1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu masalah hukum yang sampai saat ini belum tuntas mengenai upaya penanganannya serta meminta perhatian sampai saat ini adalah hukum jaminan.
Hukum jaminan adalah hukum yang memiliki kaitan yang erat dengan bidang hukum benda dan perbankan. Secara garis besar, dikenal dua macam bentuk jaminan yaitu jaminan perorangan dan jaminan kebendaan. Jaminan yang disukai oleh bank adalah jaminan kebendaan, salah satu jenis jaminan kebendaan yang dikenal dalam hukum positif adalah Jaminan Fidusia.1
Penerapan jaminan fidusia dalam sistem hukum perdata modern umumnya diatur dalam undang-undang atau regulasi khusus yang mengatur pembentukan, registrasi, dan pelaksanaan jaminan fidusia. Di Indonesia, jaminan fidusia diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, yang memberikan kerangka hukum bagi praktik jaminan fidusia dalam berbagai transaksi komersial dan keuangan.
Pengertian Fidusia menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia adalah “Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap penguasaan pemilik benda” Jaminan Fidusia dilakukan dengan cara costitutum possesorium, yaitu benda yang diserahkan hak kepemilikannya tersebut kepada kreditor tetapi secara fisik masih dikasai oleh pemberi fiidusia untuk kepentingan penerima fidusia.2
Jaminan fiduusia memberikan begitu banyak manfaat seperti, akses kredit yang memungkinkan individu atau bisnis untuk mendapatkan pinjaman dengan menggunakan aset sebagai jaminan, bahkan jika tidak memiliki keamanan lain, keamanan bagi pemberi pinjaman, bunga yang lebih rendah, jangka waktu yang fleksibel serta kemudahan dalam melakukan proses. Untuk dapat melakukan jaminan fidusia tentunya harus mengikuti beberapa proses atau prosedur yang telah ditentukan.
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan jaminan fidusia, apa yang menjadi dasar hukumnya, lalu apa saja yang menjadi persyaratan dan apa saja bentuk jaminan fidusia serta proses dan prosedur jaminan fidusia. Maka dari itu,
1 Prof. Dr. H. TAN Kamello, S.H.,M.S., HUKUM JAMINAN FIDUSIA (2022)
2 Andi Prajnito, Hukum Fidusia:Problematika Yuridis Pemberlakuan UU.NO 42 Tahun 1999, Bayumedia:Malang, 2011, hal. 30.
penulisan makalah ini akan membahas mengenai Jaminan Fidusia serta menganalisis kasuus sengeketa terkait dengan jaminan fidusia
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia?
2. Apa Dasar Hukum Jaminan Fidusia?
3. Apa saja Persyaratan dan Bentuk Jaminan Fidusia?
4. Bagaimana Proses dan Prosedur Jaminan Fidusia?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia 2. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar hukum Jaminan Fidusia
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi persyaratan serta apa saja bentuk dari Jaminan Fidusia
4. Untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur Jaminan Fidusia 1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui serta memahami Jaminan Fidusia
2. Mengetahui serta memahami apa yang menjadi dasar hukum Jaminan Fidusia 3. Mengetahui serta memahami apa saja yang menjadi persyaratan serta apa saja
bentuk dari Jaminan Fidusia
4. Mengetahui serta memahami bagaimana proses dan prosedur Jaminan Fidusia