• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai full partisipan artinya peneliti terjun langsung mengamati fenomena yang terjadi di lapangan yaitu praktek penarikan tanah wakaf yang dilakukan oleh ahli waris di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan. . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan tata cara infak dari wakif dan penarikan tanah yang dilakukan oleh ahli waris di Desa Gunungrejo.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Wakaf dalam hukum Islam: 1) Pengertian wakaf, 2) Dasar hukum wakaf, 3) Rukun dan syarat-syarat wakaf, 4) Jenis wakaf, dan 5) Penarikan tanah wakaf. Butir b membahas tentang wakaf dalam hukum Indonesia yang meliputi: Wakaf dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 dan penarikan tanah wakaf.

Perwakafan Dalam Hukum Islam 1. Pengertian Wakaf

Rukun dan Syarat Wakaf

Menurut ulama Syafi’iyah, wakaf yang diberikan tidak dengan kata-kata (pengucapan) seseorang yang mampu mengucapkannya dengan pengucapan yang dapat dimengerti, hukumnya tidak sah kecuali dengan kata-kata. Menurut mereka, hal ini juga berlaku pada wakaf yang diperuntukkan bagi kelompok besar (tidak terbatas). Mayoritas ulama Malikiyah berpendapat bahwa wakaf yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu adalah iqa' (pilihan), bukan aqad.

Sementara itu, ulama Syafiyya berbeda pendapat mengenai wakaf yang diperuntukkan bagi golongan tertentu, apakah harus diucapkan kabul atau tidak. Adapun dalam dilema Hanebilah, seperti halnya para ulama Syafii, mereka juga berbeda pendapat mengenai substansi wakaf yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu.

Macam-Macam Wakaf

Dalam satu aspek ahli wakaf (zurri) sangat baik, karena wakif akan memperoleh dua manfaat, yaitu kebaikan dari amal wakaf agamanya, dan kebaikan dari silaturahmi dengan keluarga penerima harta wakaf. Untuk mengantisipasi meninggalnya anak cucu (keluarga penerima harta wakaf), agar kedepannya harta wakaf tersebut tetap dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan mempunyai status hukum yang jelas, sebaiknya ahli janji wakaf ini menyatakan bahwa wakaf ini untuk anak, cucu, dan kemudian untuk orang miskin. Wakaf ini diperuntukkan bagi umum dengan kegunaan yang tidak terbatas dan mencakup seluruh aspek demi kesejahteraan dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.

Ditinjau dari penggunaannya, wakaf jenis ini jauh lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan wakaf jenis ahli karena jumlah pihak yang ingin memperoleh manfaatnya tidak terbatas. Bahkan pada jenis wakaf ini, yang wakif (orang yang mewakafkan hartanya) dapat mengambil manfaat dari harta yang diwakafkannya, seperti wakaf masjid, maka wakifnya bisa ada di sana, atau sumbangan sumur, maka wakifnya bisa mengambil. air dari sumur.

Penarikan Kembali Tanah Wakaf

Pada dasarnya wakaf merupakan salah satu aspek cara menggunakan (mengeksploitasi) harta di jalan Allah SWT. Dan tentunya jika dilihat dari manfaatnya, merupakan sarana pembangunan, baik di bidang keagamaan, khususnya ibadah, ekonomi, kebudayaan, kesehatan, agama dan lain sebagainya.

Mazhab Hanafi

Wakaf masjid ialah: apabila seseorang mewakafkan hartanya untuk kepentingan masjid atau seseorang membina bangunan dan diwakafkan untuk menjadi masjid, maka wakaf dalam hal ini wujud. Akibat wakaf itu, harta yang menjadi masjid bukan lagi milik wakaf, tetapi milik Allah. Pewakaf tidak lagi berhak untuk mendapatkan kembali harta yang diwakafkan untuk masjid, harta itu tidak boleh digunakan untuk membayar hutang, untuk dipindah milik kepada sesiapa sahaja dan tidak kepada sesiapa. 50.

Wakaf yang wujud ditentukan dengan keputusan mahkamah iaitu jika berlaku perselisihan mengenai harta wakaf, jika mahkamah memutuskan ia adalah harta wakaf, maka dalam hal ini wakaf itu wujud dan mempunyai akibat seperti wakaf masjid. . Wasiat wakaf ialah apabila seseorang yang masih hidup berwasiat, apabila dia meninggal dunia, maka hartanya yang ditentukan itu menjadi wakaf.

Mazhab Maliki

Maliki juga tidak mengharuskan wakaf bertahan selamanya karena tidak ada dalil yang mengharuskan wakaf bertahan selamanya, oleh karena itu diperbolehkan menjadikan wakaf bertahan lama sesuai keinginan wakif.

Mazhab Syafi’i

Hadis tersebut menunjukkan wujudnya wakaf iaitu keluaran harta yang diwakafkan oleh pemiliknya, wakaf kepada Allah tidak boleh diurus niagakan dengan harta tersebut, tidak boleh memaksa waris membayar hutang, perbuatan itu berwakaf selama-lamanya dan ia. tidak boleh ditarik balik 57 ..

Mazhab Hambali

Sementara itu, Muhammad Salam Madkur, MA, menjelaskan dalam bukunya Wakaf: ditinjau dari fikih dan amalan bahwa penarikan harta wakaf dapat dilakukan dengan cara menarik suatu hibah yang haram, kecuali pemberian yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Siapa yang mengambil kembali pemberiannya, ibarat anjing yang muntah, kemudian mengambil kembali muntahannya dan memakannya. Artinya: Perumpamaan orang yang menarik kembali shadaqahnya (zakat, infak, hibah, wasiat, dan infak) ibarat anjing yang muntah, kemudian mengambil kembali muntahannya dan memakannya kembali.61.

Perwakafan dalam Undang-undang di Indonesia

Undang-undang ini tidak membedakan antara wakaf ahli, dimana pengelolaan dan pemanfaatan harta wakaf hanya terbatas pada kerabat (ahli waris), dan wakaf khairi, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat umum sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf. Menurut undang-undang ini, para wakif dapat mewakafkan sebagian hartanya dalam bentuk harta benda wakaf bergerak, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yaitu uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak kekayaan intelektual, hak sewa, dan barang bergerak lainnya. Pembagian harta wakaf tidak semata-mata untuk tujuan keagamaan dan sosial, tetapi juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan umum dengan mewujudkan potensi dan manfaatnya.

Hal ini memungkinkan pengelolaan harta wakaf dapat masuk dalam bidang kegiatan ekonomi dalam arti luas, sepanjang pengelolaannya sesuai dengan pengelolaan dan prinsip ekonomi syariah. Untuk mengamankan harta wakaf dari campur tangan pihak ketiga yang merugikan kepentingan wakaf, maka perlu dilakukan peningkatan keterampilan profesional para najir.

Gambaran Umum Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan

  • Sejarah Singkat Desa Gunungrejo
  • Letak Geografis
  • Demografi 70
  • Keadaan Ekonomi
  • Keadaan Sosial Agama

Dalam melakukan penelitian lapangan mengenai kondisi wilayah di Desa Gunungrejo dan kondisi sosial, pendidikan di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro mempunyai keterbatasan sarana pendidikan yaitu dua sarana pendidikan tingkat SD di Dusun Krajan dan Tumpakrejo serta sarana pendidikan tingkat TK. fasilitas yang terletak di Dusun Rejoso dan Dusun Pager Gunung. Kecamatan Sudimoro selanjutnya akan disajikan data kondisi penduduk desa Gunungrejo berdasarkan tingkat pendidikan, sebagaimana tabel berikut: 71. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pendidikan penduduknya. Desa Gunungrejo masih tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan betapa pentingnya pendidikan bagi anak untuk masa depan, perekonomian yang belum memadai dan infrastruktur pendidikan yang terlalu jauh dari jangkauan.

Di Desa Gunungrejo terdapat situasi sosial dari segi agama, penduduknya berjumlah 2.609 jiwa, semuanya beragama Islam, dan terbukti tidak ada sarana ibadah selain masjid dan musala. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan sosial keagamaan di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro dapat dilihat data jumlah penduduk beragama Islam dan jumlah tempat ibadah di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro melalui tabel berikut: 74.

Gambaran Khusus Wakaf di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan

Data Prosedur Perwakafam di Desa Gunungrejo

Setelah itu, Pak. Qomarudin tanah yang Ny. Dian menawarkan, menerima dan akan mendiskusikannya dengan pengurus TPA Miftakhul Huda lainnya dan tokoh masyarakat. Selang beberapa hari, ibu Dian mendapat informasi tentang pelaksanaan janji wakaf yaitu pada hari Selasa, 20 Desember 2016. Sebelah timur berbatasan dengan tanah milik Pak. Abdullah (almarhum) yang merupakan ayah dari ibu Dian. Tanah ini tidak dibagikan kepada ahli waris sesuai perjanjian sampai setelah 1000 hari kematian.

Berdasarkan pernyataan Ibu Dian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan janji wakaf belum terlaksana di KUA setempat. Menurut Subilal, sebagai anak ahli waris, pelaksanaan wakaf tanah yang dilakukan Ibu Dian tidak sah karena wakaf tersebut dilakukan tanpa sepengetahuannya.

Data Penarikan Tanah Wakaf Oleh Anak Ahli Waris

Anak waris tidak menerima wasiat tanah tersebut dengan alasan wakif telah memberikan seluruh harta kepadanya sebelum akad wasiat. Anak-anak waris di sini tidak berhak untuk mengeluarkan tanah wakaf yang telah diwakafkan oleh wakif kerana tanah tersebut adalah pemilik yang sah kepada wakif, walaupun ada perjanjian antara anak waris dan wakif, ia sudah dianggap tidak sah. kerana telah berlaku mungkir janji oleh anak waris .85. Menurut Encik Qomarudin di atas, dapat disimpulkan bahawa anak waris tidak berhak menarik balik tanah wakaf yang telah diwakafkan oleh wakif kerana tanah tersebut adalah pemilik yang sah kepada wakif walaupun ada perjanjian. antara anak waris dan wakif, ia dikira terpadam kerana telah mungkir janji oleh anak waris.

