• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menantipankan Kualitas dan Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Titik Srirahayu

Academic year: 2023

Membagikan " Menantipankan Kualitas dan Sumber Daya Manusia"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20 Th.2003 SISDIKNAS), manajemen, dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan- perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah konvensional maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa Indonesia memasuki era globalisasi.

Perubahan-perubahan di atas, menurut berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, mulai dari level makro sampai pada level mikro, yakni tenaga kependidikan di sekolah. Di sekolah terdapat dua pilar yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan;

yakni kepala sekolah dan guru. Dalam perspektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk menyukseskan manajemen berbasis sekolah. Kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus menjadi teladan bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan, perlu dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien.

Urgensi dan signifikansi fungsi dan peranan kepala sekolah didasarkan pada pemahaman bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memiliki kompetensi yang disyaratkan agar dapat merealisasikan visi dan misi yang diemban sekolahnya. Dalam kerangka ini direkomendasikan mereaktualisasi fungsi dan peranan kepala sekolah selaku EMASLIM- F dalam wujud good school governance untuk menyukseskan program yang sedang digulirkan pemerintah seperti desentralisasi penyelenggaraan pendidikan, MBS, KTSP,

(2)

benchmarking, broad basic education, life skill, contextual learning, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan sebagainya.

Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan di tingkat satuan pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah yang handal dalam menjalankan fungsi dan peranannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara terencana dan sistematis, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak otomatis membuat kepala sekolah profesional dalam melakukan tugasnya. Pada beberapa kasus ditunjukkan adanya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan administratif yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Tenaga Administrasi Sekolah (TAS).

Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, yang disingkat EMAS. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator dan motivator di sekolahnya. Dengan demikian, dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah minimal harus mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator, disingkat EMASLIM.

Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan masyarakat dan lingkungan. Jika mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai dengan perkembangan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini pekerjaan kepala sekolah tidak hanya dalam kerangka EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-F karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Semua itu harus dipahami oleh kepala sekolah dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala sekolah mampu mengamalkan dan menjadikan fungsi- fungsi tersebut dalam bentuk aksi nyata di sekolah. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah profesional. Kepala

(3)

sekolah yang demikian akan mampu mendorong visi dan misi menjadi aksi dalam paradigma baru manajemen pendidikan.

Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.

Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang independen dan dapat meningkatkan objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat melaksanakan pekerjaannya.

Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran efektif. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan;

2. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan;

3. Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah;

4. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru

(4)

5. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dimana supervisor lebih banyak mendengar serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan;

6. Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yakni pertemuan awal, pengamatan dan umpan balik;

7. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan;

8. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan memecahkan suatu masalah.

Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan, laboraturium dan ujian.

Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis dan dalam program supervisi kegiatan ekstra- kurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.

Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memperhatikan prinsip-prinsip: (1) hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; (2) dilaksanakan secara demokratis;

(3) berpusat pada tenaga kependidikan; (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan; dan (5) merupakan bantuan profesional.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .

(5)

2. Tujuan khusus :

a. Meningkatkan kinerja siswa dalam perannya sebagai peserta didik.

b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu membimbing siswa untuk mencapai prestasi belajar dan pribadi.

c. Meningkatkan efektifitas kurikulum sehingga berdayaguna dan berhasil guna, baik dalam proses belajar serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan

d. Meningkatakan keefektifan sarana dan efisiensi prasarana untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik .

e. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah f. Meningkatkan kualitas situasi umum

C. Hasil Yang Diharapkan

Melalui Program Pengembangan sekolah Tahun Pelajaran 2022/2023 kegiatan berupa bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru dan staf tata usaha diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi,misi dan tujuan di SDN Compreng II Kecamatan Widang..

(6)

BAB II

PROGRAM SEKOLAH

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi Sekolah

Berkualitas dan Berprestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa.

