Penelitian terdahulu lebih fokus pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program bimbingan dan konseling dalam membentuk karakter peserta didik. Sedangkan penelitian saat ini fokus pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran mahfuzhat dalam membentuk karakter peserta didik. Penelitian terdahulu lebih fokus pada upaya guru mata pelajaran PAI dalam membentuk karakter peserta didik melalui program khitobah dan tahfidzul Quran.
Gugus Mapel PAI dalam pembentukan karakter anak melalui program Khitobah yaitu guru memberikan pemahaman melalui pelatihan pembuatan teks penyampaian Khitobah, guru juga sebagai motivator dan evaluator pada saat bimbingan pelaksanaan, . evaluasi pembelajaran mahfuzhat dalam membentuk karakter siswa. guru.. mengelompokkan siswa menjadi dua kelompok, . menerapkan pembiasaan, murojaah dan memberikan bimbingan langsung kepada siswa yang dibimbing. Dalam penelitian ini ditemukan hal baru yaitu pembentukan karakter siswa melalui nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam ayat-ayat mahfuzhat. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, serta bantuan yang diberikan guru kepada siswa sehingga terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan.
Materi pembelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan dan juga sikap yang harus dimiliki siswa agar dapat memenuhi standar kompetensi pembelajaran yang telah ditentukan. Materi pembelajaran merupakan materi yang disampaikan oleh pendidik untuk diolah dan kemudian dipahami oleh peserta didik. Metode ceramah merupakan suatu metode pembelajaran yang diwujudkan melalui ceramah, narasi yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar peserta didik menguasai mata pelajaran secara maksimal.
Metode tanya jawab merupakan metode pengajaran yang memungkinkan adanya komunikasi langsung antara guru dan siswa. Metode ini digunakan dengan tujuan merangsang pemikiran siswa dan membimbingnya dalam memperoleh pengetahuan. Dalam komunikasi tersebut terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Pertanyaan yang diberikan kepada siswa dapat mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembiasaan ini merupakan cara yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam jiwa peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar. Mencapai keberhasilan penerapan metode pembiasaan ini dapat dilakukan dengan cara mengajarkan siswa untuk melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari.
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mempunyai nilai edukatif, nilai edukatif ini sangat mewarnai interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Kegiatan awal meliputi mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, melakukan apresiasi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan ruang lingkup materi.28. Tes ini digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan pada pembelajaran mahfuzhat.
Dan tes ini juga dapat digunakan untuk menguji kesehatan mental siswa baik secara individu maupun kelompok.
Kajian tentang Pembentukan Karakter a. Pengertian Karakter
Menurut Megawangi yang dikutip E Mulyasa, beliau menyatakan bahwa pendiri pendidikan karakter di Indonesia telah menyusun sembilan pilar karakter mulia untuk dijadikan acuan dan dikembangkan oleh siswa baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar pembelajaran. Secara teoritis, karakter seseorang dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan berbuat baik. Pembentukan karakter sebenarnya tidak hanya mengajarkan benar dan salah, tetapi juga menyangkut proses pembiasaan berperilaku baik, sehingga peserta didik dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik dengan baik, sehingga terbentuklah karakter yang baik.
Karakter merupakan suatu struktur antropologis manusia, dimana keingintahuan manusia terhadap suatu hal dan pembelajarannya tidak terbatas. Dalam hal ini terlihat bahwa karakter bukan hanya merupakan hasil suatu tindakan saja, namun sekaligus muncul dari hasil dan proses yang dilakukan.37. Dapat dikatakan bahwa karakter merupakan sifat paling mendasar atau bawaan yang dimiliki oleh manusia, dan sifat bawaan ini dapat muncul kapan saja dan dalam keadaan apa pun.
Berbeda dengan sifat yang dapat terbentuk akibat pengaruh faktor internal dan eksternal dalam diri seseorang, dan sifat dapat diciptakan, namun berbeda dengan karakter, karakter merupakan sifat bawaan. 37 Asep jihad, Teori dan Implementasi Pendidikan Karakter (Jakarta: Hak Cipta dilindungi undang-undang hak cipta, 2010), 43. Karakter seseorang dapat terbentuk sebagai akibat dari kebiasaan yang dilakukannya, sikap yang dilakukannya dalam menghadapi berbagai macam permasalahan dan menyikapinya. untuk situasi.
