• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ALINYEMEN HORIZONTAL

N/A
N/A
verennurlin24

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 4 ALINYEMEN HORIZONTAL"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

ALINYEMEN HORIZONTAL

Alinyemen horizontal adalah garis proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta. Alinyemen horizontal atau trace merupakan suatu susunan dari potongan-potongan garis lurus yang disebut tangen. Kemudian, dihubungkan dengan garis lurus peralihan atau busur peralihan. Lengkung-lengkung tersebut biasa disebut tikungan. Dalam alinyemen horizontal diperlihatkan kriteria perencanaan sebagai berikut :

1. Jari-jari minimum

2. Jari-jari lengkung maksimum 3. Lebar perkerasan pada tikungan 4. Pandangan bebas pada tikungan 5. Lengkung peralihan

Dalam perhitungan alinyemen horizontal ini digunakan rumus umum : 𝑅 = 𝑉𝑅2

127 + (𝑒 + 𝑓) Dimana :

R = Jari-jari lengkung (m) VR = Kecepatan rencana (km/jam) e = Superelevasi

f = Koefisien gesek melintang

Dalam alinyemen horizontal, ada 3 macam bentuk tikungan, yaitu :

1. Full circle adalah tikungan dengan busur lingkaran tanpa lengkung peralihan

2. Spiral-spiral adalah tikungan dengan lengkung peralihan saja

3. Spiral-circle-spiral adalah tikungan dengan busur lingkaran dan lengkung peraihan

(2)

4.1 Kriteria Jalan 4.1.1 Data Soal

Dari soal diperoleh data sebagai berikut :

a. Peta yang digunakan = Peta Wonogiri b. Lokasi proyek = 6

c. Kelas jalan = Arteri d. Jalan melintasi = Sungai e. Jumlah tikungan = 3 f. Panjang minimum jalan = 3 km

4.1.2 Data Kriteria Jalan

Berdasarkan kelas jalan seperti pada soal dan mengacu pada TPGJAK tahun 1997, maka kriteria jalan adalah sebagai berikut :

Vrencana (VR) = 70 km/jam

Lebar jalur = 7 m

e normal (en) = 2%

e maksimum (em) = 10%

Perubahan kecepatan (c) = 0,4 m/detik2 Jarak pandang henti (Jh) = 97,5 m Jarak pandang mendahului (Jd) = 450 m

Karena belum melakukan praktikum, maka Jh dan Jd diambil dari TPGJAK Tabel II.10 dan Tabel II.11.

4.1.3 Perhitungan Rmin dan Dmaks fmax = 0,24 – (0,00125 VR)

= 0,24 – 0,0875

= 0,1525

Rmin = 4900

127 (0,1+0,1465)

= 4900

127 (0,2465)

= 156,5220 Dmaks = 1432,39

156,5220= 9,1514

(3)

4.2 Tikungan P11

4.2.1 Hitungan Lengkung Horizontal

1 = 8°22’47,85”

Direncanakan tikungan Full Circle (F – C) Rr = 1330 m > Rmin

Dtjd = 1432,39

𝑅𝑟

= 1432,39

1330

= 1,0770°

= 1°4’37,15”

Etjd = −𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

2

𝐷𝑚𝑎𝑥+ 2 𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

𝐷𝑚𝑎𝑥

= −0,1 1,07702

9,1514 + 2 (0,1)1,0770

9,1515

= 0,0222

= 2,2152%

Hitungan Ls

a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum dari lengkung peralihan Ls = 𝑉𝑅

3,6× 𝑇

= 70

3,6× 3

= 58,3333 m

b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal Ls = 0,022 × 𝑉𝑅3

𝑅𝑟×𝑐− 2,727 𝑉𝑅×𝑒𝑡𝑗𝑑

𝑐

= 0,022 × 703

1330×0,4− 2,727 70×0,0222

0,4

= 3,6126 m

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian Re = 0,035 m/dt

Ls = (𝑒𝑚−𝑒𝑛) 𝑉𝑅

3,6 𝑟𝑒

= (0,1−0,02)×70 3,6×0,035

(4)

Digunakan Ls = 44,4444 m dikarenakan nilai itu paling besar dan supaya perubahan kemiringan jalan tidak begitu terasa dan pengemudi tidak teregesa–gesa.

Perhitungan 𝐿𝑐, syarat Lc < 20 m Lc = 1

180× 𝜋 × 𝑅𝑟

= 8,3800

180 × 3,14 × 1330

= 194,5230 m > 20 m (memenuhi syarat) Tc = Rr ×tan121

= 1330 × tan (1

2× 8,3800)

= 97,4352 m Ec = Tc × tan1

41

= 97,4352 × tan (1

4× ∆1) = 97,4352 × tan (1

4× 8,3800)

= 3,5643 m Kontrol 2Tc ≥ Lc

2 (97,4352) ≥ 194,5230 194,8705 ≥ 194,5230 (benar)

4.2.2 Hitungan Pelebaran Perkerasan di Tikungan PI1

Dari TPGJAK diperoleh : b = 2,6

p = 18,9

A = 1,2

c = 0,8 n = 2

Dari data di atas dapat dihitung harga-harga sebagai berikut : b” = 𝑅𝑟 − √𝑅𝑟2− 𝑝2

= 1330 − √13302− 18,92 = 0,1343 m

b’ = b + b”

= 2,6 + 0,1343

(5)

= 2,7343 m

Td = √𝑅𝑟2+ 𝐴(2𝑝 + 𝐴) − 𝑅𝑟

= √13302+ 1,2(2 . 18,9 + 1,2) − 1330 = 0,0176 m

z = 0,105 × 𝑉𝑟

√𝑅𝑟

= 0,105 × 70

√1330

= 0,3429 m

B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + z

= 2 (2,7343 + 0,8) + (2 – 1) 0,0176 + 0,215 = 7,2877 m

w = 2 x 3,5 = 7 m

Karena w < B, maka diperlukan pelebaran perkerasan Pelebaran perkerasan = B – w

= 7,2877 – 7

= 0,2877 m

4.2.3 Hitungan Kebebasan Samping Tikungan PI1

Kebebasan samping tersedia = 0,5 ( lebar daerah penguasaan – W )

= 0,5 ( 20 – 7 )

= 6,5 m

R’ = Rr - (0,5 (0,5W)) = 1330 - (0,5(0,5 . 7)) = 1328,25 m

a. Berdasarkan Jarak Pandang Henti L = Lc = 194,5230

Jh = 97,5

Karena L > Jh, maka digunakan rumus : E = R’ (1 − cos90 𝐽ℎ

𝜋𝑅′ ) +1

2(𝐽ℎ − 𝐿) sin (90×𝐽𝑑

𝜋𝑅 )

= 1328,3 (1 − cos 90×97,5

𝜋×1328,25 ) +1

2(97,5 − 194,52) sin ( 90×450

𝜋×1328,3)

= 0,8945 m

karena E = 0,8945 m < 6,5 m, maka kebebasan samping cukup.

b. Berdasarkan Jarak Pandang Mendahului Jd = 450

(6)

Karena L > Jd, maka digunakan rumus : E = R’ (1 − cos90 𝐽𝑑

𝜋𝑅 ) + 1

2 ( 𝐽𝑑 − 𝐿 ) sin (90 . 𝐽𝑑

𝜋𝑅 )

= 1328,3(1 −cos 90 . 450

𝜋 . 1328,3) +1

2( 450 − 194.5230) sin (90 . 450

𝜋 . 1328,3)

= 40.5465 m

Karena E = 40.5465 m > 6,5 m, maka kebebasan samping kurang.

4.2.4 Kesimpulan

Direncanakan tikungan Full Circle (F-C) dengan data tikungan sebagai berikut:

Rr = 1330 m Dterjadi = 1°4’37,15”

eterjadi = 2,2152 % Lc = 194,5230 m Kebebasan samping:

a. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti : E < kebebasan samping

0,8945 m < 6,5 m (memenuhi syarat)

b. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang mendahului : E < kebebasan samping

40.5465 > 6,5 m (tidak memenuhi syarat)

Berdasarkan jarak pandang menyiap, kebebasan samping kurang, sehingga perlu dipasang rambu-rambu “dilarang menyiap” atau marka jalan dibuat solid.

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tikungan tersebut adalah full circle.