2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara aktif.

b. Menumbuhkan sikap yang berkualitas kepada warga sekolah.

c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal

d. Menumbuhkan kesadaran penghayatan terhadap pengajaran agama yang dianut siswa sebagai landasan untuk menggali iptek yang tinggi sehingga tercipta sumberdaya manusia yang handal

3. Tujuan Pendidikan di SDN Compreng II a. Tujuan

1) Meletakkan dasar-dasar kecerdasan dan pengetahuan untuk dapat meraih prestasi akademik dan non akademik serta bekal melanjutkan ke SLTP.

2) Dapat mengamalkan perilaku yang mencerminkan ajaran agama, kepribadian bangsa Indonesia dan akhlak mulia.

3) Dapat menguasai dasar-dasar keterampilan dan hasil pengembangan diri sebagai bekal hidup mandiri dan untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

4) Menjadi sekolah pelopor, penggerak, dan sekolah unggulan di lingkungan masyarakat sekitar.

5) Mengangkat keunggulan local untuk menjadikan ciri khas pengembangan sekolah.

(7)

B. Analisis SWOT

1. Analisis Lingkungan Strategis

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasional Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya.

Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan pendidikan di SDN Compreng II cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana BOS cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan.

Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten Tuban berkomitmen dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. . Dengan komitmen tersebut, SDN Compreng II diharapkan dapat terus memacu menigkatkan mutu pendidikan agar tercapai visi misi dan tujuan pendidikan yang diharapkan.

2. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini

Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut menghasilkan out put yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor

(8)

yang berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut.

Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka SDN Compreng II

menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.

Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri.

Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut adalah :

1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kelulusan

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana

6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian

(9)

3. Analisis Pendidikan SDN Plumpang I Saat Ini a. Faktor Internal

No. Komponen Kondisi Saat Ini

Kekuatan Kelemahan

1. Standar Isi  Adanya komitmen SDN Plumpang I Kecamatan Plumpang melaksanakan KTSP sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BSNP.

 Beban belajar siswa sudah sesuai dengan standar BSNP.

 Untuk meningkatkan mutu lulusan yang didasarkan atas US, dilaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

 Adanya muatan lokal yang meliputi : Bahasa Jawa, Bahasa Inggris dan komputer

 Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub mata pelajaran, klub pengembangan

keterampilan ( pramuka, , Olaharaga, Kesenian, keagamaan, dll)

 Kalender pendidikan di SDN Plumpang I

 Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP dan dikembangkan dalam PD sesuai dengan kondisi sekolah

 KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing mata pelajaran semuanya KKM antara 80-85

masih perlu

ditingkatkan lagi

 Rata-Rata Beban mengajar guru sesuai dengan BSNP (24 jam)

 Model/strategi pembelajaran

berupaya menggunakan

pembelajaran inovatif

 Jadwal pelajaran kadang kala dilakukan perubahan jika diperlukan ketika

(10)

mengacu kepada kalender

Pendidikan Dinas

Pendidikan Propinsi Jawa Timur.

kegiatan pembelajaran sudah berjalan

2. Standar Proses  Perangkat

Pembelajaran masing- masing mata pelajaran sudah lengkap

 Mengadakan

workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).

 Fasilitas pembelajaran sudah memadai (buku, ruang kelas, multimedia, perpustakaan, dll)

 Pemanfaatan sumber belajar bervariasi dan meningkat

 Guru telah

mengalokasikan waktu sesuai dengan program semester.

 Program perbaikan dan pengayaan sudah terlaksana pada semua mata pelajaran.

 Pengembangan

muatan local (ICT) sudah berjalan dengan baik dan

 Instrumen

Penilaian masih kurang lengkap

 Secara umum 85% siswa sudah dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya dalam kegiatan

pengembangan diri.

 Dimungkinkan masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi.

 Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT

 Masih ada guru

yang belum

menginternalisasikan life skill secara universal dalam KBM

 Kurang

optimalnya

penggunaan media pembelajaran yang

(11)

akses internet di lab komputer dan lingkungan sekolah sdh lancar.

 Pemanfaatan ICT dalam memberikan tugas dan laporan hasil belajar siswa

 Laporan hasil belajar siswa sudah dilaporkan secara periodek, untuk

waktu mendatang

diusahakan bisa diakses lewat internet

 Kegiatan supervisi

dan pengawasan

pembelajaran sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas.

TK/SD kecamatan.

 Pembelajaran dengan sistim Pakem sudah diterapkan dengan metode dan strategi pembelajaran yang inovatif.

tersedia oleh guru

 Pengintergrasian pendidikan lingkungan hidup dalam KBM belum maksimal

 kurang

maksimalnya

pelaksanaan program pengembangan diri

 Program

pengembangan diri dan

ekskul belum

terlaksana 100%

 Dimungkinkan pelaksanaan penilaian belum

didokumentasikan secara optimal

 Pengelolaan laporan hasil belajar siswa belum optimal

 Pelaksanaan aturan pengawasan KBM belum optimal

 Pelaksanaan KBM cenderung pola lama guru sebagai nara sumber.

3. Standar Kompetensi Lulusan

 SKL US di susun bersama-sama dalam suatu rapat sekolah.

 Soal US disusun oleh

 Mutu lulusan kompetitif namun belum semua bisa diterima sekolah

(12)

team guru berdasarkan rapat sekolah.

 Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian jam tambahan dan pembahasan soal-soal ujian.

 Siswa lulusan SDN Plumpang I seluruhnya bisa diterima di SMP Negeri

 Upaya mewujudkan lulusan yang kompetitif di tingkat kecamatan, kabupaten dan nasional selalu dilakukan dengan meningkatkan kriteria dan standart lulusan

 Upaya mewujudkan lulusan yang berkwalitas dan berkompetensi dibidang akademik dan non akademik.

unggulan daerah

 standar mutu lulusan sesuai dengan standar nasional

namun perlu

peningkatan

 Mempertahankan dan meningkatkan lulusan yang mampu bersaing di era global

 Lulusan SDN

Plumpang I Tuban baru 88% diterima disekolah unggulan daerah

 Ada indikasi life skill siswa perlu ditingkatkan

 Indentifikasi profil alumni perlu ditingkatkan

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 Guru kelas dan guru mata pelajaran sudah lengkap.

 100% tenaga

pendidik sudah berijazah S 1.

 Semua guru telah menentukan tujuan

 Belum 100% guru yang memiliki karya pengembangan profesi.

 Belum 100% guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik

 Belum ada

(13)

pembelajaran yang dibimbing

 Semua guru telah menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan gender

 Guru dapat

berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, orang tua, dan siswa

 Beberapa guru sudah mengikuti pelatihan di tingkat sekolah, kecamatan, Kabupaten, dan propinsi.

 80% dari tenaga pendidik sudah bisa mengoperasikan

komputer/labtop untuk menyusun perangkat pembelajaran,

program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga

 Ada indikasi

bahwa belum semua tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik

(kemampuan dan

kesulitan dalam mata

pelajaran yang

dibimbing)

 Belum semua

guru memahami teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang dibimbing

 Belum semua

guru menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara

kreatif dalam

matapelajaran yang dibimbing

 Belum semua

guru mampu memilih materi pembelajaran

(14)

sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik

 Belum semua

guru mampu menyusun rancangan

pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas

 Belum semua

guru mampu

mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar

 Belum semua

guru mampu

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

 Ada beberapa guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik.

 Belum semua

tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan

(15)

masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik

 Belum semua

guru menguasai standar

kompetensi dan

kompetensi dasar mata

pelajaran yang

dibimbing

 Belum semua

tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif

 Belum semua

tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing

 Belum adanya uji kompetensi guru secara maksimal.

