• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B 2 PRINSIP SALURAN TRANSMISI DAN WAVEGUIDE

N/A
N/A
Prabu Dinata

Academic year: 2024

Membagikan "B A B 2 PRINSIP SALURAN TRANSMISI DAN WAVEGUIDE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

B A B 2 PRINSIP SALURAN TRANSMISI DAN WAVEGUIDE 2.1 Rangkaian Ekivalen

Rangkaian ekivalen suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi (lossless) dapat digambarkan dengan terdisrtibusinya rangkaian induktansi L1, L2, L3, … seri dan kapasitansi C1, C2, C3, … paralel, seperti ditunjukkan dalam gambar 2.1. Kedua macam komponen itu terdistribusi secara merata sepanjang saluran transmisi. Arus yang mengalir di sepanjang saluran transmisi akan menimbulkan suatu medan magnet di sepanjang saluran, yang kemudian karena adanya medan magnet itu, maka akan timbul pula suatu tegangan induksi sebesar L.di/dt. Induktansi ini juga terdistribusi merata sepanjang saluran, dengan satuan Henry per meter. Sedangkan kapasitansi yang terdistribusi merata sepanjang saluran itu dapat dibayangkan sebagai kapasitansi yang timbul karena dua konduktor pada saluran transmisi letaknya sejajar satu sama lain.

Gambar 2.1. Rangkaian Ekuivalen Saluran Transmisi

Jika suatu saluran transmisi dikatakan mempunyai rugi-rugi (lossy), maka selain mempunyai memiliki L dan C, juga memiliki resistansi R yang seri dengan L dan konduktansi G yang paralel dengan C. Resistansi R di sini dapat digambarkan sebagai rugi- rugi konduktor sebagai bahan saluran transmisi. Koduktansi G digambarkan sebagai rugi- rugi bahan isolator (dielectric loss) antara kedua buah kawat penghantar pada saluran transmisi.

2.2 Saluran Transmisi Beban Sesuai (Match)

Suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi (lossless) jika pada ujung beban dipasang beban dengan impedansi RL yang harganya sama dengan impedansi karakteristik saluran Zo, maka gelombang dari sumber (generator) yang dikirimkan ke beban tidak akan dipantulkan oleh beban. Dengan kata lain, semua energi yang dikirimkan oleh sumber ke baban semuanya diserap oleh beban.

L1

I

C1

I I

L2 L3

C3

C2

(2)

Vinput

100 V

RS = 50

RL = 50

Z0 = 50 

Z0 = 50 

100 V

Rs = 50 

Z0 = 50

Waktu

Gelombang berjalan 50

V

Panjang Lintasan

Waktu

Gelombang berjalan 1 A

Contoh saluran transmisi dengan beban sesuai (match) dapat dilihat pada gambar 2.2.

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 2.2. Saluran Transmisi dengan Beban Sesuai

Sumber membangkitkan gelombang sebesar 100 V dengan tahanan dalam generator Rs = 50 . Sumber tersebut dihubungkan oleh suatu saluran transmisi dengan impedansi karakteristik Zo = 50  ke suatu beban dengan impedansi RL = 50 . Bila rangkaian pada gambar 2.2(a) diamati, maka Zo = Rl = 50 , sehingga dapat dikatakan bahwa saluran transmisi dalam keadaan sesuai (match). Perhitungan selanjutnya dapat dilakukan sebagai berikut :

Vinput = V V V

Z R

Z

o s

o 100 50

50 50

50  

 

 



 

Sedangkan arus input yang mengalir dalam saluran transmisi dari sumber dinyatakan dengan :

Iinput = Vsum ber 100V 1A

50 50

1 50

50

1  

 

 



 

Daya yang siap dikirimkan ke beban : Pinput = Vinput Iinput = 50 W

(3)

Vinput

100 V

RS = 35

RL =105

Z0 = 75 

Z0 = 50 

100 V

Rs = 35 

Z0 = 75

V+ = 68,2 V

V - = 11,4 V

Sekarang gelombang yang merambat pada saluran transmisi dari sumber ke beban

V+ = Vinput sebesar 50 V atau I+ = Iinput sebesar 1 A. Koefisien pantul di ujung beban  = 0, sehingga tegangan pantul V- = 0 dan arus pantul I - = 0. Artinya tidak akan terjadi gelombang pantul di ujung beban dan semua energi akan diserap oleh beban.

Untuk membuktikan hal yang demikian ini, terlebih dahulu harus menghitung daya yang diserap beban sebagai berikut.

Tegangan di beban VL dan arus di beban IL adalah:

VL = V+ + V - = 50 V, dan IL = I+ + I - = 1A.