(7)

Gambar 4.1 Tikungan Full Circle

DATA LENGKUNG HORIZONTAL 1 Jenis Tikungan : Full Circle (F-C) Δ : 8° 22' 47,85"

VR : 70 km/jam Rr : 1330 m en : 2 % etjd : 2,22 % Dmax : 9° 9' 4,91"

Dtjd : 1° 4' 37,15"

Ls :58,3333 m Lc : 194,5230 m Tc : 97,4352 m Ec : 3,5643 m

(8)
(9)

Gambar 4.2 Diagram Superelevasi dan Potongan Melintang Tikungan F-C

(10)

4. 3 Tikungan PI2

Direncanakan Tikungan Spiral-Spiral (S-C-S) Δ2 = 16°56’12”

4.3.1 Hitungan Lengkung Horizontal Rr = 283 m > Rmin

Dtjd = 1432,39

𝑅𝑟

= 1432,39

230

= 5,0614°

= 6°13’40,02”

Etjd = −𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

2

𝐷𝑚𝑎𝑥+ 2 𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

𝐷𝑚𝑎𝑥

= −0,1 5,06142

9,1514 + 2 (0,1)5,0614

9,1514

= 0,0800

= 8,00 % Hitungan Ls

a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum dari lengkung peralihan Ls = 𝑉𝑅

3,6× 𝑇

= 70

3,6× 3

= 58,3333 m

b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal Ls = 0,022 × 𝑉𝑅3

𝑅𝑟×𝑐− 2,727 𝑉𝑅×𝑒𝑡𝑗𝑑

𝑐

= 0,022 × 703

283×0,4− 2,727 70×0,0800

0,4

= 28,4702 m

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian re = 0,035 m/dt

Ls = (𝑒𝑚−𝑒𝑛) 𝑉𝑅

3,6 𝑟𝑒

= (0,1−0,02)×70 3,6×0,035

= 44,4444 m

(11)

Digunakan Ls = 58,3333 m dikarenakan nilai Ls yang paling besar dan juga agar perubahan kemiringan jalan tidak begitu terasa dan pengemudi tidak tergesa-gesa.

Perhitungan 𝜃𝑠, 𝜃𝑐, 𝐿𝑐 Syarat 𝜃𝑠 > 0° Lc > 20 m θs = 𝐿𝑠.90°

𝜋.𝑅𝑟

= 58,3333.90°

𝜋.230

= 5,9050˚

= 5˚54’18,15’’

θc = ∆2 − 2θs

= 16°56’12”- 2(5˚54’18,15’’)

= 5,1266˚

= 5˚7’35,7”

Lc = 360𝜃𝑐 2𝜋 𝑅𝑟

= 5,1266360 2𝜋 (283)

= 25,3216 m > 20 m (memenuhi syarat) Perhitungan Lengkung S-C-S

Lc = 25,3216 m y = Ls

2

6 Rr

= 58,3333

2

6 (283)

= 2,0040 m x = Ls

Ls3

40Rr2

= 58,3333

58,3333 3

40 (283)2

= 58,2714 m p = 𝐿𝑠

2

24 𝑅𝑟

(12)

= 58,3333

2

24 (283)

= 0,5010 m k = x − Rr sin θs

= 58,2714 − 283. sin 5,9050°

= 29,1563 m Ts =(Rr + p) tan1

2𝟐+ k

= (283 + 0,5010) tan1

2(16,9367°) + 29,1563

= 71,3656 m Es = (Rr + p) sec1

2𝟐+ k

= (283 + 0,5010) sec1

2(16,9367°) + 29,1563

= 3,6260 m L = Lc + 2. Ls

= 25,3216 + 2(58,3333)

= 141,9883 m Kontrol

2 Ts ≥ L

2 (71,3656) ≥ 141,9883 142,7313 ≥ 141,9883 (benar) Kontrol

2 Ts ≥ 2Ls

142,7313 ≥ 116,6667 (benar)

4.3.2 Hitungan Pelebaran Perkerasan Tikungan PI2

Dari TPGJAK diperoleh : b = 2,6

p = 18,9 A = 1,2 c = 0,8 n = 2

Dari data di atas dapat dihitung harga-harga sebagai berikut : b” = 𝑅𝑟 − √𝑅𝑟2− 𝑝2

(13)

= 283 − √2832− 18,92 = 0,6318 m

b’ = b + b”

