• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel/ jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati). Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar (Riskesdas, 2013). Lebih dari 30% penyakit kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko perilaku dan pola makan penyebab penyakit kanker, kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik, oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker sehingga dapat menentukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang tepat (Infodatin, 2015).

Menurut data WHO (2013), insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Di antara penyakit tidak menular pada semua kelompok umur di Indonesia, kanker (tumor ganas) dengan angka 10,2% berada di urutan ketiga terbanyak bersama dengan penyakit diabetes. Di Indonesia prevalensi kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), Prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,8 per 1000 penduduk, meningkat dari 1,4 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher Rahim (serviks) (Depkes, 2014). Di Indonesia, kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir 70% nya ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB) (Samadi, 2011).

Setiap tahun sekitar 479.000 wanita diseluruh dunia didiagnosis kanker serviks, 230.000 meninggal karena penyakit ini dan lebih dari 190.000 di antaranya berasal dari negara negara berkembang (Samadi, 2011). Pada tiga dekade terakhir ini didapatkan peningkatan kasus kanker serviks pada wanita dengan usia yang lebih muda, dibawah 30 tahun (Samadi, 2011).

Kanker serviks dikenal sebagai kanker pada usia produktif, namun juga terjadi pada usia decade lima, enam, dan tujuh (Rasjidi, 2009). Menurut Riskesdas (2013) jumlah kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 98.692, sedangkan

(2)

2 untuk Jawa Timur terdapat 21.313 kasus. Di Indonesia setiap tahun diperkirakan terjadi 40 ribu kasus kanker serviks (Kementrian Kesehatan RI, 2016). Tingkat keparahan kanker serviks sebagaimana halnya penyakit kanker yang lain, dinyatakan dalam stadium (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

Kemoterapi pada pengobatan kanker serviks bukanlah terapi utama, namun efektivitas kemoterapi pada pengobatan kanker serviks berdasarkan stadium yang diderita tetap harus dievaluasi (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Kemenkes RI, 2013). Pelayanan gizi rawat Inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnose gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membahas tentang asuhan gizi pasien kanker serviks dengan kemoterapi di RS Lavalette Kota Malang. Kasus kanker serviks yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang pada tahun 2018 sebanyak 0.4 % (392 kasus per tahun). Pada bulan Desember 2018 sebanyak 33 kasus (Data Rekam Medik Rumah Sakit Lavalette Kota Malang, 2018).

Peneliti oleh instalasi gizi diperbolehkan melakukan penelitian di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang karena kasus kanker serviks relatif sedikit diteliti.

Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang studi kasus asuhan gizi pada kanker serviks dengan kemoterapi di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana asuhan gizi yang dilakukan pada pasien kanker serviks di RS Lavalette?

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Menganalisis asuhan gizi yang dilakukan pada pasien kanker serviks di RS Lavalette

2. Tujuan Khusus

1) Mengetahui karakteristik pasien kanker serviks di RS Lavalette 2) Mengetahui data dasar pasien kanker serviks di RS Lavalette 3) Mengetahui diagnosa gizi pada pasien kanker serviks di RS Lavalette

(3)

3 4) Mengetahui intervensi gizi pada pasien kanker serviks di RS

Lavalette

5) Mengetahui monitoring evaluasi pada pasien kanker serviks di RS Lavalette

D. MANFAAT

1. Bagi Institusi (Rumah Sakit)

Memberikan informasi dalam hal asuhan gizi pada pasien kanker serviks dengan kemoterapi di RS Lavalette Kota Malang

2. Bagi Pasien

Pasien dapat mengetahui dan memahami diet yang diberikan sehingga dapat mengubah perilaku dan sikap dalam memilih konsumsi bahan makanan yang sesuai dengan anjuran diet agar menjaga kesehatan dan tidak memperburuk penyakit pasien.

3. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan gizi.

Referensi

Dokumen terkait

Panti Wilasa Dr. Bagaimana pelaksanaan Informed Consent dalam pelayanan kesehatan.. terhadap pasien lansia di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Bagaimana perlindungan hak pasien lansia

Berdasarkan dari data diatas penulis tertarik meneliti penggerak dari work engagement seperti job resource, dan psychological capital terhadap perawat Rumah Sakit Umum

Pelayanan gizi di rumah sakit akan dikatakan bermutu jika dapat memenuhi kepuasan konsumen dengan mengikuti Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (kemkes RI, 2008) pada

Studi retrospektif terhadap 109 kasus kanker payudara yang telah menjalani kemoterapi neoajuvan dilanjutkan dengan operasi MRM atau radikal mastektomi, ataupun MRM yang

Tujuan dari penelitian ini adalah menilai angka ketahanan hidup lima tahun penderita kanker payudara di Rumah Sakit Sardjito dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan

Hal ini telah dibuktikan oleh studi yang dilakukan oleh Thayyarah (2013). Pasien kanker serviks yang menjalani proses hospitalisasi di rumah sakit rentan terhadap stres

Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat penelitian dilaksanakan di rumah sakit, subyek penelitian dan variabel penelitian (status gizi) menggunakan

Sehingga berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian mengenai hubungan status gizi (berdasarkan indeks massa tubuh dan lingkar