• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan yang akan mengalami suatu proses yang di sebut Aging Process atau proses penuaan (Wahyudi, 2010). Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan tua. Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan (Kholifah, 2016)

Proses penuaan adalah perubahan siklus hidup seseorang, dimana seseorang mulai mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sehingga terjadi berbagai penurunan kapasitas fungsional yang terdapat pada bagian tubuh, jaringan dan sel. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru- paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terkena berbagai serangan penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain (Kholifah, 2016).

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Penyakit degeneratif merupakan istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab

(2)

2

yang diketahui, yaitu dari keadaan normal sebelumnya menjadi lebih buruk.

Penyakit yang termasuk kedalam kelompok degeneratif diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, stroke, kanker, osteoporosis, penyakit sendi, asma dan sebagainya. Peningkatan beberapa kejadian ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia sehingga lebih banyak dialami lansia. Proses pertambahan usia ini juga di iringi dengan terjadinya penurunan fungsi organ tubuh akibat berkurangnya kemampuan sel untuk beregenerasi dan mempertahankan strukturnya. Salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang salah satunya adalah stroke (Kholifah, 2016).

Stroke merupakan gangguan yang sering mengenai lansia, penyakit ini sering megakibatkan kematian dan disabilitas (cacat) di dunia. Stroke adalah kondisi penyakit yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah yang mensuplai otak secara tiba-tiba, baik karena adanya sumbatan maupun rupturnya pembuluh darah Menurut World Health Organisation (WHO, 2012). Kondisi ini menyebabkan jaringan otak yang tidak terkena aliran darah kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga sel otak mengalami kerusakan. (Wijaya, 2013)

Dampak yang dapat terjadi pada penderita stroke seperti : dampak pada fisik : kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh, terganggunya koordinasi dan keseimbangan tubuh, dampak pada fungsi kognitif : seperti daya ingat, konsentrasi, komunikasi baik secara lisan maupun tulisan, mengalami gangguan psikologis : seperti depresi atau gangguan kecemasan,

(3)

3

kemampuan berbicara, memahami, membaca, dan menulis, masalah pada daya penglihatan, masalah buang air kecil (UK, 2017)

Faktor resiko stroke terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak terkendali : sepeti genetik, cacat bawaan, usia, gender, riwayat penyakit dalam keluarga dan faktor yang dapat dikendalikan seperti : hipertensi, hiperlipidemia, hiperurisemia, penyakit jantung, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, stress, konsumsi obat-obatan dan kontrasepsi berbasis hormon (Lingga, 2013)

Stroke telah menjadi faktor penyebab kematian utama hampir di semua rumah sakit yang terdapat di Indonesia, yaitu 14,5% dengan populasi sekitar 250 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 3,6 juta penderita stroke di Indonesia (Palandeng, 2013). Di indonesia Prevelensi Stroke di tahun 2013 memiliki jumlah sebesar 12,1% per 1000 penduduk hanyak memiliki penderita stroke sebanyak 7 %, dengan Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah sebanyak 12.1%,. Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 memiliki jumlah penderita stroke sebanyak 10,10% dengan jumlah stroke pada laki- laki sebanyak 11,0% sedangkan perempuan 10,9%. Kasus penderita stroke pada lansia menurut Riskesdas 2018 usia 55-56 memiliki jumlah 3.24% usia 65-74 sebanyak 45,3% dan ≥ 75 sebanyak 50.2%. (Balitbangkes, 2013 &

2018).

Stroke terbagi menjadi dua kategori yakni stroke iskemik (stroke non hemoragik) dan stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan suatu gangguan pada peredaran darah otak akibat dari tersumbatnya pembuluh

(4)

4

darah tanpa terjadi perdarahan, sebagian besar hampir 83% orang mengalami stroke iskemik (Harahap, 2016). Stroke hemoragik merupakan stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak, stroke hemoragik stroke yang paling sedikit terjadi yaitu 13% namun lebih berbahaya dari pada stroke iskemik (ASA, 2013).

Peran perawat gerontik yaitu sebagai care giver (sebagai pemberi asuhan langsung kepada lansia dengan proses keperawatan), sebagai edukator (mendidik lansia meningkatkan pemahaman tentang cara untuk mengurangi resiko penyakit), dan sebagai motivator (memberikan dukungan kepada lansia untuk memelihara kesehatan dan menerima kondisi) (Potter P. , 2013). Dalam melakukan perawatan pada pasien stroke bisa dilakukan dengan pola hidup yang sehat dan melakukan latihan gerak mandiri diantaranya, latihan aerobik seperti berjalan, jogging, dan mengayuh. Kemudian latihan ROM (Palandeng H, Pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke, 2013)

Berdasarkan data penelitian tersebut menunjukan bahwa kejadian pasien dengan stroke tidak sedikit dengan seiring bertambahnya usia maka sangat di perlukan penanganan medis dan perlu penanganan asuhan secara mandiri yang dapat di lakukan dirumah pada pasien stroke melalui edukasi untuk sering berlatih untuk bergerak, berlatih berbicara, melatih memori (ingatan) dan sebagainya, berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk membuat studi kasus supaya dapat mengurangi keluhan pada pasien dengan judul “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th)

(5)

5

dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk membuat studi kasus dengan judul “ Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

C. Tujuan Penyusunan Tugas Akhir 1. Tujuan Umum

Mampu mengidentifikasi Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian : “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.”

b. Melakukan diagnosa keperawatan pada : “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan :

(6)

6

Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.”

c. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang di terapkan pada :

“Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.”

d. Melakukan implementasi atau tindakan keperawatan pada :

“Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

e. Merumuskan hasil dari evaluasi apa saja yang di dapatkan pada :

“Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

f. Penulis mampu melakukan Dokumentasi tindakan : “Asuhan Keperawatan Gerontik pada Tn.Y (59th) dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke di wilayah KPAD Pindad Utara rt.02 rw.10 Kelurahan Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”

(7)

7 D. Manfaat Penyusunan Tugas Akhir

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi bagi penulis serta dapat bermanfaat sebagai bahan pustaka dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam masalah keperawatan gerontik tentang pasien dengan stroke.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan sebagai bahan masukan referensi dan sebagai acuan sumber bacaan untuk menambah informasi dalam memberian Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Pasien Dengan Stroke

b. Bagi mahasiswa/i

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa/i serta dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke

c. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien

Diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan menambah pengalaman sehingga pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang cara pencegahan dan pengobatan pasien gerontik dengan stroke

Referensi

Dokumen terkait

Berdasakan hasil uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul” Penerapan Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dengan gangguan sistem pernapasan ini adalah “Bagaimanakah Penerapan Terapi

Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.W G3P2002 Usia kehamilan 32

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan ASKEP pada dengan menerapkan salah satu tindakan keperawatan yaitu teknik relaksasi massage yaitu refleksi

Melakukan evaluasi apa saja yang di dapat pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.. Melakukan

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah dalam latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu masalah dalam karya ilmiah akhir ners ini yaitu : “Bagimanakah asuhan keperawatan pola napas tidak efektif

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan judul asuhan keperawatan dengan masalah gangguan eliminasi urine pada pasien BPH yang bertujuan