Ya, sebenarnya ahli waris anak tidak berhak menarik kembali karena kondisi wakif pada saat pemberian hibah dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Menurut Pak. Imam Ngaini diatas, anak ahli waris tidak mempunyai hak untuk menarik kembali, karena kondisi wakif pada saat pemberian hibah dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Analisis Prosedur Perwakafan Tanah Yang Dilakukan Wakif di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan

  • Waqif (orang yang mewakafkan)
  • Mauquf ‘alaih (tujuan wakaf)
  • Mauquf bih (harta yang diwakafkan)
  • Shighat (pernyataan atau ikrar waqif)

Pada wakaf di desa Gunungrejo, yang menerima wakaf (nadzir) adalah ketua TPA Miftakhul Huda dengan tujuan agar tanah wakaf tersebut diperuntukkan bagi pendirian TPA Miftakhul Huda yang digunakan sebagai aset komunitas. pembelajaran dan kegiatan keagamaan lainnya di desa Gunungrejo. Dilihat dari jenis hartanya, wakaf yang dilakukan Ibu Dian diperbolehkan menurut mazhab Syafi'iyah dan Hanbaliyah karena tergolong dalam real estate. Dalam tata cara wakaf, Ibu Dian selaku wakif menunjukkan tanah yang diwakafkan dan menunjukkan batas-batas tanah tersebut.

Mengenai pemilikan harta tanah wakaf, pemilik sah tanah tersebut ialah ibu Dian, terbukti dengan sijil pembayaran cukai (pipil) atas nama ibu Dian. Mengenai hal ini, ulama Syafi’iyah mempunyai dua pendapat, sebagaimana disebutkan oleh Al Khotib Asyarbini: pendapat pertama, yang lebih dihormati.

Analisis Hukum Islam Terhadap Penarikan Tanah Wakaf di Desa Gunungrejo Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan

Wakaf menurut tafsiran Malikiah, hak pewakaf terhadap objek wakaf tidak terputus, ia hanya dalam kes tasaruf. Imam Hambaliu berkata, perkara yang diwakafkan itu hendaklah kekal pada hakikatnya kerana wakaf itu bukan untuk tempoh tertentu tetapi sah selama-lamanya.108. Begitu juga menurut mazhab Maliki, wakaf yang dibuat oleh ibu Dian boleh ditarik balik.

Maliki juga berpendapat bahawa hak wakif ke atas wakaf tidak terputus hanya dalam kes tasaruf. Begitu juga mazhab Hambali sependapat dengan mazhab Syafi’i, Imam Hambali berkata, perkara yang diwakafkan harus tetap pada hakikatnya, kerana wakaf itu bukan untuk waktu tertentu tetapi berlaku selama-lamanya.

Kesimpulan

Sedangkan menurut mazhab Syafi'i dan Hanbali, perkara yang disedekahkan adalah kekal, maka tidak boleh dijual, disedekahkan dan diwarisi. Lainlah jika disemak oleh UU no. 41 Tahun 2004 dan pelaksanaan Wakaf KHI yang tidak mengikut tatacara yang ditetapkan, yang tidak didaftarkan di Pejabat Ikrar Janji Wakaf (PPAIW) Daerah Sudimoro. .

Saran

Referensi

Dokumen terkait

a. Jika anak tersebut adalah anak laki-laki, maka kedudukannya terhadap harta warisan orang tuanya adalah sebagai ahli waris ashabah yakni ahli waris yang tidak

Dengan alasan, bahwa ahli waris anak murtad masih mendapatkan waris dikarenakan sampai saat ini masih belum ada peraturan pelaksanaanya sehingga terdapat kekosongan, maka

Anak angkat dalam masyarakat patrilineal Batak Karo merupakan ahli waris yang berkedudukannya seperti halnya anak sah, akan tetapi anak angkat ini hanya menjadi ahli waris

Ahli waris pengganti akan mendapat bagian sebesar bagian ahli waris yang ia gantikan, artinya jika ahli waris pennganti itu menggantikan kedudukan anak laki-laki maka ia

Terdapat lima orang ahli waris yang berhak mendapat bagian setengah (½), yaitu: suami (ketika tidak ada anak, atau cucu), anak perempuan (ketika sendirian dan

Nasori, rumah atas nama Muniah dan Rantiyah, semuanya milik Rantiyah binti Rakimin; Bahwa penggugat sebagai ahli waris merasa khawatir dengan perlakuan anak angkat

Disisi lain peneliti menemukan ada enam orang merasa hidupnya bahagia tinggal dilingkungan Cicadas, mereka merasa nyaman tinggal dilingkungan tersebut, mereka selalu

Dapat dipahami dari ketentuan tersebut bahwa bila anak laki-laki bersama dengan anak perempuan, maka mereka mendapatkan seluruh harta bila tidak ada ahli waris lain