Karakter ini akan menjadi sesuatu yang melekat pada diri seseorang dan menjadi kebiasaan yang dijalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan suatu kondisi asli yang dimiliki oleh setiap manusia yang dapat membedakan antara manusia itu sendiri dengan manusia lainnya. Akhlak adalah nilai-nilai luhur dan perbuatan-perbuatan yang didasari oleh nilai-nilai luhur agama dan wahyu yang dapat mengantarkan manusia kepada derajat kemanusiaan yang setinggi-tingginya, baik dari sisi manusia maupun Sang Pencipta.
Bentuk karakter tersebut merupakan upaya internalisasi nilai-nilai karakter pada mata pelajaran untuk mengembangkan akhlak, etika atau akhlak peserta didik melalui pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di dalam dan di luar kelas. Nilai-nilai karakter yang relevan antara lain kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kemandirian, kesetiaan, dan lain-lain. Kejujuran merupakan karakter yang dapat dikatakan mengantarkan seseorang pada kebebasan dari korupsi. Kata jujur sering kali diartikan mengatakan apa adanya, tidak melebih-lebihkan atau bahkan meremehkan. Perilaku jujur dapat dikatakan sebagai suatu nilai yang merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, perkataan atau tindakan) bahwa kenyataan yang ada tidak dimanipulasi dengan berbohong atau menipu orang lain untuk menguntungkan diri sendiri.
Seseorang dapat dikatakan disiplin apabila ia melaksanakan pekerjaannya dengan tertib menurut waktu dan tempat, serta mengerjakan pekerjaannya dengan penuh dedikasi, kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak lain. nilai-nilai karakter seseorang. Seseorang dapat dikatakan bertanggung jawab apabila ia bersedia menanggung segala resiko yang timbul dari perilakunya.
Kajian Tentang Pembelajaran Mahfuzhat dalam Pembentukan Karakter
Mahfuzhat adalah pelajaran yang diberikan kepada siswa melalui beberapa karya sastra dan sosial seperti puisi dan prosa, disertai dengan makna moral dan sosial yang paling indah untuk memberi mereka semacam selera sastra yang lebih menuntut daripada buku dan perolehan mereka dari beberapa kemanusiaan. hikmah .45 Pembelajaran mahfuzhat mengajarkan peserta didik menghadirkan mutiara hikmah, gaya bahasa dan sastra kuno. Selain itu mengajarkan siswa tentang menulis karangan dan juga menanamkan akhlak. Selain menghapal dan memahami maknanya, entri-entri dalam pelajaran mahfuzhat ini seolah memberikan energi positif kepada siswa.
Pembelajaran mahfuzhat diajarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa ayat kalimat dan peribahasa dalam bahasa arab, kemudian seorang pendidik menjelaskan isi dan makna yang tersirat dalam ayat mahfuzhat tersebut. 45 Ali Syarqowi, Ushul At-Tarbiyah wa At-Ta'lim Juz 4 (Ponorogo: Darussalam Press motivasi, dan sengaja untuk memperkuat daya ingat siswa ketika membacanya. 46. Selain menghapal dan memahami maknanya, entri-entri dalam pelajaran mahfuzhat ini seolah menyuntikkan energi positif ke dalam diri siswa.
Salah satu ungkapan mahfuzhat yang cukup populer saat ini adalah ungkapan “Man jadda wajada” yang artinya “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil”. Pembelajaran mahfuzhat ini menitikberatkan pada teori behavioris atau teori yang menitikberatkan pada pembentukan karakter siswa, dimana kepribadian siswa dibentuk oleh bahan ajar yang diberikan guru melalui pembiasaan. Mengenai proses pembelajaran, pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembentukan karakter pada diri siswa dengan membiasakan melakukan hal-hal yang positif.
Dengan demikian, sedikit demi sedikit nilai-nilai karakter dalam ayat-ayat mahfuzhat terbentuk dalam diri siswa. Materi mahfuzhat adalah sebutan untuk rangkaian ungkapan bijak yang berasal dari tokoh-tokoh dari berbagai kalangan. Dalam pelajaran mahfuzhat, bait-bait mahfuzhat yang diberikan atau diajarkan kepada siswa sebaiknya terdiri dari bait-bait yang dipilih dari segi tata bahasa dan judulnya.
Pendidik harus mengetahui bagaimana memilih gelar yang menghasilkan orang-orang yang mempunyai nilai-nilai luhur, perumpamaan atau peribahasa yang tepat dan benar, serta kalimat-kalimat bijak yang berdampak pada pendidikan karakter peserta didik. 48 Imam Zarkasyi, At-Tarbiyah Al-'Amaliyah (Ponorogo: Darussalam Press Pendidik dapat membimbing dan memperlancar jalan hidupnya di masa depan...sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik khususnya guru mahfuzhat antara lain: 49.