= 2,6 + 0,6318 = 3,2318 m

Td = √𝑅𝑟2+ 𝐴(2𝑝 + 𝐴) − 𝑅𝑟

= √2832+ 1,2(2 . 18,9 + 1,2) − 283 = 0,0827 m

z = 0,105 × 𝑉𝑟

√𝑅𝑟

= 0,105 × 70

√283

= 0,4369 m

B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + z

= 2 (3,2318 + 0,8) + (2 – 1) 0,0827 + 0,4369 = 8,5832 m

w = 2 x 3,5 = 7 m

Karena w < B, maka diperlukan pelebaran perkerasan Pelebaran perkerasan = B – w

= 8,5832 – 7

= 1,5832 m

4.3.3 Hitungan Kebebasan Samping Tikungan PI2

Kebebasan samping tersedia = 0,5 (lebar daerah penguasaan – w)

= 0,5 (20 – 7)

= 6,5 meter

R’ = Rr – (0,5(0,5w))

= 283 – (0,5(0,5 × 7)

= 281,25 m

a. Berdasarkan Jarak Pandang Henti L = 2Ls = 141,9883

Jh = 97,5

L > Jh, maka menggunakan rumus : E = R’(1 −𝑐𝑜𝑠90°𝐽ℎ

𝜋𝑅 ) + 1

2 (𝐽ℎ − 𝐿)sin (90 ×𝐽𝑑

𝜋𝑅 ) E = 281,25 (1 −𝑐𝑜𝑠90°97,5

𝜋×281,25) + 1

2 (97,5 − 141,9883)sin (90 ×97,5

𝜋×281,25)

(14)

= 4,2144

Karena E = 4,2144< 6,5 m, maka kebebasan samping cukup.

b. Berdasarkan Jarak Pandang Mendahului L = 2Ls = 141,9883

Jd = 450

L < Jd, maka digunakan rumus : E = R’(1 −𝑐𝑜𝑠90°𝐽𝑑

𝜋𝑅 ) + 1

2 (𝐽𝑑 − 𝐿)sin (90 ×𝐽𝑑

𝜋𝑅 )

= 281,25 (1 −𝑐𝑜𝑠90°450

𝜋×281,25 ) + 1

2 (450 − 141,9883 )sin (90 ×450

𝜋×281,25 )

= 222,7989 m

Karena E = 195,7783 m > 6,5 m, maka kebebasan samping kurang.

4.3.4 Kesimpulan

Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S) Data tikungan :

2 = 16˚56’12”

Direncanakan tikungan spira-spiral (S-S) dengan data sebagai berikut:

Rr = 283 m Dtrjd = 5°3’41,22”

etrjd = 8,00 % Ls = 58,3333 m Ts = 71,3656 m Kebebasan samping :

1. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti : E < kebebasan samping

4,2144 m < 6,5 m (memenuhi syarat)

2. Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang mendahului : E > kebebasan samping

195,7783 m > 6,5 m (tidak memenuhi syarat)

(15)

Berdasarkan jarak pandang mendahului, kebebasan samping kurang, sehingga perlu dipasang rambu-rambu “dilarang menyiap” atau diberi marka solid.

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tikungan tersebut adalah spiral-spiral.

Gambar 4.3 Tikungan Spiral-Circle-Spiral

DATA LENGKUNG HORIZONTAL 2

Jenis Tikungan : Spiral Spiral (S-S) Δ : 16° 56' 12"

VR : 70 km/jam Rr : 283 m en : 2 % etjd : 8,97 % Dmax : 9° 9' 4,91"

Dtjd : 5° 3' 41,22"

θs : 5° 54' 18,15"

Ls : 58,3333 m Es : 3,6260 m x : 58,2714 m

y : 2,0040 m

P : 0,5010 m k : 29,1563 m Ts : 71,3656 m

(16)
(17)

Gambar 4.4 Diagram Superelevasi dan Potongan Melintang Tikungan S-C-S

(18)

4.4. Tikungan PI3

Direncanakan tikungan Spiral-Spiral (S-S) Δ3 = 30°34’49,06”

4.4.1 Hitungan Lengkung Horizontal Rr = 185 m > Rmin

Dtjd = 1432,39

𝑅𝑟

= 1432,39

185

= 7,7426°

= 7°44’33,54”

