• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Manusia: Key untuk Kemajuan Daerah

N/A
N/A
Trian Bhowwjogzz

Academic year: 2023

Membagikan " Sumber Daya Manusia: Key untuk Kemajuan Daerah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia memainkan peranan yang penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan nasional, termasuk pembangunan di daerah. Sumber- sumber daya lainnya seperti sumber daya alam yang melimpah hanyalah mampu menghadirkan kemungkinan-kemungkinan itu menjadi kenyataan (make things possible), tapi sumber daya manusialah yang mampu mengubah kemungkinan-kemungkinan itu menjadi kenyataan (make things happen).

Sejalan dengan tuntutan kualitas Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil dalam menangani tugas yang semakin kompleks, telah mendorong inisiatif dan kemauan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada sekolah atau perguruan tinggi baik yang dibiayai pemerintah daerah maupun dengan biaya sendiri (swadana). Keberadaan perguruan tinggi memegang peranan penting dalam pengembangan sumberdaya aparatur pemerintah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program

(2)

pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis dan Doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pemberian Ijin Belajar Dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Ijin Belajar adalah Ijin yang diberikan kepada PNS di lingkungan Kementerian Dalam Negeri untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga pendidikan, menyebutkan pengertian Ijin Belajar adalah Ijin yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga pendidikan formal di luar jam kerja.

Sementara itu berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau yang setara baik di dalam maupun di luar negeri, bukan atas biaya sendiri, dan meninggalkan tugas sehari- hari sebagai PNS.

Kualitas atau profesionalisme penyelenggaraan Ijin Belajar dan Tugas Belajar merupakan tuntutan yang harus segera direspon. Profesionalisme penyelenggaraan Ijin Belajar dan Tugas Belajar secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas sumber daya aparatur suatu instansi. Oleh karena itu, upaya-upaya konstruktif dalam

(3)

mengembangkan Sumber Daya Aparatur harus dilakukan secara terencana, konsisten, dan berkelanjutan. Dengan demikian, harapan akan tersedianya aparatur pemerintah yang profesional dapat tercapai. Badan Kepegawaian Daerah sebagai instansi pelaksana memiliki peranan penting dalam pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar kepada PNS yang melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi, yakni harus lebih meneliti keterkaitan antara kebutuhan pendidikan yang diminati dengan tugas pokok yang dimiliki instansi yang bersangkutan. Hal ini tercantum dalam Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 802/303/SJ tanggal 9 Januari 1990 hal Petunjuk Pemberian Ijin Belajar Pegawai Negeri Sipil poin 3.b. yang menyatakan dalam pemberian Ijin Belajar untuk mengikuti pendidikan harus dipertimbangkan keterkaitan dan kebutuhan pendidikan yang ditempuh dengan tugas pokok instansi yang bersangkutan. Sebagai gambaran dari yang sedang melaksanakan Ijin Belajar pada jenjang Strata-2 di berbagai program studi dan jurusan terdapat peningkatan, dengan jumlah keseluruhan yakni …….. Selain itu jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi yang sedang melaksanakan Tugas Belajar pada jenjang pendidikan Strata-2 di berbagai program studi dan jurusan terdapat penurunan dengan jumlah. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan Ijin Belajar dan melaksanakan perkuliahan di luar domisili menyebabkan PNS meninggalkan pekerjaan karena jarak Perguruan Tinggi yang diminati dan domisilinya berjauhan, sehingga yang bersangkutan meninggalkan kewajiban sebagai PNS di jam kerja. Implementasi kebijakan pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar terkesan masih belum optimal danmasih belum sepenuhnya

