• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Seberapa baik kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak-anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan alat permainan edukatif bermedia bilangan. Untuk mengetahui kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak-anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media alat permainan edukasi dengan angka.

Alat Permainan Edukatif

Alat Bantu Bermain Edukatif (APE) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau perlengkapan bermain, yang mempunyai nilai pendidikan dan dapat merangsang pertumbuhan otak anak untuk mengembangkan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. Alat Permainan Edukatif (APE) yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat digunakan anak untuk melatih kemampuan penalarannya.

Bermain Media Stick Angka a. Pengertian Bermain

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti antara, perantara atau pintu masuk. Yang berkaitan dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan guna merangsang pikiran, perasaan dan perhatian siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Bilangan adalah lambang besaran, anak dapat mengasosiasikan banyak benda dengan lambang bilangan, angka 1-10 adalah lambang matematika dari banyak benda, awalnya anak tidak mengetahui bahwa bilangan tersebut adalah lambang dari banyak benda.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media stick figure adalah segala bentuk dan segala jenis bahan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan memberikan kenyamanan dalam menyampaikan pesan atau informasi yang akan diberikan. Menurut Sujiono dkk. Pembuatan media tongkat membutuhkan alat dan bahan yang mudah didapat, antara lain: 10. 9 Slamet Suyanto, Pokok-Pokok Pendidikan Usia Dini, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Tinggi, 2005), hal. Tata cara penggunaan media digital.

Mengenal Lambang Bilangan a. Pembelajaran Matematika

Anak sebaiknya dikenalkan dengan lambang bilangan sedini mungkin dengan menggunakan metode yang benar dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan lambang bilangan untuk menyatakan suatu bilangan. Kemampuan pengenalan simbol bilangan pada anak sangat penting untuk dikembangkan guna memperoleh kesiapan dalam mengikuti pembelajaran pada jenjang yang lebih tinggi, khususnya dalam penguasaan konsep matematika.

28 Ibid., hal. 107. strategi serta media yang tepat untuk mendorong anak mengenal lambang bilangan dengan benar dan optimal. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan lambang bilangan pada anak dapat dimulai dengan pengenalan bilangan kemudian mengajarkan kepada anak tentang arti lambang bilangan atau Sedangkan menurut STPPA, indikator terkait kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelas B TK adalah sebagai berikut.

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Dengan Strategi Bermain Angka Pada Anak Kelompok B TK 2 Mojorejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan terjadi dengan strategi bermain angka, pada pra siklus 28 anak hanya 35,71% anak yang mencapai indikator kesempurnaan, kemudian setelah dilaksanakan penelitian tindakan pada siklus 1 sebanyak 28 anak. anak-anak yang mencapai kesempurnaan. Indikator dalam penelitian ini yaitu minimal pembangunan sesuai harapan sebesar 75%.

Kerangka Berpikir

Solusi dari permasalahan ini adalah Dinas Pendidikan melarang penggunaan calistung sebagai ujian masuk sekolah dasar, sebagian orang tua masih beranggapan bahwa membaca adalah salah satu keterampilan yang diharapkan. Di satu sisi, membaca bukanlah tujuan Taman Kanak-kanak (TK) yang sebenarnya, namun di sisi lain menambah daftar alasan bahwa belajar membaca sejak dini sangatlah penting. Pendidikan anak usia dini khususnya taman kanak-kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau untuk menekankan perkembangan seluruh aspek kepribadian anak, sebagaimana dikemukakan Anderson. sejumlah pertimbangan didaktik metodis yang ditujukan untuk memberikan peluang bagi perkembangan kepribadian anak".

Artinya pendidikan taman kanak-kanak merupakan peluang bagi perkembangan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan anak usia dini khususnya di taman kanak-kanak harus menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, mereka membutuhkan bermain sebagai media pendidikan dalam pembelajaran di sekolah. sekolah. Prinsip penggunaan berhitung di taman kanak-kanak adalah berhitung dilakukan secara bertahap, dimulai dengan menghitung benda atau mengalami peristiwa konkrit yang kita alami dengan mengamati lingkungan alam, dan melalui tingkat kesulitan misalnya dari konkrit ke abstrak, sederhana. sulit dan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan merupakan kebutuhan yang sudah ada (melekat) pada diri anak.

Hipotesis Penelitian

Ha = Terdapat keefektifan penggunaan alat permainan edukatif dengan media tongkat angka untuk penguasaan konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon. H0 = Tidak ada efektifitas penggunaan alat permainan edukasi media tongkat angka untuk penguasaan konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon. Menurut Margono, “penelitian kuantitatif adalah suatu proses pencarian pengetahuan yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan informasi tentang apa yang ingin kita ketahui.”1 Penelitian kuantitatif adalah penyelidikan ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian fenomena dan hubungannya. .

