STIKes Dharma Husada Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari proses tumbuh kembang manusia. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimasa ini seseorang pada umumnya akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011)
Menurut Darmojo (2015) status kesehatan para lanjut usia, penyakitatau keluhan yang umum diderita adalah penyakit reumatik, hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes melitus, jatuh, paralisis/lumpuh separuh badan, TBC paru, patah tulang dan kanker.
Prevalensi kejadian hipertensi sangat tinggi pada lansia yaitu 60%-80%
pada usia diatas 65 tahun. Sebagian orang menganggap penyakit
hipertensi pada lansia adalah hal biasa. Sehingga mayoritas masyarakat menganggap remeh penyakit ini (Muhammad, 2010).
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan, dan angka kematian serta peningkatan umur harapan hidup (UHH).
STIKes Dharma Husada Bandung
Salah satu konsekuensinya, sejak tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia).Tepatnya data Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan Usia Harapan Hidup saat lahir dari 69,8 tahun pada tahun 2010 menjadi 70,9 tahun pada tahun 2017 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 72,4 pada tahun 2035 mendatang.
Lanjut usia mengalami masalah kesehatan. Masalah ini berawal dari kemunduran sel-sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat. Masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan, kebingungan mendadak, dan lain-lain. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, osteoporosis.
Menurut Murwani (2011), Hipertensi di klasifikasikan sebagai tekanan darah dimana tekanan systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan systole di atas 140 mmHg dan diastole , diatas 90 mmHg). Hipertensi sering di sebut juga sebagai “silent killer”
dikarenakan penderita hipertensi selama bertahun-tahun tidak pernah merasakan sesuatu gangguan atau gejala sebelumnya (Triyanto, 2014).
STIKes Dharma Husada Bandung
Menurut World Health Organization (WHO) bahwa terdapat data di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% semua orang pernah mengalami hipertensi, ada juga orang orang yang berada di Negara maju yang mengalami yang mengalami hipertensi yaitu sekitar 333 juta orang dan ada juga orang-orang yang berada di Negara yang sedang berkembang yaitu sekitar 639 juta orang, termasuk di Indonesia. Penyakit hipertensi ini pun juga menempati peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia pada tahun 2016 dengan Prevelensi hipertensi sebesar 4,6% dan pada tahun 2013 Prevalensi hipertensi pun telah meningkat menjadi 9,5%.
Berdasarkan hasil Riset kesehatan dasar pada tahun 2013, di Indonesia hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak dialami oleh lanjut usia. Penyakit hipertensi ini menduduki urutan pertama penyakit hipertensi pada usia lanjut, dengan hasil yang berbeda-beda yaitu pada usia 55-64 tahun sekitar 45,9%, pada usia 66-75 tahun sekitar 57,6% dan pada usia lebih 75 tahun sekitar 63,8%. Oleh karena itu, data ini dapat memperkuat bahwa di Indonesia semua jumlah lanjut usia yang mengalami hipertensi sekitar 50% yang telah didiagnosis kemudian yang didiagnosis ini sekitar 4% merupakan lanjut usia yang mengalami hipertensi terkontrol, dan sekitar 50% banyak yang tidak menyadarinya seperti penderita hipertensi, sehingga cenderung menjadi berat.
STIKes Dharma Husada Bandung
Di Indonesia penderita hipertensi pada lanjut usia di perkirakan sekitar 25 juta orang yang mengalami hipertensi akan tetapi sekitar 15 juta orang yang mengalami hipertensi akan tetapi hanya 4% yang controlled hypertension. Lanjut usia mempunyai keterbatasan fisik yang rentan terhadap sebagai penyakit. Selain itu, dengan bertambahnya usia pada lanjut usia akan menyebabkan terjadinya perubahan degeneratif dengan manifestasi berbagai penyakit seperti penyakiut hipertensi, kelainan jantung, diabetes melitus, dan penyakit lainnya.
