaruhi penafsiran beliau, penjelasan air dan angin, penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat air dan angin dan relevansi terdapat dalam ayat-ayat air dan angin menurut Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h.
Bab kelima, bab kelima ini berisi penutup yang meliputi: simpulan dan saran.
10 A. Penelitian Terdahulu
Terdapat banyak penelitian terdahulu yang telah berhasil membahas tentang air dan angin secara terpisah, maka penelitian ini yang berjudul
“Ayat-ayat Air dan Angin (Studi Penafsiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Mis}ba>h) menjadi sebuah variasi yang berbeda karna membahas dua objek sekaligus.
Penting adanya Penelitian terdahulu disebabkan karena masih awamnya peneliti sehingga membutuhkan beberapa penelitian terdahulu untuk menambah referensi terhadap kajian teori dll, penelitian terdahulu dapat berupa buku, jurnal, skripsi dll. Beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini. Sebagai berikut:
1. Skripsi Saiful Imam, jurusan Tafsir Hadis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018. Dengan Judul “Angin Dalam Al-Qur‟an (Studi Analisis Tafsir Al-Qur„an dengan Pendekatan Sains)”. Di dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif- analitik dan menggunakan Metode Penafsiran mauḍu‟i (tematik), penulis juga menggunakan metode deskriptif-analitik untuk mendapatkan gambaran penafsiran ayat-ayat air dan angin.20
2. Skripsi Achmad Fachrur Rozi, mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Ilmu Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
20 Saiful Imam, Angin Dalam Al-Qur‟an :Studi Analisis Tafsir Al-Qur‟an dengan Pendekatan Sains, (Skripsi, UIN Walisongo, 2018)
2016. Dengan judul “Angin Dalam Al-Qur‟an (Studi Atas Penafsiran Tantawi Jauhari dalam Kitab Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim)”.
Skripsi ini membahas mengenai metode, corak dan penafsiran Thantawi Jauhari tentang angin dalam Al-Qur‟an dan mengenai konsep angin dan manfaat bagi kehidupan manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif -anlitik dan pendekatan sejarah.21
3. Skripsi Avin Af‟idah, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab Humaniora, Institute Agama Islam Negeri Jember, 2021. Dengan judul “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin (Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an Al-„Adzim)”. Skripsi ini membahas tentang macam- macam angin dalam Al-Qur‟an dengan metode deskriptif-analitik dengan penafsiran tematik (maudhu‟i), penulis juga menggunakan penafsiran tematik (maudhu‟i).22
4. Skripsi Ratna Juwita, mahasisa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019. Skripsi ini berjudul “Pandangan Mufasir Klasik Dan Modern Terhadap Ungkapan Al- Bahr Al-Masjur”. Skripsi ini mengkaji bagaimana pandangan Mufasir di era Klasik dan era Modern mengenai Al-Bahr Al-Masjur, Penelitian ini
21 Ahcmad Fachrur Rozi, Angin Dalam Al-Qur‟an: Studi Atas Penafsiran Tantawi Jauhari dalam Kitab Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim, (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016).
22 Avin Af‟idah, Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin: Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an Al-A‟dzim, (Skripsi, IAIN Jember, 2021).
menggunakan kajian kepustakaan (Library reseacrh) dengan menggunakan pendekatan Kualitatif.23
5. Skripsi Ibnu Said Abdillah, mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019. Dengan judul “Fenomena Hujan Dalam Al-Qur‟an (Studi Tafsir Ilmi)”. Penelitian ini berisi tentang fenomena hujan menurut Al-Qur‟an dan mukjizat yang terdapat dalam ayat-ayat hujan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakan.24
6. Skripsi Mu‟jizat, mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018. Skripsi ini berjudul
“Proses Turunya Hujan Dalam Al-Qur‟an (Suatu Analisis tafsir Tahlili Terhadap QS. Ar-Rum/30:48)”. Skripsi ini menjelaskan tentang hakikat turunya hujan, manfaat ketika turunya hujan dan wujud turunya hujan.
Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, pertama, pendekatan tafsir, dimana didalamnya mengkaji kandungan Al-Qur‟an melalui penafsiran dari para ulama kemudian dianalisis kritis dan komparatif (menbandingkan) pendapat yang telah dikaji. Kedua, menggunakan pendekatan sains yakni dengan menggunakan ayat kauniah sebagai objek utamanya.25
23 Ratna Juwita, Pandangan Mufasir Klasik Dan Modern Terhadap Ungkapan Al-Bahr Al- Masjur, (Skripsi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2019)
24 Ibnu Said Abdillah, Fenomena Hujan Dalam Al-Qur‟an: Studi Tafsir Ilmi, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019).
25 Mu‟jizat, Proses Turunya Hujan Dalam Al-Qur‟an: Suatu Analisis Tafsir Tahlili Terhadap QS. Ar-Rum/30:48, (Skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2018).
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahuhu
No Penulis Judul Persamaan Perbedaan
1 Skripsi yang ditulis oleh Saiful Imam, mahasiswa jurusan Tafsir Hadist
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018
Angin Dalam Al-Qur‟an (Studi Analisis Tafsir Al- Qur„an dengan Pendekatan Sains)
Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang ayat-ayat angin
Perbedaany a dalah penelitian ini tidak hanya membahas tentang ayat-ayat angin melainkan dengan ayat-ayat air juga.
2 Skripsi yang ditulis oleh Ahcmad Fachrur Rozi, mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Ilmu Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016
Angin Dalam Al-Qur‟an (Studi Atas Penafsiran Tantawi
Jauhari dalam Kitab Al- Jawahir Fi Tafsir Al- Qur‟an Al- Karim)
Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama- sama
menggunakan kajian tematik (maudhui)
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada
perspektif yang diambil.
Penelitian tersebut menggunak an
perspektif Syekh Thantawi Jauhari dalam kitab Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim.
sedangkan penelitian ini
menggunak an
perspektif Quraish Shihab
dalam kitab Tafsir Al- Mis}ba>h 3 Skripsi yang
ditulis oleh Avin Af‟idah,
mahasiswa Fakultas Ushuluddin
Adab dan
Humaniora Institute Agama Islam Negeri Jember, 2021.
Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin (Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al- Qur‟an Al-
„Adzim)
Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama- sama
menggunakan kajian tematik (maudhui)
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada
perspektif yang diambil.
Penelitian tersebut menggunak an
perspektif Ibnu katsir dalam kitab Tafsir Al- Qur‟an Al-
„Adzim.
sedangkan penelitian ini
menggunak an
perspektif Quraish Shihab dalam kitab Al-Mis}ba>h.
4 Skripsi yang ditulis oleh Ratna Juwita, mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat
Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda Aceh, 2019
Pandangan Mufasir Klasik Dan Modern Terhadap Ungkapan Al-
Bahr Al-
Masjur
Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang ayat-ayat air
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada kosa kata yang di pakai.
Penelitian ini
menggunak atan kata air
sedangkan pada penelitian
tersebut menggunak an istilah Al-Bahr Al- Masjur.
5 Skripsi yang ditulis oleh Ibnu Said Abdillah, mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.
Fenomena Hujan Dalam Al-Qur‟an (Studi Tafsir Ilmi)
Persamaan
dengan penelitian ini adalah membahas
tentang air
Perbedaan yang terdapat pada penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah berbeda dalam segi kajian.
Penelitian terdahulu menggunak an kajian Tafsir Ilmi sedangkan penelitian ini
menggunak an kajian tematik (maudhui).
6 Skripsi yang ditulis oleh Mu‟jizat,
mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2018.
Proses Turunya Hujan Dalam Al-Qur‟an (Suatu
Analisis tafsir Tahlili
Terhadap QS.
Ar-
Rum/30:48)
Persamaan
dengan penelitian ini adalah membahas tetang air
Perbedaan pada penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat pada
analisis ayatnya.
Penelitian ini
menggunak an kajian tematik dengan mengumpu
lkan ayat- ayat yang berkaitan dengan air dan angin.
Sedangkan penelitian terdahulu lebih spesifik pada satu ayat yakni QS. Ar- Rum/30:48 .
B. Kajian Teori 1. Pengertian Air
Air adalah sumber daya alam yang dapat di perbaharui, air juga mempunyai daya regenerasi alami yang terjadi karena sirkulasi sehingga mampu lahir kembali sesuai daur hidrologi, akan tetapi sistem tidak dapat berguna sebagaimana semestinya ketika sirklus terganggu oleh perbuatan manusia yang bersifat merusak.26
Kata air dalam Al-Qur‟an disebut sebanyak 63 kali dalam 41 surat, biasanya dalam Al-Qur‟an disebutkan dengan kata
ءاَه
(ma>') dalam bentuk mufrod (tunggal), jika dalam bentuk jamaknya disebutkan dengan kataٍا َْْهَا
(amwa>h) atau kataﻩﺎَيِﻣ
(miya>h).27 Bumi merupakan planet yang mempunyai kadar air terbesar dibanding planet-planet lainya, terdapat26 Ayu Sofia Asy‟ari, “Air Perspektif Al-Qur‟an”, (Skripsi, IAIN Tulungagung, 2017), 4.
27 Mochammad Imamuddin, Peranan Air Dalam Perspektif Al-Qur‟an: Air Sebagai Sumber Kehidupan, Vol. 3, No.1, (El-Hayah, 2012), 42.