 Belum adanya

indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru .

(16)

 Ada beberapa guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal.

 Ada indikasi

bahwa kepekaan guru terhadap aspirasi siswa masih belum optimal.

 Penlaksanaan dan supervisi program Sekolah belum optimal 5. Standar

Sarana dan Prasarana

 Lingkungan sekolah memungkinkan untuk kegiatan belajar nyaman

 Halaman sekolah

bersih indah, dan rindang.

 Pemeliharaan fasilitas bangunan dilaksanakan secara rutin

 Fasilitas beribadah memadai.

 Fasiliatas

pembelajaran di lab komputer memadai

 Perpustakaan dan uks sdh memadai

 Sebesar 97% ruang kelas sesuai standar dan nyaman untuk proses pembelajaran

 Belum memiliki ruang lab IPA yang memadai

 Belum memiliki ruang /aula untuk pertemuan dan gudang yang memadai.

 Belum tertibnya penempatan barang- barang inventaris Sekolah

 Belum optimalnya fungsi komite dalam

pengadaan dan

pengembangan sarana Sekolah.

(17)

6. Standar Pengelolaan

 Sekolah telah

memiliki KTSP ,pogram kerja KS,program supervisi dan tindak lanjut

 Untuk kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket juga tersedia buku penunjang di perpustakaan.

 Adanya tambahan

pelajaran khusus bagi kelas VI, yang meliputi 3 mata pelajaran yang diujikan dalam US.

 Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran

lewat workshop

pengembangan pembelajaran.

 Penilaian kinerja guru sudah menggunakan SKP pada setiap tahun .

 Penempatan SDM

sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

 Informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus.

 Pembagian tugas

diantara pendidik sebagian

 Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang optimal dengan karakteristik siswa.

 Pelaksanaan remidi dan tindak lanjut belum tersusun dengan baik.

 Strategi

Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran Inovatif

 Pengelolaan pada kesiswaan perlu di optimalkan

 Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu dioptimalkan

 Belum adanya

sistem penerimaan guru dan karyawan yang baik melalui prosedur profesional kelembagaan.

 Belum adanya

program

pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan

(18)

besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi.

 Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan

 Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.

 Pengadaan,

penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai sesuai kebutuhan

 Adanya dukungan

sekolah terhadap

pendidikan, pelatihan, workshop, seminar dan sejeneisnya

 Belum semua

mata pelajaran mempunyai program KKG yang melakukan kegiatan secara reguler

 Masih kurang

tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi.

 Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan.

 Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal.

 Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib

 Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah

(19)

 Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.

 Belum adanya tata tertib pendidik, tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan prasarana.

 Belum adanya

hubungan yang sinergi antara lingkungan Sekolah dengan masyarakat.

 Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik.

 Program

konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun.

 Belum ada

program rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal.

 Pelaksanaan dari keputusan- keputusan rapat yang ada belum

(20)

berjalan dengan baik.

 Sistem

pengawasan,

pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan perlu lebih intensif 7. Standar

Pembiayaan

 Adanya dana sosial siswa untuk kegiatan sosial bagi siswa ( santunan siswa sakit, siswa khitan dll)

 Dana reward prestasi bagi guru yang membina siswa dan mampu meraih kejuaraan.

 Kondisi biaya operasional setiap bulan belum sesuai dg program

 Tidak adanya Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah belum optimal

8. Standar Penilaian

 Evaluasi hasil

pembelajaran dilaksanakan secara terprogram dan rutin melalui kegiatan UH,UTS dan UAS

 Pemberian raport berkala setiap 6 bulan.

 Adanya Sistem

penilaian yang terpadu dan berkesinambungan

 Try-out mata

pelajaran US bersama dengan Sekolah se Kecamatan Tuban dan Se kabupaten Tuban

 Monitoring dan evaluasi dari pengawas perlu ditingkatkan

 Komite Sekolah belum terlibat secara

optimal dalam

mengontrol

pelaksanaan standar penilaian pendidikan.

