• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Sedangkan menurut Hiro Tugiman (2008:11) pengertian audit internal adalah “Audit internal atau audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang berdiri sendiri dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilakukan”. Fungsi audit internal merupakan fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna meninjau atau mempelajari dan menilai kegiatan perusahaan untuk memberikan saran kepada manajemen, sehingga tanggung jawab dapat dilaksanakan secara efektif.

Komitmen

Mengembangkan dan memelihara sistem pemantauan untuk memantau hasil tugas dan mengembangkan prosedur tindak lanjut untuk memantau dan memastikan pelaksanaan tindak lanjut yang efektif oleh manajemen. Pertimbangan atas permasalahan yang berkaitan dengan sisa risiko yang tidak dapat diterima oleh organisasi, jika hal ini tidak mengarah pada keputusan oleh penanggung jawab fungsi auditor internal dan manajemen senior, harus melaporkan hal ini kepada manajemen dan dewan pengawas organisasi untuk diselesaikan. . Komitmen adalah tekad yang kuat untuk terus maju dan mewujudkannya terlepas dari banyaknya rintangan yang mungkin kita hadapi.

Berdasarkan definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komitmen adalah perwujudan dan kemauan seseorang dalam bentuk ikatan dengan dirinya sendiri (individu) atau dengan organisasi, yang digambarkan dengan besarnya usaha (tenaga, waktu dan pikiran). diinvestasikan untuk mencapainya. tujuan pribadi dan visi bersama. Apabila seseorang mempunyai komitmen maka ia akan selalu bekerja dengan komitmen dan keseriusan serta mengupayakan kerjasama yang lebih baik antar rekanan usaha. Selain itu jika seseorang mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya maka dapat dikatakan orang tersebut mempunyai komitmen yang tinggi dan untuk mencapai tujuan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka seseorang tersebut harus mempunyai komitmen yang tinggi yang merupakan bentuk tanggung jawab terhadap pekerjaannya. bekerja ..

Independensi Auditor Internal .1 Pengertian Independensi

Dimensi Atau Indikator Pelaksanaan Independensi Auditor Internal

Bebas dari semua persyaratan penugasan audit di luar yang diperlukan untuk proses audit. Bebas dari segala upaya manajerial yang berupaya membatasi kegiatan yang sedang diselidiki atau membatasi perolehan bukti. Bebas dari segala upaya untuk menyangkal pandangan auditor atas fakta atau opini dalam laporan audit internal.

Sikap mental dan mental seorang auditor yang jujur ​​dan ahli serta bebas dari pengaruh pihak lain dalam melakukan pemeriksaan, evaluasi, dan melaporkan hasil pemeriksaan. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi audit (internal dan eksternal) berkaitan langsung dengan audit, dan salah satu elemen penting dalam pengendalian mutu adalah independensi.

Role Ambiguity

Pengertian Role Ambiguity(Ketidakjelasan Peran)

Definisi ambiguitas peran menurut Schemerhorn menyatakan bahwa “ambiguitas peran adalah ketidakjelasan peran seorang karyawan dalam melakukan apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan dan tidak mengetahui standar evaluasi pekerjaan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan stres.” Menurut Bamber dkk (1989) dalam Zaenal Fanani (2008) bahwa “Ambiguitas peran adalah tidak adanya prediktabilitas hasil atau reaksi terhadap perilaku seseorang dan adanya atau kejelasan perilaku yang diperlukan”. Menurut Rebele dan Michaels (1990) dalam Lidya (2009) bahwa “ambiguitas peran mengacu pada ketidakjelasan mengenai ekspektasi pekerjaan, metode untuk memenuhi ekspektasi yang diketahui dan/atau konsekuensi kinerja atau peran tertentu”. 2007), bahwa: Kejelasan peran dianggap sebagai titik awal pemberdayaan psikologis individu.

Ambiguitas peran adalah kurangnya pemahaman terhadap hak, keistimewaan, dan kewajiban seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Individu mungkin mengalami ambiguitas peran jika mereka merasa ada ketidakjelasan mengenai harapan pekerjaan, seperti kurangnya informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan atau kurangnya kejelasan mengenai tugas pekerjaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ambiguitas peran muncul karena tidak cukupnya informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang diberikan secara memuaskan.