sekitar 70 persen permukaan bumi yang tertutup oleh air. Sebagian besar ini terdapat pada lima samudra, cekungan-cekungan raksasa yang berisi air asin dan sebagian air lainya terkunci menjadi es di kutup utara dan selatan. Adapun air yang terdapat dalam danau, sungai, awan, tanah dan makhluk hidup yang ada di bumi hanyalah sedikit namun berperan sangat penting.28
Adapun rincian air yang terdapat dalam permukaan bumi antara lain, air yang terdapat pada makhluk hidup 0,00004%, air yang terdapat dalam sungai, danau, air yang terdapat dalam tanah dan batuan dangkal berkisar 0,7%. Adapun sebagian besar air yang terdapat dalam permukaan ada pada lautan yang mencapai 97,2%, yang terdapat dalam awan 0,001% dan yang terakhir terdapat pada tedung es dan glester sebesar 2,1%.29
Ada beberapa wujud air karena pada dasarnya air merupakan salah satu zat yang bisa berubah menjadi benda padat dan gas pada suhu normal, contohnya air yang menjadi es ketika dimasukan ke freezer (mesin pendingin) kondisi ini akan permanen ketika suhu ruangan tetap dingin dan akan berubah menjadi cair kembali ketika di diamkan pada suhu normal bahkan hangat, air yang bersuhu hangat akan menjadi gas dan menghasilkan uap begitupun sebaliknya manusia akan menghasilkan
28 Damaring Tyas Wulandari, Segala Hal Tentang: Air, (Erlangga For Kidz: 2009),6.
29 Damaring Tyas Wulandari, Segala Hal Tentang: Air, 7.
air ketika mengeluarkan gas (bernafas) pada kaca dalam tubuhnya dalam keadaan dingin.30
Sirkulasi air dimulai dari laut, udara dan kembali ke daratan, air juga dapat berubah wujud menjadi padat, cair dan gas. Terjadinya sirkulasi air dipicu dengan adanya cahaya matahari yang menghasilkan energi panas sehingga air dapat menguap dari laut ke daratan. Sejumlah air di udara kemudian berkondensasi menjadi tetesan air atau membeku menjadi partikel es, yang dapat jatuh sebagai presipitasi. Air yang jatuh berkumpul di sungai dan danau, lalu berpekolasi menembus batuan dan tanah, hingga akhirnya bergerak menuju ke laut.31
Dari penjelasan diatas tentunya banyak istilah-istilah yang belum di mengerti, berikut merupakan penjelasan dari istilah-istilah asing tersebut:
a) Presipitasi merupakan istilah untuk berbagai macam air yang jatuh dari langit, mencakup hujan, salju, hujan es, hujan batu es, embun beku dan embun biasa. Simpelnya presipitasi ini merupakan cara bagaimana air yang berada di udara kembali ke permukaan bumi.
b) Perkolasi merupakan gerakan air melalui tanah dan bebatuan.
Perkolasi ini diawali oleh infiltrasi.32 Air meresap ke dalam tanah, namun air ini membutuhkan waktu beberapa jam bahkan ribuan
30 Isabel Thomas dan Pau Morgan, Ada Apa Di Bumi? Air, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2019), 12.
31 Damaring Tyas Wulandari, Segala Hal Tentang: Air, 30.
32 Infiltrasi adalah aliran air yang terdapat dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri.
Di dalam tanah, air mengalir ke arah pinggir, sebagai aliran perantara menuju mata air, danau dan sungai atau bisa dikenal dengan penyaringan menuju air tanah.
tahun untuk berkumpul dalam lapisan batuan bawah tanah yang akan menjadi sumber air dan hal ini disebut sebagai akuifer.
c) Kondensasi merupakan proses perubahan gas menjadi air, contohnya seperti embun yang terdapat pada sarang laba-laba, saat udara menjadi dingin uapnya akan memisah menjadi tetesan dan membentuk awan. Saat tetesan-tetesan air tersebut bergabung di awan akan menjadi tetesan hujan dan cukup besar untuk jatuh dari langit menuju permukaan bumi.
d) Evaporasi atau bisa disebut dengan penguapan. Evaporasi terjadi ketika molekul-molekul cair terlepas dan menjadi gas (uap). Air dapat menguap sepanjang waktu melalui laut, danau, sungai dan permukaan basah yang ada didaratan.
e) Transpirasi merupakan penguapan air yang terjadi dari tumbuhan.
Tumbuhan ini menyalurkan air melalui sistem ekstensif dari akar menuju ke daun dan sebagainya. Sehingga proses penguapan dari tumbuhan berlangsung lebih cepat dari pada penguapan yang terjadi dari tanah.33
Siklus air adalah perjalanan air yang ditempuh air dimulai dari daratan menuju ke langit hingga kembali kedaratan lagi dengan keadaan menjadi air yang bersih dan siklus air ini tidak pernah berakhir kecuali dengan kehendak Allah Swt. Adapun sirkulasi air sebagai berikut:
33 Damaring Tyas Wulandari, Segala Hal Tentang: Air, 31.
a. Air yang berada di daratan akan menjadi uap ketika terkena cahaya matahari yang panas.
b. Uap air yang ringan dan kasap mata tersebut akan dibawa naik dan naik terus menuju langit, sewaktu-waktu udara menjadi dingin uap tersebut berubah menjadi titik titik air kembali dan berkumpul sehingga menjadi awan.
c. Awan-awan akan tertiup angin dan akan beralih ke berbagai daerah yang dikehendaki oleh Allah Swt. Titik-titik air tersebut semakin lama akan semakin menjadi berat hingga akhirnya jatuh sebagai air hujan.
