balok titian pada murid tunagrahita sedang kelas dasar I di SLBN Makassar. Adapun yang dianalisis adalah peningkatan keseimbangan tubuh sebelum dan sesudah penerapan media bermain balok titian.
A. Hasil Penelitian
1. Kemampuan Keseimbangan Tubuh Sebelum Penerapan Media Bermain Balok Titian Pada Murid Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
Sebelum pembelajaran dengan penerapan media bermain balok titian dilaksanakan tes kemampuan berjalan diatas balok titian dan untuk mengukur kemampuan murid tunagrahita sedang terhadap kemampuan berjalan diatas balok titian. Adapun skor peningkatan keseimbangan tubuh sebelum penerapan media bermain balok titian dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:
Tabel 4.1. Skor Hasil Keseimbangan Tubuh Sebelum Penggunaan Media Bermain Balok Titian Pada Murid Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
No KodeMurid Skor
1.
2.
MA SR
4 3
36
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa skor yang diperoleh pada tes awal, MA memperoleh skor 4, dan SR memperoleh skor 3. Selanjutnya skor yang diperoleh murid pada tes awal dikonversikan kenilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai MA = Skoryangdiperoleh
SkorMaksimal x 100
= 4
10 x 100
= 40
Nilai SR = Skoryangdiperoleh
SkorMaksimal x 100
= 3
10 x 100
= 30
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh peningkatan keseimbangan tubuh murid tunagrahita sedang kelas dasar I di SLBN Makassar, yaitu dari dua siswa, satu siswa memiliki keseimbangan tubuh yakni MA dengan skor 40 atau dikategorikan sangat rendah, dan SR dengan Skor 30 dikategorikan sangat rendah. Berdasarkan perhitungan di atas, menunjukkan bahwa belum ada siswa yang mencapai Kriteria baik sekali yang di sepakati. Untuk lebih jelasnya maka akan divisualisasikan dalam grafik 4.1 berikut.
MA SR 0
20 40 60 80
Sebelum
Grafik 4.1 Visualisasi Kemampuan Keseimbangan Tubuh Sebelum Penarapan Media Bermain Balok Titian Pada Siswa Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
2. Data Keseimbangan Tubuh Setelah Penerapan Media Bermain Balok Titian Pada Murid Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
Peningkatan Keseimbangan Tubuh setelah penggunanan media bermain balok titian pada siswa tunagrahita sedang kelas dasar I di SLBN Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2. Skor Peningkatan Keseimbangan Tubuh Setelah Penggunaan Media Bermain Balok Titian Pada Murid Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
No Kode Siswa Skor
1.
2.
MA SR
8 7 Nilai
Keseimbangan Tubuh
Pre - test
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa skor yang diperoleh pada tes akhir, MA memperoleh skor 16, dan SR memperoleh skor 14. Apabila skor di atas dikonversikan ke nilai maka dapat dilihat sebagai berikut:
Nilai MA = Skoryangdiperoleh
SkorMaksimal x 100
= 8
10 x 100
= 80
Nilai SR = Skoryangdiperoleh
SkorMaksimal x 100
= 7
10 x 100
= 70
Berdasarkan perhitungan diatas, bahwa nilai yang diperoleh pada tes akhir yakni, Siswa berinisial MA dengan skor 80 dikategorikan baik sekali sedangkan SR memperoleh skor 70 dikategorikan baik. Berdasarkan perhitungan di atas, menunjukkan bahwa siswa tunagrahita sedang kelas dasar I Di SLBN Makassar telah mencapai peningkatan dengan kategorisasi standar. Untuk lebih jelasnya maka akan di visualisasikan dalam grafik 4.2 berikut.