Indikator Role Ambiguity (Ketidakjelasan Peran)

Role Conflict

Pengertian Role Conflict(Konflik Peran)

Sebagaimana dikemukakan oleh Wolfe dan Snoke (1962) dalam Cahyona dan Ghozali (2002), yaitu: “konflik peran terjadi karena ada dua perintah berbeda yang diterima pada saat yang bersamaan, dan pelaksanaan salah satu perintah akan menyebabkan perintah yang lain diabaikan. ." Kondisi ini mempunyai potensi konflik peran yang tinggi jika akuntan bekerja di tempat yang mematuhi norma dan kaidah kode etik profesinya. Konflik peran merupakan gejala psikologis yang dialami oleh anggota suatu organisasi yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan secara profesional dapat menurunkan motivasi kerja.

Bagi manajemen, konflik peran merupakan suatu bentuk perilaku disfungsional yang menghambat upaya mencapai tujuan strategis perusahaan secara efektif dan efisien. Situasi seperti ini disebut konflik peran, yaitu konflik yang muncul karena mekanisme pengendalian birokrasi organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika, dan independensi profesi. Potensi munculnya konflik peran juga dipengaruhi oleh sejauh mana lingkungan pengendalian organisasi tempat para profesional bekerja cenderung menekan otonominya.

Indikator Konflik Peran

Berdasarkan indikator-indikator di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konflik peran terjadi ketika perilaku yang ditampilkan suatu peran tidak sesuai dengan ekspektasi peran yang berbeda yang diterimanya dari anggota kelompok perannya (yaitu: atasan, rekan kerja, dan bawahan). Dari beberapa penyebab konflik peran yang disebutkan di atas, berikut akan dijelaskan kembali pengertian dari masing-masing penyebab konflik peran. Dalam kegiatan audit lapangan, auditor memerlukan prosedur dan aturan yang komprehensif, dan auditor senior memegang peranan yang sangat penting dalam mengawasi pekerjaan akuntan dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Pengawasan yang buruk oleh auditor senior akan mengakibatkan staf akuntansi menjalankan tugasnya tanpa bimbingan, hal ini dapat mengakibatkan konflik peran, terutama antara persyaratan audit dan persyaratan klien.

Penelitian Terdahulu

Hipotesis pengujian pertama membuktikan konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi pejabat Inspektorat. Hal ini menunjukkan bahwa pejabat Inspektorat yang memiliki ambiguitas peran yang tinggi cenderung memiliki komitmen independensi yang rendah dan begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran dan ambiguitas peran mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap komitmen independensi pejabat Inspektorat Kota Semarang, yang memiliki konflik peran yang lebih besar cenderung memiliki komitmen independensi yang lebih rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi auditor internal, dan ambiguitas peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi auditor internal. Hasil penelitian: (1) tekanan pelanggan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen independensi petugas inspektorat, (2) konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen independensi petugas inspektorat, (3) ambiguitas peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen independensi petugas inspektorat. berpengaruh signifikan terhadap komitmen independensi pejabat inspektorat, (4) ) tekanan klien, konflik peran dan ambiguitas peran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap komitmen independensi pejabat inspektorat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan klien, konflik peran dan ambiguitas peran terhadap komitmen independensi pejabat Inspektorat.

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu  No  Penelitian
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu No Penelitian

Kerangka Pemikiran

Selain itu, seorang akuntan harus mampu bertindak independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menerapkan kode etik profesi. Sebagaimana dijelaskan oleh Mulyadi (2006), “Independensi berarti bebas dari pengaruh pihak lain, tidak bergantung pada pihak lain dan jujur ​​dalam mempertimbangkan fakta serta mempunyai pertimbangan obyektif dalam merumuskan dan menyatakan pendapat.” Namun independensi saja tidak cukup dalam menjalankan pekerjaan seorang akuntan, masih banyak hal yang sulit dilakukan sesuai kaidah etika dan standar yang berlaku, termasuk kewajiban independensi. Dalam praktiknya, jika tidak ada komitmen pribadi terhadap seseorang (auditor), maka sulit menjaga independensi auditor sebagai suatu profesi dan bagi perusahaan.