d. Ketika air hujan turun air terseut akan jatuh ke daratan seperti laut, sungai dan anak sungai sehingga bisa bermanfaat untuk makhluk hidup baik tumbuhan, hewan dan manusia.34
2. Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak dikarenakan rotasi bumi dan tekanan yang terdapat di lingkungan sekitarnya, tak luput bergeraknya angin atas kehendak Allah Swt angin berpindah dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi menuju ke daerah yang mempunyai tekanan lebih rendah. Angin merupakan ciptaan Allah Swt yang kasap mata namun bisa dirasakan oleh panca indra. Angin bisa datang sebagai penolong atau rahmat, bisa juga sebagai bencana atau musibah.35
34 Isabel Thomas dan Pau Morgan, Ada Apa Di Bumi? Air, 30.
35 Avin Af‟idah, Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Angin: Studi Atas Penafsiran Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al-Qur‟an Al-„Adzim, (Skripsi, IAIN Jember, 2021), 7.
Dalam Al-Qur‟an kata angin disebutkan sebanyak 28 ayat dalam 26 surah dengan menggunakan kata
حي ّزلا
(ri>h) yang merupakan kata mufrod dari jamak yang berupaحاي ّزلا
(riya>h), dalam bentuk mufrad sering digunakan untuk menyebutkan angin yang membawa dampak negatif seperti angin azab yang membinasakan, adapun yang bentuk jamak digunakan untuk menyebutkan angin yang membawa rahmat, Allah Swt menggunakan kata ini untuk menunjukkan bahwa angin yang membawa kabar gembira yang akan datang.36Angin atau disebut wind dalam bahasa inggris mempunyai arti bahwa angin tersebut bergerak dari arah horizontal menuju arah permukaan bumi. Pada umumnya sirkulasi angin atau bola-bola angin dan tekanan yang dibawa setiap musim dan setiap tahun disebabkan adanya perbedaan radiasi yang diterima oleh permukaan bumi, akan tetapi hal ini telah di modifikasi oleh rotasi bumi karena adanya halangan-halangan seperti gunung-gunung, penyebaran yang terjadi di daratan, lautan dan posisi-posisi yang berasal dari laut.37
36 Nabila Umami, Penafsiran Al-Riih dan Al-Riyah Dalam Al-Qur‟an, Vol. 3, No. 2, (Journal Of Qur‟anic Studies, 2018), 166.
37 Saiful Imam, Angin Dalam Al-Qur‟an: Studi Analisis dengan Pendekatan Sains, (Skripsi, UIN Walisongo, 2018), 20.
22
Metode penelitian adalah cara untuk mencari informasi dan mengamati suatu problem dengan menggunakan cara yang alami dengan sangat teliti dan cermat sehingga dapat megumpulkan data, mengolah data kemudian menganalisis data dan menyimpulkan secara terperinci dan jelas sehingga dapat memecahkan suatu problem dan dapat menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat.38
Metode penelitian sangat perlu digunakan untuk mengetahui bagaimana penelitian ini dilakukan. Oleh sebab itu, untuk mempermudah proses penelitian diperlukan penerapan metode yang cocok dengan permasalahan yang diambil.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan Library Research, yakni mengumpulkan data dari sumber kepustakan dengan cara membaca dan mencatat kemudian mengolah data yang bersangkutan dengan penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif yakni usaha untuk menggambarkan secara jelas sesuai data yang diperoleh, dengan kata lain peneliti berusaha menggambarkan tentang kandungan-
38 Rifa‟i Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: SUKA-pres, 2021), 2.
kandungan yang terdapat dalam Ayat-ayat Tentang Air dan Angin Perspektif Quraish Shihab Dalam Kitab tafsir Al-Mis}ba>h.
B. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan rujukan utama dari penelitian ini yakni kitab tafsir Al-Mis}ba>h karya Quraish Shihab. Berikut merupakan beberapa uraian mengenai Quraish Shihab dan tafsir Al-Mis}ba>h:
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder didapatkan dari penelitian yang sudah ada, meliputi beberapa skripsi, buku, jurnal, artikel dan karya tulis ilmiah lainya yang bersangkutan dengan penelitian ini..
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan mencari data dari sumber primer dan sumber skunder meliputi kitab tafsir Al-Mis}ba>h Karya Quraish Shihab dan beberapa skripsi, buku, jurnal, artikel dan karya tulis lainya yang berkaitan dengan penelitian ini. Maka penelitian ini dinamakan dengan penelitian kepustakan (Library Research).
D. Analisis Data
Analisis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis yang dimana peneliti berusaha untuk menggambarkan secara jelas sesuai dengan data yang diperoleh yakni dengan menggambarkan dan menjelaskan secara runtun makna air dan angin dalam kitab tafsir Al-Mis}ba>h.
E. Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan dengan cara menggunakan teknik triangulasi data dengan menjelaskan sumber data primer dan memberi penguat lainya dari sumber data sekunder. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah mengoreksi ketidaksempurnaan data dan untuk meningkatkan keterpecayaan hasil penelitian dan hal ini dilakukan guna untuk menghindari kelemahan dari subjektifitas hasil penelitian.39
F. Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang Ayat-ayat Air dan Angin Dalam Kitab tafsir Al-Mis}ba>h Karya Quraish Shihab dan menggunakan metode deskriptif- analitis, maka langkah-langkah untuk menganalisis Data yang diperoleh, sebagai berikut:
1. Menjelaskan biografi Quraish Shihab dan karyanya yakni tafsir Al-Mis}ba>h 2. Mengumpulkan ayat-ayat tentang air dan angin, lalu Menjelaskan sesuai
dengan macamnya dan menguraikan hubungan antara keduanya.
3. Menjelaskan bagaimana penafsiran ayat-ayat air dan angin menurut Quraish Shihab dalam kitabnya, tafsir Al-Mis}ba>h.
4. Mengambil kesimpulan dari data data diatas.
39 Agus Wahyu, Ekonomi Islam dalam Bingkai Maqashid Asy-Syari‟ah, (Yogyakarta:
Ekuilibria, 2018), 10.
25
AIR DAN ANGIN DALAM TAFSIR
Al-Mis}ba>h A. Biografi Quraish Shihab dan Tafsir Al-Mis}ba>h1. Biografi Quraish Shihab
M. Quraish Shihab mempunyai nama lengkap Muhammad Quraish Shihab, beliau lahir di kabupaten Sindenreng Rampang yang terdapat pada provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Februari pada tahun 1944. Ayahnya bermana Habib Abdurrahman Shihab yang merupakan ulama tafsir dan berasal dari keluarga yang sederhana namun sangat kuat berpegang pada agama.40
Quraish Shihab kecil selalu belajar Al-Qur‟an kepada ayahnya sendiri bahkan pada umur enam tahun ayahnya mewajibkan untuk mengikuti pengajian yang membahas tentang Al-Qur‟an baik dari kisah-kisan dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh ayahnya sendiri sehingga sudah sejak kecil sudah tumbuh benih kecintaanya terhadap Al-Qur‟an.41
Pendidikan dasarnya di mulai dari sekolah dasar yang terdapat dalam ujung padang, kemudian melanjutkan di tahap lanjutan yakni SLTP (Sekolah Lanjutan Tahap Pertama) dengan mondok atau nyantri di kota Malang, tepatnya di pondok pesantren Dar AL-Hadid Al-
40 Afrizal Nur, M.Quraish Shihab dan Rasionalisasi Tafsir, Vol. XVIII, No. 1, (Jurnal Ushuluddin, 2012), 21.
41 Afrizal Nur, M.Quraish Shihab dan Rasionalisasi Tafsir, Vol. XVIII, No. 1, (Jurnal Ushuluddin, 2012), 21.
Falaqiyyah dan ketika sudah rampung mondok, untuk mendalami studi keislaman ayah nya mengirimkan ke Kairo Al-Azhar pada tahun 1958.42
Quraish Shihab telah menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Al-Azhar dengan mengambil jurusan Tafsir dan Hadist Fakultas Ushuluddin pada tahun 1967 sehingga mengdapatkan gelar Lc, kemudian langsung melanjutkan Studi S2 di fakultas yang sama hingga mendapatkan gelar MA pada tahun 1969 dengan tesis yang berjudul “Al-I‟jaz Al-Tasyri‟iy Li Al-Qur‟an Al-Karim”. Selain fokus kuliah beliau juga aktif pada himpunan mahasiswa Indonesia cawangan Mesir dan berhasil memperluas relasi dengan mahasiswa dari negara lain sehingga dapat memperluas pemikiran dan memperkuat bahasa asing terutama bahasa Arab.43
Quraish Shihab merupakan sosok ulama di bidang tafsir di era kontemporer indonesia garda terdepan, Quraish Shihab telah melihatkan keseriusan dan keteladanan belajar ilmu Al-Qur‟an sejak kecil, keseriusanya telah di kuatkan oleh karya-karya beliau dalam bidang Al-Qur‟an dan tafsir yang sudah banyak di kenal seperti Membumikan Al-Qur‟an (1992), Studi Kritis Tafsir Al-Manar (1994), Wawasan Al-Qur‟an: Tafsir Maudhu‟i Atas Pelbagai persoalan Umat (1996), Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim (1997), Mukjizat Al-Qur‟an
42 Misbahul Munir, Studi Komparatif Antara Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar, Vol. 14, No. 01, (MIYAH: Jurnal Studi Islam, 2018), 17.
43 Abdi Risalah Husni Alfikar dan Ahmad Taufik Kamil, Metode Khusus Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsirnya, Vol.2, No,3, (Jurnal Imam dan Spiritualisme, 2022), 375.