MA SR 0
10 20 30 40 50 60 70 80
Sesudah
Grafik 4.2 Visualisasi Peningkatan Keseimbangan Tubuh Sesudah Penggunaan Media bermain Balok titian Pada Siswa Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
3. Data Peningkatan Keseimbangan Tubuh Melalui Penerapan Media Bermain Balok Titian Pada Murid Tunagarahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
Pengujian pertanyaan penelitian yang diajukan adalah apakah penerapan media bermain balok titian dapat meningkatkan keseimbangan tubuh pada siswa tunagrahita sedang kelas dasar I di SLBN Makassar. Untuk kepentingan analisis data tersebut di atas dapat dilihat pada tabel rekapitulasi peningkatan keseimbangan tubuh dari segi statis dan dinamis sebelum dan sesudah penggunaan media bermain balok titian sebagai berikut:
Nilai Keseimbangan
Tubuh Post - test
Tabel 4.3. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Keseimbangan Tubuh Sebelum dan Sesudah Penerapan Media Bermain Balok Titian Pada Siswa Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
No
Kode Siswa
Nilai
Sebelum Sesudah
1.
2.
MA SR
40 30
80 70
Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas dapat dijelaskan bahwa secara individu kemampuan keseimbangan tubuh dari segi statis dan dinamis mengalami perubahan dan diperoleh peningkatan keseimbangan tubuh pada siswa tunagrahita sedang Kelas dasar I Di SLB Negeri Makassar. Hal tersebut ditegaskan pada skor sebelum diberikan perlakuan menunjukkan skor sangat rendah pada kedua siswa, MA memperoleh skor 40 dan SR memperoleh skor 30. Kemudian setelah diterapkan bermain balok titian, kedua subyek penelitian memperoleh peningkatan nilai pada tes akhir dengan skor yang diperoleh MA 80 dan SR memperoleh skor 70 di konversikan dengan rumus dan mencapai kategori baik sekali dan baik yang telah disepakati sebelumnya di SLBN Makassar. Untuk lebih jelasnya maka akan di visualisasikan dalam grafik 4.3 berikut:
Grafik 4.3 Visualisasi Perbandingan Peningkatan Keseimbangan Tubuh Sebelum Dan Sesudah Penerapan Media Bermain Balok Titian Pada Siswa Tunagrahita Sedang Kelas Dasar I Di SLBN Makassar
Berdasarkan grafik 4.3. di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keseimbangan tubuh yang diperoleh siswa tunagrahita sedang kelas dasar I di SLBN Makassar sebelum digunakan media bermain balok titian lebih rendah dibanding sesudah digunakan media bermain balok titian. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum penerapan media bermain balok titian, hasil yang diperoleh murid tunagrahita sedang kelas dasar I dikategorikan sangat kurang dan
MA SR
0 10 20 30 40 50 60 70
Sebelum Sesudah
sesudah penerapan media bermain balok titian terhadap keseimbangan tubuh dari segi statis dan dinamis kedua siswa memperoleh pengkategorian pada siswa SR memperoleh kategori baik dan MA memperoleh kategori baik sekali.
B. Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan penulis pada siswa tunagrahita sedang kelas dasar I di SLB Negeri Makassar menunjukkan bahwa penerapan bermain balok titian dapat meningkatkan keseimbangan tubuh anak tunagrahita sedang yang mengalami gangguan keseimbangan tubuh pada organ gerak dan gangguan kecerdasan sebagai akibat dari adanya kerusakan/cacat, luka atau penyakit pada jaringan yang ada di dalam rongga tengkorak.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebelum menerapkan bermain balok titian pada kelas dasar I Tunagrahita sedang Di SLB Negeri Makassar dalam hal ini pada subyek penelitian diperoleh bahwa hasil tes awal (pretest) memiliki nilai peningkatan keseimbangan tubuh statis dan dinamis yang dikategorikan sangat kurang yakni; MA memperoleh skor 40 berdasarkan dari hasil pretest dan dilihat dari keseharian anak tersebut juga sangat tidak mampu berjalan dengan benar dan juga sering bermalas-malasan untuk bermain, SR memperoleh skor 30 berdasarkan hasil pretest yang diperoleh dan berdasarkan keseharian anak tersebut termasuk anak pendiam dan tidak termotivasi untuk bergerak ataupun bermain.
peningkatan keseimbangan tubuh baik dari segi statis dan dinamis yang termotivasi terlibat dalam bermain meniti balok titian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yudha (2003:6) menyatakan bahwa:
Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Bermain yang dilakukan secara tertata, mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan siswa. Pendekatan bermain efektif dapat meningkatkan kemampuan kognitif, memenuhi perasaan ingin tahu, kemampuan inovatif, kritis, dan kreatif juga membantu mengatasi perasaan bimbang dan tertekan.
