Masa Orde Baru (Orba) dimana negara mempunyai kekuatan super pada saat itu, yaitu dengan alasan utama menjaga stabilitas politik, diundangkannya UU No. Atau pasal pencabutan dan pembatalan instrumen penggabungan ormas. berkaitan dengan UU Ormas dapat mempengaruhi peranan Notaris, apalagi dengan adanya kemungkinan Notaris dibawa ke pengadilan sehubungan dengan pembuatan akta pendirian tersebut. Peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai objek penelitian yang berjudul “Tanggung Jawab Notaris”. terhadap “akta pendirian organisasi masyarakat yang dinyatakan radikal berdasarkan undang-undang nomor 16 tahun 2017.” Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menggolongkan atau melabeli suatu organisasi masyarakat radikal menurut undang-undang nomor 16 tahun 2017.
Menganalisis tanggung jawab Notaris akibat pembuatan akta pendirian organisasi kemasyarakatan yang dinyatakan radikal berdasarkan undang-undang nomor 16 tahun 2017. Menganalisis asas kepastian hukum bagi organisasi kemasyarakatan yang dinyatakan radikal berdasarkan undang-undang nomor 16 tahun 2017. Sementara itu, maksud dan tujuan peneliti dalam disertasi ini adalah untuk mencari akibat hukum dan perlindungan hukum terhadap instrumen pendirian organisasi massa yang berlaku lex specialis yaitu undang-undang nomor 16 tahun 2017 (UU Ormas).
Tesis Marthin Siregar yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM NOTARIS BERDASARKAN KETENTUAN PASAL 50 BUKU HUKUM PIDANA”, menganalisis mengapa profesi Notaris mempunyai keunikan berupa tidak adanya sanksi pidana yang dijatuhkan langsung padanya, atau dengan kata lain tidak ada ancaman pidana, diatur langsung untuk profesi Notaris. Sebab, profesi Notaris adalah menawarkan sesuatu yang lebih besar berupa kepastian hukum mengenai suatu perbuatan hukum melalui pelaksanaan undang-undang.6. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti, dimana penelitian yang diajukan peneliti bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dalam bentuk profesi. Jabatan Notaris dapat dikecualikan dari hak tersangka apabila terjadi tindak pidana berupa pembuatan akta pendirian suatu ormas radikal.
6 Marthin Sitegar, Perlindungan Hukum Notaris Berdasarkan Ketentuan Pasal 50 KUHP, Skripsi, Universitas Narotama, Surabaya, 2016.
TINJAUAN PUSTAKA
Kamus Hukum Black menerjemahkan otoritas sebagai kekuasaan hukum yang mempunyai hak untuk memerintah atau bertindak, atau hak dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pejabat publik untuk memaksa masyarakat agar patuh dan taat pada setiap peraturan hukum yang telah dibuat. 88 Ateng Syafrudin, “Menuju Pemerintahan Negara yang Bersih dan Bertanggung Jawab”, Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Universitas Parahyangan, Bandung, 2000, hal.22. Salah satu bentuk tujuan diciptakannya hukum adalah untuk memperoleh kepastian hukum, yang kemudian dijadikan sebagai upaya mencapai keadilan hukum, yang diyakini sebagai puncak dari segala tujuan hukum.
Penerapan dan pelaksanaan kepastian hukum adalah pelaksanaan atau penegakan hukum terhadap suatu perbuatan tanpa pilih kasih atau tanpa memandang siapa yang melakukannya. Oleh karena itu, adanya kepastian hukum menjadikan masyarakat percaya terhadap aturan sehingga mampu membimbing masyarakat menuju ketertiban.20. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum.21 Gustav Radbruch mengemukakan “Scherkeit des Rechts selbst” (yaitu mengenai kepastian hukum itu sendiri sebagai hukum).
Hukum itu harus positif, artinya yang dimaksud dengan hukum adalah hukum (gesetzliches Recht). Bahwa yang dikatakan kepastian hukum tidak hanya terbatas pada peraturan (undang-undang), tetapi juga pelaksanaan hukum itu sendiri, misalnya mengenai konsistensi dalam pengambilan keputusan hakim. pengadilan, yaitu antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim yang lain atas perkara serupa yang telah diputus 23. Positivis menekankan pada upaya-upaya yang mengarah pada kepastian hukum karena mereka yakin bahwa tujuan hukum dengan sendirinya akan tercapai dengan pasti, sedangkan Fungsionalis berpendapat bahwa tujuan hukum akan tercapai dengan sendirinya dengan pasti. keutamaan hukum yang mengarah pada terciptanya keadilan hukum diandaikan, dan istilah untuk itu adalah “summum ius, summa injuria”. , summa lex, summa crux” yang diterjemahkan sebagai penerapan hukum akan cenderung salah jika tidak ada keadilan, sehingga dapat diartikan bahwa tujuan hukum yang paling mendasar atau hakiki adalah keadilan. 24.