(1997), Secerah Cahaya Ilahi (2000) dan yang pastinya terdapat karya beliau yang paling bersejarah dan fantastis yakni Tafsir Al-Misbah yang berisi tafsir Al-Qur‟an tiga puluh juz yang ditulis secara Tahlili menjadi lima belas jilid.44
Penulisan sebuah kitab tafsir banyak hal yang sangat mempengaruhi mulai dari kepribadian karakter tokoh dan kapasitas intelektual yang tokoh punya dan pastinya lingkungan juga mempengaruhinya, dalam hal ini M. Quraish Shihab telah di kenal dalam sejarah perjalanan penafsiran Indonesia dengan karyanya yang sangat populer yakni Tafsir Al-Mis}ba>h: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, kitab ini juga tertulis sebagai kitab yang pertama yang menafsirkan lengkap sampai tiga puluh juz pada 30 tahun terakhir.45
Terdapat lima manhaj yang menerangkan tentang metode khusus yang digunakan Quraish Shihab untuk menafsirkan Al-Qur‟an dalam tafsir Al-Mis}ba>h sebagai berikut:
a) Menjelaskan hubungan antar surat
Pada hal ini Quraish Shihab menjelaskan secara umum mengenai surat yang akan dibahas terlebih dahulu kemudian dijelaskan menggunakan surat sebelumnya. Quraish Shihab mempunyai keyakinan bahwa setiap surat mempunyai tujuan utama dan tema yang sangat menarik.
b) Pengelompokan ayat Al-Qur‟an
44 Muhammad Iqbal, Metode Penafsiran Al-Quran Al-Qur‟an M. Quraish Shihab, Vol. 6, No.
2, (Jurnal Tsaqafah, 2010), 523.
45 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar 2020), 5.
Quraish Shihab ketika menulis tafsirnya selalu mengelompokkan ayat yang sesuai dengan tema dengan pemahamanya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca untuk memahami makna dan tujuan yang terdapat dalam surat.46 c) Penafsiran dengan pendekatan kebahasaan
Kajian bahasa sangat penting untuk dilakukan penafsiran Al-Qur‟an guna untuk mengetahui makna yang terdapat dalam ayat yang dibahas, kajian bahasa merupakan pisau analisis yang di pakai oleh Quraish Shihab untuk mengungkap makna yang terdapat dalam ayat. contoh lafadz bismillah, Quraish Shihab menjelaskan makna yang terkandung dalam huruf ba‟ yang dibaca kasroh, tidak cukup dengan makna “dengan‟ malainkan terdapat satu makna yang tidak terucap dan tidak tertulis namun harus terlintas dalam fikiran yakni “memulai”, sehingga ketika pengucapan lafadz bismillah harus ada tekad untuk melakukan sesuatu hal yang baik.
d) Menggunakan tafsir sosiso-historis
Selain menggunakan kajian bahasa Quraish Shihab menguunakan data-data sejarah dan kebiasaan masyarakat khususnya ketika turunya ayat tersebut untuk pisau analisis.
Seperti ketika menafsirkan ayat-ayat yang menyangkut tentang kehidupan masyarakat Makkah dan madinah serta kultural budaya
46 Tatang Muslim Tamimi dan wahyudin, Manhaj Al-Tafsir Al-Misbah Karya Qurasy Shihab, Vol. 2, No. 1, (Bayani: Jurnal Studi Islam, 2022), 100-102.
saat itu, Quraish Shihab berusaha menjelaskan sosio-historis yang terdapat dalam ayat terserbut untuk mengetahui makna objektifnya.47
e) Menggunakan tafsir yang rasional dan kontekstual
Dalam hal menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an Quraish Shihab sering menggunakan nalar dan rasio seperti contoh ketika menafsirkan tentang ayat-ayat Qishas (hukum bunuh). Dalam hal ini Quraish Shihab tidak setuju jika Qishas dijatuhkan kepada pihak pidana pembunuhan, karena hukuman mati merupakan suatu yang kejam dan tidak beradab, ketika Qishah dijatuhkan kepada pihak pidana pembunuhan justru akan menghilangkan satu nyawa lagi dan memungkinkan akan muncul rasa balas demdam diantaranya, sedangkan dalam islam perilaku balas demdam harus dihapus dengan pendidikan, oleh karena itu Quraish Shihab menyatakan bahwa hukuman bagi pidana pembunuhan adalah penjara seumur hidup dan dipekerjaan secara paksa.48
47 Tatang Muslim Tamimi dan wahyudin, Manhaj Al-Tafsir Al-Misbah Karya Qurasy Shihab, Vol. 2, No. 1, (Bayani: Jurnal Studi Islam, 2022), 100-102.
48 Tatang Muslim Tamimi dan wahyudin, Manhaj Al-Tafsir Al-Misbah Karya Qurasy Shihab, Vol. 2, No. 1, (Bayani: Jurnal Studi Islam, 2022), 100-102.
