• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan pergerakan tuba falopi sehingga saluran tuba dapat menangkap sel telur dan memindahkannya ke bawah tuba falopi menuju rongga rahim. Kadar estrogen yang tinggi menyebabkan peningkatan pergerakan silia tuba untuk menangkap sel telur dan memindahkannya sepanjang tuba. Bagian-bagian janin, yaitu sebagian besar janin (kepala dan bokong) dan sebagian kecil janin (lengan dan tungkai), sudah dapat dirasakan dengan jelas pada masa kehamilan akhir (trimester terakhir).

Hal ini sering terjadi pada trimester pertama, akibat penurunan laju metabolisme basal (BMR). pada kehamilan yang akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi. g) Payudara. Pigmentasi kulit akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta diamati pada wajah (cholasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut. k) Epulis atau disebut juga hipertrofi papila gusi, sering muncul pada trimester pertama. l) Varises (varises dapat terjadi pada tungkai, betis dan vulva. Kontraksi ini bersifat non-mitritik, sporadis, tidak nyeri, biasanya muncul pada minggu kedelapan kehamilan, namun baru dapat diamati pada pemeriksaan perut pada trimester ketiga. ketiga..

Pada usia kehamilan tujuh minggu, rahim sebesar telur ayam besar; Kehamilan 10 minggu dua kali lebih lama dibandingkan tidak hamil; dan kehamilan dua belas minggu menjadi sebesar seikat buah anggur.

Kunjungan ANC

Tujuan Asuhan Antenatal yaitu

Standar ANC

Tinggi badan ibu hamil di bawah 145 cm meningkatkan risiko CPD (Cephalo Pelvic Disproportion). Selain IMT, skrining status gizi pada wanita juga dilakukan dengan menggunakan pita pengukur LiLA untuk mengetahui risiko KEK pada ibu hamil. Ibu hamil rentan mengalami anemia akibat peningkatan volume darah selama kehamilan sehingga membentuk plasenta, janin, dan simpanan zat besi dalam ASI.

Kadar Hb pada ibu hamil mengalami penurunan pada trimester pertama dan paling rendah pada trimester kedua, kemudian meningkat kembali pada trimester ketiga. Hb pada ibu hamil yang menderita anemia sedang dan berat akan mengakibatkan peningkatan risiko persalinan, peningkatan angka kematian anak dan penyakit menular. Upaya pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil dilakukan dengan pemberian 1 tablet setiap hari selama hamil, minimal 90 tablet, dimulai sedini mungkin dan berlanjut hingga masa nifas. H).

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan laboratorium tersebut di atas, segala kelainan pada ibu hamil harus ditangani sesuai standar dan kewenangan bidan, dan kasus yang tidak dapat diobati dirujuk ke sistem rujukan. j) Wawancara (konseling) dan penilaian kesehatan mental.

Tabel 1. Klasifikasi Nilai IMT
Tabel 1. Klasifikasi Nilai IMT

Persalinan

Pelayanan maternitas adalah pelayanan yang bersih dan aman pada masa nifas dan setelah kelahiran anak, serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca melahirkan, hipotermia, asfiksia bayi baru lahir. Pelayanan pada persalinan kala II, III, dan IV merupakan kelanjutan dari data yang dikumpulkan dan dievaluasi selama periode tersebut, yang digunakan sebagai data dasar untuk mengetahui kesejahteraan ibu dan janin pada persalinan kala II, II, dan IV. . Pelayanan Persalinan Normal (APN) merupakan pelayanan yang diberikan secara bersih dan aman pada saat persalinan.

Lepaskan semua perhiasan yang dikenakan di bawah siku, cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, dan keringkan tangan dengan handuk bersih sekali pakai/pribadi. Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (letakkan kedua sarung tangan dengan benar ke dalam larutan dekontaminasi, periksa gulungan tali pusat dan lakukan tindakan yang tepat jika hal ini terjadi, kemudian segera lanjutkan proses persalinan: Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, jatuhkan ke atas. bagian atas kepala bayi.

Lakukan urutan pada tali pusar dimulai dari klip ke arah ibu dan tempelkan klip kedua 2 cm dari klip pertama (ke arah ibu). Memegang tali pusat dengan satu tangan melindungi bayi dari gunting dan pemotongan tali pusat di antara kedua penjepit. Keringkan bayi, ganti handuk basah dan tutupi bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, tutupi kepala bayi dengan membiarkan tali pusatnya terbuka.

Jika plasenta tidak dilahirkan selepas 30-40 saat, hentikan mengetatkan tali pusat dan tunggu pengecutan seterusnya bermula. Selepas plasenta dilepaskan, minta ibu meneran semasa anda menarik tali pusat dari sistem bawah dan kemudian sistem atas, mengikut lengkungan saluran peranakan sambil terus menolak ke arah yang bertentangan pada rahim. Jika tali pusat tidak tercabut selepas tali pusat diregangkan selama 15 minit: Ulangi pemberian oksitoksin 10 IU.

Jika cairan ketuban pecah, kenakan sarung tangan desinfektan atau steril berkualitas tinggi dan periksa dengan cermat vagina dan leher rahim ibu. Celupkan kedua tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, bilas kedua tangan yang bersarung tangan dengan air disinfektan tingkat tinggi dan keringkan dengan kain bersih dan kering. Pasang klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau ikat tali pusat desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati di sekeliling tali pusat kira-kira 1 cm dari bagian tengah.

Rendam sarung tangan kotor dalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian dalamnya dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Gambar 2. Mekanisme persalinan  Sumber: Yulizawati et al (2019)  f.  Asuhan Persalinan
Gambar 2. Mekanisme persalinan Sumber: Yulizawati et al (2019) f. Asuhan Persalinan

Nifas

Pada fase ini bidan memastikan involusi uterus normal, tidak terjadi perdarahan, lokia tidak berbau, tidak terjadi peningkatan suhu tubuh, ibu mendapat cukup makanan dan cairan, dan dia bisa menyusui dengan baik. Ibu yang mengalami cedera perineum akan merasakan nyeri selama beberapa hari hingga sembuh. Pada minggu ke 3 dan ke 4 setelah kelahiran anak. Volume darah biasanya menurun hingga mencapai volume darah sebelum hamil.

Ibu nifas dapat buang air kecil secara spontan setiap 3-4 jam, jika kandung kemih sudah penuh dan sulit buang air kecil segera lakukan kateterisasi. Agar BAB teratur, Anda dapat melakukannya dengan menjaga pola makan teratur, memberikan banyak cairan, mengonsumsi cukup serat, dan berolahraga. Apabila pada hari ke 3 setelah melahirkan, ibu belum mampu buang air besar, maka dapat diberikan rangsangan oral atau dubur.

Mobilisasi dini pada ibu nifas disebut juga dengan ambulasi dini, yaitu upaya agar klien segera turun dari tempat tidur dan menuntunnya berjalan.Klien diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam waktu 24-48 jam setelah melahirkan. Caranya adalah dengan membersihkan dari arah depan ke belakang agar tidak terjadi infeksi.Gantilah pembalut yang kotor minimal 4 kali sehari. Anjurkan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan area genital. Hubungan seksual dapat dilakukan ketika pendarahan sudah berhenti dan luka episiotomi sudah sembuh. Tanda-tanda bahaya pasca melahirkan adalah sebagai berikut.

Kunjungan nifas dilakukan minimal 4 kali untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi dan menangani permasalahan yang terjadi (Mulati, 2020). a) Pencegahan perdarahan nifas akibat atonia uteri. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu, dengan kepala bagian belakang atau presentasi baju melewati vagina tanpa menggunakan alat bantu (Ari, 2016). Bayi yang mengalami kejang bisa ditandai dengan gerakan bayi yang tidak biasa, gemetar (tremor), menangis tiba-tiba, gerakan tidak terkendali, menggaruk mulut bayi, atau seluruh tubuh bayi menjadi kaku.