Apabila seorang auditor internal tidak dapat berkomitmen terhadap independensinya, maka akan mudah timbul ancaman role stress yaitu Role Ambiguity. Ambiguitas peran) dan ambiguitas peran atau konflik peran dalam perusahaan. Sedangkan konflik peran merupakan gejala psikologis yang dialami anggota suatu organisasi yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan berpotensi menurunkan motivasi kerja sehingga menurunkan kinerja secara keseluruhan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ambiguitas peran dan ambiguitas peran atau konflik peran dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam bekerja dan menurunkan motivasi kerja karena berdampak negatif terhadap perilaku individu, seperti munculnya ketegangan kerja, tingginya angka turnover karyawan. , menurunnya kepuasan kerja dapat mengurangi keseluruhan komitmen auditor terhadap independensi.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Role Ambiguity terhadap Komitmen Independensi Auditor

Penelitian Angga Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi auditor internal, dan ambiguitas peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi auditor internal, karena jika individu tidak jelas mengenai tanggung jawabnya. peran utama, kurangnya informasi yang diperlukan untuk keberhasilan kinerja peran akan menyebabkan berkurangnya kinerja. Ketidakjelasan peran dapat menyebabkan rentannya ketidakpuasan kerja bahkan burnout yang berakibat pada menurunnya komitmen independen. Dalam penelitian Schuller et al., Beehret al., dan Babin (dalam Koustelios, 2004) ditemukan bahwa ambiguitas peran mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja, ketidakhadiran, rendahnya keterlibatan dan tekanan kerja.

Ketidakjelasan peran dapat membuat perusahaan rentan terhadap ketidakpuasan kerja dan bahkan kelelahan, yang mengakibatkan berkurangnya komitmen terhadap independensi auditor internal. Sementara itu, secara teoritis, ambiguitas peran berkaitan dengan kurangnya rasa percaya diri seorang karyawan terhadap tanggung jawab dan wewenangnya di perusahaan (Lawrence et al, 2008). Dalam menilai peran profesi auditor internal, terlepas dari apakah terdapat unsur ambiguitas atau tidak, auditor internal diminta untuk menunjukkan tingkat kejelasan yang mereka alami mengenai ambiguitas peran tersebut dan menjelaskan bahwa peran tersebut tidak menimbulkan ambiguitas dalam profesi auditor internal. beberapa sub-bidang.

Pengaruh Role Conflict terhadap Komitmen Independensi Auditor Internal

Akibatnya, seseorang yang mengalami konflik peran akan terjebak dan tersesat dalam suasana yang terombang-ambing. Konflik peran ini terjadi ketika seorang individu mendapati bahwa pemenuhan tuntutan suatu peran membuat sulitnya memenuhi tuntutan peran lainnya. Auditor internal juga mungkin mengalami konflik peran pribadi ketika mereka diminta untuk bertindak dengan cara yang tidak konsisten dengan nilai-nilai pribadi mereka, atau ketika mereka diminta untuk mengambil tindakan dan melaporkan kesalahan yang dilakukan rekan kerja mereka.

Hal ini dinyatakan dalam penelitian Ahmad dan Taylor (2009) bahwa nilai utama pekerjaan auditor internal adalah komitmen pribadi untuk menjalankan independensi, dipengaruhi oleh sifat dan besarnya konflik peran mereka. Dengan demikian auditor internal mungkin mempunyai dampak negatif terhadap kemampuannya dalam menjalankan fungsinya, termasuk kemampuannya dalam menjalankan independensinya. Hasil penelitian Ahmad dan Taylor (2009) menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap komitmen independensi auditor internal.

Gambar

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu  No  Penelitian
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

STRUCTURAL MODEL OF ELASTIC MIXTURES Of course, the classical constants Focus on composite materials , , eff eff eff O P U are more available - for a real material they can be

Sa pagmalas ni Amanda sa tinortyur na katawan ni Jules, at sa matapang na deklarasyon ng binata na hindi siya nagsalita kahit binantaan siyang papatayin nila si Mara, asawa niya,