1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Diare atau dikenal dengan sebutan mencret memang merupakan penyakit yang masih banyak terjadi pada masa kanak dan bahkan menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian anak yang berusia di bawah lima tahun atau balita (Depkes RI 2011).
Menurut data United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) pada 2009, diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita di dunia, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 bagi segala umur.
Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi.
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya. Beberapa negara berkembang, hanya 39% penderita mendapatkan penanganan serius. Penderita diare ini adalah anak dibawah umur lima tahun, yang disebabkan karena dehidrasi. Sebagian besar (70% - 80%) sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap
2
harinya. Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6 – 2 kali per tahun (Noerasid, 2012).
Di Sulawesi Tenggara jumlah kasus diare yang ditangani pada tahun 2017 sebanyak 39.913 kasus atau sebanyak 53,72% dari perkiraan kasus tahun 2018, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2018 diare yang ditangani 76.418 kasus atau sebanyak 41,08 % dari perkiraan kasus. angka kejadian penyakit diare pada balita sebanyak 53.310 atau sebanyak 24,65 kasus (Dinkes Sultra, 2018)
Dinas kesehatan Kab. Muna tahun 2013 menunjukkan prevalensi data kejadian diare di Kab. Muna sebesar 3,05% (5.366 kasus) dan 4.122 kasus (76,81%) terjadi pada balita dengan korban meningal 3 orang .Berdasarkan laporan dari Puskesmas Wakumoro, Kec. Parigi, Kab Muna menunjukkan bahwa angka kejadian diare pada tahun 2018 sebanyak 144 kasus. Penyakit diare masuk urutan ke-5 dari 10 besar penyakit di wilayah kerja Puskesmas Wukumoro dalam 5 tahun terakhir (Puskesmas Wakumoro, 2018). Tinggginya angka penderita diare di Puskesmas Wakumoro memacu petugas kesehatan untuk selalu melakukan penyuluhan kesehatan guna pencegahan penyakit diare.
Peran perawat keluarga sangat penting yaitu memberi edukasi pada keluarga – keluarga khususnya yang memiliki balita untuk selalu melakukan hidup bersih dan sehat guna mencegah penularan diare.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga Tuan “M” Pada
3
Anak “A” dengan Diare di Desa Wakumoro Wilayah Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
B. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum
Melaksanakan askep pada keluarga, memberikan pengalaman yang nyata kepada penulis dalam penatalaksanaan, pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien diare.
2. Tujuan khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian keluarga Tn. M pada anak A dengan pasien diare di Desa Wakumoro wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga Tn. M pada anak A dengan pasien diare di Desa Wakumoro wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
3. Mampu menyusun intervensi keperawatan keluarga Tn. M pada anak A dengan pasien diare di Desa Wakumoro wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan keluarga Tn. M pada anak A dengan pasien diare di Desa Wakumoro wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
5. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan keluarga Tn. M pada anak A dengan pasien diare di Desa Wakumoro wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
4 C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi Puskesmas
Sebagai sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu – ilmu terbaru dalam proses keperawatan.
2. Manfaat bagi institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam upaya mempersiapkan calon tenaga keperawatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam proses asuhan keperawatan khususnya penerapan asuhan keperawatan pada penyakit diare.
3. Manfaat bagi klien
Klien memperoleh perawatan secara komprehensif dan mendapat informasi tentang upaya penanggulangan diare.
4. Manfaat bagi perkembangan profesi keperawatan
Dapat digunakan sebagai ladang informasi bagi institusi pendidikan dan profesi keperawatan khusunya dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa mendatang.
5. Manfaat bagi penulis
Mendapatkan pengalaman serta pengetahuan dan menerapkan ilmu – ilmu keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan.
5 D. METODE PENELITIAN
1. Tempat dan waktu
Studi kasus ini dilakukan di Desa Wakumoro Wilayah kerja Puskesmas Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna pada tanggal 4 sampai dengan 7 Februari 2019.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memerlukan data objektif yang relevan dengan teori – teori yang akan dijadikan dasar analisa dalam pemecahan masalah. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan beberapa metode antara lain:
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku - buku, naskah mata kuliah dan literatur yang berkaitan erat dengan diare.
b. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan mendapatkan data atau informasi melalui catatan arsip di Puskesmas Wakumoro yang ada hubungannya dengan karya tulis ini.
c. Studi Kasus
Melalui pendekatan proses keperawatan yang dimulai dengan:
Pengkajian dan analisa data, merumuskan diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, implementasi keperawatan dan mengevaluasi tindakan keperawatan.
6 E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini dibagi dalam 5 (lima) BAB yaitu:
BAB I: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode dan Teknik Penulisan.
BAB II: Tinjauan Teoritis yang mencakup konsep dasar medik, terdiri menifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penanganan medik.
Sedangkan konsep dasar keperawatan terdiri dari : Pengakajian, bagan patofisiologi, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi.
BAB III: Tinjauan kasus yang memuat tentang pengamatan kasus yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB IV: Pembahasan kasus yang membandingkan antara teori dengan kasus nyata.
BAB V: Penutup yang terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.
Diakhiri dengan Daftar Pustaka dalam penyusunan Karya Tulis Ini.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN