• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

39

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu, menggunakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Dimana peneliti bermaksud untuk mengetahui dan memahami permasalahan secara mendalam dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan metode pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif. Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Moleong, 2017:4)

“Metode penelitian kualitatif dalam arti penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubah menjadi entitas-entitas kualitatif”. (Mulyana, 2013:150)

Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

(Moleong, 2017:4)

(2)

Sementara Sugiyono (2010:1) menjelaskan bahwa metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

Hakikat penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami Bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya, mendekati atau berinteraksi dengan orang-orang yang berhubungan dengan fokus penelitian dengan tujuan mencoba memahami, menggali pandangan dan pengalaman mereka untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan.

Penelitian kualitatif dimana peran peneliti adalah sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan data, dan menafsirkan data. Alat pengumpulan data menggunakan pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan kesahihan dan keterandalan data menggunakan triangulasi dengan metode induktif, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi deskriptif. Dalam hal ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya.

3.1.1 Paradigma Konstruktivis

Paradigma konstruktivis adalah paradigma penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Paradigma dapat diartikan sebagai kerangka pemikiran atau serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan.

(3)

Paradigma konstruktivis memandang bahwa suatu kenyataan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia itu sendiri.

Keyakinan itu dapat dibentuk dan merupakan suatu kebutuhan. Keyakinan ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir manusia atau seseorang.

Dalam paradigma ini menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas ilmu pengetahuan.

Konstruktivisme sosial meneguhkan asumsi bahwa individu-individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup dan bekerja. Dalam konteks konstruktivisme, peneliti memiliki tujuan utama, yaitu berusaha memaknai (menafsirkan) makna-makna yang dimiliki orang lain tentang dunia ini (Cesswell, 2014:11-12)

Dengan demikian, alasan peneliti mengambil paradigma konstruktivis karena peneliti ingin menggali realita sosial yang terjadi pada lokasi dan mengetahui lebih mengenai strategi produser dalam mempertahankan eksistensi program tayangan anak di televisi lokal.

3.1.2 Studi Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan

(4)

Menurut Cooper, H.M (2007) peneltian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Dr. Sudaryo, 2017:82).

Sedangkan menurut Cresswell (2004), penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambar dan menginterpretasikan objek apa adanya (Dr. Sudaryo, 2017:82).

Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. (Moleong, 2017:43)

Setelah melihat penjelasan-penjelasan diatas, maka peneliti menggunakan studi dskriptif dikarenakan peneliti ingin mendeskripsikan serta meneliti lebih dalam mengenai strategi program yang dilakukan oleh seorang produser dalam mempertahankan eksistensi program tayangan anak di televisi lokal, yaitu program Dodo dan Nisa di MQTV.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian

Istilah lain dari subjek penelitian disebut informan, yaitu orang yang memberi respon atau informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Peneliti menarik informan yang dianggap mengerti dan dapat memenuhi data yang dibutuhkan oleh peneliti. Dalam subjek penelitian ini, peneliti memilih informan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, sebagai berikut :

(5)

1. Informan Utama

Informan utama disini maksudnya informan yang dapat memberikan sebuah gambaran dan penjelasan secara terperinci. Peneliti memilih informan utamanya ialah produser dari Program Dodo dan Nisa di MQTV.

2. Informan Incidental (Man on the street)

Informan yang ditemukan di wilayah penelitian yang diduga dapat memberikan informasi tentang masalah yang diteliti. Peneliti memilih informan incidental yaitu seorang produser lainnya dan seorang pendongeng di program Dodo dan Nisa sebagai sumber informasi tambahan.

Dalam penelitian ini, peneliti menarik tiga orang untuk dijadikan informan, jumlah informan diambil berdasarkan wawancara dan berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, dan dari ketiga informan tersebut, satu diantaranya dijadikan sebagai informan utama yaitu produser program Dodo dan Nisa yang terlibat secara langsung dalam segala kegiatan program Dodo dan Nisa.

Dan, dua orang lainnya yang dijadikan sebagai informan pendukung.

Pemilihan informan berdasarkan kegiatan informan yang paham mengenai permasalahan yang diteliti sehingga data diperoleh dari penelitian ini sangat kredibel.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah strategi yang dilakukan produser program Dodo dan Nisa. Dimana aspek yang akan dibahas yaitu perihal 1) perencanaan program Dodo dan Nisa, 2) produksi program Dodo dan Nisa, 3)

(6)

eksekusi program Dodo dan Nisa, 4) pengawasan dan evaluasi program Dodo dan Nisa.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Menurut Satori (2009:103), fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2007:95).

Teknik pengumpulan data merupakan sebuah teknik yang digunakan oleh peneliti dengan bertujuan mendapatkan data yang diperlukan peneliti dari informan, yang dimana pengumpulan data tersebut sangat diperlukan dalam suatu penelitian ilmiah oleh peneliti. Peneliti sendiri menggunakan teknik pengumpulan data dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara, serta dokumentasi sebagai penunjang dari data yang diperoleh.

3.3.1 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pancaindra peneliti (Ardianto, 2010:165).

Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang

(7)

terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni memunyai dua bentuk data : interaksi dan percakapan.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi yang telah dirancang secara sistematis, dimana peneliti secara lebih leluasa dapat menentukan perilaku apa yang akan diamati pada awal kegiatan pengamatan agar permasalahan dapat dipecahkan.

Dalam penelitian ini melakukan observasi yang ada dilapangan yaitu Manajemen Qolbu Televisi (MQTV).

Dimana peneliti mencermati hal apa saja yang ada di MQTV berkaitan dengan program Dodo dan Nisa dan mengamati keunikan apa saja yang ditemukan di lapangan, sehingga peneliti bias meneliti dan mencermati dari objek penelitian yang diambil serta hasil dari observasi tersebut dapat dijadikan sebagai penunjang dari penelitian tersebut. Dalam metode observasi ini peneliti tidak hanya sekedar mengamati tetapi juga mencatat hal-hal yang terdapat di lapangan.

3.3.2 Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Satori mengungkapkan (2009:130), wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung, melalui percakapan, atau tanya jawab.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik wawancara mendalam yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tayan jawab sabil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara (guide) dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama.

(8)

Untuk mendapatkan data yang benar-benar aktual, wawancara dapat dilakukan beberapa kali. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian kualitatif, peneliti sangat bergantung dari data yang ada dilapangan dengan melihat fakta- fakta yang ada. Apabila jawabannya dirasa kurang menjelaskan apa yang dimaksud, maka wawancara dapat dilakukan lagi pada informan lain dengan materi yang sama dan seterusnya, sampai kejelasan masalah yang diteliti tercapai.

Peneliti disini melakukan wawancara agar dapat menggali informasi atau data yang seakurat mungkin dari informan yang merupakan produser dari program Dodo dan Nisa dan beberapa produser lain sebagai informan pendukung dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Teknik wawancara yang dilakukan berupa tatap muka (face to face).

3.3.3 Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan buku atau referensi sebagai penunjang penelitian, dengan melengkapi dan mencari data-data yang dibutuhkan dari literatur, referensi, makalah dan yang lainnya, sehingga peneliti memperoleh data-data yang tertulis melalui telaah bacaan yang ada kaitannya.

Studi literatur digunakan dalam penelitian ini, karena dengan Teknik ini peneliti juga bias mendapatkan data-data atau informasi yang lebih terpercaya dan bias dipertanggung jawabkan keakuratannya. Dimana,penerapan dalam Teknik ini dilakukan dengan mencari berbagai judul atau referensi mengenai materi atau informasi yang sesuai dengan apa yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu strategi produser dalam memeprtahankan eksistensi program tayangan anak.

(9)

3.4 Teknik Analisis Data

Sehubungan dengan data yang terkumpul bersfat kualitatif, maka peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisi data kualitatif tersebut bertujuan untuk memberikan sebuah gambaran yang sifatnya menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang ditemukan dilapangan pada waktu pengambilan data.

“Proses analisis melibatkan pengorganisasian data, pembacaan pendahuluan pada database, pengodean dan pengorganisasian tema, penyajian data dan penyusunan penafsiran data. Langkah-langkah ini saling terkait dan membentuk spiral aktivitas yang semuanya terkait dengan analisis dan penyajian data.” (Creswell, 2014:250)

Dalam penelitian ini, peneliti mengikuti Teknik analisis data dalam memaparkan masalah yang diteliti. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari informan utama, informan kunci, informan pendukung, serta dari hasil observasi, peneliti mereduksi kemabli untuk memperoleh hasil yang benar-benar berfokus pada masalah yang diangkat oleh peneliti.

Adapun Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman diantaranya sebagai berikut :

3.4.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Pada penelitian ini, peneliti memilih informasi yang berkaitan dengan fokus permasalahan yakni Strategi produser pada program Dodo dan Nisa untuk kemudia mendapatkan kesimpulan berupa hasil penelitian.

(10)

3.4.2 Penyajian Data

Penyajian data, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data dilakukan dengan alasan bahwa data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.

3.4.3 Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang terpenting adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Disini peneliti mangangkat kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh dari narasumber yaitu produser program Dodo dan Nisa. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan cara membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.

3.5 Uji Kredibilitas Data

Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan. Moleong (2005), memaparkan tujuan uji (credibility) kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri.

Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian. (satori,

(11)

Komariah, 2013:165) peneliti menggunakan uji kredibilitas karena dengan teknik ini peneliti bisa mengetahui mana data yang valid dan yang tidak.

Dalam melakukan penelitian ini, untuk mencapai kredibilitas, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

3.5.1 Mengutamakan Bahan Referensi

Bahan referensi digunakan sebagai pembanding dan pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Langakh ini dilakukan dengan cara membuat dokumen autentik sebagai bukti bahawa penelitian telah melakukan observasi. Gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto pada saat melakukan wawancara dengan narasumber terkait penelitian. Alat-alat bantu perekam data dalam peneltian kualitatif (kamera, alat rekam suara) sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.

3.5.2 Triangulasi Data

Sugiyono menjelaskan bahwa, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai prosedur, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga macam triangulasi data yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

(12)

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga memperngaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.

(Sugiyono, 2007:273)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti mencari data melalui orang-orang yang bukan merupakan produser program Dodo dan Nisa namun memiliki kedekatan atau keterkaitan dengan produser program Dodo dan Nisa.

3.5.3 Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Sehingga apabila terdapat kekeliruan atau ketidakcocokan pada data, dapat diperbaiki dengan segera. (Sugiyono, 2010:121-128)

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengn data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menmukan data penelitian yang dicari

(13)

dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian. Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di studio MQTV beralamatkan di Jl. Gegerkalong Girang Baru No.11, Kota Bandung, Jawa Barat.

Waktu yang digunakan peneliti untuk peneliti dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkan izin penelitian. Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan untuk penyajian dalam bentuk skripsi, proses bimbingan dan pembuatan karya.

Tabel 3.1

Time Schedule Penelitian

JENIS KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pembuatan Judul

Pembuatan BAB I Pembuatan BAB II-III

Pengumpulan data di lapangan Pengolahan dan

analisis data

Sidang

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam meneliti pada sesuatu dikondisi yang alamiah (eksperimen) dimana peneliti