29 3.1. Objek Penelitian
Penelitian merupakan penyaluran rasa keingin tahuan pada suatu masalah dengan mencari tahu, mengusut, memeriksa, mempelajari dan menelaah secara cermat dengan harapan mendapatkan jawaban mengenai masalah yang diteliti, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan luaran lainnya. Dalam pendapat lain, objek penelitian adalah berupa sasaran guna pengumpulan data tertentu yang objektif, valid dan reliabel, dari variabel yang sedang diteliti. (Sugiyono, 2012).
Adapun objek penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh variasi produk wisata terhadap keputusan berkunjung ulang oleh wisatawan. Penelitian ini dilaksanakan di destinasi wisata Manglayang Jungle Place yang berlokasi di Jl. Cilengkrang 1 Kampung Cigupaka, Ujungberung – Bandung.
3.2. Metode Penelitian
“Metode” berarti suatu cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu dengan tepat. Dan “Logos” memiliki arti ilmu atau pengetahuan. Sedangkan
“Penelitian” merupakan suatu ikhtisar dalam pencarian, pencatatan, merumuskan serta menganalisis fakta-fakta atau gejala-gejala, hingga menyusun laporan penelitian. Adapun menurut (Sugiyono, 2017) metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data demi kegunaan dan keperluan tertentu.
3.2.1. Metode yang digunakan
Metode penelitian yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri bertujuan untuk dapat dijelaskan hubungan dari variabel yang diteliti yaitu variabel X dan Y, memverifikasi teori, serta melakukan sebuah prediksi yang kemudian dapat digeneralisasikan. Pengunaan teori dijadikan sebagai standar dalam menyatakan kesesuaian sebuah fenomena atau gejala yang terjadi dalam penelitian yang disebut dengan kebenaran etik.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai suatu variabel, tanpa menghubungkan atau membandingkan variabel satu dan lainnya, Sugiyono dalam (Efianingrum, 2010). Bertujuan memberikan Gambaran dan pemecahan permasalahan secara sistematis, faktual, serta akurat mengenai fakta dan sifat dari objek yang diteliti, dan dapat digeneralisasikan.
Untuk dapat melakukan analisis deskriptif kuantitatif maka diperlukan parameter perhitungan yaitu seperti mean, median, modus, distribusi frekuensi dan ukuran statistik lainnya.
Analisa verifikatif pada penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Pada penelitian ini akan menguji hipotesis variabel (X) independen yaitu variasi produk wisata terhadap variabel (Y) yaitu keputusan berkunjung ulang di Manglayang Julngle Place Bandung. Dalam melakukan analisis pada penelitian ini, menggunakan beberapa tahapan diantaranya adalah menyusun dan memeriksa data, mentabulasi data, menganalisis data, kemudian melakukan pengujian data dan dalam teknis untuk
mengukur hubungan antara variabel penelitian dibantu dengan software SPSS 24 for windows.
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel yang diteliti dalam penelitian ini ada dua variabel adapun variabel independen yang merupakan variabel bebas yaitu variasi produk wisata. Kemudian variabel dependen yang merupakan variabel terkait yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu keputusan berkunjung ulang.
Tabel III.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Konsep Indikator Skala
Variabel X A. Atraksi
Berupa Daya Tarik
Alam/Buday a/Buatan
A. Keragaman Produk Atraksi Wisata
Ordinal
Variasi Prduk Wisata
B. Fasilitas
Sarana Penunjang Dalam Suatu Kegiatan
B. Kondisi Produk
Wisata Ordinal
C. Aksesibilitas
Kemudahan Untuk Menjangkau
C. Keterjangkauan Lokasi Destinasi Wisata
Ordinal
D.Keramahtamaha
n
Kesediaan Berperilaku Ramah
D. Pelayanan Ordinal
Variabel Y A. Past Visits Pengalaman Berkunjung
A. Pengalaman Berkunjung
Wisatawan
Ordinal
Keputusan Berkunjung Ulang
B. Sense Of Place Elemen Fisik Yang Dapat Mempengaru hi Emosi
A. Kebersihan
Destinasi Wisata Ordinal
B. Kenyamanan
Destinasi Wisata Ordinal
C. Attachment To
Place Ciri Khas A. Identitas
Destinasi Wisata Ordinal
B. Ketergantungan
Destinasi Wisata Ordinal
D. Novelty Seeking
Suatu Hal Yang
Berbeda
A. Sesuatu Yang Baru Dari Destinasi Wisata
Ordinal
Sumber: Hasil Olah Data Sekunder 2018
3.2.3. Populasi dan Sampel 3.2.3.1. Populasi
Populasi meupakan keseluruhan dari objek yang diteliti (Sugiyono., 2013) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari:
obyek/subyek dengan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan peneliti untuk dipelajari, diteliti dan ditarik kesimpulannya. Berikut Tabel kunjungan wisatawan Manglayang Jungle Place pada April dan Mei.