Di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 penyakit terbanyak yang dialami oleh lanjut usia yaitu hipertensi dengan jumlah (57,6%), atritis (51,9%), ada juga maslah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif yang terjadi selama bertahun-tahun sekitar (8,6%). Ada juga yang mengalami penyakit Diabetes miletus yaitu (4,8%). Selain itu, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia mengalami gangguan yang fungsional sehingga dapat meningkat dengan terjadinya disabilitas (keterbatasan diri) pada lanjut usia. Dengan mengalami disabilitas pada lanjut usia dapat di ukur dengan beraktivitas sehari-hari atau yang di sebut Activity Of Daily Living (ADL) yang di alami lanjut usia dengan jumlah 51% pada lanjut usia, dan berdasarkan pada distribusi Prevalensi mencapai 51% yang terjadi pada lanjut usia dengan umur 55-64 tahun dan terjadi pada usia 65 tahun ke atas dengan jumalah 62%. Keadaan disabilitas yang berat dapat dialami dengan jumlah 7% yang terjadi pada lanjut usia dengan umur 55-64 tahun, jumlah 10% begitu pun dengan usia 75 tahun keatas yaitu dengan jumlah 22%
STIKes Dharma Husada Bandung
sedangkan pada lanjut usia 65-74 tahun mengalami disabilitas dengan yang terjadi pada lanjut usia. Menururt Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016.
Berdasarkan data dari Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung angka kejadian penyakit hipertensi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 20 Penyakit terbanyak Di Puskesmas Ibrahim Adjie Priode Januari-Juni 2018
No. Diagnosa Jumlah
kasus
No. Diagnosa Jumlah
kasus
1. ISPA 710 11. FARINGITIS 168
2. DISPEPSIA 614 12. CEPHALGIA 164
3. NASOFARINGITIS AKUT 497 13. DERMATIS 125
4. HIPERTENSI 366 14. GASTRITIS 117
5. MYALGIA 315 15. ARTITIS 79
6. FEBRIS 226 16. ASMABRONCHIALE 71
7. TUBERCHULOSIS 210 17. KONJUNGTIVIS 49
8. VULNUSLASERATUM 199 18. SKABIES 30
9. DIARE 189 19. DERMATOPITOSIS 27
10. TONSILITISAKUT 172 20. LOW BACK PAIN 27
Sumber : (Data Puskesmas Ibrahim Adjie 2018)
Berdasarkan tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa angka kejadian Hipertensi di Puskesmas Ibrahim Adjie berada pada urutan ke Empat dengan jumlah 366 pada priode bulan Januari-Juni 2018. Data menggambarkan bahwa angka kejadian Hipertensi cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
Sebagai salah satu Pasien dari wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Ajdie ada yang mempunyai penyakit hipertensi di Kelurahan Kebon Waru Ny.A dengan Keluhan Nyeri pada bagian kepala sebelah kiri, Nyeri tidak menyebar, Nyeri berskala 3(0-10), Nyeri berdurasi kurang lebih 15 detik, Nyeri berasa ditusuk-tusuk, Nyeri dirasakan saat klien beraktivitas dan
STIKes Dharma Husada Bandung
Nyeri berkurang saat klien beristirahat. Klien sebelumnya mempunyai riwayat penyakit yaitu jantung (Pembengkakan Jantung) yang sudah berobat 2 tahun dan dinyatakan sehat oleh dokter pada bulan November 2018, di keluarga klien ada yang mempunyai penyakit yang sama yaitu hipertensi dan tidak mempunyai penyakit yang menular.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut. “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengidentifikasi Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie dengan pendekatan proses asuhan keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
STIKes Dharma Husada Bandung
b. Merumusan diagnosa pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
c. Mennyusun rencana tindakan pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
d. Menlaksanakan implementasi atau tindakan keperawatan pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
e. Melakukan evaluasi apa saja yang di dapat pada Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
f. Melakukan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akibat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie.
STIKes Dharma Husada Bandung
D. Manfaat Penyusunan Tugas Akhir 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan konsep ilmu pengetahuan keperawatan di bidang Keperawatan Gerontik.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Pukesmas Ibrahim Adjie
Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan informasi yang berguna tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan sehingga tujuan akhir dapat tercapai dan adapun manfaat yang di peroleh dari pembuatan Asuhan Keperawatan Pada Puskesmas Ibrahim Adjie adalah sebagai berikut:
1) Memudahkan pencarian data pasien
2) Memudahkan data informasi kesehatan pasien yang valid 3) Memperoleh pembuatan laporan kesehatan untuk pihak
puskesmas b. Bagi Lansia atau Pasien
Menambah pengetahuan tentang Hipertensi dan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan.
STIKes Dharma Husada Bandung
c. Bagi keluarga
Keluarga mampu menjalankan 5 fungsi keluarga yaitu:
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang terjadi sakit.
4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat atau dalam melalukan modifikasi lingkungan.
5) Memperthakankan hubungan dalam menggunakan fasilitas kesehatan dan pelayanan yang terdekat.
d. Bagi Institusi
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan dapat menjadi acuan ataupun referensi dalam pembelajaran di institusi.