Etjd = −𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

2

𝐷𝑚𝑎𝑥+ 2 𝑒𝑚 𝐷𝑡𝑗𝑑

𝐷𝑚𝑎𝑥

= −0,1 7,74262

9,1514 + 2 (0,1)7,7426

9,1514

= 0,0976

= 9,7630%

Hitungan Ls

d. Berdasarkan waktu tempuh maksimum dari lengkung peralihan Ls = 𝑉𝑅

3,6× 𝑇

= 70

3,6× 3

= 58,3333 m

e. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal Ls = 0,022 × 𝑉𝑅3

𝑅𝑟×𝑐− 2,727 𝑉𝑅×𝑒𝑡𝑗𝑑

𝑐

= 0,022 × 703

15×0,4− 2,727 70×0,0976

0,4

= 55,3813 m

f. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian re = 0,035 m/dt

Ls = (𝑒𝑚−𝑒𝑛) 𝑉𝑅

3,6 𝑟𝑒

= (0,1−0,02)×70 3,6×0,035

= 44,4444 m

(19)

Digunakan Ls = 58,3333 m dikarenakan nilai Ls yang paling besar dan juga agar perubahan kemiringan jalan tidak begitu terasa dan pengemudi tidak tergesa-gesa.

Perhitungan θs dan θc

Syarat θs > 0o dan Lc > 20 m θs = 𝐿𝑠.90°

𝜋.𝑅𝑟

= 58,3333.90°

𝜋.185

= 15,2901°

= 15°17’24,53” > 0 (memenuhi syarat) θc = ∆3 − 2θs

= 30°34’49,06”- 2(15°17’24,53”)

= 0°

Lc = 𝜃𝑐

3602𝜋 𝑅𝑟

= 0

360 2𝜋 (185)

= 0 m < 20 m (tidak memenuhi syarat) Perhitungan Lengkung S-S

Lc = 0 m θs = 1

2∆3

= 1

2 30,5803°

= 15,2901 m = 15˚17’24,53”

Ls = 𝜃𝑠 .𝜋 .𝑅𝑟

90

= 15,901 .𝜋 .185 90

= 98,7395 m y = 𝐿𝑠

2 6 𝑅𝑟

= 98,7395

2 6 (185)

= 8,7833 m

(20)

x = Ls − 𝐿𝑠3

40𝑅𝑟2

= 98,7395 98,7395 3

40 (185)2

= 98,0363 m

p = y − Rr − (1 − cos θs)

= 8,7833− 185 − (1 − cos 15,2901 °)

= 2,2348 m k = x − Rr sin θs

= 98,0363 − 185. sin 15,2901°

= 49,2505 m

Ts = (Rr + p) tan1

2∆3 + k

= (185 +2,2348) tan12(30,5803°) +49,2505

= 100,4375 m Es = (Rr + p) sec12∆3 + k

= (185 +2,2348) sec12(30,5903°) +49,2505

= 18,0375 m Kontrol

2 Ts ≥ 2Ls

200,8750 ≥ 197,4789 (benar)

4.4.2 Hitungan Pelebaran Perkerasan Tikungan PI3

Dari TPGJAK diperoleh : b = 2,6

p = 18,9 A = 1,2 c = 0,8 n = 2

Dari data di atas dapat dihitung harga-harga sebagai berikut : b” = 𝑅𝑟 − √𝑅𝑟2− 𝑝2

= 185 − √1852− 18,92 = 0,9680 m

b’ = b + b”

= 2,6 + 0,9680

(21)

= 3,5680 m

Td = √𝑅𝑟2+ 𝐴(2𝑝 + 𝐴) − 𝑅𝑟

= √1852+ 1,2(2 . 18,9 + 1,2) − 185 = 0,1264 m

z = 0,105 × 𝑉𝑟

√𝑅𝑟

= 0,105 × 70

√185

= 0,5404 m

B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + z

= 2 (3,5680 + 0,8) + (2 – 1) 0,1264 + 0,5404 = 9,4028 m

w = 2 x 3,5 = 7 m

Karena w < B, maka diperlukan pelebaran perkerasan Pelebaran perkerasan = B – w

= 9,4028 – 7

= 2,4028 m

4.4.3 Hitungan Kebebasan Samping Tikungan PI3

Kebebasan samping tersedia = 0,5 ( lebar daerah penguasaan – W )

= 0,5 ( 20 – 7 )