Tabel III.2
Kunjungan Wisatawan Manglayang Jungle Place Paket dan Reguler
Bulan Jumlah
April 868
Mei 474
Total 1.342
Sumber: Hasil Olah Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan Tabel III.2. yang menjadi populasi dalam peneliatian ini adalah pengunjung yang datang ke destinasi wisata Manglayang Jungle Place pada Bulan April dan Mei. Jumlah pengunjung yang tercatat dalam kurun waktu 2 bulan ialah sebanyak 1.342 jiwa. Jika diambil rata-rata perbulan, jumlah tersebut
dibagi 2 akan didapat rata-rata jumlah pengunjung sebanyak 671. Maka populasi yang akan digunakan yaitu sebanyak 671.
3.2.3.2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil untuk dilakukan penelitian dengan harapan dapat mewakili keseluruhan dari populasi tersebut (Suharsimi, 2010). Penentuan jumlah sampel dilihat dari proporsi atau Tabel Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berbasarkan tingkat kesalahan sebesar 1%, 5% dan 10%. Dengan catatan semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sempel (menjauhi populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi. Dalam penelitian ini peneliti menentukan tingkas kesalahan sebesar 5%. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin, dimana populasi yang diambil ialah sebanyak 671 jiwa. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Rumus :
Keterangan :
N : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi
e2 : kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yangg dapat ditolelir.
E : 10% = 0,01
dibulatkan 87
Dari perhitungan tersebut, dapat ditemukan bahwa jumlah sampel
minimal yaitu sebanyak 87 jiwa. Berdasarkan keterangan diatas, yang mentukan bahwa semakin banyak jumlah sampel (mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan. Oleh karena itu, peneliti menentukan jumlah sampel sebanyak 120 responden.
3.2.3.3. Teknik Penarikan Sample
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel aksidental (convinience sampling). Merupakan teknik pengambilan sampel yang dipertimbangkan berdasarkan keriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penggunaan teknik sampel aksidental dipilih didasarkan pertimbangan kemudahan dalam pengambilam sampel penelitian. Sehingga dengan menggunakan teknik sampel aksidental memungkinkan bagi peneliti untuk mengambil sampel secara spontanitas (siapa saja yang memiliki kriteria yang telah ditetapkan dan dapat mewakili keseluruhan populasi yang diteliti). Adapun responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang telah berkunjung dan wisatawan yang melakukan kunjungan ulang di destinasi wisata Manglayang Jungle Place.
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Terdapat berbagai cara untuk pengumpulan data, diantaranya dapat dilakukan dengan teknik:
wawancara (interview), pengamatan (observation), angket (questionnaire), studi dokumentasi dan focus group discussion (FGD) (D. J. Noor, 2011).
Terdapat beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data, yaitu :
1. Jenis Data Berdasarkan Sumber :
a. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini responden (narasumber : pengunjung, karyawan dan kepala divisi peayanan) data fisik berupa tiket.
b. Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Seperti dokumen pribadi baik berupa foto, maupun catatan.
2. Cara pengumpulan data :
Pengumpulan data digunakan dalam penelitian untuk melengkapi data, informasi, serta bahan bahan pendukung lainnya dengan menggunakan sumber data, yaitu :
a. Wawancara
Metode wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak berbentuk atau nonstructured interview dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden berupa narasumber terkait dengan informasi yang dibutuhkan,. Wawancara dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi terkait variasi produk wisata dan data kunjungan wisatawan di Manglayang Jungle Place.
Menurut (Nazir, 2014) Yang dimaksud wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya-jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan
penjawab atau reponden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Maka dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan proses tanya- jawab secara tatap muka antara penanya dengan responden.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan atau yang disebut dengan observasi partisipan. Pengamatan dilakukan dengan turut andil dalam kegiatan yang ada pada objek yang diobservasi, menganalisis dan mencatat data serta informasi yang diperoleh selama dilakukannya observasi.
Proses observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati dan meneliti destinasi wisata. Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 2014).
Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data berdasarkan pandangan peneliti tanpa menggunakan alat bantu dan dilakukan secara langsung di lapangan.
c. Kuesioner (Angket)
Metode pengumpulan data secara angket atau kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan yang disiapkan, mengenai suatu masalah yang akan diteliti untuk mendapatkan jawaban dari
responden yang telah ditetapkan (Idtesis.com, 2014). Dengan cara kuesioner dibagikan dan dikembalikan oleh responden setelah selesai diisi. Tujuan dilakukannya angket adalah :
1) Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
2) Untuk memperoleh informasi mengenalai masalah yang diteliti secara serentak.
d. Kepustakaan
Studi kepustakaan didapatkan dari berbagai literature yang berhubungan dengan judul penelitian, seperti jurnal, buku, skripsi, majalah, surat kabar, penelitian terdahulu serta dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan. Studi kepustakaan merupakan kajian pustaka meliputi hal-hal- terkait penelitian .
3.2.5. Teknik Pengujian Data
Teknik pengujian data dalam penelitian ini bergantung pada alat pengukur (instrument) yang digunakan dan disesuaikan dengan data yang diperoleh. Kuesioner yang disebarkan kepada responden merupakan kuesioner yang mencakup instrument – instrument yang harus diuji kehandalannya dengan menggunakan beberapa teknik pengujian data yaitu uji validitas dan uji realibilitas.
3.2.5.1. Uji Validitas
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017). instrument yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jika instrumen valid berarti kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu juga valid.
Uji validitas yang dilakukan untuk menguji sejauh mana kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2 2
2
2 1 2
1
2 1
n n Y
n R n X
R
n n Y R X R r
i i
i i s
Keterangan :
rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman R (x) : Rank untuk X (skor item)
R (y) : Rank untuk Y (skor total untuk item) N : Ukuran Sampel
Adapun validitas data dapat ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r Tabel, maka variabel tersebut valid.
2. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r Tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
Di dalam proses penghitungannya penulis menggunakan program software SPSS 24 for Windows. Sebelum kuesioner digunakan, diuji coba terlebih dahulu kepada di luar sampel terpilih, penulis menyebarkan kepada sekitar 30 responden. Melalui uji validitas ini dapat diperiksa apakah kuesioner bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat melalui Koefisien Korelasi Rank Spearman. Kuesioner yang dapat digunakan
adalah yang korelasinya positif.
Dan dibawah adalah hasil pengujian validitas yang peneliti olah dalam bentuk Tabel berikut :
Tabel III.3
Tingkat Validitas Variabel Variasi Produk Wisata (X) No. Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan
1 Item 1 0,3610 0,721 Valid
2 Item 2 0,3610 0,557 Valid
3 Item 3 0,3610 0,720 Valid
4 Item 4 0,3610 0,654 Valid
5 Item 5 0,3610 0,740 Valid
6 Item 6 0,3610 0,660 Valid
7 Item 7 0,3610 0,679 Valid
8 Item 8 0,3610 0,713 Valid
9 Item 9 0,3610 0,789 Valid
10 Item 10 0,3610 0,760 Valid
11 Item 11 0,3610 0,770 Valid
12 Item 12 0,3610 0,608 Valid
13 Item 13 0,3610 0,658 Valid
14 Item 14 0,3610 0,399 Valid
15 Item 15 0,3610 0,662 Valid
16 Item 16 0,3610 0,776 Valid
17 Item 17 0,3610 0,742 Valid
Sumber : Hasil Olah Data Statistik Tahun 2018
Hasil uji validitas variabel variasi produk wisata (x) pada tabel III.3 dapat dijelaskan hasil analisis r hitung dari ke 17 item tersebut memberikan hasil perhitungan yang positif dan r hitung > 0.3610 (r table). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa ke-17 kuesioner tersebut valid, sehingga dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.
