Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim penguji Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Kalimantan Timur. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pelatihan D-III Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur.
DAFTAR SINGKATAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
- Ruang Lingkup
- Sistematika Penulisan Cover Cover
J" G2P1001 hamil 33 minggu 1 hari dengan anemia ringan di wilayah kerja Puskesmas Klandasan Ilir Kota Balikpapan Tahun 2020." G2P1001 Hamil 33 minggu 1 hari dengan masalah anemia ringan di wilayah kerja Puskesmas Klandasan Ilir Balikpapan Tahun 2020.
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan
SOAP
Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil mengenai buang air besar adalah sembelit dan sering buang air kecil. Pemeriksaan hemoglobin sangat diperlukan bagi ibu hamil karena berguna untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya anemia pada ibu hamil.
Konsep Dasar Teori Persalinan 1. Pengertian persalinan
Hal yang perlu diperhatikan pada jalan lahir keras adalah ukuran dan bentuk tulang panggul, sedangkan pada jalan lahir lunak segmen bawah rahim, leher rahim, otot dasar panggul, vagina dan introitus dapat teregang. Hal lain yang membuat janin dapat dilahirkan lebih cepat dan mudah adalah panggul ibu yang lebar, panjang rahim yang normal (2,5-4 cm) dan didukung dengan posisi kepala janin yang benar di jalan lahir. Pelayanan yang diberikan bidan pada tahap ini meliputi: 1) Pemijatan fundus uteri untuk merangsang kontraksi uterus dan . ajarkan teknik pijat fundus ibu 2) Kaji tinggi fundus dan perdarahan.
Ikuti tali pusar ke arah ibu dan letakkan klem di antara keduanya, 2 cm dari klem pertama. Bila perlu (terasa ada hambatan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan putar ke satu arah untuk membantu mengeluarkan plasenta dan mencegah pecahnya selaput ketuban. 39) Segera setelah plasenta lahir, pijat fundus uteri dengan cara menggosok fundus uteri secara melingkar menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uteri baik (fundus terasa keras On).
Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 1. Pengertian
Jika bayi tidak bernapas, terengah-engah atau lemah, segera lakukan resusitasi pada bayi baru lahir (JNPK-KR, 2013). Menurut Mus Seeun (2011), dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah, segera lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Saat melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, sebaiknya pemeriksa memperhatikan hal-hal penting berikut ini.
Menurut Saifuddin (2010), tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya aktivitas anak, serta mengidentifikasi permasalahan kesehatan pada bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong serta pemantauan tenaga kesehatan. Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah gangguan pemberian ASI, lesu (tidur terus menerus sehingga tidak menyusu), suhu tubuh meningkat (suhu tubuh > 37,5°C atau hipotermia < 36,5°C), tidak adanya BAB atau BAK. setelah 3 hari lahir (bayi mungkin mengalami atresia anus), feses lunak, berwarna hijau tua, terdapat lendir atau darah pada feses, sianosis (biru) atau kulit atau bibir pucat, memar, kulit menguning (ikterus), terutama pada bayi 24 jam pertama, muntah terus menerus dan perut membesar, kesulitan bernapas atau bernapas lebih dari 60 kali per menit, mata bengkak dan bernanah atau berair, mekonium cair berwarna hijau tua dengan lendir atau darah tali pusat berwarna merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan berdarah (Saifuddin, 2010).
Konsep Dasar Masa Nifas 1. Pengertian Masa Nifas
Lochea serosa muncul pada tanggal 7-14. hari dengan warna kuning kecoklatan yang ditandai dengan darah lebih sedikit dan serum lebih banyak, juga tersusun atas leukosit dan robekan/sobekan plasenta. Pada hari pertama biasanya ibu mengalami gangguan buang air kecil, selain khawatir akan menjahit, hal ini juga disebabkan oleh menyempitnya saluran kemih akibat adanya tekanan pada kepala bayi saat melahirkan. Kadar estrogen menurun sebesar 10% dalam waktu sekitar 3 jam setelah melahirkan, progesteron menurun pada hari ke-3 setelah melahirkan, dan kadar prolaktin darah berangsur-angsur hilang.
Teknik menyusui menurut Kementerian Kesehatan RI (2011) adalah: 1) Posisi tubuh ibu dan tubuh bayi... a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai. Hal ini tidak perlu dilakukan karena hidung bayi dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu. k) Sebaiknya tangan ibu yang bebas digunakan untuk membelai bayi. Gosok punggung sampai ke payudara. b) Jika bayi tertidur, baringkan ia miring ke kanan atau tengkurap.
Dilakukan antara hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir, menjaga kehangatan tubuh bayi, memberikan ASI eksklusif, mencegah infeksi, merawat tali pusat. Selain itu, pemberian KIE terkait dengan perawatan bayi sehari-hari yaitu perawatan tali pusat bagi ibu. Tujuannya adalah tidak menutupi tali pusat dengan popok agar tidak terkena atau terkontaminasi urin dan feses untuk menghindari infeksi tali pusat.
Minyak, bedak atau herba tidak perlu diberikan pada tali pusar karena akan membuatnya basah dan lembap. Beberapa tanda umum terjadinya infeksi pada tali pusat antara lain tali pusat berbau dan muncul nanah berwarna kemerahan.
Metode KB dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) Metode kontrasepsi ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu IUD yang mengandung hormon sintetik (progesteron sintetik) dan IUD yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). Dalam melaksanakan praktik kebidanan, bidan mempunyai kewenangan untuk memberikan: pelayanan kesehatan reproduksi wanita dan keluarga berencana. Desain penelitian ini adalah studi kasus secara deskriptif berdasarkan hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.
Penulisan studi kasus komprehensif yang berisi hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap subjek terpilih pada saat memberikan asuhan komprehensif, yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney dalam melaksanakan asuhannya. Subyek penelitian yang akan dibahas dalam proposal ini adalah ibu hamil G2P1001 usia kehamilan 33 minggu 1 hari dengan masalah anemia ringan yang dirawat selama hamil.
Etika Penelitian
Hasil Pengkajian Dan Perencanaan Asuhan Komprehensif (sesuai 7 langkah Varney)
- Langkah I Pengkajian A. Identitas
- Langkah II Interpretasi Data Dasar
- Langkah III Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial a. Diagnosa Potensial
- Langkah IV Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Tidak Ada
- Langkah V Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh a. Bina hubungan baik dengan ibu
- Langkah VI Implementasi
- Langkah VII Evaluasi
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir dan perkiraan tanggal lahir usia kehamilan saat ini ± 7 bulan, haid pertama saat umur 12 tahun, siklus haid 28 hari, lama haid ± 7 hari, jumlah pembalut diganti ± 3 kali, konsistensi cair, siklus teratur, tidak ada dismenore dan tidak ada keluhan lain. Ibu buang air besar sehari sekali, warnanya kuning kecoklatan, konsistensinya padat dan tidak ada keluhan pada tinja. Ibu mengkonsumsi tablet Fe pada malam hari sebelum tidur 1 tablet per hari, dan Kalk pada pagi hari 1 tablet per hari selama hamil.
Anjurkan ibu meminum obat yang diberikan seperti tablet Fe sebelum tidur 1 tablet setiap hari dan Calc pagi hari 1 tablet setiap hari selama hamil. Tn. Anjurkan ibu untuk meminum obat yang diberikan seperti tablet Fe pada malam hari sebelum tidur 1 tablet sehari dan Kalk pada pagi hari 1 tablet sehari selama hamil.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Ante Natal
- Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke I
- Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke II
- Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke III
Kepala : Tidak rusak, struktur rambut kuat, merata, tekstur lembut dan bersih, tidak berketombe. Mulut: Mukosa mulut lembab, gigi sedikit karies, tidak ada stomatitis, geraham tidak lengkap, lidah bersih. Leher: Tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran vena leher, tiroid dan kelenjar getah bening.
Payudara: Payudara bersih, terdapat hiperpigmentasi pada areola payudara, puting kiri dan kanan menonjol, tanpa lekukan. Terdapat pembesaran, tidak teraba massa/edema, tidak ada produksi ASI, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intra Natal Care
Pada masa ibunya, ia terpaksa mengejan, mendapat dukungan mental, istirahat padahal tidak ada, dan semuanya sambil mengawasi DJJ. Sang ibu mengaku lega dan bahagia telah melahirkan anak kedua yang normal, berjenis kelamin laki-laki, dan masih merasakan sakit maag di perutnya. Bidan melakukan peregangan tali pusat secara terkontrol, pada pukul 03.42 plasenta telah keluar seluruhnya, setelah itu rahim dipijat dengan gerakan melingkar lembut searah jarum jam.
Bidan kemudian melakukan pemantauan untuk menilai keadaan umum, TTV, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, jumlah sekret dari vagina setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua serta pemeriksaan suhu hanya dua kali pada jam pertama. jam pertama dan jam kedua.
