• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - SIAKAD STIKes DHB - STIKes Dharma Husada Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - SIAKAD STIKes DHB - STIKes Dharma Husada Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Setiap tahunnya lebih dari 36 juta orang (63%) meninggal karena Penyakit Tidak Menular (PTM) 63% dari seluruh kematian. Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian “dini” tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti:Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Hipertensi dan Stroke (Kemenkes RI, 2014).

Stroke merupakan penyebab mortalitas (kematian) terbesar ketiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke disebabkan karena gangguan aliran darah ke otak yang ditandai dengan pecahnya pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) atau adanya sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) yang mengakibatkan kerusakan jaringan otak (WHO, 2015).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh stroke Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya mengalami kecacatan

(2)

permanen. Stroke merupakan penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah (American Heart Association,2014).

Jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0%), sedangkan berdasarkan diagnosis Nakes/gejala di-perkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1%). Berdasarkan diagnosis Nakes maupun diagnosis/gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah pen-derita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4%) dan 533.895 orang (16,6%), se-dangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6%) dan 2.955 orang (5,3%) (Riset Kesehatan dasar, 2013).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kinijumlah penderita stroke di Indonesia adalah terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah kematian yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki, 2012).

Dinas Kesehatan Kota Bandung memaparkan kajian tahun 2016 yang menunjukkan bahwa jumlah kematian maupun penyakit terbanyak di Kota Bandung disebabkan oleh penyakit tidak menular. Di Kota Bandung, angka penyakit stroke mencapai 8,24% (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2016).

Berdasarkan laporan kerja dari puskesmas Ibrahim Adjie bahwa delapan kasus kematian tertinggi penyakit tidak menular semester 1 tahun 2017 yaitu stroke menduduki posisi kelima artinya sebanyak 5 orang meninggal dalam 1

(3)

tahun yang diakibatkan oleh stroke. Untuk penyakit terbanyak rujukan januari 2018 yaitu diabetes militus sebanyak 50 orang, Coronay Artery Disease (CAD) sebanyak 34 orang, Hipertensi sebanyak 27 orang, gangguan refaraksi sebanyak 24 orang, Hipertensi heart disease (HHD) sebanyak 23 orang, dan stroke sebanyak 21 orang. Data kunjungan pasien stroke di puskesmas Ibrahim Adjie dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2017 yaitu sebanyak 31 orang dari 4 kelurahan, kelurahan Kebon Waru 10 orang, kelurahan Kebon Gedang 7 orang, kelurahan Cibangkong 8 orang dan kelurahan Kacapiring 6 orang.(Laptah PKM Ibrahim Adjie, 2017).

Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Antapani tahun 2017 bahwa penderita stroke yang berda di wilayah kerja puskesmas meliliki jumlah 15 orang dari 2 kelurahan, kelurahan Antapani Wetan sebanyak 7 orang dan Antapani Kulon sebanyak 8 orang (Laptah Puskesmas Antapani, 2017)

Seseorang menderita stroke karena kurang memiliki pengetahuan tentang gaya hidup yang dapat meningkatkan faktor risiko stroke. Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit stroke (Aulia dkk, 2008). Meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, termasuk bagaimana tingkat Pengetahuan

(4)

masyarakat tentang penyakit akan menurunkan angka kejadian penyakit kronis di masyarakat (Yudik Prasetyo, 2013).

Penyakit stroke sering dianggap sebagai penyakit orang tua. Sebelumnya stroke hanya terjadi pada usia tua diatas 60 tahun, namun sekarang mulai usia 40 tahun seseorang sudah memiliki risiko stroke, meningkatnya penderita stroke usia muda lebih disebabkan pola hidup, terutama pola makan tinggi kolesterol.

Berdasarkan pengamatan di berbagai rumah sakit, justru stroke di usia produktif sering terjadi akibat kesibukan kerja yang menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang tidur, dan stres berat yang juga menjadi faktor penyebab (Dourman, 2013).

Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang lansia dengan usia diatas 60 tahun di kelurahan Kebon Waru RW 06. Peneliti menayakan terkait dengan pengetahuan tentang penyakit stroke, 7 orang menjawab tidak mengetahui tentang penyakit stroke dan 3 orang sudah mengetahui tentang penyakit stroke. Pengetahuan Lansia tentang penyakit stroke sangat penting sehingga Lansia mampu untuk menjaga kesehatannya guna mencegah penyakit stroke menyerang. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit Stroke di Kelurahan Kebon Waru RW 06 Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang , maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit Stroke Di Kelurahan Kebon Waru RW 06 Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Ajie Kota Bandung 2018”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit Stroke di Kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Ajie Kota Bandung 2018.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Pengetahuan Lansia tentang Pengertian Stroke di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung tahun 2018.

2. Untuk mengetahui pengetahuan Lansia tentang tanda dan gejala stroke di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung tahun 2018.

3. Untuk mengetahui pengetahuan Lansia tentang penyebab stroke di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung tahun 2018.

4. Untuk mengetahui Pengetahuan Lansia tentang pencegahan Stroke di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung tahun 2018.

(6)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam sumber informasi ilmu keperawatan medikal bedah khususnya penyakit stroke, dan diharapkan hasil peneltian ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain tentang tingkat pengetahuan tentang penyakit stroke.

2. Manfaat praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : a. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan pemikiran dan masukan, terutama bagi tenaga kesehatan puskesmas untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit stroke sehingga angka kejadian penyakit stroke tidak semakin meningkat.

b. Bagi Perawat Puskesmas Ibrahim Adjie

Diharapkan dapat memberikan masukan dalam penyuluhan pendidikan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada lansia tentang stroke.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat sebagai data pendukung pada penelitian berikutnya tentang stroke.

(7)

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan

Ruang lingkup penelitian ini mencakup keperawatan medikal bedah dan keperawatan komunitas.

2. Metode dan Sampel

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian deskriptif.

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung tahun 2018

3. Ruang Lingkup Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilakukan di kelurahan Kebon Waru RW 06 wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie tahun 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat bagi institusi Merupakan bahan masukan untuk melakukan identifikasi mengenai gambaran tingkat kecemasan mahasiswa sarjana keperawatan dalam menghadapi ujian OSCE di STIKes

Pola asuh orang tua berperan penting dalam proses sosialisasi di lingkungan dan sekolah untuk mempengaruhi perilaku anak, pelaku bullying biasanya adalah anak-anak dari orangtua yang