Tabel III.4
Tingkat Validitas Variabel Keputusan Berkunjung Ulang (Y)
No Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan
1 Item 1 0,3610 0,816 Valid
2 Item 2 0,3610 0,754 Valid
3 Item 3 0,3610 0,787 Valid
4 Item 4 0,3610 0,864 Valid
5 Item 5 0,3610 0,846 Valid
Sumber : Hasil Olah Data Statistik Tahun 2018
Hasil uji validitas variabel keputusan berkunjung ulang (Y) pada tabel III.4 di atas dapat dijelaskan hasil analisis r hitung dari ke 15 item tersebut memberikan hasil perhitungan yang positif dan r hitung > 0.3610 (r table).
Hasil tersebut dapat diartikan bahwa ke-15 kuesioner tersebut valid, sehingga dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.
3.2.5.2. Uji Realibilitas
Merupakan teknik untuk menetapkan reliabilitas data yang didasarkan pada pembandingan atau komparasi antara hasil-hasil pengukuran yang dilakukan. Yang mana jawaban reponden didasarkan pada hasil uji coba instrumen setelah dilakukannya uji validitas. Reliabel atau kehandalan suatu kuesioner dapat dilihat berdasarkan kestabilan atau konsistensi jawaban dari responden.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, yaitu koefisien keandalan yang dapat dijelaskan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (D. J. Noor, 2011) . Adapun kehandalan (reliabilitas)
tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien Cronbach Alpha>0.60, maka hal ini dapat dijelaskan bahwa instrumen reliabel.
2. Jika koefisien Cronbach Alpha<0,60, maka hal ini menunjukkan bahwa instrumen tidak reliabel.
Berkaitan dengan uji reliabilitas seperti disampaikan di atas, maka akan dilakukan uji Cronbach lpa untuk melihat konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
: Koefisien Reliability Cronbach K : Banyaknya Variabel Eksogen
i : Varians dari item ke-i (i = banyaknya item) St : Varians Total (semua item digabungkan)
Butir-butir alat pengumpul data tersebut mengacu berdasarkan tingkat skala Likert. Skala pengukuran semua variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada skala interval.
Sebelum kuesioner digunakan, diuji coba terlebih dahulu kepada di luar sampel terpilih, penulis menyebarkan kepada sekitar 30 responden. Melalui uji reliabilitas ini dapat diperiksa apakah kuesioner bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner peneliti menggunakan uji Cronbach lpa. Dan berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang peneliti olah dalam bentuk Tabel berikut ini:
Tabel III.5
Tingkat Realibilitas Variabel X dan Y
No. Variabel Croabanch Alpa Keterangan
1 Variasi Produk Wisata 0,760 Reliabel
2 Keputusan Berkunjung Ulang 0,810 Reliabel
Sumber : Hasil Olah Data Statistik Tahun 2018
Hasil uji reliabilitas kedua variabel penelitian, keduanya menunjukkan hasil di atas 0.6, artinya bahwa kuesioner variabel variasi produk wisata dan variabel keputusan berkunjung ulang dapat digunakan untuk pengambilan data berikutnya. Perhitungan validitas dan reabilitas pernyataan diatas. dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24 for Windows. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
1.2.5.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Statistik inferensial atau induktif memerlukan adanya model distribusi untuk menaksir parameter populasi. Maka sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukannya pengujian model distribusi normal (Susetyo, 2012).Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2014). Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu model yang digunakan, pengujiannya dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode yaitu yang terdiri dari metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, atau Chi Square. (Suharsaputra, 2012).