(21)

 Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru mata pelajaran

b. Faktor Eksternal 1. Peluang

 Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal

 Dukungan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik

 Dukungan dari komite terhadap Sekolah semakin meningkat

 Tingkat prestasi siswa untuk bisa diterima di sekolah unggulan daerah meningkat

2. Ancaman

 Bermunculan sekolah swasta yang unggul sebagai competitor

 Kemampuan guru dalam mengajar dan penguasaan ICT perlu dikembangkan agar mampu bersaing dengan guru sekolah-sekolah swasta yang lebih menguasai ICT

 Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan Sekolah Dasar sebagai prioritas dalam pembangunan

 Kegiatan di luar kelas dan sarana prasarana sekolah belum maksimal karena terlalu sempit lahannya

3. Alternatif Pemecahan Masalah 1) Program Strategis

1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:

1.1 Pengembangan Pemetaan SK/KD

(22)

1.2 Pengembangan Silabus 1.3 Pengembangan RPP

1.4 Pengembangan Sistem Penilaian

1.5 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal 1.6 Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri 2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi:

2.1 Metodologi 2.2 Sistem Penilaian 2.3 Remedial/Pengayaan 2.4 Pemanfaatan Laboratorium 3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa 4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:

4.1 Pengembangan Kemampuan pedagogic

4.2 Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi 5. Pembinaan Olimpiade MIPA.

6. Pembinaan Ekstrakurikuler

7. Pengembangan Sarana dan Prasaran8. Pengembangan Kerja Sama 2) Strategi Pelaksanaan/Pencapaian

1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

• Pelaksanaan workshop

• Supervisi dan pengawasan

• KKG Sekolah

2. Pengembangan Proses Pembelajaran

• Workshop

• Peningkatan kesejahteraan guru

• Supervisi Kelas

3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa

• Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah

• Menjalin kerja sama dengan lembaga lain

• Supervisi Kelas

• Try Out US

(23)

• Belajar Tambahan Khusus Kelas VI untuk 3 mata pelajaran.

4. Pengembangan Kemampuan Guru

• Workshop

• Pelatihan Komputer 5. Pembinaan Olimpiade MIPA

• Pembentukan Tim Olimpiade MIPA

• Pelatihan Peserta

6. Pembinaan Ekstrakurikuler

• Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler

• Pelaksanaan latihan terjadwal

• Pelaksanaan uji coba

7. Pengembangan Sarana dan Prasarana

• Inventarisasi sarana dan prasarana

• Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana

• Pemeliharaan sarana dan prasarana 8. Pengembangan Kerja Sama

• Kerja sama dengan komite sekolah

• Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal 3) Hasil yang Diharapkan

1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP tentang:

• Pemetaan SK/KD

• Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat

• RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat

• Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat

• SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat

• Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa

2. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

3. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan:

(24)

• Memiliki perencanaan mengajar

• Memiliki dokumen penilaian

• Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

• Melaporkan hasil kegiatan penilaian

• Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.

5. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat kecamatan dan Kabupaten

6. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP pada tahun 2020

7. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat meningkatkan mutu pendidikan

BAB III

PROGRAM SUPERVISI

(25)

Pelaksanaan program supervisi di SDN Plumpang I untuk tahun pelajaran 2019/2020 memenuhi beberapa kriteria sebagaimana berikut:

1. Prinsip-prinsip Supervisi

a. Supervisi bersifat Kontruktif dan Kreatif

b. Supervisi didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.

c. Kegiatan supervisi terlaksana dengan sederhana

d. Supervisi memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.

e. Dalam pelaksanaan supervisi terjalin hubungan frofesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi.

f. Supervisi didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi.

2. Jenis teknik Supervisi;

a. Teknik perseorangan .

1) Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visitation)

Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong. Ada empat tahap kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. Ketiga, tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu:

a) Memiliki tujuan-tujuan tertentu

b) Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru c) Menggunakan instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang

obyektif

d) Terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian

e) Pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar

(26)

f) Pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut 2) Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation)

Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:

a) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran b) cara penggunaan media pengajaran

c) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar d) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi; dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative check-list, activity check-list.

3) Mengadakan wawancara

Dilakukan apabila supevisor menghendaki jawaban dari individu tertentu.

a. Teknik kelompok

1) Mengadakan pertemuan/rapat (meeting)

Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating) dan mengkomunikasikan (comunicating) segala informasi kepada guru/staf .

2) Mengadakan diskusi kelompok (group discusion) 3) Mengadakan penataran (in service training) 4) Seminar

3. Pelaksanaan Program

(27)

a. Tahap penyusunan program supervisi.

Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester (terlampir) b. Tahap Persiapan

Yang perlu dipersiapkan :

 Format/instrument supervisi

 Materi pembinaan/supervisi

 Buku catatan

 Data supervisi/pembinaan sebelumnya.

c. Tahap Pelaksanaan

Diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan.

d. Tahap tindak lanjut.

Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.

4. Langkah-langkah tindakan a. Perencanaan / planning b. Tindakan / action

c. Pengamatan / observation d. Refleksi / Reflection

5. Kegiatan-kegiatan dalam tindakan supervisi : a. Korektif

b. Preventif c. Kontruktif d. Kreatif

6. Hasil Kegiatan Tindak Lanjut Supervisi

a. Kemajuan/peningkatan: diberi penghargaan material/non material b. Tidak ada perubahan. Diikutkan :

1. pelatihan 2. Workshop 3. Seminar

7. Studi lanjut dan lain –lain

(28)

Dilaksanakan sesuai dengan hasil supervisi dan situasi kondisi sekolah

BAB IV PENUTUP

(29)

Supervisi secara langsung diharapkan dapat mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru terutama didalam merancang, mengelola , menilai dan mengembangkan proses pembelajaran di sekolah. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan supervisi adalah :

 Agar guru semakin meningkat kemampuan dan professional dalam proses belajar mengajar.

 Mampu menerapkan model/strategi/metode yang kreatif dan inovatif

 Mampu dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan kelas

 Mampu meningkatkan prestasi diri dan prestasi peserta didiknya

 Mampu melaksanakan semua tugas dan kegiatan secara terprogram dan jelas tujuannya.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penuh dinamika, mempunyai visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan pendidikan.. Dalam mencapai tujuan tentunya semua komponen harus saling bekerjasama.

Plumpang, 16 Juli 2018 Kepala Sekolah,

MU’IN, M.Pd

NIP. 19670723 199304 1 001

(30)

Lampiran 1: Matrik Program Supervisi

PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK TAHUN PELAJARAN 2019/2020

No Kegiatan Sasar an

Pelaksanaan

Semester I Semester II

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun

3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 Penyusunan

silabus, RPP, jurnal harian semester I TP 2018/

2019

Guru kelas I s/d VI

X

2 Penyusunan silabus, RPP, agenda harian semester II TP 2018/

2019

Guru kelas I s/d VI

X

3 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an tematik integratif, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru kelas I

X X X X

4 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an tematik integratif penggunaan

Guru kelas II

X X X X

(31)

No Kegiatan Sasar an

Pelaksanaan

Semester I Semester II

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun

3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 pembelajar

an tematik, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

III

6 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an tematk integratif, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru kelas IV

X X X X

7 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an tematik integratif, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru kelas V

X X X X

8 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an kelas VI, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru kelas VI

X X X

(32)

No Kegiatan Sasar an

Pelaksanaan

Semester I Semester II

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun

3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 instrumen

penilaian 10 Pelaksanaa

n kegiatan pembelajar an Bahasa Inggris, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru Map el PJO K