Burhan Bungin mengatakan bahwa “dalam penelitian kuantitatif separuh dari penelitian adalah proses teoritis atau proses berteori. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua variabel seperti yang dijelaskan oleh Aswarni Sudjud dalam Suharsimi Arikunto bahwa: 3. Yang diperbandingkan dalam hal ini adalah kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan alat permainan edukasi bermedia bilangan.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Sampel Penelitian

Disebut penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.”5 Jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto yaitu “untuk satu leluhur saja, jadi jika subjeknya kurang dari 100 lebih baik untuk mengambilnya semua orang, jadi penelitiannya adalah survei populasi tambahan, jika subjeknya banyak dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih sesuai dengan kemampuan peneliti.” 6. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas ditentukan seluruh populasi digunakan sebagai sampel (total sampling) karena jumlah populasi kurang dari 100.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Observasi

Dengan demikian observasi atau pengamatan dapat dilakukan secara langsung dan sistematis terhadap gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian, guna memperoleh data tentang masalah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, peneliti terjun langsung ke lapangan yang akan diteliti, tujuannya agar memiliki gambaran yang tepat tentang objek penelitian. Pengamatan tidak langsung, yaitu pengamatan atau pengamatan yang dilakukan pada saat suatu peristiwa diselidiki, berlangsung misalnya melalui film, rangkaian slide atau rangkaian foto.

Teknik Tes

Teknik Dokumentasi

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Skor Ideal
  • Gambaran Variabel X1 (Kemampuan mengenal konsep bilangan anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon
  • Gambaran Variabel X2 (Kemampuan mengenal konsep bilangan anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon, sebelum menggunakan alat permainan media edukasi dengan angka digunakan Analisis Kriteria Hasil ideal. yaitu melakukan. Berdasarkan kategorisasi di atas, gambaran variabel kemampuan mengenal konsep bilangan pada Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan alat permainan edukasi media tongkat angka adalah sebagai berikut. Deskripsi Kategorisasi kemampuan anak mengenal konsep bilangan sebelum menggunakan media alat permainan edukasi stik angka.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelas B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan alat permainan media edukasi tongkat angka termasuk dalam kategori kurang baik. Berdasarkan kategorisasi di atas, gambaran variabel kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon setelah menggunakan alat permainan edukasi media stick adalah sebagai berikut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon setelah menggunakan media stick alat game edukasi termasuk dalam kategori sangat baik.

Pengujian Persyaratan Analisis

Uji Normalitas Distribusi Variabel X1

Untuk mengetahui apakah variabel X1 berdistribusi normal atau tidak harus diuji dengan menggunakan rumus Chi-Square, dengan kriteria keputusan jika 2hitung 2tabel maka sebaran data berdistribusi normal. Dari tabel di atas harga Chi-Square hitung adalah 6,03 sedangkan harga Chi-Square tabel = 5% dengan dk = 6-1 = 6 yaitu 11,07. Dengan demikian 2 hitung < 2 tabel yaitu 6,03 < 11,07 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skor variabel X1 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Normalitas Distribusi Variabel X2

Pengujian Hipotesis (Test “t”)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan kemampuan mengenal konsep bilangan pada Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon, sebelum dan sesudah menggunakan alat media edukasi permainan angka. Dimana kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak ketika telah menggunakan media permainan stik angka lebih baik dari sebelumnya yang menjadi tolak ukur bahwa media stik angka terbukti efektifitasnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. anak-anak kelompok B RA. Darrohim Nanggel Greged Kabupaten Cirebon.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan alat bantu game edukasi media tongkat angka termasuk dalam kategori kurang baik. Kedua, kemampuan mengenal konsep bilangan pada Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon setelah menggunakan alat permainan edukasi media tongkat angka berdasarkan hasil analisis data rata-rata nilai kemampuan anak adalah 18, 25. Dapat diartikan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon setelah menggunakan media stick alat permainan edukasi termasuk dalam kategori sangat baik.

Ketiga, kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan alat permainan edukasi tongkat angka diberi nilai thitung = 16,771. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (16,771 > 1,734) yang berarti H0 (hipotesis nol) ditolak yang berarti terdapat perbandingan yang signifikan kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Distrik . Hasil ini juga memperkuat hipotesis bahwa ada efektifitas penggunaan alat permainan edukasi media tongkat angka terhadap penguasaan konsep bilangan di Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon artinya pembelajaran dapat dipercaya dan ditindaklanjuti karena telah terbukti penggunaan tongkat angka lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan alat permainan edukatif media numerik berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata kemampuan anak sebesar 9,1. Kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Kabupaten Cirebon setelah menggunakan alat permainan edukasi tongkat angka diperoleh rerata skor kemampuan 18,25.

Sedangkan berdasarkan hasil analisis skor ideal, ternyata 100% anak memiliki keterampilan dalam kategori sangat baik. Efektifitas penggunaan alat permainan edukatif bermedia bilangan berperekat untuk penguasaan konsep bilangan oleh anak Kelompok B RA Darrurohim Nanggela Greged Kabupaten Cirebon dibuktikan dengan hasil perbandingan yang diperoleh thitung = 16,771.

Saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK DI. TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI PASIR PUTIH KECAMATAN SINJAI BORONG