Adapun metode yang digunakan untuk uji normalitas dalam penelitian ini, yaitu metode Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji hetersoskedastisitas bertujuan menguji model jika terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya pada model regresi. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residualnya (SRESID). Jika model bersifat homoskedastik, maka hal ini dapat dijelaskan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Yang berarti, peningkatan nilai variabel dependen pada sumbu X diikuti oleh peningkatan nilai residual (J. Noor, 2014). Adapun heteroskedastisitas dapat ditentukan oleh kriteria berikut :
a. Persebaran data di atas atau di bawah angka 0.
b. Jika terdapat pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal ini dapat dijelaskan telah terjadi heteroskedastisitas, dan
c. Jika tidak terdapat titik yang membentuk pola - pola tertentu secara teratur, melainkan menyebar seacara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat dijelaskan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model ditemukan suatu gejala autokorelasi atau tidak. Hal tersebut dapat diketahui dengan
melihat nilai DW (Durbin-Watson) Adapun autokorelasi ditentukan oleh kriteria berikut:
a. Jika DW < -2, maka terdapat autokorelasi positif;
b. Jika -2 ≤ DW ≤ 2, maka tidak terdapat autokorelasi, dan c. Jika DW > 2, maka terdapat autokorelasi negatif.
4. Uji Linieritas
Statistik parametris sebagai sarana bantu dalam melakukan pengujian pada masalah hubungan atau prediksi terlebih dahulu dilakukan uji linieritas pada perpaduan antara variabel X dan Y (Susetyo, 2012).Uji linearitas bertujuan untuk menguji apakah antarvariabel dependen variabel dengan independen mempunyai hubungan linier atau tidak (Siregar, 2013). Untuk mengetahui linier atau tidaknya model tersebut,dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun linieritas ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, maka hal ini dapat dijelaskan bahwa model bersifat linier.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram, maka hal ini dapat dijelaskan bahwa model tidak bersifat liner.
3.2.6. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan penelitian setelah dilakukannya pengujian data. Yang dalam tahapnya data berupa hasil wawancara, catatan,
observasi, angket dan data lainnya ditelaah dan dibuatnya reduksi data dangan membuat abstraksi. Yang kemudian diolah sehingga menghasilkan kebenaran yang dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukkan dalam penelitian ini.
Dilakukan untuk menjawab perumusan masalah yang bersifat deskriptif, artinya tidak menuntut dilakukannya uji hipotesis. Perumusan masalah yang bersifat deskriptif adalah bagaimana variasi produk wisata dan keputusan berkunjung ulang di Manglayang Jungle Place Bandung. Dalam menggunakan analisis ini, peneliti mencoba untuk mendapatkan deskripsi tentang jawaban responden yang berkaitan dengan kedua variabel yang telah diteliti.
Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengungkapkan makna dari data yang telah diperoleh dari proses penelitian yang telah dilakukan (Riduwan., 2013).
Analisis deskriptif adalah analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2017).
Agar hasil perhitungan analisis deskriptif responden berupa angka persentase dapat ditafsirkan atau dimaknai, maka dilakukan kategorisasi sebagai berikut :
Tabel III.6
Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden
KriteriaPenafsiran Keterangan
0% Tidak seorang pun
1%-25% Sebagian kecil
26%-49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51%-75% Sebagian besar
76%-99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
Sumber: Ali dalam Murbarantri (2012)
Analisis deskriptif pada penelitian ini meliputi:
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Analisis deskriptif karakteristik responden pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengunjung yang datang ke Manglayang Jungle Place. Karakteristik pengunjung yang dilakukan dikelompokan berdasarkan klasifikasi tertentu yaitu, jenis kelamin, usia, tempat tinggal, pendidikan formal terakhir, profesi, dan pendapatan per bulan. Selain menganalisis karakteristik responden, peneliti juga menganalisis berdasarkan pengalaman responden seperti berapa kali berkunjung (jumlah kunjungan), alasan utama berkunjung, rekan berkunjung, lama kunjungan, waktu kunjungan, informasi destinasi, harga tiket dan moda transportasi yang digunakan. Data klasifikasi responden diperoleh melalui pengisian form identitas pada lembar kuesioner yang disebar kepada 120 (seratus dua puluh) pengunjung yang dijadikan sebagai responden. Berikut adalah analisis deskriptif terhadap masing-masing karakteristik tersebut:
2. Analisis Deskriptif Tanggapan Responden
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Maka dari itu, instrumen harus mempunyai skala.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang-pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2017).