Berdasarkan pada hasil tes akhir (posttest) pada subyek penelitian/siswa tunagrahita sedang menunjukkan nilai yang dikategorikan baik dan baik sekali setelah dilakukan perlakuan dengan bermain balok titian dan hasil tes akhir pada subyek penelitian di SLB Negeri Makassar menunjukkan peningkatan yaitu; untuk SR memperoleh skor 70 dengan latihan berulang-ulang menggunakan bermain balok titian dan termotivasi untuk berjalan diatas balok titian yang telah diberi warna dan gambar jejak kaki, dan MA memperoleh skor 80 dilihat dari hasil pretest dan dilihat dari kesehariannya anak tersebut lebih tertarik lagi untuk berlatih menjaga keseimbangan tubuhnya diatas balok titian baik dari segi statis dan dinamis, dengan adanya unsur permainan dengan beberapa tantangan menjaga keseimbangan di atas balok titian agar tidak terjatuh. Hasil perlakuan tersebut jika mengacu pada
pengkategorian standar yang ditetapkan yakni berada pada skor 70 – 80 dan dikategorikan baik dan baik sekali.
Adanya peningkatan dari hasil tes awal ke hasil tes akhir mengindikasikan bahwa peran dari penerapan bermain balok titian dapat membantu dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada siswa tunagrahita sedang. Hal ini disebabkan karena bermain balok titian merupakan permainan yang sangat sederhana dengan beberapa gerak sederhana menjaga keseimbangan diatas balok titian yang didalamnya menuntut siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses berjalan diatas balok titian. Di samping itu siswa tunagrahita sedang dapat belajar mengenal gerak dasar dengan menggunakan balok titian yang menggerakkan seluruh aktivitas tubuh siswa untuk belajar sambil bermain, serta anak semakin bergairah dalam belajar karena menggunakan media yang menarik bagi mereka.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bandi (2006:48) yang menyatakan bahwa:
Program pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus dengan memanfaatkan permainan terapeutik dikelompokkan menjadi; 1) tingkat perkembangan kemampuan fungsional dari setiap anak tunagrahita yang meliputi sesorimotor kreativitas, interaksi social dan bahasa, 2) Jenis-jenis permainan terapeutik meliputi permainan eksplorasi atau exploratory play, dan permainan memecahkan masalah melalui permainan keterampilan atau skill ful play, permainan sosialisasi atau Social play, permainan imajinatif atau imaginative play dan permainan memecahkan masalah melalui puzzle, dan 3) Sasaran perkembangan perilaku adaptif atau taget behavior Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bermain balok titian yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik dan kemampuan anak sangat berpengaruh pada perolehan hasil peningkatan keseimbangan tubuh anak
sosialisasi terhadap temannya yang lain.
Dengan demikian bermain balok titian dianggap efektif dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada tunagrahita sedang kelas dasar I di SLB Negeri Makassar.
Berkaitan dengan penggunaan bermain balok titian, sangat ditentukan oleh berbagai macam factor salah satunya factor dari kemampuan guru dalam memotivasi, kemampuan dan kondisi kelainan siswa, ketersediaan fasilitas mendorong anak untuk bergerak lebih aktif, situasi lingkungan, dan masih banyak faktor lainnya mempunyai pengaruh bagi guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu bermain yang diterapkan oleh guru untuk digunakan memiliki manfaat bagi peserta didik dan mempertimbangkan hasil yang harus dicapai peserta didik. Karena setiap strategi yang digunakan sudah pastilah memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, sehingga diharapkan agar hendaknya setiap guru menggunakan beberapa strategi yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Peningkatan keseimbangan tubuh dengan penerapan bermain balok titian dalam penelitian ini, dapat meningkatan keseimbangan tubuh pada siswa tunagrahita sedang kelas dasar I di SLB Negeri Makassar, namun demikian hasil penelitian ini merupakan penelitian yang cakupannya masih terbatas, baik dari segi subyek penelitian, populasi maupun sampelnya sehinga diharapkan bagi pengembangan penelitian yang serupa dengan penelitian ini.