Mata: Simetri, 2 biji mata, tiada rembesan, pendarahan dan strabismus. Hingus: mempunyai dua lubang hidung, tiada pengeluaran dan pernafasan melalui lubang hidung, tiada rembesan. Mulut: simetri, tiada sianosis yang kelihatan, tiada labio palatoschisis dan labioschisis, mukosa mulut lembab, bayi menangis dengan kuat, lidah kelihatan bersih.
Dada : simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, gerakan dada simetris. Anggota badan : leher aktif bergerak, tulang selangka teraba utuh, jari tangan dan kaki simetris, tidak ada anyaman, jari tangan lengkap dan aktif bergerak, tidak ada polidaktili maupun sindaktili.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-I
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-II
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-III
Bawah: teraba tidak ada edema, tidak ada varises kapiler, pengisian baik, tanda Homan negatif dan patela positif. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat bekas luka. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, jelaskan hasil pemeriksaan tersebut kepada ibu bersalin, kemudian jelaskan perubahan lohea pada masa nifas kepada ibu bersalin.
Payudara : Terdapat produksi ASI pada payudara kanan dan kiri, terdapat hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol, tidak terdapat lesi, tidak terdapat retraksi, ASI terasa penuh. Gizi Ibu makan saat lapar 3-4 kali sehari dengan porsi nasi 1 ½ porsi, lauk pauk 2-3 potong, sayur 1 mangkok, air ± 8 gelas/hari, ibu selalu habiskan.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatus
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-I
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-II
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-III
Kepala : Caput succedaneum tidak terlihat, moulage tidak terlihat, sutura sagital tidak menyatu UUK terbuka dan berdenyut.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan KB pada Calon Akseptor Suntik 3 Bulan
Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan
- Asuhan Persalinan
- Asuhan Bayi Baru Lahir
- Asuhan Masa Nifas
- Asuhan Neonatus
- Asuhan Kontrasepsi
- Kegiatan Perkuliahan
Menurut penulis terdapat kesenjangan antara teori dan praktek antara kadar Hb pada ibu, dan pada pemeriksaan diketahui kadar hemoglobin dalam darah Ny. J lebih rendah dari 11 g% dan Ny. Secara umum penulis berpendapat bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek, karena penulis tidak mengalami kendala apapun selama berbincang dengan Bu J, hal ini dikarenakan Pak. Pada masa nifas Ny. J mendapat asuhan kebidanan sebanyak 3 kali yaitu 6 jam setelah melahirkan, 6 hari setelah melahirkan dan 17 hari setelah melahirkan.
Penulis yakin tidak ada gap antara teori dan praktek, karena penulis memaparkan hasil perhitungan MAP Ny. J. KIE kepada Ny. J. Kulit bayi Ny. J kuning muda, tali pusatnya lepas. mati, tidak ada tanda-tanda infeksi, bersih dan kering.
Kesimpulan
Pelayanan bayi baru lahir secara komprehensif dapat dilaksanakan dengan pendekatan manajemen kebidanan dengan teknik dokumentasi SOAP. Jika terdapat risiko perdarahan pada masa nifas, maka bangsal mengikuti anjuran penulis dan bidan untuk menghindari risiko perdarahan. Kami mengunjungi bayi baru lahir sebanyak 3 kali, pada kunjungan 6 jam setelah kelahiran anak pada saat pemeriksaan fisik oleh penulis.
Pelayanan KB komprehensif diberikan dengan pendekatan manajemen kebidanan dengan teknik dokumentasi SOAP.
Saran
Saya mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, Program Studi Kebidanan DIII Balikpapan, sedang menyusun laporan tugas akhir berupa studi kasus komprehensif asuhan kebidanan ibu. Asuhan kebidanan yang komprehensif dan berkesinambungan adalah pemberian asuhan yang menyeluruh, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan ibu, yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak kehamilan, persalinan hingga masa nifas. Ibu terpilih menjadi klien dalam pemberian asuhan kebidanan komprehensif karena ibu hamil 8 s/d 9 bulan (36 minggu) dan termasuk dalam kategori kehamilan normal dan/atau termasuk dalam kategori faktor risiko kelompok I (potensi pelayanan obstetrik darurat).
Apabila ibu berkenan membantu memberikan asuhan tersebut, maka saya akan memberikan asuhan kebidanan pada ibu pada masa kehamilan, membantu ibu pada masa persalinan dan asuhan kebidanan pada masa nifas termasuk merawat bayi baru lahir. Ibu yang mengikuti kegiatan asuhan kebidanan komprehensif ini akan mendapat pelayanan berupa pengawasan dari tenaga kesehatan sejak ibu hamil sampai melahirkan/nifas.