= 6,5 m

R’ = Rr - ( 0,5 ( 0,5W)) = 185 - ( 0,5 ( 0,5 . 7 ) =,25 m

a. Berdasarkan Jarak Pandang Henti L = 2Ls + Lc = 197,4789 Jh = 97,5

L > Jh, maka menggunakan rumus : E = R’(1 −𝑐𝑜𝑠90°𝐽ℎ

𝜋𝑅 ) + 1

2 (𝐽ℎ − 𝐿)sin (90 ×𝐽𝑑

𝜋𝑅 ) E = 183,25 (1 −𝑐𝑜𝑠90°97,5

𝜋×183,25) + 1

2 (97,5 − 197,4789)sin ( 90 ×97,5

𝜋×2183,25) = 6,4463 m

Karena E = 6,4463 m < 6,5 m, maka kebebasan samping cukup.

(22)

b. Berdasarkan Jarak Pandang Mendahului L = 2Ls + Lc = 197,4789

Jd = 450

L < Jd, maka digunakan rumus : E = R’(1 −𝑐𝑜𝑠90°𝐽𝑑

𝜋𝑅 ) + 1

2 (𝐽𝑑 − 𝐿)sin (90 ×𝐽𝑑

𝜋𝑅 )

= 183,25 (1 −𝑐𝑜𝑠90°450

𝜋×183,25) + 1

2 (450 − 197,4789)sin (90 ×450

𝜋×183,25)

= 168,6140 m

Karena E = 168,6140 m < 6,5 m, maka kebebasan samping kurang.

4.4.4 Kesimpulan

Tikungan tipe Spiral – Circle – Spiral (S-C-S) Data tikungan :

Δ3 = 30°34’49,06”

Rr = 185 m Dtjd = 7°44’33,54”

Etjd = 9,7630 % Ls = 58,3333 m Lc = 0 m

Kebebasan samping

a. Berdasarkan Jarak Pandang Henti, kebebasan samping cukup.

b. Berdasarkan Jarak Pandang Mendahukui, kebebasan samping kurang, sehingga perlu dipasang rambu “dilarang menyiap” dan atau marka jalan dibuat solid.

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tikungan tersebut adalah spiral–spiral.

(23)

Gambar 4.5 Tikungan Spiral Spiral

DATA LENGKUNG HORIZONTAL 3 Jenis Tikungan : Spiral Spiral

(S-S) Δ : 30°34’49,06”

VR : 70 km/jam Rr : 185 m en : 2 % etjd : 9,7630 % Dmaks : 9° 9' 4,91"

Dtjd : 7° 44' 33,54"

θs : 15° 17' 24,53"

θc : 0° 0' 0"

Lc : 0 m

Ls : 98,7895 m x : 98,0363 m

y : 8,7833 m

P : 2,2348 m

k : 49,2505 m Ts : 98,0363 m Es : 9,1056 m L : 197,4789 m

(24)
(25)

Gambar 4.6 Diagram Superelevasi dan Potongan Melintang Tikungan S-C-S

(26)

4.5 Kontrol Overlapping Data-data yang diketahui : dA-1 = 888,88 m d1-2 = 979,60 m d2-3 = 757,43 m d3-B = 554,50 m d1-J = 605,36 m dJ-2 = 374,33 m L. jembatan = 100 m TC1 = CT1 = 97,44 m TS2 = ST2 = 71,37 m TS3 = ST3 = 100,44 m

Syarat agar tidak terjadi overlapping adalah :

Vr = 70 km/jam

= 19,4444 m/s Lre = 3 x Vr

= 3 x 19,4444

= 58,3333 m

Sehingga agar tidak terjadi overlapping adalah ≥ 58,3333 m

• Jarak A ̶ 1

αA1 = dA-1 – TC1

= 888,88 – 97,44

= 791,44 m

Karena 791,44 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping

• Jarak PI1 ̶ PI2

L = d1-2 – TC1– TS2

= 979 – 97,44 – 71,37

= 810,80 m

Karena 810,80 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping

(27)