Maka daya yang diserap oleh beban PL dapat dihitung:

PL = VL IL = 50 W.

Dari perhitungan di atas harga Pinput = PL, yang menunjukkan semua daya diserap dengan oleh baban dengan sempurna.

2.3 Saluran Transmisi Beban Tidak Sesuai (Missmatch)

Jika impedansi beban yang dipasang tidak sama dengan impedansi karakteristik saluran, maka sebagian energi akan dipantulkan oleh beban.

Sebagai contoh saluran transmisi dengan beban tidak sesuai (missmatch) dapat dilihat pada gambar 2.3. Sumber membangkirkan gelombang 100 V dengan tahanan dalam generator Rs = 35. Sumber tersebut dihubungkan oleh suatu saluran transmisi dengan impedansi karakteristik Zo = 75  ke suatu beban dengan impedansi juga RL = 105.

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 2.3 Saluran Transmisi Beban Tak Sesuai

(4)

Contoh di atas, bila diamati maka Zo RL, dapat dikatakan bahwa saluran transmisi dalam keadaan tidak sesuai (missmatch). Maka selanjutnya dapat dianalisa sebagai berikut :

Vinput = V V V

Z R

Z

o s

o 100 68,2

35 75

75  

 

 



 

Koefisien pantul di beban adalah

= 0,167

75 105

75

105 

 

o L

o L

Z Z

Z Z

Sekarang gelombang V+ = Vinput sebesar 68,2 V yang ditransmisikan ke baban. Pada saat sampai di beban tegangan pantul V- adalah

V- =  V+ = (0,167)(68,2 V) = 11,4 V.

Artinya dalam saluran akan terjadi gelombang pantul 11,4 V di ujung beban dan gelombang ini kembali ke sumber (generator)

2.4 Saluran Transmisi Beban Hubung Singkat

Suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi (lossless) jika pada ujung beban dihubung singkat (short circuit), artinya impedansi RL = 0, maka gelombang dari sumber (generator) yang dikirimkan ke beban akan dipantulkan semuanya oleh beban. Atau dengan kata lain, semua energi yang dikirimkan oleh sumber ke beban semuanya tidak ada yang diserap oleh beban.

Sebagai contoh saluran transmisi dengan beban hubung singkat dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini. Sumber membangkitkan gelombang 100 V dengan tahanan dalam generator Rs = 50 . Sumber tersebut dihubungkan oleh suatu saluran transmisi dengan impedansi karakteristik Zo = 50  ke suatu beban yang dihubung singkat (RL = 0).

Dan selanjutnya dapat dianalisa sebagai berikut :

Vinput = V V V

Z R

Z

O S

O 100 50

50 50

50  

 

 



 

Iinput = Vsum ber 100V 1A

50 50

1 50

50

1  

 

 



 

Pinput = VinputIinput 50W

(5)

100 V

Rs = 50 

Z0 = 50

Vinput

100 V

RS = 50

Z0 = 50 

Z0 = 50 

50V

Panjang Saluran

V+ - V - V+

V - 50

V 0 - 50V

2 A 1 A 0

I +

I - (a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 2.4 Saluran Transmisi Beban Hubung Singkat

Sekarang gelombang V+ = Vinput sebesar 50 V atau I+ = Iinput sebesar 1 A yang ditransmisikan ke baban. Besarnya koefisien pantul di beban :

 = 1

75 0

75

0 

 

 

o L

o L

Z R

Z R

Tegangan pantul V- dan arus pantul I - di beban adalah V - =  V+ = -50V

I - = - I+ = 1A

(6)

Untuk membukktikan bahwa semua energi dikembalikan oleh beban, maka harus dibuktikan daya yang diserap beban PL = 0 sebagai berikut.

Tegangan di beban VL dan arus di beban IL adalah : VL = V+ + V - = 0 , dan

IL = I+ + I - = 2A.

Maka adaya yang diserap oleh beban PL dapat dihitung : PL = VL IL =0

Dari perhitungan di atas harga = PL = 0, artinya tidak ada daya yang diserap oleh beban dan semua energi dikembalikan oleh beban ke sumber.

2.5 Saluran Transmisi Beban Terbuka

Jika pada ujung suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi (lossless) dibuka (open circuit), artinya impedansi RL = , maka gelombang dari sumber (generator) yang dikirimkan ke beban juga akan dipantulkan semuanya oleh beban.

Sebagai contoh saluran transmisi dengan beban sesuai dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini. Sumber membangkirkan gelombang 100 V dengan tahanan dalam generator Rs

= 50 . Sumber tersebut dihubungkan oleh suatu saluran transmisi dengan impedansi karakteristik Zo = 50  dengan ujung dibuka, RL = .

Vinput = 50 V; Iinput = 1 A, dan Pinput = 50 W Besarnya koefisien pantul di beban :

= x 75 1

75 lim x Z

R Z R

o x L

0

L

Tegangan pantul V- dan arus pantul I - di beban adalah V - =  V+ = 50V

I - = - I+ = -1A

(7)

Vinput

100 V

RS = 50

Z0 = 50 

Z0 = 50 

RL =  (terbuka)

100 V

Rs = 50 

Z0 = 50

100 V 50 V 0

V+

V-

Panjang Saluran 100

V 50 V 0

V + - V -

I+

I- 1 A

0 -1 A

1 A

Panjang Saluran

I+ - I - (a)

(b)

(c)

(d )

Gambar 2.5. Saluran Transmisi Ujung Terbuka Tegangan di beban VL dan arus di beban IL adalah :

VL = V++ V - = 100 V, dan IL = I+ + I - = 0

Maka adaya yang diserap oleh beban PL dapat dihitung : PL = VL IL =0

(8)

Z0 ZL

Zin

l 2.6 Impedasi Imput

Suatu saluran transmisi dengan impedansi karakterisitik Zo dihubungkan dengan beban dengan impedansi ZL seperti pada gambar 2.6, maka impedansi terukur pada jarak l dari beban mempunyai harga tertentu. Impedansi ini disebut dengan impedansi input saluran yang disimbulkan dengan Zin

Gambar 2.6 Impedansi Input

Rumusan impedansi input dapat dinyatakan dengan :

Zin =

l jZ

Z

l jZ

Z Z

L o

o L

o

 tan tan

 (2.1)

Dimana,  merupakan konstanta propagasi ( = 2) dan panjang saluran l dinyatakan dalam panjang gelombang ().

Keadaan-keadaan istimewa ditinjau dari saluran transmisi : 1). Untuk l = /4  Zin =

ZL

Z02

2). Untuk l = /2  Zin = ZL

3). Untuk l =   Zin = ZL

Keadaan-keadaan istimewa ditinjau dari beban : 1). ZL = ZO  Zin = ZO

2). ZL = 0  Zin = Zin (sc) = jZO tan l (short circuit) 3). ZL =   Zin = Zin (oc) = -jZO ctg l (open circuit) Dari dua persamaan terakhir dapat diperoleh :

ZO2 = Zin (sc) . Zin (oc)

(9)

Zo ZL

Zin

11 cm Contoh 2.1 :

Hitunglah impedansi input dari gambar di bawah ini, bila diketahui Zo = 50 , dan frekuensi kerja = 3 GHz),

Untuk a) ZL = 0

b) ZL = 70  dan c) ZL = 73 + j42

Jawab :

 =  

  11 2,2 10

2 10 2

10 . 3

10 . 3

9

8cmllcm

Dinyatakan bahwa Zin =

l jZ Z

l jZ

Z Z

L o L

o

0tan

, maka :

a). Zin =   

3 , 50 36

2 , 2 tan

500 jj

b). Zin =   

 (52,6 17) 2

, 2 tan 70 50

2 , 2 tan 50

5070 j

j j

c). Zin =   

 (87,3 36,7) 2

, 2 tan ) 42 73 ( 50

2 , 2 tan 50 ) 42 73

50( j

j j

j j

2.7 Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)

Bila saluran transmisi dengan beban tidak sesuai (missmatch), dimana Zo RL, dan gelombang dibangkitkan dari sumber secara kontinyu, maka dalam saluran transmisi selain ada tegangan datang V+ juga terjadi tegangan pantul V-. Akibatnya, dalam saluran akan terjadi interferensi antara V+ dan V- yang membentuk gelombang berdiri (standing wave).

Suatu parameter baru yang menyatakan kwalitas saluran terhadap gelombang berdiri disebut dengan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR).

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) didefinisikan sebagai perbandingan (atau ratio) antara tegangan rms maksimum dan minimum yang terjadi pada saluran yang tidak match, sehingga dapatlah dituliskan :

(10)

VSWR = Vmin

Vm aks

=

L L

V V

V V V

V V V

 

 

1 1 1

1

VSWR =

L L

 1

1 ; dimana :

o L

o L

L Z Z

Z Z

 

 (2.2)

Untuk saluran yang match (ZO = ZL), dimana tidak terdapat gelombang pantul, atau

Vmaks = Vmin, atau juga L = 0, maka VSWR = 1.

Beberapa keadaan istimewa ditinjau dari beban : ZL = 0 (short circuit) VSWR =  ZL = ZO (matched) VSWR = 1 ZL = (open circuit) VSWR = 

Pada suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi, tegangan yang dikirim dan tegangan refleksi memiliki hubungan sebagai :

V- = LV+

Dengan demikian perbandingan daya yang dikirimkan dengan daya pantul adalah:

R V

R V P P MAJU ARAH

DAYA

REFLEKSI DAYA

/ ) (

/ ) ( .

. .

2 2

 = 2

/ ) (

/ 2 ) (

2 L

L

R V

R

V 

Dari persamaan (2.2) dapatlah dicari hubungan antara koefisien pantul dan VSWR sebagai berikut :

L =

1 1

VSWR VSWR

Dengan menggantikan harga L di atas, maka perbandingan antara daya kirim dan daya pantul akan menjadi :





 

1 1 .

.

VSWR VSWR INCIDENT

POWER

REFLECTED POWER

(11)

Tabel 2.1 Hubungan antara VSWR, Daya Refleksi dan Daya Kirim

VSWR

Daya Refleksi (%)

= 100

2x

= 100

1 12 VSWR X VSWR

Daya Kirim (%)

=

1 2

x100

1.0 1.1 1.2 1.5 2.0 3.0 4.0 5.0 5.83 10.0

0.0 0.2 0.8 4.0 11.1 25.0 36.0 44.4 50.0 66.9

100.0 99.8 99.2 96.0 88.9 75.0 64.0 55.6 50.0 33.1

Contoh 2.2 :

Suatu gelombang dengan level puncak 100 Volt dihubungkan ke salah satu ujung dari suatu saluran transmisi. Karena beban yang terpasang pada ujung yang lain dari saluran itu ternyata tidak sesuai, maka tegangan yang diserap oleh beban hanya 80 Volt peak, sedangkan sisanya sebesar 20 Volt peak akan dipantulkan kembali ke saluran yang selanjutnya terus kembali ke generator. Gelombang berdiri (Standing Wave) yang terjadi didalam saluran akan memiliki harga maksimum sebesar :

Vmaks = (100 Vpeak + 20 Vpeak) = 120 Vpeak

Sedangkan harga minimumnya adalah selisih kedua tegangan tadi, yaitu sebesar : Vmin = (100 Vpeak - 20 Vpeak) = 80 Vpeak

Dengan demikian perbandingan gelombang berdiri (VSWR) akan menjadi sebesar :

VSWR = 1,50

80 120

min

max  

V V

Contoh 2.3 :

Berapakah perbandingan gelombang berdiri (VSWR) dan koefisien pantulan, bila suatu antenna dengan impedansi sebesar 24  dihubungkan ke suatu saluran yang memiliki impedansi karakteristik sebesar (a) 60  ; (b) 150 .

(12)

Jawab :

(a) Koefisien pantulan adalah

 = 37

60 24

60

24 

 

O L

O L

Z Z

Z Z

sehingga perbandingan gelombang berdiri akan menjadi sebesar :

VSWR = 2,5

37 1

37 1 1

1 

 

(b) Besarnya koefisien pantulan adalah :

 = 37

160 150

60

150 

 

O L

O L

Z Z

Z Z

dan perbandingan gelombang berdiri adalah :

VSWR =. 2,5

37 1

37 1 1

1 

 

Referensi

Dokumen terkait

Rugi-rugi daya merupakan selisih antara daya kirim dan daya terima yang di sebabkan oleh saluran transmisi maupun saluran distribusi.Saluran transmisi antara G.I Jajar dan

PERHITUNGAN RUGI-RUGI PADA SALURAN TRANSMISI MELALUI PERCOBAAN PADA MODUL TRANSMISI DAN DISTRIBUSI DI.. LABORATORIUM

Apa saja yang mempengaruhi besarnya nilai impedansi karakteristik dari suatu jenis saluran transmisi. HIBURAN

ujung akhir saluran transmisi dipasangkan sebuah impedansi beban yang besarnya sama dengan besar impedansi saluran transm isi, maka gelombang tetap melihat impedansi yang

Bumbung gelombang umumnya digunakan untuk saluran transmisi frekuensi gelombang mikro ( orde GHz ) , sebagai saluran dari antena parabola menuju ke transmitter atau receiver,

Yang dimaksud dengan karakteristik listrik dari Yang dimaksud dengan karakteristik listrik dari saluran transmisi ialah konstanta-konstanta saluran yaitu; saluran

Mengukur tegangan yang didistribusikan di sepanjang saluran koasial dengan ujung saluran dihubungsingkat, dibuka dan diterminasi beban

Pada saluran transmisi mikrostrip, impedansi karakteristiknya dapat dihitung dengan menganggap bahwa medan EM pada saluran merupakan quasi transverse-EM (TEM), ketipisan strip