• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan persalinan.

Selama kehamilan terjadi perubahan baik fisik maupun psikologis.1 Namun dalam prosesnya dapat terjadi berbagai masalah yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Masalah yang dihadapi dapat berupa masalah ringan yang merupakan akibat dari perubahan fisiologis ibu hamil hingga masalah yang berat yang menjadi komplikasi kehamilan. Masalah yang dihadapi oleh ibu hamil dapat terjadi dalam setiap masa kehamilan dari trimester I hingga trimester III.2

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Setiap tahun kematian bayi baru lahir atau neonatal mencapai 37% dari semua kematian pada anak balita.Setiap hari 8.000 bayi baru lahir di dunia meninggal dari penyebab yang tidak dapat dicegah. Mayoritas dari semua kematian bayi, sekitar 75% terjadi pada minggu pertama kehidupan dan antara 25% sampai 45% kematian tersebut terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan bayi. Di Indonesia angka kematian bayi 27 per 1.000 kelahiran hidup ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi.3

Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain bayi lahir prematur 29%, sepsis 23%, pneumonia 25% dan 23% bayi lahir dengan Asfiksia dan trauma. Asfiksia merupakan penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 93 % bayi lahir mati dikarenakan kelainan detak jantung janin. Biasanya kelainan detak jantung janin ini dikarenakan kekurangan oksigen yang diberikan oleh ibu kepada janin melalui plasenta. Tanda terjadinya hipoksia antara lain terjadi bradikardia, hipotensi, turunnya

(2)

2

curah jantung dan gangguan metabolik seperti asidosis respiratorius dapat diidentifikasi pada beberapa menit hingga beberapa hari sebelum persalinan.

Retardasi pertumbuhan intrauterin dengan peningkatan tahanan vaskular merupakan tanda awal hipoksia fetus. Penurunan detak jantung janin dengan variasi irama jantung juga sering dijumpai. Perkembangan detak jantung janin dalam kandungan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya asupan makanan, aktivitas fisik, lingkungan, status gizi pra hamil, kesehatan mental, komplikasi kehamilan dan kondisi kesehatan ibu.3

Senam hamil merupakan salah satu usaha menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, jika ibu hamil rutin melakukan senam hamil secara teratur akan mempengaruhi peningkatan hormon dan sistem saraf otonom yang mempengaruhi detak jantung janin pada ibu hamil. Kegiatan senam hamil juga memberikan efek yang baik bagi sistem kardiovaskular dengan senam hamil ibu memberikan respon yang baik bagi janin. Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernafasan, latihan kekuatan otot, serta latihan relaksasi. Dalam senam hamil, ibu akan diarahkan untuk melakukan pernafasan dalam, sehingga ibu merasakan pernapasan lebih teratur, ringan, tidak tergesa–gesa, dan panjang. Latihan pernafasan akan membuka lebih banyak ruangan sehingga kapasistas total paru–paru meningkat dan volume residu paru–paru menurun.2

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Department of Anatomy di Kansas City University of Medicine and Biosciences yang dipimpin oleh Dr. Linda E. May tahun 2008 menunjukkan bahwa saat seorang calon ibu bekerja keras atau melakukan aktivitas fisik, janinnya akan mendapatkan efeknya, yakni jantung si janin makin kuat dan sehat. Setidaknya irama jantung tidak berdetak kencang melainkan melambat teratur. Hasil yang di dapat pada minggu ke – 36, detak jantung bayi sangat aktif adalah 136 denyut per menit pada kelompok olahraga dan 148 denyut per menit pada kelompok ibu yang tidak olahraga. Para peneliti menemukan melambatnya irama jantung secara berarti yang terjadi selama para ibu ini melakukan aktivitas fisik.

Sementara irama jantung janin pada para ibu yang tidak banyak beraktivitas justru lebih tinggi.4

(3)

3

Di samping manfaat senam hamil juga memiliki beberapa risiko. Dua senam yang umum dipraktikkan ”senam perut” adalah mengangkat kedua kaki dan sit up dengan kaki tetap lurus. Senam ini sangat berisiko tinggi untuk dilakukan oleh siapapun dan dapat mengakibatkan cedera kompresi pada dikus vertebralis dan kerusakan otot serta ligament. Terdapat risiko tambahan untuk ibu hamil karena adanya peregangan otot dan ligamen yang lentur yang disebabkan oleh relaktin, senyawa ini dapat mengubah kolagen sehingga ligamen dan persendian menjadi lebih lunak terutama pada sendi pelvik sehingga rentang terjadi cidera atau diastasis simfisis pubis. Selain itu relaksasi dan senam terutama dalam posisi terlentang dapat memicu sindrom hipotensi kehamilan posisi terlentang. Hal ini terjadi karena abdomen menekan aorta dan vena kava inferior yang menekan spina lumbal, menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah.5

Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui manfaat senam hamil terhadap detak jantung janin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah dalam review literature ini adalah sebagai berikut: “Manfaat Senam Hamil terhadap Detak Jantung Janin?”.

C. Maksud dan Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum

Mengetahui manfaat Senam Hamil terhadap Detak jantung Janin.

(4)

4

Referensi

Dokumen terkait

12 Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi baik makro maupun mikro yang dibutuhkan oleh seorang ibu hamil baik pada trimester I, trimester II dan trimester III serta harus cukup

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan sebuah pertanyaan yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan Hipertensi dalam