Meringis Tidak ada Lambat Menangis keras Aktivitas Lemah/. Aktif/fungsi kaki baik/respon pernapasan Tidak ada Lambat. Penguapan air ketuban pada permukaan tubuh disebabkan oleh panas tubuh bayi itu sendiri, karena setelah lahir tubuh bayi tidak langsung kering. Hilangnya panas tubuh akibat kontak langsung tubuh bayi dengan permukaan dingin, meja, tempat tidur, timbangan yang suhunya lebih rendah dari tubuh bayi, akan menyerap panas tubuh bayi saat bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.

Memberikan vitamin K untuk mencegah perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan, sebaiknya mendapat vitamin K oral dengan dosis 1 mg/hari selama 3 hari, dan bayi berisiko tinggi mendapat vitamin K parenteral sekaligus. dosis. sebesar 0,5-1 mg IM (Mulani, 2020).

Manajemen Asuhan Kebidanan Varney

  • Pengumpulan Data Dasar
  • Interpretasi Data
  • Identifikasi diagnosis/ masalah potensial
  • Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
  • Perencanaan asuhan yang menyeluruh
  • Implementasi
  • Evaluasi

Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan adalah interpretasi seluruh data dasar yang telah dikumpulkan untuk menemukan diagnosis atau masalah. Diagnosis yang terbentuk merupakan diagnosis dalam praktik kebidanan yang termasuk dalam nomenklatur diagnostik standar, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien ditentukan dari hasil pengkajian (Aisa et al., 2018). Pada langkah ini, kami mengidentifikasi masalah atau kemungkinan diagnosis lain berdasarkan serangkaian diagnosis dan masalah yang teridentifikasi.

Selain itu, bidan juga harus siap jika diagnosis/masalah ini benar-benar terjadi (Aisa et al., 2018). Pada langkah ini yang dilakukan bidan adalah mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau dikelola bersama anggota tim pelayanan kesehatan lainnya tergantung kondisi klien. Misalnya pada keadaan darurat obstetri seperti perdarahan maka diperlukan KBI dan KBE (Aisa dkk., 2018).

Rencana perawatan yang komprehensif tidak hanya mencakup hal-hal yang telah diidentifikasi mengenai kondisi klien atau masalah apa pun yang terkait, tetapi juga melihat apa yang diharapkan terjadi selanjutnya, apakah konseling diperlukan dan apakah klien dirujuk. Setiap perawatan yang direncanakan harus mendapat persetujuan dari kedua belah pihak yaitu bidan dan pasien (Aisa et al., 2018). Pada langkah keenam ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengimplementasikan rencana perawatan yang dibuat pada langkah 5 dengan aman dan efisien.

Dalam situasi ini, bidan perlu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain atau dokter (Aisa et al., 2018). Mengevaluasi efektivitas pelayanan yang diberikan, termasuk pemenuhan kebutuhan, untuk menilai apakah telah dilaksanakan/dipenuhi secara efektif sesuai dengan kebutuhan yang diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis. Ulangi perawatan yang tidak efektif dari awal untuk mencari tahu mengapa proses manajemen tidak efektif (Aisa et al., 2018).

Pendokumentasian SOAP

Menjelaskan dokumentasi analisis klien dan hasil fisik, hasil laboratorium, dan tes diagnostik lainnya yang dirumuskan menjadi data fokus untuk mendukung penilaian. Gejala obyektif diperoleh dari hasil pemeriksaan (keadaan umum, tanda vital, fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang, pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Data ini memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berkaitan dengan penegakan diagnosis ( Aisa) dkk., 2018).

Diagnosa merupakan rumusan hasil penilaian terhadap keadaan klien pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir berdasarkan hasil analisa yang diperoleh. Masalah adalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu.

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Nilai IMT
Gambar 1. TFU Sesuai Umur Kehamilan  Sumber. (Mulati, 2020)
Gambar 2. Mekanisme persalinan  Sumber: Yulizawati et al (2019)  f.  Asuhan Persalinan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sehingga bidan memiliki peran dalam melakukan asuhan kebidanan pro- aktif adalah dengan peningkatan cakupan antenatal care ANC yaitu pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, bersalin pada