Orang-orang yang menjaga kepastian hukum disebut dengan kaum positivis, dimana menurut mereka yang disebut dengan hukum adalah aturan-aturan yang positif/normatif, hakikatnya hukum adalah sesuatu yang dapat berdiri sendiri sehingga selalu mampu menyelesaikan segala permasalahan yang ada. bahwa orang-orang tersebut selalu mengedepankan aturan normatif dalam segala perbuatan hukum. 24 Dominikus Rato, Pencarian Filsafat Hukum: Pengertian dan Pemahaman Hukum, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2010, hal. hukum) akan menjamin kepastian hukum bagi masyarakat, oleh karena itu peraturan tersebut harus dibuat jelas dan logis. Teori hukum yang menyatakan bahwa hukum merupakan sesuatu yang berasal dari kehendak Tuhan sehingga bersifat universal yaitu berlaku bagi semua orang dan keberadaannya bersifat kekal sehingga selalu dapat digunakan untuk menjawab dan mengatasi segala permasalahan hukum sehingga hukum dan moral dapat terwujud. merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan, dikenal dengan teori hukum alam.
Satijipto Raharjo menjelaskan hakikat perlindungan hukum adalah mengatur perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap resiko pelanggaran hak oleh orang lain dan kebebasan untuk menikmati seluruh hak yang diberikan oleh undang-undang. Salah satu cara terjadinya perlindungan hukum adalah melalui penemuan hukum, yaitu melalui penafsiran pengadilan terhadap suatu permasalahan hukum yang sebelumnya tidak ada peraturan khusus. Cara penafsiran atau penafsiran seorang hakim terhadap kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan suatu peristiwa konkrit merupakan salah satu instrumen hukum yang disepakati untuk menentukan makna hukum yang sebenarnya.31.
Perlindungan hukum dalam kerangka hukum administrasi negara merupakan upaya mencapai tujuan hukum dengan menjalankan fungsi. Perlindungan hukum adalah upaya orang-orang, baik perseorangan maupun kelompok masyarakat, sebagai badan hukum dalam rangka perlindungan hak-hak hukum sesuai dengan aturan hukum, baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat memaksa, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Tanggung jawab adalah suatu perkara hukum luas yang berkaitan dengan risiko atau tanggung jawab dalam hukum, yang mencakup hak dan kewajiban yang sebenarnya atau yang mungkin terjadi, seperti
Salah satu kewenangan Notaris adalah menciptakan alat bukti berupa akta otentik yang dapat memberikan kepastian hukum kepada para pihak, apabila terdapat suatu pelanggaran atau perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan secara pribadi atau perseorangan.37.
METODE PENELITIAN 1. Tipe penelitian
Teori tanggung jawab hukum digunakan untuk mencari hubungan antara tanggung jawab notaris dengan kewenangan notaris yang diberikan oleh UUJN. Hal di atas untuk mengetahui hubungan antara UU Ormas dengan Pasal 1 angka 1 dan Pasal 16 UUJN serta peraturan perundang-undangan lainnya yang dapat mengaitkan tanggung jawab pejabat Notaris dalam membuat akta pendirian Ormas yang Berkategori Massa Radikal. sebagai Organisasi menurut Undang-Undang Ormas. Pendekatan ini dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan, permasalahan hukum, dan temuan hukum yang ditangani.40.
Pendekatan ini dilakukan untuk mengkaji lebih jauh hubungan antara kewenangan Notaris untuk membuat akta pendirian ormas sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 1 UUJN dengan akibat hukum yang akan diperoleh apabila ormas tersebut dinyatakan sebagai ormas. tindakan radikal. organisasi untuk dibubarkan atau dicabut sesuai dengan Perppu Nr. Pendekatan konseptual merupakan pendekatan yang dilakukan dengan menelaah pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin hukum yang ada dan sedang dikembangkan dalam ilmu hukum. Dengan menelaah dan merevisi pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin hukum tersebut, para sarjana berharap dapat menemukan gagasan-gagasan baru yang dapat menciptakan pemahaman hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang selaras dengan permasalahan dan persoalan hukum yang dihadapinya.41 Dalam pendekatan konseptual, konsep-konsep baru atau akan ditemukan teori-teori yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mencari kepastian hukum mengenai akibat hukum yang diterima Notaris jika melakukan akta pendirian ormas yang dinyatakan radikal baik oleh Undang-Undang tentang Ormas maupun oleh Undang-undang Ormas. hukum hukum. perlindungan yang diberikan oleh pejabat Notaris dengan diterapkannya peraturan tersebut.
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat dogmatis atau mempunyai kewenangan dan sebelumnya telah dibuat dan disahkan sebagai hukum normatif. Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan resmi atau berita acara penyusunan peraturan perundang-undangan, serta putusan pengadilan dan kasus hukum. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 Menjadikan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Bahan hukum sekunder terdiri dari semua publikasi hukum yang tidak termasuk dalam kategori dokumen atau surat resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah. Dalam penelitian ini bahan hukum sekunder meliputi: buku-buku di bidang hukum, makalah, artikel, jurnal hukum dan skripsi.
Tata cara pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan hukum primer. Pengumpulan bahan hukum oleh peneliti dengan cara membaca buku-buku dan peraturan perundang-undangan yang telah dimiliki peneliti atau dengan meminjam buku-buku dari perpustakaan kampus dan perpustakaan daerah di kota Surabaya, serta jurnal-jurnal hukum di internet yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Analisis penelitian ini akan menggunakan metode deduksi (umum ke khusus), yang dimulai dari premis mayor (bersifat umum), kemudian diajukan premis minor (bersifat khusus), dan pada akhirnya diambil kesimpulan atas penelitian tersebut.
SISTIMATIKA PENULISAN