2. Kitab Tafsir Al-Mis}ba>h
a. Latar belakang penulisan kitab tafsir Al-Mis}ba>h
Al-Qur‟an telah memperkenalkan dirinya sebagai Hudan Lin Nas yang mempunyai arti petunjuk bagi manusia, selian itu guna untuk menantang manusia dan jin yang tidak percaya akan firman Allah untuk membuat dan menyusun yang serupa dengan Al-Qur‟an. 49
Masyarakat muslim telah banyak yang mengagumi keindahan dan keagungan yang terdapat dalam Al-Quran, tetapi hanya berhenti dalam pembacaanya. Oleh karna itu sangat dianjurkan untuk memahami dan untuk mendalami makna yang terdapat dalam ayat, membacanya lebih elok ketika disertai kesadaran akan makna dan keagungan Al-Quran sehingga dapat melakukan tafakkur dan tadabbur.50
Kewajiban akan mengenalkan dan menyuguhkan pesan- pesan yang terdapat dalam Al-Qur‟an merupakan salah satu yang difikirkan oleh pakar ulama tafsir begitu juga dengan M.Quraish Shihab yang mempunyai kesadaran penuh dengan hal itu. Oleh karena itu Tafsir Al-Mis}ba>h ditulis untuk mempermudah khalayak ramai untuk bisa memahami dan mendalami Al-Qur‟an. Tafsir Al-Misbah terus berusaha untuk menghidangkan pembahasan yang mudah difahami disetetiap sub bab yang terdapat dalam
49 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar 2020), 14.
50 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar 2020), 14.
surah dan mengungkap tujuan penamaan surat, selain itu tafsir Al- Mis}ba>h juga menghidangkan tema-tema pokok dalam setiap surah sehingga dapat dirasakan begitu indahnya keserasian antar ayatnya disetiap surah yang terdapat dalam temanya masing- masing, karna hal itu kita lebih mudah untuk mengenal lebih dekat makna dan maksud yang terdapat dalam Al-Qur‟an.51
Dalam penulisan kitab tafsir Al-Mis}ba>h Quraish Shihab mengambil referensi dari berbagai kitab tafsir klasik maupun modern, yaitu:
1) Tafsir Al-Jami‟ Li Ah}kam Al-Qur‟an
Tafsir Al-Jami‟ Li Ah}kam Al-Qur‟an atau bisa disebut dengan tafsir Al-Qurthubi yang ditulis oleh Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh Al- Anshoriy Al- Khazrajiy Al-Andalusy Al-Qurthubi atau biasa dikenal imam Qurthubi. Kitab ini menjelasakan tentang ayat- ayat yang menjelasakn hukum, kitab ini bercorak tafsir Fiqh karna banyak menjelaskan tentang hukum Fiqh dan menggunakan metode Tahlili.52
2) Mafa>ti>h Al-Ghaib
Kitab Tafsir Mafa>ti>h Al-Ghaib merupakan karya Muhammad bin Umar bin Al Husain bin al-Husan bin ali al-
51 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar 2020), 14.
52 Ahmad Zainal Abidin dan Eko Zulfikar, Epistemologi Tafsir Al-Jami‟ Li Ahkam Al- Qur‟an, Vol. 11, No. 2, (KALAM, 2017), 498.
Timiy al-Bakary al- Thabary al-Ashl atau biasa dikenal denga Ar-Razi. Kitab ini menggunakan metode tahlili dan bercorak teologis-filosofis dan Fiqh.53
3) Tafsir Al-Manar (Karya Muhammad Abduh)
Tafsir Al-Manar merupakan tafsir bil-ra‟yi dan mempunyai corak Adab Ijtima‟i, corak Adab Ijtima‟i adalah corak tafsir yang didalam nya menjelaskan tentang kebiasaan masyarakat atau budaya, didalam tafsir ini terdapat tiga penulis yakni Jamaluddin Aghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho.54
4) Tafsir Al-Mara>ghi55
Tafsir Al-Mara>ghi Merupakan karya dari Ahmad Mustafa bin Mustafa bin Muhammad bin Abd al-Mun‟im Al- Maraghi, tafsir Al-Maraghi ini ketika dilihat dari sumber penafsiranya merupakan tafsir yang menggunakan metode Iqtiron ataun metode yang menggabungkan antara bil-Ma‟tsur dan bil-Ra‟yi.56
Latar belakang dari penamaan kitab tafsir Al-Mis}ba>h ini terdapat dalam surah An-Nur ayat 35, sebagai berikut:
53 Firdaus, Studi Kritis tafsir Mafatih Al-Ghaib, Vol.3, No. 1,( Jurnal Al-Mubarok, 2019), 57.
54 Dudung Abdullah, Pemikiran Syekh Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar, Vol. 1, No, 1, (Al-Daulah, 2012), 37.
55 Afrizal Nur, Tafsir Al-Misbah Dalam Sorotan: Kritik Terhadap Karya Tafsir M. Quraish Shihab, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2018), 10.
56 Fitrotin, Metodologi dan Karakteristik Penafsiran Ahmad Mustafa Al-maraghi dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi: Kajian Atas QS. Al-Hujarat ayat 9, Vol, 1, No. 2, (Al-Furqan: Jurnal Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, 2018), 113.
