• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi yang memberikan pelayanan rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus untuk diagnosis dan memberikan pengobatan yang dilakukan oleh staf medis yang terorganisir. Adapun fungsi Rumah Sakit adalah sebagai penyelenggara pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif serta peningkatan kesehatan perorangan serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kapasitas dalam pemberian pelayanan kesehatan (UU RI, 2009).

Di era globalisasi, sistem informasi dengan dukungan teknologi merupakan salah satu sistem yang berperan penting dalam kesuksesan organisasi. Dengan adanya sistem teknologi informasi yang baik, berbagai pekerjaan organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Begitu juga dengan sebuah rumah sakit memerlukan sistem informasi untuk mendukung kegiatan operasionalnya, karena dapat membantu segala jenis kegiatan yaitu meningkatkan efisiensi dan efektivitas, komunikasi, kolaborasi di dalam proses organisasi serta untuk meningkatkan daya saing. Rumah Sakit sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha penyedia jasa pelayanan kesehatan masyarakat, harus pula dilengkapi dengan sebuah sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen rumah sakit tersebut untuk menjalankan operasionalnya (Riganta, 2008).

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit. SIMRS adalah suatu sistem terkomputerisasi yang mampu melakukan pengolahan data secara cepat, akurat, dan menghasilkan sekumpulan informasi yang saling berinteraksi untuk diberikan kepada semua tingkatan manajemen di rumah sakit. Hasil informasi dari data yang telah diolah yaitu berupa laporan, dapat digunakan oleh pengguna dalam mengambil keputusan untuk peningkatan

1

(2)

upaya pelayanan kesehatan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berfungsi untuk pengendalian mutu pelayanan, pengendalian mutu dan penilaian produktivitas, penyederhanaan pelayanan, analisis manfaat dan perkiraan kebutuhan, penelitian klinis, pendidikan, serta perencanaan dan evaluasi program (Kapalawi I, 2012).

Tujuan dari SIMRS ini dapat meringankan beban administratif di Rumah Sakit, baik dari proses pelayanan pasien direkam medis, keuangan, Sumber Daya manusia (SDM), aset dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses di Rumah Sakit. Karena selama ini sering dirasakan proses pembayaran pasien pulang memakan waktu yang lama jika dalam pelaksanaannya masih menggunakan pola manual (Naranjo-Gil & Hartmann, 2007). Dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dapat mengefisiensi proses pelaksanaan pencatatan, perhitungan dan pelaporan. Sistem akan semakin dibutuhkan bila rumah sakit makin besar, makin banyak pasien dan makin banyak proses administrasi yang diperlukan (Thakare & Khire, 2014).

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit harus direncanakan dan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai. Hakekatnya sistem informasi merupakan suatu tatanan yang berkaitan dengan pengumpulan data, penyajian informasi, analisis data, pengumpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan.

Keberhasilan penerapan sistem informasi rumah sakit bergantung pada pengguna akhir, dukungan organisasi dan kemampuan teknologi sistem informasi Rumah Sakit itu sendiri. Evaluasi suatu sistem informasi adalah usaha nyata untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu penyelenggaraan sistem informasi (Yusof et al., 2008).

Evaluasi suatu sistem informasi adalah suatu usaha nyata untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu penyelenggaraan sistem informasi. Dengan evaluasi tersebut, capaian kegiatan penyelenggaraan suatu sistem informasi dapat diketahui dan tindakan lebih lanjut dapat direncanakan untuk memperbaiki kinerja penerapannya. Salah satu metode evaluasi menurut Yusof et al., (2008) adalah HOT-Fit Model, dengan melihat secara keseluruhan sistem dengan menempatkan

(3)

komponen penting dalam sistem informasi yakni manusia (human), organisasi (organization) dan teknologi (technology) dan kesesuaian hubungan diantaranya sebagai faktor-faktor penentu terhadap keberhasilan penerapan suatu sistem informasi.

RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi adalah rumah sakit milik pemerintah Provinsi yang dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat.

