BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indikator keberhasilan layanan suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI), 99% dari semua kematian ibu terjadi dinegara berkembang. Sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan atau persalinan diseluruh dunia setiap harinya (WHO 2013). Sebanyak 80 % persalinan berjalan dengan normal, 15-20 % terjadi komplikasi persalinan AKI didunia yaitu 216 setiap 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah kematian ibu sekitar 303.000 Setiap hari pada tahun 2017 diperkirakan 810 wanita meninggal pada akhir tahun mencapai 295.000 orang dari 94 % diantaranya terdapat dinegara berkembang.
(WHO, 2019).
Derajat Kesehatan ibu selama kehamilan sampai melahirkan dicerminkan dari tingginya angka kematian ibu, yang disebabkan penyakit umum atau penyakit karena komplikasi kehamilan dan persalinan. Menurut World Health Organization (WHO) setiap hari terdapat 830 Ibu di Dunia meninggal dunia akibat penyakit atau komplikasi selama kehamilan dan persalinan (WHO, 2018). (Siti Komariah
& Hary Nugroho,2019).
Menurut Data survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia per 100.000 kelahiran hidup megalami penurunan selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 KH.
Jumlah kematian ibu di Indonesia 2021 mencapaI 7.389 kematian yang disebabkan oleh COVID-19, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan100.000
KH. Jumlah kematian ibu di Indonesia 2021 mencapaI 7.389 kematian yang disebabkan oleh COVID-19, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan jantung, infeksi, gangguan metabolik, gangguan sistem peredaran darah, abortus dan penyebab lainnya (Kemenkes RI, 2021).
Jumlah kematian Ibu di Provinsi Jawa Barat tahun 2021 berdasarkan laporan
profil kesehatan Jawa Barat tahun 2021 yaitu sebanyak 1.206 kasus atau 147,43 per 100.000 KH yang diakibatkan oleh COVID-19, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, jantung, infeksi, gangguan metabolik, sistem peredaran darah, abortus dan penyebab lainnya (Dinkes Jabar, 2021).
Kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021 sebanyak 62 kasus dengan penyebab kematian akibat covid 19 terdapat 32 orang, perdarahan 18 kasus, hipertensi 11 kasus, jantung 1 kasus. Dimana ada pergeseran kasus kematian karena adanya pandemic COVID 19 menyebabkan kasus kematian ibu 50% akibat covid 19. Kasus kematian neonatal 161 kasus dengan penyebab BBLR 47 kasus, asfiksia 62 kasus, Spesis 3 kasus, kelainan kongenital 25 kasus, lain-lain 24 kasus. Kasus kematian bayi 35 kasus dengan penyebab pneumonia 2 kasus, diare 5 kasus, kelainan kongenital 10 kasus, lain- lain 18 kasus dengan demikian kasus kematian bayi 0-11 bulan 196 kasus. Kasus kematian balita pneumonia 2 kasus dan lain-lain 7 kasus (PSW Dinkes Kab Sukabumi tahun 2021).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah komplikasi berupa perdarahan setelah persalinan (40-60 %) penyebab lainnya adalah eklamsi, penyakit sistem sirkulasi, persalinan lama dan abortus. Pada tahun 2018 kematian bayi baru lahir sekitar 18 kematian per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI 2018).
Pesalinan lama (termasuk kala 2 memanjang) merupakan masalah besar di Indonesia dan berada pada tingkat ke 5 penyebab kemtian utama pada kematian ibu. Angka kekejadian persalinan lama di Indonesia 9 % dari seluruh angka kematian dan 3-5% dari proses kelahiran. Kejadian persalinan lama sebanyak 1.565 kasus (60%) dari 2.607 persalinan (Dewi Yuliasari,dkk,2016)
Berdasarkan rikesdas tahun 2018 di Jawa Barat yang mengalami kala II memanjang yaitu sebesar 4,1% dengan provinsi tertinggi yang mengalami kala II memanjang yaitu DI Yogyakarta sebesar 7,9% sementara yang mengalami kala II memanjang sekitar di Provinsi Papua sebesar 2,7 dengan total kelahiran 78, 36 kelahiran diseluruh provinsi (Rikesdas, 2018).
Komplikasi kala II memanjang dapat terjadi pada ibu dan janin, pada ibu melewati insfeksi infartu, rufture uteri, cincin retraksi, pembentukan pistula, dan
cedera otot dasar panggul yang dapat menyebabkan kematian ibu. Komplikasi pada janin berupa caput sucadaneum, molage kepala janin,trauma cerebri, cedera akibat tindakan vakum ekstrasi atau forceps, infeksi, bila berlanjut penyebab gawat atau asfiksia (Wiknjosastro H, 2013)
Menurut penelitian pamungki Ritno (2019) menunjukan penelitian nya bahwa ibu melahirkan dengan berat janin<4000 gram juga mempunyai resiko kala II memanjang hal ini disebabkan karena berat janin yang terlalu besar, adapun faktor faktor lain yang lain dapat menyebabkan kala II memanjang diantaranya adalah usia ibu yang terlalu
dengan kehamilan sebelumnya sebanyak 43 orang (88%) dan sebagian kecil adalah ibu dengan jarak kehamilan lebih dari 10 tahun sejumlah 6 orang (12%),dan paritas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian “Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian persalinan kala II memanjang” didapatkan hasil dari 49 ibu mengalami kala II memanjang terbanyak dengan paritas primipara sebanyak 53% dan jarak kehamilan lebih dari 10 tahun (88%)
Komplikasi yang diakibatkan oleh persalinan kala II memanjang dapat membahayakan ibu dan janin. Oleh sebab itu, peran bidan dalam pemberian asuhan kebidanan yang tepat sangat diperlukan agar penanganan kala II memanjang dapat tertangani segera dan memperkecil resiko yang terjadi. Peranan bidan dalam mengatasi kasus kala II memanjang adalah dengan memberikan asuhan sayang ibu, konseling kepada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya kala II memanjang serta pemantauan kesejahteraan ibu dan janin berupa observasi denyut jantung janin, keadaan umum ibu dan kemajuan persalinan serta melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.Og untuk dilakukan tindakan segera.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dan memaparkan dalam sebuah laporan Asuhan Continuity Of Care dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ny G G3P2A0 dengan Kala 11
Memanjang di RSUD Palabuhanratu”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan manajemen asuhan kebidanan komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,terhadap Ny G G3P2A0 usia kehamilan 40 minggu dengan kala II memanjang di RSUD Palabuhan Ratu.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mampu melakukan pengkajian data subjektif dengan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny G usia kehamilan 40 minggu dilakukan sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
2) Mampu melakukan pengkajian data subjektif dengan asuhan kebidanan persalinan pada Ny G usia kehamilan 40 minggu dengan kala II memanjang dilakukan sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
3) Mampu melakukan pengkajian data subjektif dengan asuhan kebidanan Masa Nifas pada Ny G dengan Riwayat kala II memanjang dilakukan sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
4) Mampu melakukan pengkajian data subjektif dengan asuhan kebidanan BBL pada Bayi Ny G dilakukan sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik
1.3 Manfaat
1.3.1 Teoritis
Dapat meningkatkan pemahaman, menambah pengetahuan, menambah pengalaman dan menerapkan ilmu secara langsung mengenai asuhan kebidanan persalinan sesuai dengan standar asuhan kebidanan
1.3.2 Praktis
1) Bagi RSUD Palabuhanratu
Asuhan yang diberikan pada klien cukup baik tetapi hendaknya lebih memperhatikan standar asuhan kebidanan terkini seperti asuhan sayang ibu, IMD. Diharapkan Rumah sakit dapat menyimpan protap
/ SOP khusunya pada kasus kala II memanjang dengan signifikan agar petugas dapat melakukan asuhan sesuai dengan standar. Serta diharapakan Rumah Sakit dapat memperbaharui data kasus terbanyak setiap tahunnya dan monitoring mutu pelayanan untuk memastikan asuhan yang diberikan sesuai dengan standar terkini
2) Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk selanjutnya pemberian materi tentang kasus terkini dapat lebih ditingkatkan, sehingga mahasiswa telah dibekali dengan pengetahuan yang sesuai dengan kondisi terkini saat turun kelapangan.
3) Bagi Penulis Selanjutnya
Peneliti berikutnya diharapkan mempelajari lebih banyak tentang kasus yang akan diambil , dalam hal ini yaitu kala II memanjang. Sehingga dapat memberikan bantuan dilapangan dengan semaksimal mungkin