• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerja.

Standar profesi perekam medis adalah batasan kemampuan minimal yang harus dimiliki/dikuasai oleh Perekam Medis untuk dapat melaksanakan pekerjaan rekam medis dan informasi kesehatan secara profesional yang diatur oleh organisasi profesi. Berdasarkan Permenkes No. 55 Tahun 2013 pasal 13 menyebutkan bahwa 1) perekam medis dapat melaksanakan evaluasi isi rekam medis; 2) Perekam medis dapat merancang struktur isi dan standar data kesehatan, untuk mengelola pengelolaan informasi kesehatan.

Kegunaan rekam medis dilihat dari aspek administrasi yaitu menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis, paramedis, dan tenaga kesehatan lain dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2006). Rekam medis sebagai salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan seperti perawat, dokter/dokter gigi, bidan, dan ahli gizi. Isi formulir rekam medis haruslah jelas

(2)

2

dan mudah dimengerti oleh semua pihak pemberi pelayanan kesehatan supaya tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi antar pemberi pelayanan kesehatan yang akan berdampak langsung terhadap pelayanan kesehatan pasien.

Hasil studi pendahuluan peneliti saat Praktik Kerja Lapangan II di Puskesmas Janti, pada rekam medis UGD ditemukan 27 dari 32 dokumen tidak lengkap selama bulan AgustusNovember 2019. Ketidaklengkapan pengisian tersebut karena belum adanya buku pedoman pengisian dokumen rekam medis UGD di Puskesmas Janti sehingga petugas pelayanan di UGD tidak mempunyai acuan dalam pengisian dokumen rekam medis UGD tersebut.

Ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis menyebabkan kesalahan informasi antar pemberi pelayanan dan mutu rekam medis tidak baik. Hal ini juga sesuai dengan standart pelayanan minimal rumah sakit yang mengharuskan kelengkapan pengisian formulir rekam medis≤ 24 jam setelah selesai pelayanan yang harus mencapai 100% (Kepmenkes RI No.

129/MENKES/SK/II/2008).

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian berjudul “Pembuatan Buku Pedoman Pengisian Rekam Medis UGD Untuk

Meningkatkan Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Puskesmas Janti”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang ada, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Apakah pembuatan buku pedoman

(3)

3

pengisian rekam medis UGD dapat meningkatkan kelengkapan pengisian dokumen rekamdi Puskesmas Janti?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk pembuatan buku pedoman pengisian rekam medis UGD untuk meningkatkan kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di Puskesmas Janti.

2. Tujuan Khusus

a. Mengukur kelengkapan pengisian dokumen rekam medis UGD sebelum adanya buku pedoman pengisian rekam medis UGD

b. Membuat buku pedoman pengisian rekam medis UGD

c. Sosialisasi dan implementasi buku pedoman pengisian rekam medis UGD

d. Mengukur kelengkapan pengisian dokumen rekam medis UGD setelah adanya buku pedoman pengisian rekam medis UGD

e. Membandingkan kelengkapan pengisian rekam medis UGD sebelum dan sesudah adanya buku pedoman pengisian rekam medis UGD D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini mampu menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang rekam medis khususnya tentang kelengkapan pengisian rekam medis.

(4)

4

2. Bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai referensi untuk pembelajaran mahasiswa program studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.

3. Bagi Puskesmas

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi puskesmas terkait dengan buku pedoman pengisian rekam medis UGD sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk digunakan di Puskesmas Janti.

Referensi

Dokumen terkait

Rekam medis elektronik adalah sistem pencatatan data pelayanan dan tindakan medis pasien yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya dalam bentuk digital dengan sistem

Bagi Puskesmas Sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi puskesmas untuk menggunakan tracer sebagai pengganti berkas rekam medis yang keluar dari penyimpanan untuk mempercepat waktu dan

Pengolahan sumber daya manusia kesehatan khususnya dalam perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas Kendalkerep selama ini masih bersifat administratif kepegawaian dan belum

Pencahayaan lampu di ruang penyimpanan dokumen rekam medis yang ada di Puskesmas Kasembon masih kurang baik, padahal dalam ruang penyimpanan dokumen rekam medis kondisi pencahayaan yang

Tanda petunjuk tersebut diletakkan menggantikan tempat rekam medis yang lama.Hatta, 2013 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat PKL di Puskesmas Cisadea Malang pada

Dengan dilakukannya analisis faktor penyebab kesalahan pemberian nomor rekam medis oleh petugas pendaftaran ini, diharapkan dapat memberikan solusi sehingga meminimalisir terjadinya

Peneliti telah melakukan analisa terhadap 10 dokumen rekam medis rawat inap tahun 2021 di Unit Rekam Medis RS Permata Bunda Malang yang menunjukkan bahwa penggunaan terminologi medis

Agar dapat terlaksananya penyelenggaraan rekam medis, dibutuhkan penyimpanan yang tepat di Puskesmas agar pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara cepat dan tepat.. Hasil