• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - SIAKAD STIKes DHB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - SIAKAD STIKes DHB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU No.36, 2009).

Pada UU No.36 tahun 2009 menjelaskan agar masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan. Unit Pelayanan Terpadu Puskesmas adalah salah satu program yang disediakan pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tergambar pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan, 2014).

Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat puskesmas memiliki program kerja pendekatan keluarga, keluarga memiliki peran signifikan dalam status kesehatan suatu negara. Keluarga menjadi fokus dari pendekatan karena terdapat lima fungsi didalamnya yaitu fungsi afektif,

(2)

Keluarga berperan terhadap optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga dan mengurangi resiko penyakit degeneratif.

Akhir-akhir ini penyakit degeneratif meningkat jumlahnya. Hal ini tidak terlepas dari perubahan pola hidup dan makin tingginya usia harapan hidup masyarakat. Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit degeneratif tersebut antara lain penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) termasuk hipertensi, diabetes meilitus dan kanker (Brunner

& Suddart, 2012). Salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat kematian yang tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang salah satunya adalah hipertensi.

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/90mmHg. Berdasarkan etiologi, hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu:

hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Penyebab sekunder hipertensi tersebut adalah penyakit renovaskuler, aldosteronism, pheochromocytoma, gagal ginjal dan penyakit lainnya (Triyanto, 2014).

Sebagian penderita hipertensi biasanya tidak merasakan gejala yang spesifik namun tidak sedikit penderita lainnya mengalami gejala yang

(3)

nafas, gelisah, mual dan/atau muntah, kesadaran menurun (Nanda, 2015).

Gejala yang dialami disebabkan oleh jenis hipertensi primer dan hipertensi sekunder, hipertensi primer atau hipertensi utama biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu beberapa faktor yang efek-efek kombinasinya menyebabkan hipertensi, sedangkan hipertensi sekunder yang meliputi 5%

dari hipertensi, disesbabkan oleh suatu kelainan yang spesifik pada salah satu organ atau sistem tubuh (Noviyanti,2015).

Hipertensi sering disebut “silent killer” (pembunuh diam-diam), karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun tanpa merasakan suatu gangguan atau gejala. Tanpa disadari penderita mengalami komplikasi organ- organ vital seperti jantung, otak maupun ginjal. Gejala-gejala akibat hipertensi, seperti pusing, gangguan penglihatan, dan sakit kepala, sering kali terjadi pada saat penderita sudah lanjut usia disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna (Triyanto, 2014).

Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadi di kardiovaskular dan merupakan masalah utama di negara maju maupun berkembang.

Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Data WHO 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap

(4)

tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Departemen Kesehatan RI, 2018).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukan bahwa di Indonesia kejadian hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 12 juta orang atau 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI, 2013).

Profil kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2016 menyebutkan data jumlah hipertensi sebanyak 42 juta orang atau 29,4%, diabetes 15 juta orang atau 8,6%, rematik sebanyak 13 juta orang atau 7,6%, berdasarkan prevelensi tersebut penyakit hipertensi merupakan penyakit pertama atau terbanyak di Jawa Barat (Dinas Kesehatan Jawa barat, 2016).

Dinas kesehatan kota Bandung merekap data orang yang memiliki hipertensi dan didapatkan data keseluruhan 1.777.301 kartu keluarga terdata terbagi atas 30 puskesmas yang tersebar di kota Bandung pada tahun 2017.

Didapatkan data total 15.973 orang atau 34,85% masyarakat yang terdata mengalami hipertensi dari 45.836 yang dilakukan pengecekan tekanan darah.

UPT Ibrahim Adjie menempatkan diri pada urutan kelima masyarakat yang mengalami hipertensi dengan total 1.304 atau 40,90% dari 3.188 orang yang dilakukan pengecekan tekanan darah (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2017).