X X X X

11 Pelaksanaa n kegiatan pembelajar an Bahasa Jawa, penggunaan media, dan penyusunan instrumen penilaian

Guru Map el Baha sa Jawa

X X X X

12 Penyusunan naskah PTS I

Sem ua guru

X

13 Penyusunan naskah Penilaian Akhir Semester I

Sem ua guru

X

14 Penyusunan naskah Penilaian Tengah Semester II

Sem ua guru

X

(33)

No Kegiatan Sasar an

Pelaksanaan

Semester I Semester II

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun

3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Plumpang, Juli 2018 Kepala SDN Plumpang I MU’IN,M.Pd

NIP. 19670723 199304 1 001

(34)

Lampiran 2: Instrumen Supervisi

INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KELAS

1. Nama Sekolah : SDN Compreng II

2. Nama Guru : NURKAYATI, S.Pd

3. Kelas / Semester : II / I

4. Hari / tanggal / jam : Senin, 7 November 2022

No Komponen / Aspek yang diamati (tdk ada)Tidak Ada (ya) dengan skor Jum lah

Rata -rata

1 2 3 4

A.

1.

ADMINISTRASI KESISWAAN Daftar kelas diisi lengkap

2. Papan absen harian diisi dengan tertib 3. Rekapitulasi kehadiran siswa setiap bulan 4. Tata tertib siswa

5. Buku induk siswa diisi lengkap 6. Buku mutasi siswa diisi dengan tertib 7. Buku klaper diisi dengan benar 8. Buku / catatan prestasi siswa

9. Buku layanan bimbingan dan konseling 10. Denah kelas

11. Bukti penyerahan Laporan Hasil Belajar (raport) B.

1.

ADMINISTRASI PERLENGKAPAN DAN KELENGKAPAN KELAS

Daftar Inventaris kelas

2. Gambar presiden dan wakil presiden dipasang dengan tepat 3. Lambang Garuda dan bendera merah putih

4. Pajangan kelas ditata rapi

5. Alat tulis kelas (kapur tulis/spidol, penghapus papan tulis, dsb)

6. Buku catatan hasil rapat C.

1.

KEBERSIHAN KELAS

Jadwal kerja / piket kelas dan pelaksanaannya 2. Alat kebersihan cukup

3. Tempat sampah di depan kelas

4. Ruang kelas bersih dan nyaman untuk belajar

Skor Akhir Saran Pembinaan :

Guru yang disupervisi,

………..

Kriteria Skor :

1. Komponen ada, tidak lengkap 2. Komponen Ada, lengkap tidak terisi

Compreng, ________________

Kepala Sekolah,

DARSONO,M.Pd NIP.19670723 199304 1 001 3. Komponen ada, data lengkap terisi

sebagian

4. Komponen ada, data lengkap dan terisi

(35)

3. Mata Pelajaran : ………..

4. Kelas / Semester : ………..

5. Hari / tanggal / jam : ………..

6. Topik / tema : ………..

7. Jumlah peserta didik : ………. : hadir : …………., tidak hadir : ………..

No Komponen / Aspek yang diamati Tidak (tdk

ada)

Ada (ya) dengan skor Jum lah

Rata-

1 2 3 4 rata

1. PERSIAPAN 2. Program Semester

3. Silabus

4. Ketuntasan minimum KD yang dibahas 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6. Alat Bantu dan media Pembelajaran 7. Bahan ajar

II A

KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDAHULUAN

1. Membangkitkan minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

2. Menghubungkan materi yang lalu dengan pembelajaran yang akan dilakukan

3. Penjelasan tujuan pembelajaran B. KEGIATAN INTI / POKOK

Guru :