• Jarak PI1 ̶ Jembatan

L = d1-J – TC1– ½ Jembatan

= 605,36– 97,44 – 50

= 485,67 m

Karena 810,80 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping

• Jarak Jembatan – PI2

L = dJ-2 – TS2 – ½ Jembatan

= 374,33 – 97,44 – 50

= 226,83 m

Karena 226,83 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping

• Jarak PI2 ̶ PI3

L = d2-3 – TS2– TS3

= 979,60 – 71,37 – 100,44

= 807,80 m

Karena 807,80 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping

• Jarak PI3 ̶ PIB

L = d3-B – TS3

= 554,50– 100444

= 454,06 m

Karena 454,06 m ≥ 58,3333 m , maka AMAN dari overlapping 4.6 Perhitungan Stasioning

Data-data yang diketahui : 1. Tikungan PI1 (Full Circle)

LC1 = 194,52 m TC1 = 97,44 m 1/3 TC1 = 32,4784 m 2/3 TC1 = 64,9568 m

(28)

2. Tikungan PI2 (Spiral – circle – spiral) LC2 = 25,32 m

LS2 = 58,33 m TS2 = 71,37 m 3. Tikungan PI3 (Spiral –spiral)

LC3 = 0 m LS3 = 98,74 m TS3 = 100,44 m 4. Jarak

dA-1 = 888,88 m d1-2 = 979,60 m d2-3 = 757,43 m d3-B = 554,50 m

Full Circle (FC) Sta. A = 0+000 Sta. PI1 = Sta. A + dA-1

= 0,0000 + 888,88

= 0+888,88 Sta. TC1 = Sta. PI1 – TC1

= 888,88– 97,44

= 0+791,44 Sta. CT1 = Sta. TC1 + LC1

= 791,44+ 194,52

= 0+985,96

Spiral – Circle – Spiral (S-C-S) Sta. PI2 = Sta. CT1 + d1-2 – TC1

= 985,96 + 979,60– 97,44

= 1+868,13 Sta. TS2 = Sta. PI2 – TS2

= 1868,13 – 71,37

(29)

= 1+796,77 Sta. SC2 = Sta. TS2 + Ls2

= 1796,77 + 58,33

= 1+855,10 Sta. CS2 = Sta. SC2 + LC2

= 1855,10 + 25,32

= 1+880,42 Sta. ST2 = Sta. CS2 + LS2

= 1880,42 + 58,33

= 1+938,76

Spiral-Spiral (S-S)

Sta. PI3 = Sta. ST3 + d2-3 – TS3

= 1938,76+ 757,43 – 71,37

= 2+624,82 Sta. TS3 = Sta. P3 - TS3

= 2624,82 – 100,44

= 2+524,38 Sta. ST3 = Sta. TS3 + 2LS3

= 1719,4026 + 2(98,74)

= 2+721,86

Sta. B = Sta ST3 + d3-B – TC3

= 2721,86+ 554,50– 97,44

= 3+178,92

(30)

Gambar 4.7 Stationing Tikungan

Gambar

Gambar 4.1 Tikungan Full Circle
Gambar 4.2 Diagram Superelevasi dan Potongan Melintang Tikungan F-C
Gambar 4.3 Tikungan Spiral-Circle-Spiral
Gambar 4.4 Diagram Superelevasi dan Potongan Melintang Tikungan S-C-S
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi sedemikian rupa, sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang

Pada lima sampel makanan pecel diketahui bahwa diantara pedagang pecel tersebut terdapat beberapa faktor yang kurang memenuhi syarat yaitu sanitasi tempat dagang yang

Untuk keperluan air bersih hanya pada permukaan saja pH-nya memenuhi syarat, sedangkan pada kedalaman 10 m dan dasar danau (20 m) tidak memenuhi syarat, karena

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kondisi fisik sumur gali tidak memenuhi syarat yang berdasarkan konstruksi sumur gali, jarak dengan jamban dan jarak dengan genangan

Kondisi sumur yang tidak memenuhi syarat konstruksi maupun lokasi dalam hal jarak sumur dengan sumber pencemar tidak memenuhi syarat kesehatan maka akan terjadi

Dari pengendalian kualitas yang berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan penolakan yang tidak memenuhi syarat sehinnga banyak bahan, tenaga

Berdasarkan Direktorat Jenderal Bina Marga (1997), jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi sehingga ketika pengemudi

Jari-jari tikungan jalan angkut juga harus memenuhi keselamatan kerja di tambang atau memenuhi faktor keselamatan kerja dan keamanan, yaitu jarak pandang bagi pengemudi di tikungan,