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan, dan Sosial adalah skala Likert, skala Guttman, rating scale, dan semantic diferential (Sugiyono., 2013). Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai berikut :
Tabel III.7 Skala Likert
Skala Pengukuran Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2013)
Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap para responden di Manglayang Jungle Place diolah secara statistika deskriptif untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variasi produk wisata dan keputusan berkunjung ulang. Setiap pernyataan pada kedua variabel memiliki 5 (lima) kriteria jawaban skor, yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5 (skala
ordinal yang sudah dibakukan dengan perhitungan Zscore sehingga menjadi skala interval) (Akdon., 2013) yaitu sebagai berikut :
Sumber: (Sugiyono, 2013)
Sedangkan, jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:
Keterangan :
Sit (skor ideal tertinggi) : skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan
Sir (skor ideal terendah) : skor terendah x jumlah sampel x jumlah pernyataan.
Klasifikasi data juga menggunakan kriteria klasifikasi penafsiran seperti pada tabel berikut :
Tabel III.8
Kriteria Penafsiran Data
Respon % Kriteria
0-20% Sangat Lemah
21-40% Lemah
41-60% Cukup
61-80% Kuat
81-100 Sangat Kuat
Sumber: Ali dalam Murbarantri (2012)
3.2.6.2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan metode yang digunakan dalam
pengambilan keputusan berdasarkan hasil dari analisis data. Jika diartikan secara bahasa, kata hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hupo yang berati kurang atau lemah, dan Thesis yang berarti teori, penyataan atau proposisi yang disajikan sebagai bukti. Atau dengan kata lain hipotesis merupakan penyataan yang masih lemah dan memerlukan pengujian sebagai bukti kebenarannya. Dalam penelitian ini hipotesis yang dinyatakan dapat diterima ataupun ditolak kebenarannya.
Dalam pengujian ini dinyatakan bahwa jika hopitesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (H1) ditolak (salah). Dan berlaku sebaliknya jika hipotesis nol (H0) ditolak (salah) maka hipotesis alternatif (H1) diterima (benar).
1. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (R2), dinyatakan dalam bentuk persen (%) (Silalahi, 2010). Koefisien determinasi disebut juga koefisien penentu karena varians pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen (Sugiyono., 2013). Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perubahan dalam suatu variabel dependen ditentukan oleh perubahan variabel lain.
2. Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial (Uji T) dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen.
Adapun uji parsial dapat ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t Tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
b. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t Tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
3. Analisis Koefisien Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana ialah suatu analisis yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:
Keterangan :
Y : Variabel Response (Dependen) X : Variabel Presictor (Independen)
a : Konstanta
Koefisien Regresi (Kemiringan/besaran response yang ditimbulkan variabel (X) pada variabel (Y))
3.3. Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Manglayang Jungle Place Jl.
Cilengkrang 1 Kampung Cigupaka, Ujungberung – Bandung. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini menghabiskan ± selama 5 bulan, mulai dari April hingga Agustus 2018. Secara garis besar jadwal pelaksanaan penelitian dan penulisan adalah sebagai berikut:
Tabel III.9 Jadwal Penelitian
No. KEGIATAN PENELITIAN
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi Lapangan
2 Pengajuan Judul 3 Persiapan Sumber
Referensi 4 Hasil Penelitian
Terdahulu 5 Penulisan BAB 1 6 Bimbingan BAB 1,
2, 3 7 Revisi BAB 1 2,3 8 Revisi BAB 1,2,3 9 Seminar 10 Persiapan Kuesioner
11 Penyebaran
Kuesioner 12 Pengolahan Data
Penelitian 13 Analisis Data dan
Deskripsi 14 Penulisan Bab 4 dan
5 15 Penyempurnaan
Skripsi 16 UJIAN SKRIPSI