1. Penguasaan Materi 2. Pengelolaan Kelas 3. Pengelolaan Waktu

4. Kesesuaian Metode / Pendekatan 5. Penggunaan alat bantu dan media 6. Teknik bertanya

7. Peran sebagai fasilitator

8. Penggunaan bahasa yang baik dan benar 9. Interaksi guru – peserta didik

Aktifitas peserta didik 10. Interaksi antar peserta didik

11. Menggali informasi dari berbagai sumber 12. Mengolah informasi

13. Melakukan percobaan / praktik unjuk kerja 14. Mengajukan pertanyaan / ide yang berbobot 15. Mengambil kesimpulan

16. Menghubungkan pembelajaran dengan budi pekerti / teknologi / kehidupan sehari-hari / lingkungan

17. Sikap dan minat peserta didik Kehadiran

18. Tampak senang mengikuti pembelajaran

19. Sopan santun berinteraksi dengan guru dan teman C. PENUTUP

20. Rangkuman

21. Tugas untuk pertemuan berikutnya

Skor Akhir

Saran Pembinaan :

(36)

……….. MU’IN,M.Pd

NIP.19670723 199304 1 001

Kriteria Skor:

1. Ada tidak lengkap / tidak terlaksana 2. Ada kurang lengkap / terlaksana sebagian

3. Ada lengkap kurang sesuai / terlaksana kurang sesuai program 4. Ada lengkap dan sesuai/ terlaksana dan sesuai program

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan Program Supervisi Sekolah Dasar Negeri Plumpang I Tahun Pelajaran 2019/2020

Plumpang, 15 Juli 2019

Korwilcam Bidang Pendidikan Pengawas SD

Kecamatan Plumpang Kecamatan Plumpang

(37)

Pembina NIP. 19650125 198703 1 011 NIP. 19650810 198703 1 018

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya kami dapat menyusun program supervisi Tahun Pelajaran 2019/2020.

Program dan pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan wujud dari upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kompetensi para guru. Agar pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan baik, terarah dan berhasil guna, maka diperlukan kerjasama dari seluruh komponen.yang ada di sekolah.

Akhirnya, kami berharap mudah-mudahan program supervisi ini dapat memperlancar pelaksanaan supervisi akademik yang ada di SDN Plumpang I sehingga upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar dapat terwujud.

Demikian program supervisi ini disusun, semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan kekuatan kepada kita, Amin ya Robbal Aalamiin.

Plumpang, Juli 2018 Penyusun

ii

(38)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………....….………….…..…... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR………....……..…………..……... iii

DAFTAR ISI………....………..………….……... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ………….………..……….. 4

C. Hasil yang Diharapkan...……….. 5

BAB II PROGRAM SEKOLAH……….. 6

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah... 6

B. Analisis SWOT... 7

BAB III PROGRAM SUPERVISI………. 25

BAB III PENUTUP………………….. ………... 29 iii

(39)

iv

Gambar

2. Gambar presiden dan wakil presiden dipasang dengan tepat 3. Lambang Garuda dan bendera merah putih

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut, maka implementasi pendidikan global dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dilaksanakan melalui pendidikan

dalam mengembangakan industri teknologi tinggi, sebenarnya Indonesia juga mampu

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam perspektif pendidikan Islam dilakukan dengan menjalankan sistem pendidikan Islam yang seoptimal mungkin dan sesuai

Dengan didukung Sumber Daya Alam yang melimpah, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan mampu bersaing dalam Asean Economic

Pembangunan bidang pendidikan secara umum, dan pendidikan fisika secara khususnya, diharapkan akan dapat dengan segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,

 Segi positifnya antara lain dimana proses rekrutmen dapat berlangsung dengan relatif cepat karena berkat pengetahuan dan pengalamannya, para pencari tenaga kerja itu

Pada tataran mikro pendidikan, setidaknya ada dua isu fundamental yang perlu mendapat perhatian dalam membahas pendidikan sebagai investasi yaitu; Pertama, walaupun semua orang sepakat

Skripsi ini membahas tentang Strategi Peningkata Kualitas Sumber Daya Manusia di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Makassar pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah