• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan gelar Sarjana pada Program Studi Keguruan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tarbiyah. SMA Islam Jurai Siwo Metro Lampung. Tesis ini disusun oleh penulis berdasarkan hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Toto Projo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf STAIN Jurai Siwo Metro yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Purwadin, S.Pd.I Selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah (MI) Toto Projo Way Bungur Kabupaten Lamung Timur. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan suatu metode pengajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, karena salah satu faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar adalah metode. Jadi dalam kegiatan belajar mengajar, guru dapat digunakan untuk memilih cara yang tepat untuk mempresentasikan pengalamannya kepada siswa. Untuk itu peneliti diberi kesempatan untuk melakukan penelitian pembelajaran dengan tutor sebaya di MI Muhammadiyah kelas 5 Toto Projo, agar hasil penelitian nantinya dapat menjadi masukan bagi sekolah dan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di SD Muhammadiyah Toto Projo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Beberapa alasan di atas menunjukkan betapa pentingnya seorang guru matematika di MI Muhammadiyah Toto Projo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2011/2012 memahami dan menerapkan pengajaran yang baik.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

  • Metode Tutor Sebaya
  • Hasil Belajar
  • Pembelajaran Matematika

Dapatkan pengalaman langsung menerapkan metode pembelajaran guru peer-to-peer sehingga nantinya dapat digunakan saat bekerja di lapangan. Sebagai bahan bacaan dan referensi penggunaan metode tutor sebaya untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Tutor sebaya adalah teman sebaya yang lebih pintar dan tutor yang lebih tua adalah tutor kelas yang lebih tinggi.

Menurut Abu Ahmadi dan Widod Supriyon, tutor sebaya adalah siswa sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antar teman pada umumnya lebih dekat daripada hubungan guru-murid. Pembimbing sebaya adalah teman atau beberapa siswa yang ditentukan oleh guru (menurut kriteria pembimbing sebaya) dan ditugaskan kepadanya. Peer tutoring adalah kegiatan belajar siswa dengan menggunakan teman sekelas yang memiliki keterampilan lebih untuk membantu temannya melakukan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep, 5.

Alasan dilakukannya tutor sebaya adalah siswa yang pandai memberikan bantuan tutor kepada siswa yang kurang mampu. Ketika mereka belajar dengan guru sebaya, siswa juga mengembangkan keterampilan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang diajarkan dengan cara yang bermakna. 8 Sawali Diskusi kelompok dengan metode peer teacher. Daring di. ..setiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu sub materi.

Bimbingan sebaya menghilangkan rasa takut yang seringkali disebabkan oleh perbedaan usia, status dan latar belakang antara siswa dan guru. Pelajaran dengan tutor sebaya cukup efektif daripada pelajaran biasa karena siswa yang lemah akan dibantu tepat di mana kekurangannya. Bagi guru sulit untuk menentukan tutor sebaya karena tidak semua siswa yang pandai bisa mengajarkannya kembali kepada teman-temannya.

Hipotesis Tindakan

Matematika juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel. a.. a) Memperkenalkan cara berpikir dan bernalar untuk menarik kesimpulan, misalnya melalui penyelidikan, eksplorasi, eksperimentasi, menunjukkan persamaan, perbedaan, konsistensi dan kontradiksi.

Objek Tindakan

Penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Toto Projo Kecamatan Way Bungur. Variabel dalam hal ini menurut Sugiyono berarti segala sesuatu dalam bentuk apapun ditentukan oleh peneliti untuk diteliti, sehingga diperoleh informasi tentangnya, kemudian ditarik kesimpulannya. Semua objek yang menjadi sasaran kajian kita disebut gejala, dan gejala yang menunjukkan variasi, baik variasi jenis maupun tingkatannya, disebut variabel.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode tutor sebaya, metode tutor sebaya adalah siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk satu kelas kemudian dijadikan tutor untuk membantu temannya yang kurang paham dan siswa juga tidak pemalu. . untuk bertanya kepada teman mereka daripada guru mereka (X). Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang heterogen, sebanyak mungkin sub-sub materi yang akan disampaikan oleh guru. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, guru membuat kesimpulan dan penjelasan bersama siswa jika ada pemahaman siswa yang perlu dikoreksi.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika khususnya mata pelajaran Pengukuran Waktu (Y). Rancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa dengan pembagian tingkat kecerdasan. Dengan bimbingan guru, masing-masing perwakilan anggota kelompok mengerjakan lembar kerja di papan tulis.

GAMBAR SIKLUS
GAMBAR SIKLUS

Setting Lokasi dan Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan sebagai penunjang penelitian, yaitu daftar nama dan nomor mahasiswa, serta data lain yang akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Metode Analisis Data

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Sejarah Berdirinya MI Muhammadiyah
  • Letak Geografis MI Muhammadiyah
  • Keadaan Guru MI Muhammadiyah Tabel 2
  • Keadaan Siswa MI Muhammadiyah

Lokasi Sekolah Dasar (MI) Muhammadiyah Toto Projo di Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur sangat strategis karena dapat dijangkau dari beberapa tempat. MI Muhammadiyah Toto Projo sampai saat ini telah memiliki berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. Selain fasilitas tersebut MI Muhammadiyah Toto Projo Kabupaten Lampung Timur juga memiliki fasilitas administrasi sekolah yaitu sebagai berikut: buku pegangan siswa, buku besar guru, buku ketentaraan, buku daftar hadir guru, buku kas, buku laporan keuangan, buku pegangan guru, dan statistik papan.

Table 3 : Data siswa MI Muhammadiyah Toto Projo
Table 3 : Data siswa MI Muhammadiyah Toto Projo

Hasil Penelitian

  • Perencanaan
  • Tindakan
  • Pengamatan / Observasi
  • Refleksi

Selain fasilitas tersebut, MI Muhammadiyah Toto Projo Kabupaten Lampung Timur juga memiliki fasilitas administrasi sekolah yaitu sebagai berikut: buku pegangan siswa, buku besar guru, buku pedoman, buku absensi guru, buku kas, buku pembukuan, buku pedoman guru, dan papan statistik. e) Setiap kelompok menyampaikan melalui perwakilannya sub materi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. f) Setelah semua kelompok menyerahkan tugasnya secara berurutan sesuai urutan sub materi, guru bersama siswa membuat kesimpulan dan klarifikasi jika ada pemahaman siswa yang perlu diperbaiki. g) Pembuatan lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga guru (peneliti) dengan lembar observasi ini dapat melihat peningkatan aktivitas belajar siswa yang akan dilakukan siswa. Selama diskusi, guru memantau kerja setiap kelompok, kinerja tutor dan membantu siswa yang kesulitan.

Selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode peer teacher masih ada beberapa siswa yang bingung, ribut, bermain sendiri dan jalan-jalan, karena metode ini jarang diterapkan oleh guru di MI Muhammadiyah, pada pertemuan selanjutnya guru menjelaskan kembali tentang pentingnya bekerja sama dan memampukan siswa untuk berani berpikir dan meningkatkan pola pikir siswa agar tidak ragu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Rata-rata aktivitas belajar siswa terbesar adalah diskusi kelompok dan persentase terkecil aktivitas belajar siswa adalah bertanya. Dan siswa yang belum tuntas pelajarannya mencapai 35%, hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang kurang maksimal.

Ada beberapa siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas guru, sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Kurangnya kerjasama dalam kelompok saat berdiskusi, siswa yang tingkat keterampilannya tinggi tidak mau membantu anggota kelompoknya yang kemampuan berpikirnya rendah, sehingga siswa yang tingkat keterampilannya rendah kesulitan mengerjakan soal. Saat hasil diskusi dipresentasikan, hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dan menyampaikan pandangannya.

Kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok yang berbeda dan dalam setiap kelompok terdapat satu atau dua siswa yang lebih pintar dari temannya. Aktivitas belajar siswa pada Siklus II diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Rata-rata aktivitas belajar siswa terbesar adalah pemecahan masalah dan persentase aktivitas belajar siswa terkecil adalah mengungkapkan pendapat.

Table 5 : Hasil belajar pada Siklus I
Table 5 : Hasil belajar pada Siklus I

Pembahasan

  • Aktivitas Siswa Pada Saat Proses Pembelajaran
  • Simpulan

Dalam upaya guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru lebih mengarahkan, memotivasi dan mengingatkan siswa agar belajar seluas-luasnya, sedangkan pada II. guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya terlebih dahulu jika ada siswa yang bertanya kepada guru. Pada siklus pertama, siswa yang lebih pintar atau tidak dibantu oleh tutor pada topik yang tidak dipahami materi, lebih fokus mengerjakan soal.

Dalam II. siklus, siswa mulai menyadari pentingnya kerjasama kelompok, sehingga kerjasama antar anggota kelompok sudah berlangsung, mereka mulai memahami bagaimana belajar dengan metode tutor sebaya, peran siswa yang sangat mampu dibandingkan dengan teman sebayanya telah meningkat . berhasil diterapkan. Dalam II. siklus, siswa lebih berani dalam menanggapi jawaban siswa lain, meskipun jawaban mereka salah. Pada siklus I kegiatan pemecahan masalah mencapai 60%, hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang belum memahami materi yang disampaikan, kemudian siswa tidak berani bertanya tentang materi yang belum dipahaminya, sehingga dilakukan pendalaman.

Pada Siklus II, siswa mulai merasakan rasa tanggung jawab dan percaya diri untuk mengerjakan soal dari guru. Hal ini menjadikan aktivitas mengerjakan soal pada Siklus II menjadi 82,5% dan meningkat sebesar 22,5. Hasil penelitian diperoleh data skor siswa terhadap hasil belajar matematika ketika pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai pada siklus I sebesar 65% dan yang tidak tuntas sebanyak 35. Kemudian peneliti melakukan tindakan siklus II, pada siklus II ini hasil belajar siswa yang tuntas sebanyak 80 % dan tidak tuntas 20. Peningkatan ini disebabkan adanya upaya yang dilakukan proses pembelajaran pada Siklus II untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar.

Tabel 9 : Rata-rata Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya pada Siklus I dan Siklus II
Tabel 9 : Rata-rata Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya pada Siklus I dan Siklus II

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V. MI Muhammadiyah Toto Projo Way Bungur Lampung Timur tahun ajaran 2011/2012. Bagi sekolah, diharapkan pihak sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru matematika yang akan menerapkan model siswa dengan metode tutor sebaya.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

GAMBAR SIKLUS
Table 3 : Data siswa MI Muhammadiyah Toto Projo
Table 5 : Hasil belajar pada Siklus I
Table 7 : Hasil Belajar Pada Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa di siklus I dengan tindakan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning hasil belajar siswa pada materi

Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Data Statistik Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III Rentang skor 20-100 20-100 20-100 Skor tertinggi 90 90 100 Skor terendah