Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang Kelas 4 Di SLB ABC YPALB Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ………...
B. Identifikasi Masalah ………...
C. Batasan Masalah ………...………..
BAB II PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK
TUNAGRAHITA SEDANG MELALUI BERMAIN PERAN
A. Konsep Dasar Tunagrahita ………...
B. Konsep Bermain Peran ………...
C. Kemampuan Berbicara ………...
D. Kerangka Pemikiran ………...
E. Hipotesis ……….………...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ………...………..
B. Metode Penelitian ………...……..
C. Subjek Dan Lokasi Penelitian ………...……..
D. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data ……...….. 20
21
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………...………..
B. Analisis Data Hasil Penelitian ………..
C. Pembahasan ………
29
32
65
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ………...………..
B. Implikasi ………...………..
67
67
DAFTAR PUSTAKA ………...……….. 68
DAFTAR LAMPIRAN ………...………..
LAMPIRAN 1 ……….
LAMPIRAN 2 ……….
LAMPIRAN 3 ……….
LAMPIRAN 4 ……….
LAMPIRAN 5 ……….
70
71
87
120
127
131
Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang Kelas 4 Di SLB ABC YPALB Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data Baseline 1 (A1), Intervensi (B), dan Baseline 2 (A2),
Kemampuan Artikulasi Subjek C ……….. 29
Tabel 4.2 Data Baseline 1 (A1), Intervensi (B), dan Baseline 2 (A2), Kemampuan Artikulasi Subjek F ……….. 31
Tabel 4.3 Panjang Kondisi Subjek C ……….. 33
Tabel 4.4 Kecenderungan Arah Subjek C ……….. 34
Tabel 4.5 Rangkuman Kondisi Kecenderungan Stabilitas Subjek C ….. 39
Tabel 4.6 Kondisi Jejak Data (Data Path) Subjek C ……….. 39
Tabel 4.7 Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability and Range) Subjek C ………..………..….. 40
Tabel 4.8 Kondisi Perubahan Level (Level Change) Subjek C ….. 40
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Visual Dalam Kondisi Subjek C Pada Aspek Kemampuan Artikulasi ……….. 41
Tabel 4.10 Panjang Kondisi Subjek F ………..…..….. 43
Tabel 4.11 Kecenderungan Arah Subjek F ……….. 44
Tabel 4.12 Kecenderungan Stabilitas Subjek F ……….. 49
Tabel 4.13 Kondisi Jejak Data (Data Path) Subjek F ……….. 49
Tabel 4.14 Kondisi Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability and Range) Subjek F ………..……… 50 Tabel 4.15 Kondisi Perubahan Level (Level Change) Subjek F ………….. 50
Tabel 4.17 Variabel Yang Diubah Subjek C ……….. 53
Tabel 4.18 Perubahan Kecenderungan Arah Subjek C ……….. 53
Tabel 4.19 Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek C ………….. 54
Tabel 4.20 Perubahan Level Subjek C ……….. 55
Tabel 4.21 Data Overlap Subjek C ……….. 57
Tabel 4.22 Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi Subjek C
Dalam Aspek Kemampuan Artikulasi ………. 58
Tabel 4.23 Variabel yang diubah Subjek F ………. 59
Tabel 4.24 Perubahan Kecenderungan Arah Subjek F ………. 60
Tabel 4.25 Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek F ………….. 60
Tabel 4.26 Perubahan Level Subjek F ……….. 61
Tabel 4.27 Data Overlap Subjek F ……….. 63
Tabel 4.28 Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi Subjek F
Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang Kelas 4 Di SLB ABC YPALB Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.5 Kecenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek C
Fase Baseline-1 (A-1) ……… 36 Grafik 4.6 Kencenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek C
Fase Intervensi (B) ……… 37 Grafik 4.7 Kecenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek C
Fase Baseline-2 (A-2) ……… 38 Grafik 4.8 Kecenderungan Arah Kemampuan Artikulasi Subjek F …… 44
Grafik 4.9 Kecenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek F
Fase Baseline-1 (A-1) ……… 45
Grafik 4.10 Kencenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek F
Fase Intervensi (B) ……… 47
Grafik 4.11 Kecenderungan Stabilitas Kemampuan Artikulasi Subjek F
Fase Baseline-2 (A-2) ……… 48
Grafik 4.12 Data Overlap Subjek C Kondisi Baseline -1 (A-1) ke
Intervensi (B) ……… 56
Grafik 4.13 Data Overlap Subjek C Kondisi Intervensi (B) ke Baseline -2
(A-2) ……… 57
Grafik 4.14 Data Overlap Subjek F Kondisi Baseline -1 (A-1) ke
Intervensi (B) ……… 62
Grafik 4.15 Data Overlap Subjek F Kondisi Intervensi (B) ke Baseline -2
67
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari seluruh data penelitian mengenai bermain
peran dalam kehidupan keluarga terhadap kemampuan berbicara khususnya pada
aspek kemampuan pengujaran kata (artikulasi) dapat disimpulkan bahwa
kemampuan artikulasi subjek C mengalami peningkatan sebesar 20, 55% dapat