ِفِ ُحﺎَﺒْﺼِﻤْلٱ ۖ ٌحﺎَﺒْﺼِﻣ ﺎَﻬيِﻓ ٍةَٰﻮَكْﺸِﻤَﻛ ۦِﻩِرﻮُﻧ ُلَثَﻣ ۚ ِضْرَْلْٱَو ِتََٰﻮََٰﻤهﺴلٱ ُرﻮُﻧ ُهللَّٱ ٍﺔهيِﻗْﺮَﺷ هلَّ ٍﺔَﻧﻮُتْ ﻳَز ٍﺔَﻛَََٰبَُّﻣ ٍةَﺮَﺠَﺷ ﻦِﻣ ُدَﻗﻮُﻳ ٌّىِّرُد ٌﺐَﻛْﻮَﻛ ﺎَﻬه ﻧَأَﻛ ُﺔَﺟﺎَﺟُّﺰلٱ ۖ ٍﺔَﺟﺎَﺟُز َلََّو
ﻦَﻣ ۦِﻩِرﻮُﻨِل ُهللَّٱ ىِدْﻬَ ﻳ ۗ ٍرﻮُﻧ َٰىَﻠَﻋ ٌرﻮُّﻧ ۚ ٌرَنَ ُﻪْﺴَﺴَْتَ َْلَ ْﻮَلَو ُءٓىِﻀُﻳ ﺎَﻬُ تْ ﻳَز ُدﺎَكَﻳ ٍﺔهيِﺑْﺮَﻏ ٌﻢيِﻠَﻋ ٍءْىَﺷ ِّلُكِﺑ ُهللَّٱَو ۗ ِسﺎهﻨﻠِل َلََٰثْﻣَْلْٱ ُهللَّٱ ُبِﺮْﻀَﻳَو ۚ ُءٓﺎَﺸَﻳ
Artinya: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan- akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya- Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.57
b. Metode dan corak penafsiran kitab tafsir Al-Mis}ba>h
Tafsir Al-Mis}ba>h ditulis dengan menggunakan metode tahlili sebagaimana runtut mushafi mulai dari surah Al-Fatihah sampai surah An-Nas. Metode tahlili atau biasa di sebut metode tajzi‟i oleh Baqr Al-Shadr adalah metode tafsir yang cara kerjanya dengan menafsirkan runtut mulai surah Al-Fatihah sampai surah An-Nas sesuai runtutan Al-Qur‟an mushafi.58
Menggunakan metode tafsir tahlili ini menafsirkan secara keseluruhan mulai dari menguraikan kosa kata yang dianggap sulit, asbabun nuzul, munasabah dan segala apapun yang
57 Al-Quran
58 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar, 2020), 16.
bersangkutan dengan ayat dan kandunganya, salah satu kekurangan dari metode ini yakni metode ini memang sangat luas dan mempunyai dampak yang memahamkan untuk pembaca yang awan namun sering sering kali tidak tuntas ketika menggunakan metode ini karena pokok pembahasan lanjutanya kadang kali di jelaskan pada ayat lain.59
Adapun metode yang digunakan dalam kitab tafsir Al- Mis}ba>h ketika dilihat dari segi sumber penafsiran, Quraish Shiihab mengambil metode Al-Iqtiran yang berarti metode ini dilakukan dengan cara memadukan antara sumber bil ma‟tsur dan bil ra‟yi sehingga penafsiran ini berdasar dari riwayah yang kuat dan shahih dengan pemikiran yang sehat.60
Ketika diliat dari cara menjelaskan isi penafsiranya, Quraish Shihab menggunakan metode muqorron, metode ini dilakukan dengan cara mengadopsi pemikiran mufasir sebelumnya, sebelum mengemukan pemikiran sendiri biasanya Quraish Shihab mengemukan pemikiran dari mufasir sebelumnya dan yang paling sering disebut oleh Quraish Shihab seperti Ibrahim Ibn Umar Al-Biqa‟i, Mahmud Syaltut, Sayyid Quthub, Syekh Muhammad Al-Madani, Muhammad Hijazi, Ahmad Badawi, Muhammad Ali Sabuni, Muhammad Sayyid Tantawi,
59 Zainal Arifin, Karakteristik Tafsir Al-Misbah, Vol. XIII, No.1, (Al-Ifkar, 2020), 16.
60 Misbahul Munir, Studi Komparatif Antara Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar, Vol. 14, No. 01, (MIYAH: Jurnal Studi Islam, 2018), 25.
Mutawalli Asy-Sya‟rawi dll, dari sekian banyaknya yang telah disebut yang paling sering disebut yakni Al-Biqa‟i.61
Dalam keluasan menjelaskan tafsirnya Quraish Shihab menggunakan metode Ijmaly dengan cara menguraikan secara bertahap dahulu, kemudian dijelaskan secara terperinci, penyampaian secara ijmaly terlihat ketika menjelaskan arti dari ayat-ayat Al-Qur‟an baik