RSUD Raden Mattaher Jambi harus mampu meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang ditunjang dengan system informasi yang terupdate, akurat dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja Rumah Sakit.

(RSUD Raden Mattaher Jambi, 2014). Menurut PMK No. 82 tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen Rumah Sakit dijelaskan bahwa dalam tata kelola SIMRS, Rumah Sakit harus memiliki unit/instalasi informasi dan teknologi yang terdiri dari: 1. Kepala Instalasi SIMRS dan 2. Staf informasi dan teknologi Fungsional yang memiliki kualifikasi dalam bidang: 1. Staf Analis System, 2. Staf Programmer, 3. Staf Hardware dan 4. Staf Maintanance Jaringan.

Mengacu pada PMK No. 82 tahun 2013, RSUD Raden Mattaher Jambi dilihat dari segi tata kelola belum terbentuk instalasi SIMRS, begitu juga dengan staf yang mendukung unit/instalasi tersebut. Selama ini SIMRS dikelola pada bagian pemasaran dan kerjasama dengan sumber daya manusia dengan kualifikasi yang tidak sesuai dengan informasi dan teknologi. Dilihat dari ketersediaan komputer sebagai penunjang SIMRS sebagian besar ruangan yang ada di RSUD Raden Mattaher Jambi baik Rawat Inap, Rawat Jalan, penunjang dan sebagian pada bagian Struktural sudah tersedia, namun SIMRS ini hanya sebagai pencatatan administrasi diantaranya pendaftaran dan perhitungan biaya pasien berobat. Untuk pelaporan masih dilakukan secara manual, pihak manajemen belum memanfaatkan SIMRS sebagai dasar data laporan di karenakan pihak manajemen belum percaya terhadap kinerja SIMRS. Kualitas data yang dihasilkan belum baik, masih terdapat perbedaan data pada unit-unit Rumah Sakit dengan Rekam Medis dan data belum dimanfaatkan sebagai sumber data utama bahan laporan dan pengambilan keputusan.

(4)

Berdasarkan Informasi pada Subbag Perbendaharaan khususnya di bagian pendapatan, pencatatan pendapatan masih manual, tagihan dan piutang masih dibuat secara manual tidak terintegrasi pada SIMRS, selain itu di Subbag Evaluasi dan Pelaporan sumber data masih menggunakan data dari unit-unit Rumah Sakit belum menggunakan SIMRS.

Evaluasi sistem informasi mengandung maksud untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari suatu aplikasi yang sedang digunakan. Evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui tersedia tidaknya suatu informasi saat diperlukan, benar-benar tersaji bagi yang berhak, dan juga untuk mengetahui bahwa informasi yang diberikan dalam aplikasi disajikan secara akurat, handal, dan tepat waktu.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diketahui bahwa pelaksanaan SIMRS di RSUD Raden Mattaher Jambi belum berjalan dengan baik walaupun sumber daya telah tersedia baik SDM maupun teknologi. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor human, organization, technology serta leadership dan regulasi terhadap pelaksanaan sistem informasi manajemen Rumah Sakit ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan Umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem informasi manajemen Rumah Sakit, dengan studi kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Provinsi Jambi, yaitu dengan melihat pengaruh antara human, organization dan technology serta leadership dan regulasi yang ada terhadap net benefit.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengaruh faktor human terhadap net benefit dalam SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.

(5)

b. Mengidentifikasi pengaruh faktor organization terhadap net benefit dalam SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.

c. Mengidentifikasi pengaruh faktor technology terhadap net benefit dalam SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.

d. Mengidentifikasi pengaruh leadership terhadap net benefit dalam SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.

e. Mengidentifikasi pengaruh regulasi terhadap net benefit dalam SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmiah bagi kajian sistem Rumah Sakit, khususnya kajian tentang peningkatan pelayanan kesehatan pada pasien di Rumah Sakit di masa mendatang yaitu melalui pelaksanaan sistem informasi manajemen Rumah Sakit yang berkualitas dan dapat dijadikan sumber utama dalam pelaporan dan informasi pada setiap Rumah Sakit.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan efektifitas sistem informasi di Rumah Sakit dalam meningkatkan kepuasan pengguna Rumah Sakit.