Pada tahun 2018 UPT Ibrahim adjie yang berada pada kecamatan Batununggal telah melakukan penjaringan PTM (Penyakit Tidak Menular)

(5)

kerjanya dan didapatkan data 613 orang mengalami tekanan darah tinggi, 929 orang normal dan 222 orang mengalami darah rendah. Pada tahun 2018 ini ada 463 orang pasien baru dan 1755 orang pasien lama. Pada Juli 2018 sendiri hipertensi berada pada urutan ke empat penyakit terbanyak di UPT Ibrahim Adjie (Data Penjaringan UPT Ibrahim Adjie, 2018).

Tabel 1. 1 20 Penyakit yang ada di Ibrahim Adjie Bulan Juli 2018

No Diagnosa Jumlah Kasus

1 Dispepsia 117

2 Nasofaringitis akut 109

3 ISPA 105

4 Hipertensi 88

5 Myalgia 74

6 Diare 57

7 Faringitis Akut 50

8 Febris 50

9 Dermatitis 32

10 Tuberchulosis 29

11 Gastritis 27

12 Asma Bronchiale 23

13 Cephalgia 23

14 Vulnus Laseratum 22

15 Tonsilitis Akut 22

(6)

16 Skabies 18

17 Dematophitos 14

18 Artitis 13

19 Cidera Kepala 10

20 Konjungtivitis 7

Sumber : Laporan UPT Ibrahim Adjie Bulan Juli 2018

Berdasarkan data yang diuraikan dinas kesehatan kota Bandung, puskesmas Ibrahim Adjie yang berada di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, diketahui berada pada urutan ke empat dengan pasien hipertensi terbanyak di Kota Bandung. Dari fenomena diatas maka dari itu penulis akan melakukan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. E yang berada dijalan Cibangkong RW.011 dengan alasan karena Ny. E yang berada dijalan Cibangkong RW.011 masuk dalam cakupan wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kecamatan Batununggal dan terdata memiliki hipertensi selama kurang lebih 10 tahun belum ada yang melakukan pendekatan keluarga secara komprehensif.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan keluarga Ny.E yang mengalami Hipertensi?”

(7)

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menyusun asuhan keperawatan keluarga pada Ny.E dengan Hipertensi pada keluarga Ny.E diJalan Cibangkong RT.002/RW.011 Kecamatan Batu Nunggal Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

f. Penulis mampu membuat dokumentasi keperawatan pada Ny. E dengan Hipertensi di keluarga Ny. E

(8)

D. Manfaat Penyusunan Tugas Akhir

1. Manfaat Teoritis

Hasil penulisan semoga dapat bermanfaat bagi profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan gangguan hipertensi.

Selain itu diharapkan tulisan ini juga dapat berguna sebagai masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mahasiswa juga menambah sumber referensi di perpustakaan dan memberikan kontribusi laporan kasus bagi pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan masalah dalam bidang dan profesi keperawatan.

2. Manfaat Praktisi a. Bagi Keluarga

Penulis berharap klien dan keluarga dapat terbuka wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana merawat, menjaga, dan memodifikasi perilaku ke arah yang baik guna dapat meningkatan kesejahteraan keluarga Ny. E dengan Hipertensi. Juga klien dan keluarga dapat b. Bagi Puskemas Ibrahim Adjie

Hasil penulisan semoga dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan lain, terutama untuk profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal dalam melakukan asuhan

(9)

tertambah wawasan tentang hipertensi dan menerapkan pencegahan serta selalu menstabilkan tekanan darahnya.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Penulis berharap hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas dan profesional dengan memaksimalkan lahan praktik yang sesuai dengan target yang akan dicapai. Sehingga tercipta perawata profesional, terampil, inovatif dan bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh khususnya dibidang keperawatan keluarga berdasarkan kode etik keperawatan.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu tenaga kesehatan yang sering di jumpai di tempat pelayanan kesehatan mata adalah tenaga kesehatan Refraksi Optisi Refraksi Optisi adalah seseorang yang merupakan tenaga

Pada tahun 2019 UPTD Puskesmas Sukasari yang berada di Kelurahan Kertamanah, Kecamatan Sukasari telah melakukan penjaringan PTM Penyakit Tidak Menular atau secara spesifik masyarakat