• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Kurikulum

N/A
N/A
Rizky Amalia

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Kurikulum"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan pendidikan di atas diperlukan adanya standarisasi pendidikan sebagai upaya menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan pendidikan. Standarisasi pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator minimal yang memungkinkan dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik dan kondisi satuan pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai hal itu,diperlukan sebuah kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun oleh satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikan itu sendiri. Pengembangan Kurikulum 2013 ( K - 13 ) berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku yakni :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410)

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014;

(2)

2 5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 41/P Tahun 2014

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentangStandar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013 Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 58 tahun 2014 Tentang Kurikulum SMP.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi landasan utama penyusunan kurikulum ini.

Unsur-Unsur budaya berbasis keunggulan lokal dan global menjadi perhatian sekolah dalam pengembangan kurikulum.

Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Alalak

Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Alalak ini bertujuan :

1. Sebagai pedoman operasional pendidikan dan regulasi kegiatan sekolah.

2. Untuk menjadi acuan penyusunan rencana kegiatan sekolah.

3. Mengakomodasi tuntutan pendidikan nasional.

4. Mengangkat potensi lokal yang menjadi ciri khas daerah

C. Acuan Konseptual

(3)

3 1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak MuliaIman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian pesertadidik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkaniman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dankerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan pesertadidik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses holistik/ sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulumdisusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan pesertadidik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Iptek Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Iptek sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus

(4)

4 dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing- masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan GlobalKurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individumaupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri danmampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

D. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 2 Alalak.

Kurikulum 2013 / K - 13 dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala. Pengembangan Kurikulum 2013 / K - 13 mengacu pada KI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Kurikulum 2013 / K - 13 dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

(5)

5 berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Serta cinta lingkungan.Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, danpemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulummencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selaluberkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

2. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

(6)

6 BAB II

TUJUAN A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/

madrasah. Sekolah/ madrasah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.

Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah.

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.

Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami, SMPN 2 ALALAK.

B. VISI :

Beriman, bertaqwa, berilmu, berketerampilan,

berbudaya, dan cinta lingkungan.

(7)

7 C. MISI :

1. Mewujudkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut.

2. Mewujudkan pendidikan yang adil, merata dan bermutu melalui pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

3. Mewujudkan kegiatan ilmiah, olah raga dan keterampilan sebagai sarana pengembangan diri.

4. Mewujudkan budaya sekolah dengan interaksi sosial dan lingkungan yang berwawasan Wiyata Mandala.

5. Mewujudkan upaya fungsi pelestariaan lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan.

D. Tujuan :

Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

1. Unggul Dalam hal sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia, iman dan taqwa.

2. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.

3. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.

4. Unggul dalam skill atau keterampilan hidup.

5. Unggul dalam lomba: sains/MIPA, olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka.

6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.

7. Unggul dalam pelestarian lingkungan.atau dalam mencegah pencemaran/

kerusakan lingkungan.

(8)

8 BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM Struktur Kurikulum

Struktur kurukulum pada Kurikulum 2013 / K - 13 SMPN 2 Alalak Tahun Pelajaran 2018/2019 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMP untuk kelas VII, kelas VIII dan kelas IX. Landasan pemilihan peraturan menteri tersebut karena pada tahun pelajaran 2018/2019 ini diberlakukan kurikulum 2013 dilaksanakan untuk untuk kelas VII, kelas VIII dan kelas IX. pada kurikulum 2013, struktur kurikulum untuk SMP meliputi sepuluh mata pelajaran yang dikelompokkan menjadi kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat sedangkan mata pelajaran kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.

Struktur Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Alalak terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.

Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Alalak berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

A. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

(9)

9 Tabel 2: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama.

KOMPETENSI INTI KELAS VII

KOMPETENSI INTI KELAS VIII

KOMPETENSI INTI KELAS IX

1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahami dan

menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3. Memahami dan

menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

(10)

10 KOMPETENSI INTI

KELAS VII

KOMPETENSI INTI KELAS VIII

KOMPETENSI INTI KELAS IX

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Mata pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3: Matapelajaran Sekolah Menengah Pertama.

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PERMINGGU

VII VIII IX

KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3 3 3

3 Bahasa Indonesia 6 6 6

4 Matematika 5 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4 4

KELOMPOK B

1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olah

Raga, dan Kesehatan 3 3 3

3. Prakarya 2 2 2

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER

MINGGU 38 38 38

Keterangan:

• Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

• Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.

• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung

(11)

11 pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

• Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2. Muatan Kurikulum 2013

Muatan KTSP SMP Negeri 2 Alalak dengan berpedoman pada kurikulum 2013 juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum 2006.

Muatan kurikulumtersebut meliputi aspek kompetensi inti, pembelajaran, dan ekstrakurikuler.

a. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP Negeri 2 Alalak pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga.

Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yan g sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. kompetensi inti sikap spiritual;

b. kompetensi inti sikap sosial;

c. kompetensi inti pengetahuan; dan d. kompetensi inti keterampilan.

b. Muatan Pembelajaran

Muatan pembelajaran di SMP Negeri 2 Alalak yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan

(12)

12 Sosial (IPS).Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies

Muatan IPA berasal daridisiplin biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Kedua mata pelajaran tersebut merupakanprogram pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap pedulidan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.Integrasi berbagai konsep dalam Mata Pelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidanglain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan didalam sistem AC (konten kimia).

Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang,dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, danwaktu menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.

a. Mata Pelajaran1.

Pendidikan Agama

Pendidikan Agama meliputi Pendidikan Agama Islam, sedangkan Pendidikan Kristen Protestan, pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Agama Hindu, dan Pendidikan Agama Budha tidak di ajarkan mengingat tidak ada yang menganut agama

(13)

13 tersebut. Beberapa siswa beragama Kristen tapi pendidikannya diserahkan kepada gereja.

a. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Alalak bertujuan untuk:

- Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

-Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

-Al Qur’an dan Hadits -Aqidah

-Akhlak -Fiqih

-Tarikh dan Kebudayaan Islam.

2. Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdasdalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti- korupsi

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan.

Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

(14)

14 a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, KeutuhanNegara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan- peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan

nasional, Hukum dan peradilan internasional.

c).Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,penghormatan dan perlindungan HAM.

d) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara

e) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yangpertama, Konstitusi-konstitusi

yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

g) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

h) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia diera globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

3. Bahasa Indonesia

(15)

15 Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,serta kematangan emosional dan sosial

e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.Ruang lingkup mata pelajaran.

Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a) Mendengarkan b) Berbicara c) Membaca d) Menulis.

Pada akhir pendidikan di SMP Negeri 2 Alalak, peserta didik telah membaca sekurang- kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra.

4. Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Alalak bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional

b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Alalak meliputi:

(16)

16 a) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;

b) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa,dan langkah-langkah retorika;

c) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasadan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai kontekskomunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proseskomunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

5.Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,dalam pemecahan masalah

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lainuntuk memperjelas keadaan atau masalah

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP Negeri 2 Alalak meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

(17)

17 a) Bilangan

b) Aljabar

c) Geometri dan Pengukuran d) Statistika dan Peluang.

6.Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran IPA diselenggarakan secara terpadu yang meliputi Fisika, Biologi, danKimia. Mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Alalak bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.

b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikapdan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan).

Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Bahan kajian IPA untuk SMP Negeri 2 Alalak merupakan kelanjutan bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan b) Materi dan Sifatnya

c) Energi dan Perubahannya d) Bumi dan Alam Semesta 7. Ilmu PengetahauanSosial

Pembelajaran IPS diselenggarakan secara terpadu yang meliputi Geografi, Ekonomi,dan Sejarah. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

(18)

18 a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan.

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.

c) Sistem Sosial dan Budaya.

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

8. Seni dan Budaya

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya.

b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya.

c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya.

d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya.

b) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik.

c) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

d) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.

(19)

19 e) Sekolah menetapkan standar kompetensi seni rupa, seni musik, dan seni tari sebagai muatan mata pelajaran Seni dan Budaya. Seni teater tidak disampaikan dalam mata pelajaran ini karena sudah integral dengan aspek sastra dalam pelajaran Bahasa Indonesia

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai- nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,percaya diri dan demokratis.

f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, oranglain dan lingkungan.

g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidupsehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk jenjang SMP Negeri 2 Alalak adalah sebagai berikut:

a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

Eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa al at, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

(20)

20 d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobic serta aktivitas lainnya.

e) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan

air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

f) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/ karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah.

g) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya.Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi Kalsel) dan diterapkan di sekolah kami adalah: Baca Tulis Alqur’an (BTA). Wajib bagi semua siswa kelas IX.

