• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian Pelatihan

Pelatihan ialah suatu proses buat menghasilkan dan membekali karyawan menggunakan memberikan pelatihan yang bisa menambah keahlian, kemampuan, pengetahuan serta perilakunya. Dengan itu pelatihan akan membentuk perilaku karyawan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan. Lalu karyawan akan dibekali menggunakan berbagai pengetahuan, kemampuan dan keahlian sinkron dengan bidang-bidang pekerjaannya (Widodo, 2015).

Didalam pelatihan adanya seorang pelatih yang mempunyai peranan sangat penting atas kemajuan dan kemampuan karyawan yang akan dikembangkan. Hampir semua karyawanbaru memerlukan adanya pelatihan agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan dapat mencapai target yang diinginkan. Menurut Gary Dessler (2015) pada buku Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa :”Pelatihan berarti memberikan pelatihan kepada karyawan baru atau karyawan yang memiliki keterampilan sesuai yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya, misalnya menunjukkan bagaimana cara menjual produk terhadap karyawan baru".

Pendapat lain dikemukakan oleh Mutiara Simbarani Panggabean (2016), didalam bukunya berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa: “Pelatihan didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk mempelajari keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru untuk melaksanakan pekerjaannya sekarang, bahkan pembelajaran yang berkesinambungan yang bermanfaat guna mendukung strategi bisnis dan memperoleh keunggulan bersaing".

(2)

Menurut Hasibuan (2016) pelatihan atau instruktur yang baik hendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Teaching Skills (keterampilan mengajar)

b. Communication Skills (kemampuan berkomunikasi) c. Personality Authority (otoritas kepribadian)

d. Social Skills (keterampilan sosial) e. Technical Competent (kompeten teknis) f. Stabilitas Emosi (stabilitas emosi)

2.1.2 Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kemampuan atau pendidikan jangka panjang yang meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) serta mencapai tujuan umum yang dilakukan secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh karyawan manajerialnya (tingkat atas dan menengah). Hal ini selaras dengan Andrew E.

Sikula (2019), yang mengemukakan bahwa “pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi dimana karyawan manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk mencapai tujuan yang umum”.

Selanjutnya pendapat lain dari Priansa (2016) dalam bukunya Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusiayang mengatakan bahwa prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia pada dasarnya adalah : “Peningkatan kualitas, kuantitas, maupun skiil karyawan untuk menyelesaikan tugasnya dimasa yang akan datang”. Terdapat dua dimensi dari pengembangan sumber daya manusia (SDM) yaitu dimensi individual dan dimensi institusional atau organisaional. Tujuan dimensi individual ini mengacu pada suatu

(3)

pencapaian karyawan. Sedangkan maksud dari dimensi institusional mengacu pada pencapaian target perusahaan sebagai hasil dari program-program pengembangan sumber daya manusia.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu proses jangka panjang dan mempunyai hubungan erat dengan peningkatan kemampuan intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.

2.1.2.1 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk jangka panjang adalah suatu aspek yang semakin penting dalam organisasi atau perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia ini dijadikan suatu cara yang efektif untuk menghadapi tantangan dan peluang yang akan dihadapi.

Marwansyah (2019), mengatakan bahwa tujuan utama pengembangan sumber daya manusia adalah meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada semua tingkat organisasi.

Kemudian menurut Heidjrachman dan Husnan Suad (2019), tujuan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapakan.

2.1.2.2 Prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Priansa (2016) dalam bukunya yang berjudul Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mengemukakan beberapa prinsip didalam pengembangan sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi.

(4)

(Motivasi adalah proses yang menjelaskan tentang intensitas, arah, dan ketekunan seseorang dalam mencapai tujuannya.)

b. Laporan kemajuan.

(Laporan kemajuan merupakan suatu dokumen yang mengontrol waktu dalam proses pengiriman).

c. Latihan.

(Latihan merupakan suatu tindakan yang melatih perilaku atau aktivitas berulang kali yang bertujuan untuk meningkatkan atau menguasainya).

d. Perbedaan individu.

(Perbedaan individu adalah perbedaan kemampuan dan karakteristik antar peserta didik pada jenjang usia tertentu dan dalam suatu kelompok).

2.1.3 Pengertian Prestasi Kerja Karyawan

Prestasi kerja merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dilihat dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama Saragih (2017). Prestasi kerja menjadi hal penting didalam perusahaan, dengan memiliki prestasi kerja berarti karyawan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kemudian dengan pencapaian hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan kualitas dan kuantitasnya, menunjukkan bahwa karyawan dapat mempergunakan waktu dan alat dengan baik.

Adapun pendapat lain menurut Byars dan Rue dalam Edy Sutrisno (2016) Pengertian prestasi kerja adalah tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan prestasi kerja adalah upaya seorang

(5)

karyawan yang dihasilkan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta ketekunan perannya karyawan dalam pekerjaanya.

Dari pengertian-pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah suatu pencapaian seorang karyawan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dengan pencapaian sesuai target yang telah ditentukan. Dan untuk pencapaian kesuksesan ketika melaksanakan tugas-tugas yang diberikan berdasarkan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta dalam kurun waktu tertentu.

2.2 Tinjuan Empiris

Tinjauan empiris yang digunakan untuk menunjukkan penelitian terdahulu yang diteliti dalam keadaan yang berbeda akan tetapi masih relevan untuk dijadikan acuan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris

No Nama Penelti Judul Penelitian Tahun Metode Penelitian

Hasil Penelitian 1 Varid Martah Pengaruh

Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt.

Ismg Floor Mills

2017 Metode regresi linier berganda

Bahwa secara bersama – sama semua faktor berpengaruh positif dan signifikan.

2 Dadan Pengaruh 2018 Metode Terdapat

(6)

Ahmad Fadili, dkk

Pelatihan Kerja Dan

Pengembangan SDM Terhadap Kinerja

Karyawan

deskriptif hubungan korelasional antara varabel pelatihan dan pengebangan SDM yang memungkink an terjadinya hubunganj jalur dari ketiga

variable yang diteliti 3 Sugandha,

dkk

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt.Jembo Energindo

2017 Metode regresi linier berganda

Dinyatakan bahwa pelatihan dan pengembang an sumber daya manusia secara bersama- sama

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.

Jembo Energindo

4 M. Rizky Pengaruh 2020 Metode Disimpulkan

(7)

Pippo Pratama

Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Prestasi Kerja pada PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper Unit Chemical Plant

penelitian kuantitatif

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pelatihan dan pengembaran SDM

terhadap prestasi kerja secara parsial.

5 Siswati Saragi

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Camat Mazino (Kecamatan Mazino

Kabupaten Nias Selatan)

2018 Metode kuantitatif

Disimpulkan bahwa Pengaruh Pengembang an Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Camat Mazino (Kecamatan Mazino Kabupaten Nias Selatan) terdapat pada tingkat yang

(8)

rendah.

6 Selfira Rizqi Nursyahputri , dkk

Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Unit HCBP PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk)

2019 Metode kuantitatif

Penelitian menunjukan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan 7 Nur Bunga

Widianty Pertiwi

Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Peserta Pelatihan Di Balai Latihan Kerja Kota Palangka Raya

2018 Metode deskriptif kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pelatihan berpengarh signifikan terhadap prestasi keja 8 Hery

Suprayitno

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Etos Kerja Karyawan Bank Bukopin Cabang Bogor

2019 Menggunaka n pendekatan kuantitatif, tipe

deskriptif dan asosiatif

Ada pengaruh Pelatihan dan Pengembang an Sumber Daya Manusia bersama untuk Meningkatka n Etika Kerja Karyawan.

9 Ahmad Prayudi

Analisis Pengaruh

2017 Penelitian ini bersifat

Menunjukka n bahwa

(9)

Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan: Studi Kasus Pada Sebuah Badan Usaha Milik Negara

deskriptif hubungan antara pengembang an sumber daya manusia dengan prestasi kerja sangat tinggi

10 M. Jyothi Sheeba and Prabu B Christopher

Exploring The Role Of Training And Development In Creating

Innovative Work Behaviors And Accomplishing Non-Routine Cognitive Jobs For

Organizational Effectiveness

2020 Metode analisis

Dikemukaka n bahwa pelatihan dan pengembang an

dinyatakan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang artinya berpengaruh signifikan 11 Ananthalaks

hmi

Mahadevan and Ming Hsiang Yap

Impact of Training Methods on Employee Performance in a Direct Selling Organization, Malaysia

2019 Metode Kuantitatif

Dijelaskan bahwa hasilnya adalah berpengaruh positif dan berdampk signifikan terhadap

(10)

kinerja karyawan 12 Mohammed

Sani Abdullahi, dkk

Effect Of Training And Development On Employee’s Productivity Among

Academic Staff Of Kano State Polytechnic, Nigeria

2018 Metode kuantitatif dan desain penelitian kasual

Penelitian ini dihipotesiska n

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pelatihan dan pengembang an terhadap produktivitas karyawan.

13 Mohanad Ali Kareem and Ibrahim Jaafar Hussein

The Impact of Human Resource

Development on Employee Performance and

Organizational Effectiveness

2019 Metode deskriptif- analitik

Dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

2.3 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang sedang diteliti, dimana rumusan masalah tersebut telah dimuat dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis

(11)

dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai peneliti, serta tujuan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Pelatihan merupakan proses yang dapat merubah tingkah laku dan pencapaian dalam kinerjanya berdasarkan keahlian dan kemampuannya. pernyataan ini di dukung oleh Rivai dan Sagala (2009) (dalam Sinambela, 2017), yang menyatakan bahwa pelatihan ialah proses secara sistematis yang mengubah tingkah laku karyawan dalam mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan, yang berdasarkan dengan keahlian dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan nya. Secara empiris berdasarkan penelitian terdahulu, pada penelitian Selfira Rizqi Nursyahputri dkk, (2018) tentang Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Prestasi Kerja karyawan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, dalam penelitian ini untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan cara mengadakan pelatihan salah satunya ialah meningkatkan keahlian karyawan. Selanjutnya dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M. Rizky Pippo Pratama (2020) tentang Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Prestasi Kerja karyawan, menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini mengatakan bahwa pelatihan dapat meningkatkan keahlian dengan memiliki serangkaian aktivitas individu dan pengetahuan yang mampu membuat kayawan memiliki kinerja yang profesional di bidangnya.

Menurut Rachmawati (2008), mengatakan bahwa pelatihan adalah sebuah wadah bagi karyawan, yang mana mereka dapat mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya. Rivai dan Sagala (2011), mengatakan pelatihan yaitu suatu proses yang mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan secara sistematis. Pelatihan memiliki keterkaitan pada kemampuan dan

(12)

keahliannya dalam melaksanakan pekerjaanya saat ini. Sehingga dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu proses untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan melatih pada kemampuan, keterampilan, keahilan dan pengetahuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan secara efektifvitas dan efisien guna tercapainya suatu tujuan di perusahaan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut maka perlu dilakukan pengujian kembali apakah pelatihan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Diduga pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

2. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Pengembangan SDM merupakan pengembangan yang dapat dijadikan tempat belajar untuk mengembangkan kemampuannya dalam jangka panjang dimana pengembangan ini dapat berupa internal dan eksternal. Hal ini didukung oleh pernyataan Sedarmayanti (2017) dalam buku Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang mengatakan:

"Pengembangan adalah suatu kesempatan belajar untuk membantu individu atau karyawan dapat berkembang dalam jangka panjang". Secara empiris pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad Prayudi (2017) Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan, yang menyatakan bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh Signifikan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Penelitian ini mengatakan bahwa pengembangan SDM merupakan hal yang dapat mengembangkan pegawai yang kemudian dapat mengubah perilaku pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya,

(13)

perilaku yang dapat berupa sikap, pengetahuan ataupun kemampuan. Selanjutnya pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sugandha dkk, (2017) Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan, menyatakan bahwa pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan SDM dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam kinerjanya dan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan sehingga perusahaan dapat bertahan pada persaingan industri yang semakin tinggi.

Menurut Sikula (2010), dalam Hasibuan Pengembangan adalah hal yang mengacu pada masalah karyawan, hal ini merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang terorganisasi dengan pengetahuan yang konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Secara teori umum pengembangan SDM menurut Simamora (2010), menjelaskan bahwa pengembangan adalah proses jangka panjang untuk meningkatkankan kapabilitas dan motivasi karyawan guna untuk menjadi asset perusahaan yang berharga, selain itu adapun anggapan bahwa pengembangan terkadang ada kaitannya dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional dimana hal tersebut diperlukan untuk merealisasikan pekerjaan yang lebih baik. Pada dasarnya program pengembangan sumber daya manusia merupakan usaha agar meningkatnya kualitas serta kompetensi sumber daya manusia di dalam perusahaan. Jadi, dalam konteks perusahaan proses pengembangan sangatlah mempengaruhi prestasi kerja serta tingkat produktivitas Karyawan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut maka perlu melakukan pengujian kembali apakah pegembangan SDM berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Diduga Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

(14)

2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 kerangka pikir X1 = Pelatihan

X2 = Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Y = Prestasi kerja karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Dan diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Mranani, dkk 2020 yang menyatakan bahwa secara simultan prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja berpengaruh

Pengaruh Pelatihan Kerja, Pengalaman Kerja, dan Kompetensi Sosial Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Tbk.. Manajemen Sumber Daya