(4)

memperhatikan aspek kebutuhan kepegawaian secara utuh. Gambaran tersebut diperlihatkan dengan kondisi prasyarat dan pasca pemberian Ijin Belajar dan Tugas Belajar yang selama ini masih memperlihatkan kelemahan- kelemahannya. Adapun indikasi hal tersebut, yakni (1) Pegawai Negeri Sipil yang melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi yang diminati masih berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, (2) Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan pendidikan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan atau yang bersangkutan meninggalkan tugas kedinasannya, (3) Disiplin dan bidang ilmu yang diambil oleh PNS tidak mengacu pada kebutuhan Unit Kerja yang bersangkutan, (4) Pegawai Negeri Sipil melaksanakan perkuliahan dengan inisiatif sendiri atau tanpa rekomendasi Pimpinan Satuan Kerja yang bersangkutan dan (5) Status sekolah atau perguruan tinggi negeri atau swasta tempat belajar tidak memiliki akreditasi yang diakui oleh pemerintah.Oleh karena itu melalui penelitian inipenulis ingin menganalisis dan mendeskripsikan hasil kebijakan, proses implementasi kebijakan, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan pemberian Izin Belajar dan Tugas Belajar.

Selanjutnya Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik menyebutkan ada sepuluh prinsip pelayanan publik yaitu Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung jawab, Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, Kemudahan akses, Kedisiplinan, serta Kenyamanan

(5)

Untuk mencapai pelayanan yang prima, maka diperlukan aparatur sipil negara yang berkualitas dalam memberikan berbagai tanggung jawab yang diperlukan oleh pemerintah, baik itu dalam bentuk aturan-aturan ataupun pelayanan yang lainnya seperti dalam bidang pelayanan jasa.

Pelayanan akan menjadi baik jika aparatur sipil negara diberi kompensasi yang memadai, pendidikan dan pelatihan, serta ketersediaan sarana dan prasarana kantor. Dengan kata lain jika pegawai menerima insentif yang memadai, pegawai sering diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan bidang tugasnya, serta ketersediaan sarana prasarana kantor yang memadai maka sangat dimungkinkan kinerja aparatur akan semakin meningkat. `Setelah kinerja atau prestasi kerja pegawai meningkat maka akan berdampak pada tanggung jawab kepada tugas dan fungsi yang optimal.

Pelayanan administrasi kepegawaian telah mengalami berbagai perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut merupakan rangkaian bagaimana suatu pemerintah daerah dapat menciptakan Good Governance dan Clean Goverment dengan melakukan tata kelola pemerintahan dengan baik khususnya dalam hal pelayanan publik.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul.

(6)

Implementasi Kebijakan Terhadap Pelayanan Administrasi

Kepegawaian Pemberian Izin Belajar dan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian, yakni

1. bagaimana Implementasi Kebijakan Terhadap Pelayanan Administrasi Kepegawaian Pemberian Izin Belajar dan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi.

2. Faktor yang menjadi penghambat dan penunjang serta alternatif pemecahannya

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Terhadap Pelayanan Administrasi Kepegawaian Pemberian Izin Belajar dan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi.

2. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat dan penunjang serta alternatif pemecahannya.

(7)

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai berikut : Dari segi keilmuan, dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang akan mengkaji masalah yang berkenan dengan Implementasi Kebijakan Terhadap Pelayanan Administrasi Kepegawaian Pemberian Izin Belajar dan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi. Dari segi terapan, sebagai bahan tambahan untuk menjadikan pikiran khususnya pada dunia akademis dan juga sebagai masukan bagi stakeholder dalam merumuskan dan membuat kebijakan dalam Pelayanan Administrasi Kepegawaian.

Referensi

Dokumen terkait

sumber daya manusia dalam mencapai sekolah Adiwiyata tingkat Nasional. pada

Mampu menjelaskan pentingnya perencanaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi.. Mengerti langkah-langkah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan

Dalam rangka meningkatkan kompetensi aparatur dalam pengelolaan aset khususnya dalam penilaian aset / barang daerah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

• Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, bahwa pada tahun 2022 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan

Manajemen sumber daya manusia strategis (MSDMS) merupakan keterkaitan dari sumber daya manusia dengan tujuan dan sasaran strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi

PEMERINTAH PROVINSIJAWA TENGAH BADAN PENGEMBANGAN. SUMBER DAYA MANUSIA