Alokasi waktu 2 jam pelajaran.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah melaksanakan

(21)

21 kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Pengembangan Diri di SMP Negeri 2 Alalak adalah sebagai berikut:

a. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling Bidang layanan Bimbingan Konseling meliputi :

1) P e n g e m b a n g a n k e h i d u p a n p r i b a d i Yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,

bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2) P e n g e m b a n g a n k e h i d u p a n s o s i a l

yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

3) P e n g e m b a n g a n k e m a m p u a n b e l a j a r

yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/ madrasah dan belajar secara mandiri.

4) P e n g e m b a n g a n k a r i r

yaitu bidang pelayanan yang membantu pesertadidik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

BP/BK juga meliputi bimbingan individual dan bimbingan klasikal. Pelaksanaan bimbingan individual diselenggarakan secara berkelanjutan dalam kegiatan ko- kurikuler, sedangkan bimbingan klasikal dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler.Implementasinya, masing-masing kelas akan mendapatkan bimbingan secara klasikal setiap minggu satu kali yang pelaksanaannya integral dengan jadwal pelajaran (dua jam pelajaran). BP/BK Pelaksanaan bimbingan penyuluhan dan bimbingan konseling sesuai dengan program BP/BK yang meliputi :

• Layanan segera

• Layanan jangka pendek

• Layanan jangka panjang.

(22)

22 b. Kegiatan Eksrakurikuler Jenis pengembangan diri yang diikuti oleh kelas IX tidak begitu banyak pilihan. Hal ini karena peserta didik kelas IX dikonsentrasikan untuk menghadapai ujian nasional dan ujian sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler yang masih ditawarkan pada kelas IX adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) 2. Rohani Islam.

3. Pramuka 4. Paskibra 5. Paduan Suara

6. Olah raga (putsal, Pencak Silat, ) 7. Palang Merah Remaja (PMR) 8. Pianika

9. Sasirangan 10. Seni Tari 11. Musik Band 12. Vokal Group 13. Story telling

Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu pada hari sabtu. Khusus untuk Rohani Islam dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam bentuk Sholat Dhuha dan Tadarussan Al-Qur’an, sementara Rohani Kristen dilaksanakan pada hari Jum’at dalam bentuk Kebaktian. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan Tadarussan, sholat berjamaah, dan Upacara.

BP/BK Pelaksanaan bimbingan penyuluhan dan bimbingan konseling sesuai dengan program BP/BK yang meliputi :

• Layanan segera

• Layanan jangka pendek

• Layanan jangka panjang.

4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

(23)

23 Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum 2013 / K - 13, silabus, dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untukmata pelajaran.Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan staf tata usaha sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).

Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilakuharus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model

Anecdotalrecord (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang

(24)

24 berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/

pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

5. Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kurikulum 2013

Ketuntasan belajar untuk kelas VII, kelas VIII, dan Kelas IX berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut berdasarkan rata-rata nilai KKM semua mata pelajaran dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 6. KKM SMPN 2 Alalak kelas VII

NO MATA PELAJARAN KKM RERATA KELAS

KKM 1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

75 71.9

Dibulatkan menjadi: 72.

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

75

3 Bahasa Indonesia 70

4 Matematika 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70

7 Bahasa Inggris 70

8 Seni Budaya 72

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

72

10 Prakarya 75

Jumlah 719

(25)

25 Tabel 7. KKM SMPN 2 Alalak kelas VIII

NO MATA PELAJARAN KKM RERATA KELAS

KKM 1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

72 70.3

Dibulatkan menjadi: 70.

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

71

3 Bahasa Indonesia 70

4 Matematika 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70

7 Bahasa Inggris 70

8 Seni Budaya 70

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

70

10 Prakarya 70

Jumlah 703

Tabel 8. KKM SMPN 2 Alalak kelas IX

NO MATA PELAJARAN KKM RERATA KELAS

KKM 1 Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti

72 70.3

Dibulatkan menjadi: 70.

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

71

3 Bahasa Indonesia 70

4 Matematika 70

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70

7 Bahasa Inggris 70

8 Seni Budaya 70

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

70

10 Prakarya 70

Jumlah 703

(26)

26 6. Kreteria Kenaikan Kelas, Kelulusan dan Mutasi Siswa.

Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP Negeri 2 Alalak berlaku untuk kelas VII dan VIII yang menggunakan kurikulum 2013 setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.

2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.

