32 Universitas Muhammadiyah Riau
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
1. Metode optimasi yang paling baik untuk memprediksi aktivitas antimalaria senyawa turunan benzoil stiren adalah metode semiempirik AM1
2. Deskriptor yang mempengaruhi aktivitas antimalaria senyawa turunan benzoil stiren adalah qC12, qC20, qC27, HOMO, LUMO
3. Hubungan struktur senyawa turunan benzoil stiren dengan aktivitas antimalaria dapat dimodelkan menggunakan analisis QSAR, model persamaan QSAR terbaik yang dihasilkan adalah :
Log IC50 = 508,292 (qC12) – 183,112 (qC20) + 8,263 (qC27) + 214, 439 (HOMO) – 318,634 (LUMO) – 37,220
n = 16; r2 = 0,938; SEE = 0,116; Fhit/Ftab = 2,763; PRESS = 0,215
4. Telah dilakukan desain 16 senyawa turunan benzoil stiren yang memilki aktivitas terbaik dengan nilai IC50 antara 0,03 – 8,1 x 10-4
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka diajukan saran sebagai berikut.
1. Perlu dilakukan sintesis terhadap senyawa usulan
2. Uji aktivitas antimalaria secara in vitro untuk membuktikan prediksi yang diperoleh.