BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Donor darah suka rela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya dengan cara merekrut dan tidak ada dalih apapun, donor darah suka rela ini atas dasar kerelaannya sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya (Anisya Sonita,2019). Rekrutmen donor darah adalah kegiatan memotivasi dan mendidik masyarakat dengan berbagai cara agar bersedia menyumbangkan darahnya dan kemudian mau menjadi donor darah sukarela yang lestari.
(Puskesmas, 2015)
Setiap Unit Transfusi Darah (UTD) memiliki tanggung jawab untuk memenuhi ketersediaan darah di wilayah kerjanya atau jejaring. Ketersediaan darah sangat tergantung kepada kemauan dan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara sukarela dan teratur. Untuk mencapai hal tersebut UTD perlu melakukan kegiatan rekrutmen donor yang ada beberapa metode rekrutmen seperti menggunakan media elektronik, rekrutmen menggunakan media cetak maupun melalui kontak langsung berupa ceramah. (Permenkes, 2015)
Target utama rekrutmen donor adalah diperolehnya jumlah darah sesuai dengan kebutuhan atau target UTD yang difokuskan terhadap pendonor darah sukarela risiko rendah. Ketersediaan darah yang aman dan bermutu selain ditentukan oleh pemeriksaan
2
serologi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) juga sangat dipengaruhi oleh rekrutmen donor yang tepat dan terarah.
(Permenkes, 2015)
Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Banyuwangi dr. Rezekyanti menjelaskan Perluasan sasaran vaksinasi ternyata berdampak pada jumlah pendonor darah. Pasalnya, semakin banyaknya kasus covid ini mengharuskan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi. Hal ini berakibat pada penurunan jumlah ketersediaan darah di unit transfusi darah PMI Kab. Banyuwangi. Stok darah turun hingga 50% pada tahun 2021 ini terutama pada bulan Maret dan April 2021, semakin bertambah kesulitan untuk memenuhi stok darah yang aman lantaran kondisi pandemi masuk kategori darurat Covid-19. (Annisah, 2021)
Berdasarkan fenomena yang terjadi mengenai proses rekrutmen kegiatan yang dilakukan di Unit Transfusi Darah kota banyuwangi dengan jumlah ketersediaan darah, tercatat ada sekitar 250 - 300. Menurun hingga 50%, data per 2 juli berjumlah 110 dan per hari hanya 52 kantong. (Annisah, 2021)
Berdasarkan permasalahan berikut penulis ingin melakukan penelitian mengenai gambaran rekrutmen donor darah suka rela di masa pandemi covid di Unit Donor Darah PMI Kabupaten banyuwangi.
3 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah peneliti yaitu :
“Bagaimana gambaran rekruitmen pendonor sukarela pada masa pandemi covid-19 di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi ?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran rekruitmen pendonor sukarela pada masa pendemi covid-19 di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi rekruitmen pendonor sukarela pada masa pandemi covid-19 di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi.
b. Mengidentifikasi pendonor sukarela pada masa pandemi covid-19 berdasarkan usia, jenis kelamin di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Mendapatkan informasi mengenai gambaran rekrutmen donor darah di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi.
4 1.4.2 Manfaat Praktis
Meningkatkan rekrutmen pendonor yang efektif pada masa pandemi di UDD Pmi Kabupaten Banyuwangi