4. Tidak memiliki LEBIH DARI dua mata pelajaran yang masing- masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya dibawah KBM/KKM. Karena ketuntasan belajar yang dimaksud padakenaikan kelas adalah ketuntasan dalam konteks kurun waktu belajar 1tahun, apabila ada m ata pelajaran yang tidak mencapai KBM/KKM pada semester ganjil atau genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata nilai semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Sebagai contoh, nilai mata pelajaran Bahasa Inggris siswa X pada semester ganjil kelas VII adalah 56 (KBM/KKM 60)

Nilai siswa tersebut pada mata pelajaran yang sama pada semester genap di kelas yang sama adalah 70. Rerata nilai siswa tersebut adalah

(56+70):2 = 63. Dengan KBM/KKM 60, siswa X tersebut dinyatakan tuntas pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

5. Ketuntasan belajar minimal sekurang- kurangnya 60. Satuan pendidikan dapat menetapkan KBM/KKM lebih dari 60 sesuai dengan

memperhatikan kemampuan awal siswa, kerumitan kompetensi, dan keadaan sumber daya pendidikan di satuan pendidikan tersebut.

6. Seorang siswa naik kelas atau tidak didasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya yang

berlaku di sekolah tersebut.Penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil nilai semester 1 dan 2 dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.

(27)

27 a. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, matapelajaran

itu dinyatakan tidak tuntas.

b. Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, harus dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut.

1) .Jika nilai rata-rata mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari KKM,mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.

2) Jika nilai rata-rata mata pelajaran tersebut lebih kecil dari KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.

Kriteria kelulusan

Kriteria kelulusan berpedoman kepada kurikulum 2013 / K – 13 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2013 tentang kriteria kelulusan, peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 2 Alalak setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dankelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

3. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Lulus Ujian Sekolah;

Strategi penanganan siswa yang tidak naik dan tidak lulus adalah sebagai berikut:

a. Penanganan siswa yang tidak naik kelas :Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indikator, KD, dan KI yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.

b. Penanganan peserta didik yang tidak lulus sekolah : 1. Siswa yang bersangkutan mengikuti ujian paket B.

2. Siswa yang bersangkutan mengulang di kelas IX

Bila terjadi perubahan kebijakan Kemendikbud tentang kelulusan, maka penentuan kelulusan SMPN 2 Alalak mengacu pada ketentuan Kemendikbud terbaru.

Mutasi Siswa

Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi dan

(28)

28 Kabupaten/ Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar (LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal, serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin akuntabilitas proses mutasi.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi dan mengatasi permasalahan hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif, kritis, dan kreatif mencari dan menemukan solusi yang tepat.a.

a. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup:

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah.

2. Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitandengan kehidupan sehari-hari.

3. Memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk mengembangkan pembelajaran fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasis luas (broad – basededucation).

4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah dan dimasyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

b. Sasaran Pendidikan Kecakapan Hidup.

1. Personal, meliputi :Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berfikir rasional,memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri.

2. Sosial, meliputi : Kecakapan bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya lokal di masyarakat,meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin dan sikap hidup sehat.

3. Akademik, meliputi: Menguasai pengetahuan, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat, membudayakan berfikir dan berperilaku kreatif untuk mengambil keputusan yang tepat.

4. Kecakapan hidup pra-vokasional Kecakapan hidup pra-vokasional yang diterapkan sekolah pada tahun pelajaran 2016/2016 ini bertujuan memberikan bekal keterampilan kepadakelompok siswa yang diprediksi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjangyang lebih tinggi.

(29)

29 Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan HidupPendidikan kecakapan hidup personal, sosial, dan akademik diintegrasikanke dalam beragam mata pelajaran yang ada ditingkat satuan pendidikan. Misalnya : dalam pembelajaran matematika tidak hanya konsep yang diajarkan tetapi juga kecakapan lainnya seperti bekerjasama dan berkomunikasi.Pendidikan kecakapan hidup pra-vokasional dilaksanakan dalam kegiatan pengembangan diri.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, teknologi, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal dan nasional.Penerapannya merupakan bagian dari mata pelajaran IPS, Ketrampilan/ TIK,Seni Budaya dan Muatan Lokal. Potensi lokal daerah kabupaten Barito Kuala sebagai produsen “kayu,batu aji, sawit, lada, rotan, dsb” dan kaya dengan berbagai seni budaya daerah dapat dijadikan sumber belajar pada mata pelajaran IPS, Seni Budaya, dan Muatan Lokal. Perkembangan teknologi dan tersedianya layanan komputer dan internet yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk semua mata pelajaran.

(30)

30 BAB IV

BEBAN BELAJAR PESERTA DIDIK DAN BEBAN BELAJAR PENDIDIK

1. Pengaturan Beban Belajar.

a. SMP Negeri 2 Alalak menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku padasatuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam

satuan jam pembelajaran.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMP Negeri 2 Alalak selama 40 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di SMP Negeri 2 Alalak adalah 38 jam pelajaran pembelajaran di kelas VII, VII dan kelas IX.

d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 50%.

e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi maksimum 50% dari jam tatap muka dalam satu semester.

f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada

(31)

31 semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni 38 jam pelajaran per minggu. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.

g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstru ktur dalam sistem paket di SMP Negeri 2 Alalak 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun maksimum 6 tahun. SMP Negeri 2 Alalak tidak melaksanakan program percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

i. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dg satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu j am tatap muka.

b. Beban Belajar dalam Kurikulum 2013

Pada kurikulum 2013 jumlah jam mata pelajaran per minggu sebanyak 38 jam dengan durasi waktu per jam selama 40 menit dengan alokasi waktu yang dipersyaratkan dalam permendikbud No. 58 tahun 2014. Beban belajar sesuai kurikulum 2013 ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Beban belajar di SMP Negeri 2 Alalak dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu adalah minimal 38 jam pelajaran.

b. Beban belajar di Kelas VII, Kelas VIII dan Kelas IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu efektif. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 menit.

c. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

d. Satuan pendidikan menambah beban belajar per minggu untuk bimbingan konseling klasikal di masing-masing kelas sebanyak 2 jam pelajaran per minggu.

(32)

32 e. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.

(33)

33 BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun Pelajaran yang mencakup permulaan tahun Pelajaran,minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

a. Permulaan Tahun Pelajaran Permulaan tahun Pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun Pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif.

1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun Pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

3) Pengaturan Waktu Libur Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan la innya tertera padaTabel berikut ini.

(34)

34 BAB VI

PENUTUP 1. Kesimpulan

Kurikulum 2013 / K - 13 merupakan pedoman Operasional untuk melaksanakan Proses pembelajaran secara menyeluruh pada tingkat satuan pendidikan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi sekolah supaya tujuan pendidikan tercapai secara optimal. Kurikulum 2013 / K - 13 SMP Negeri 2 Alalak ini mengikat seluruh kegiatan sekolah khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pembelajaran selama tahun pelajaran 2018/2019.

Saran

Kurikulum 2013 / K - 13 yang dibuat hendaknya disesuaikan dengan potensi dan kondisi sekolah supaya dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara optimal.

Gambar

Tabel 3: Matapelajaran Sekolah Menengah Pertama.
Tabel 6.  KKM SMPN 2 Alalak kelas VII
Tabel 8.  KKM SMPN 2 Alalak kelas IX

Referensi

Dokumen terkait

Muatan dan struktur pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, termasuk terdapat muatan lokal dan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler yang

KTSP Kurikulum 2013 2 jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran pendidikan jasmani 3 jam per minggu Proses dalam pembelajaran eksplorasi, elaborasi, dan

Adapun judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah ”Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual pada Pelajaran Muatan Lokal Kriya Batik dalam Upaya Penanaman

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler

Setelah terkumpul data tentang hal-hal terkait dengan implementasi dan proses pembelajaran dalam mata pelajaran muatan lokal, kemudian data-data tersebut dihubungkan

Jumlah Minggu Efektif Jumlah Minggu Efektif 20 - 4 16 Minggu Jumlah Jam Pelajaran Efektif 16 x 6 96 Jam Pel Jumlah Jam Perminggu 6 6 Jam Wakamad Kurikulum HALIMAH, S.Pd.I NIP..

Jumlah Minggu Efektif Jumlah Minggu Efektif 20 - 4 16 Minggu Jumlah Jam Pelajaran Efektif 16 x 6 96 Jam Pel Jumlah Jam Perminggu 6 6 Jam Wakamad Kurikulum HALIMAH, S.Pd.I NIP..

Jumlah Minggu Efektif Jumlah Minggu Efektif 20 - 4 16 Minggu Jumlah Jam Pelajaran Efektif 16 x 3 48 Jam Pel Jumlah Jam Perminggu 3 3 Jam Wakamad Kurikulum HALIMAH, S.Pd.I NIP..