(6)

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Penelitian dengan Topik Sistem Manajemen Rumah Sakit

No Judul

Peneliti (Tahun) Metode dan Sampel Hasil

1. An evaluation framework for Health Information Systems: human, organization and technology-fit factors (HOT-fit).

Yusof et al., (2008)

Literature review on HIS and IS evaluation studies and pilot testing of developed framework. The framework was used to evaluate a Fundus Imaging System (FIS) of a primary care organization in the UK. The case study was conducted through observation, interview and document analysis

The main findings show that having the right user attitude and skills base together with good leadership, IT-friendly Environment and good communication can have positive influence on the system adoption

2. Evaluasi penerapan Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan HOT-Fit Kristianto, (2007)

Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner pada 80 orang secara purposive sampling

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa service quality-system use,

information quality-system use, structure – net benefit, system quality-system use, service quality-user satisfaction adalah antara 0,4-0,5 artinya kekuatan hubungan cukup kuat 3. Evaluasi Implementasi

Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit Di Rsud Kota Yogyakarta Prasetya., (2009)

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,

didukung dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.

penelitian dilakukan pada 20 orang sebagai responden.

Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner dan wawancara.

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa aplikasi simrs di rsud kota yogyakarta

dalam tataran prakstisnya baru digunakan untuk transaksi pembayaran dan pendaftaran pasien.

kualitas data yang dihasilkan belum baik dilihat

dari 10 atribut berupa relevancy, accuracy, completeness, time lines, reliability, reliability,

accessibility, understandable, currency security, dan format. atribut-atribut tersebut menghasilkan penilaian yang tidak baik dari responden.

(7)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Yusof et al., (2008) pada metode dan sampel. Metode dan sampel penelitian tersebut dilakukan dengan studi kasus dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis dokumen serta dilakukan di Puskesmas Perawatan di Inggris (Yusof et al., 2008), selain itu pada penelitian ini ditambahkan faktor leadership dan regulasi.

Perbedaan penelitian Kristianto (2007) dengan penelitian ini pada tempat penelitian dan hipotesis penelitian. Penelitian Kristianto (2007) melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito pada semua karyawan yang berhubungan dengan sistem informasi RS. Selain itu hipotesis penelitian melihat hubungan human, organisasi, dan teknologi dengan net benefit tanpa melihat faktor yang terdapat dalam ketiga variabel tersebut.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian Prasetya (2009) yaitu penelitian deskriptif. Rancangan yang digunakan adalah studi kasus, didukung dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian dilakukan pada 20 orang sebagai responden, tujuan penelitian juga berbeda dengan penelitian ini yaitu kegunaan SIMRS dilihat dari 10 atribut berupa relevancy, accuracy, completeness, time lines, reliability, reliability, accessibility, understandable, currency security, dan format (Prasetya, 2009).

Gambar

Tabel 1 Penelitian dengan Topik Sistem Manajemen Rumah Sakit

Referensi

Dokumen terkait

jarimah yang dilakukannya. Berkenaan dengan kasus yang dikemukakan di sini, yaitu tentang penganiayaan terhadap ibu hamil, dapat dilihat bahwa dalam kasus tersebut

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul “ANALISA KEKERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH ST 40 DENGAN PROSES CARBURIZING

Penyusunan skripsi “Analisis Pengaruh Risiko, Tingkat Efisiensi, dan Good Coorporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Pendekatan Beberapa Komponen

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Target/luaran yang diharapkan melalui program ini adalah terbentuknya Karang Taruna sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi di masyarakat

Ruang Terbuka Hijau biasanya difungsikan sebagai ruang publik terbuka bersama yang menyatukan dua atau lebih gedung tinggi sebagai penyambung aktivitas dan akses antar gedung dengan

Dengan penyimpanan data menggunakan database diharakan dapat menampung berbagai banyak data yang diperlukan dalam suatu Program Aplikasi maupun Sistem Informasi Laundry

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi Hibah pada siswa kelas VIII semester 2