• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 5 - Unika Repository"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji korelasi Product Moment atau korelasi Pearson. Setelah semua data penelitian diperoleh, peneliti akan melakukan uji asumsi terlebih dahulu.

5.1.1. Uji Asumsi

Uji asumsi pada penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Melalui uji normalitas maka akan diketahui apakah distribusi kedua variabel pada penelitian tersebar secara normal atau tidak dan apakah populasi yang digunakan representative atau tidak. Uji normalitas dan uji linieritas menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 23.0.

1. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas yang digunakan adalah prosedur analisis One Sample Kolmogorov- Smirnov. Distribusi dikatakan normal apabila probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0,05.

a) Skala Self-Disclosure

Pengajuan normalitas pada skala Self-Disclosure menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 23.0 menunjukkan hasil nilai K-SZ=0,853 dan nilai p= 0,461 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

49

(2)

50

secara normal. Hasil perhitungan lengkap SPSS dapat dilihat di lampiran E-1.

b) Skala Stress of DASS

Pengujian normalitas pada skala DASS menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 23.0 menunjukkan hasil nilai K-SZ=0,722 dan nilai p=0,674 (>0,05) yang berarti data terdistribusi secara normal. Hasil perhitungan lengkap SPSS dapat dilihat di lampiran E-1.

2. Uji Asumsi Linieritas

Pengujian linieritas merupakan tahapan yang digunakan bila terdapat hipotesis hubungan yang positif atau negatif serta melihat seberapa erat hubungan antara variabel tergantung dan variabel bebas (Priyanto, 2018). Berdasarkan pengujian menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 23.0 hasil yang diperoleh adalah nilai F linier= 1,132 (dengan p<0,05) maka hal itu berarti hasil linier antara variabel Self-disclosure dan Stress of DASS.

Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran (Lampiran F- 2).

5.1.2. Uji Hipotesis

Setelah memenuhi uji asumsi, maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 23.0 menggunakan metode Product Moment Pearson.

Koefisien korelasi Product Moment antara Self-Disclosure dengan Stress menunjukkan koefisien korelasi (rxy) rxy= 0,096 dengan

(3)

51

p=0,476 (dengan p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-disclosure dengan stres.

5.2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Self-disclosure dan stress mahasiswa pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

Hasil pengujian koefisien korelasi menunjukkan (r) sebesar 0,096 dengan taraf signifikansi (p) 0,476 (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara Self-disclosure dengan stress mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih (2013) membuktikan bahwa stress dipengaruhi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor pribadi dan faktor situasi. Kepribadian merupakan salah satu dari faktor pribadi yang dapat mempengaruhi stress. Self-disclosure merupakan salah satu karakteristik kepribadian yang dapat mempengaruhi stres.

Mahasiswa akan memanfaatkan waktu luang saat sebelum bimbingan atau sesudah bimbingan untuk bertemu dengan teman sebaya, teman senasib, teman seperjuangan untuk sekedar curhat atau sharing. Tidak hanya itu saja, ketika seseorang bisa melakukan self-disclosure maka bisa menurunkan ketegangan atau stres.

Sumbangan efektif dalam penelitian ini menunjukkan nilai 11,9% yang berarti self-disclosure tidak menjadi faktor utama yang menyebabkan turunnya stres pada mahasiswa saat menyusun skripsi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gamayanti (2018) menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap menurunnya tingkat stress antara lain self-efficacy,

(4)

52

self-esteem, kemungkinan jumlah subjek yang tidak representatif dan regulasi emosi.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Secara keseluruhan proses pelaksanaan penelitian ini berjalan dengan lancar dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan peneliti, walaupun demikian penelitian juga menemukan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yaitu pada saat pelaksanaan pengambilan data penelitian, subjek yang ditemukan sedang melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas yang dilakukan seperti mengobrol dengan teman, sedang menunggu bimbingan dengan dosen pembimbing, sedang membuka la ptop, dan duduk memegang ponsel. Hal tersebut membuat subjek kurang fokus saat mengisi skala. Selain itu, lokasi peneliti menjumpai subyek bisa dimana saja seperti di kantin, gazebo, tangga fakultas dan parkiran.

Hal itu membuat subyek mudah terdistraksi dengan lingkungan sekitar yang ramai.

Referensi

Dokumen terkait

Uji normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS, sementara untuk uji linieritas regresi dapat dilihat dari nilai signifikansi (deviation

Hasil perhitungan uji normalitas data penelitian yang dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0 disajikan dalam

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan diolah menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil dari penelitian dapat

Dalam perhitungan kuesioner, penulis menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) agar mempermudah penulis dalam menghitung kuesioner dan menggunakan

a. Jika nilai signifikansi &gt; 0,05 maka data berdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel data dengan menggunakan bantuan program IBM

Hasil tes Normalitas Kolmogorov Smirnov yang diperoleh dengan SPSS 24 yaitu sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Nilai Sig Post-Test 0,200 Keputusan Ho

Skala Quarterlife Crisis Pada Dewasa Awal Alat ukur yang digunakan untuk mengukur quarterlife crisis dalam penelitian ini menggunakan skala QLC yang disusun sendiri oleh peneliti

Skala perilaku seksual Skala perilaku seksual yang terdiri dari 45 item dilakukan uji validitas sebanyak dua kali, pada putaran pertama terdapat 1 item yang tidak valid atau gugur dan