dilihat dari pengucapan kata lap, sapu, meja , kursi dan bunga dapat diucapakan
secara mandiri dan subjek F mengalami peningkatan sebesar 11.65% dapat
dilihat dari pengucapan kata lap, kursi dan bunga secara mandiri. Kedua subjek
masih kesulitan mengucapkan kata pengki, tempat sampah, kemoceng, taplak dan
vas bunga dan kalimat sederhana seperti, kakak menyapu, saya mengelap, saya
menyapu lantai, kakak mengelap jendela, adik membuang sampah.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pertanyaan penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian telah terjawab. Ini ditunjukkan dengan
adanya peningkatan kemampuan berbicara subjek C dan F ketika menyebutkan
benda di ruang tamu walaupun pada proses mengulangi kalimat yang didengar
oleh subjek masih mengalami kesulitan.
B. Implikasi
Hasil penelitian tentang bermain peran dalam kehidupan keluarga
terhadap kemampuan berbicara dapat diterapkan saat memberikan pembelajaran
sehingga anak dapat berlatih mengimitasi kata, frase maupun kalimat sederhana.
Pelaksanaan bermain peran harus memperhatikan tempat, spontanitas, serta bila
terjadi kesulitan maka siswa dapat diberikan bantuan, jika siswa tidak dapat
mengikuti permainan maka permainan dapat dihentikan dan dapat dilanjutka
68
Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang Kelas 4 Di SLB ABC YPALB Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bermain peran memiliki beberapa kelebihan yaitu alat-alat yang
digunakan pada proses bermain peran bersifat konkrit, kegiatan yang dilakukan
sering dilakukan oleh anak, sehingga anak belajar imitasi dan latihan artikulasi
dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Pendapat tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk membuat
rekomendasi mengenai bermain peran. Adapun rekomendasi yang diambil dari
pernyataan di atas adalah :
1. Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih
lanjut dalam proses pembelajaaran bagi anak tunagrahita sedang sehingga
dapat mengoptimalkan kemampuan akademik anak tunagrahita sedang.
Bermain peran juga dapat mengoptimalkann seluruh indera yang dimiliki
oleh anak tunagrahita sedang karena saat bermain peran situasi disesuaikan
dengan keaadaan yang sebenarnya.
2. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidik
khususnya pada penanganan anak tunagrahita sedang dan sebagai masukkan
dalam mengajar anak tunagrahita sedang agar dapat mengoptimalkan
kemampuan akademik anak tunagrahita.
3. Bagi peneilti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode bermain
peran untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita sedang pada aspek
lain seperti meningkatkan kemampuan motorik verbal, kemampuan
berekspresi dan kemampuan berbicara dengan intonasi serta penelitian pada
aspek kemampuan berbicara dengan tingkatan yang lebih kompleks sehingga
dapat mengoptimalkan kemampuan anak dengan menggunakan bermain
peran yang lebih variatif. Menggunakan metode yang lain untuk
69
Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman.M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Amin.M (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto,S.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Astati (1996). Pendidikan dan Pembinaan Karier Penyandang Tunagrahita Dewasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Ibrahim,S (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Iskandarwassid.dkk (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, A,L. (1984). Pedoman Guru Bahasa Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Payne, J dan Jones, D. (1981). Mental Retardation. Colimbus : A Bell and Howell Company
Rocyadi, E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sadja’ah, E. (2005). Komunikasi & Interaksi Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung:
70
Andri Sudiarsa, 2014
Bermain Peran Dalam Kehidupan Keluarga Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Tunagrahita Sedang Kelas 4 Di SLB ABC YPALB Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 70
Sugiyono. (2008). Statistik Nonparametrik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunanto, J, dkk (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. Jepang: Criced Univercity of Tsukuba.
Somantri, S (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Tarigan, G,H. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
UPI (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wahab,A,A. (2009). Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta