39 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SD Inpres Bertingkat Labuang Baji. Pengambilan data penelitian dimulai pada tanggal 12 Juni 2017 sampai 17 Juni 2017. Penelitian dilakukan di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Modeling The Way terhadap hasil belajar pada pembelajaran drama siswa kelas IV di SD Inpres Bertingkat Labuang Baji tahun pelajaran 2016/2017. Kegiatan yang dilakukan selama penelitian meliputi kegiatan pemberian pretest, kegiatan pemberian tindakan/perlakuan dan kegiatan posttest.
1. Deskripsi Hasil Pretest Pembelajaran Drama Kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji Sebelum Diterapkan Metode Modeling The Way.
Sebelum peneliti memberikan proses pembelajaran dengan perlakuan terhadap kelas IV SD, peneliti memberikan soal pretest berupa tes lisan. Siswa di beri tes berupa drama. Siswa diberikan suatu teks untuk acuan siswa dalam mendemonstrasikan drama. Setiap siswa diminta untuk menyimak guru membacakan teks drama kemudian siswa diminta mendemonstrasikan kembali teks drama yang telah dibacakan guru. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yakni keterampilan berbicara siswa.
Data hasil pretest yang diperoleh dari kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.1 Skor Nilai Pretest
No. Nama Siswa
Komponen yang dinilai
Nilai Akhir
Keberanian
(5-20)
Intonasi (5-20)
Lafal (5-20)
Ekspresi (5-20)
Penguasaan
(5-20)
1. Amril 10 13 12 12 10 57
2. Andi Ikhsan 15 15 14 15 12 71
3. Arya Adli Anugrah 14 14 12 10 10 60
4. Dayat 10 12 10 9 9 50
5. Farel Ardiansyah 14 14 12 10 10 60
6. Hajar 12 12 14 10 9 57
7. Halid 13 11 10 8 8 50
8. Muh. Afdal 12 14 12 9 10 57
9. Muh. Albaehaqi 14 12 14 9 8 57
10. Muh. Azril Zulkar 16 16 14 12 12 70
11. Muh. Fadli Akbar 13 13 14 8 7 55
12. Muh. Fathir R 16 16 14 13 12 71
13. Muh. Ikhsan 15 16 14 13 12 70
14. Muh. Reza 13 13 11 9 9 55
15. Rahmat 13 12 10 8 7 50
16. Rasya 14 12 12 10 12 60
17. Adinda 17 17 16 13 12 75
18. Afiqah 17 17 15 14 12 75
19. Aisyah Nur Lestari 12 12 10 8 8 50
20. Amalia Nurul R 17 17 15 14 12 75
21. Andi Dwi Aulia 17 17 14 12 11 71
22. Aulia Febriani 17 17 16 12 13 75
23. Layana Putri 13 15 13 11 10 60
24. Nur Aqila Amalia 17 17 13 13 11
71
25. Nurul Hikmah 17 16 13 12 12 70
26. Riska Ananda 14 12 12 9 8 55
27. Siti Khadijah 18 17 17 15 13 80
28. Putri Ramadhani 11 11 10 10 8 50
29. Yuliana Putri 13 13 12 10 7 55
JUMLAH 1812
Berdasarkan tabel 4.1 untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest pembelajaran drama dari siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata ) nilai pretest
X F x.f
50 5 250
55 4 165
57 4 228
60 4 240
70 3 210
71 4 284
75 4 300
80 1 80
JUMLAH 29 1812
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑f.x yaitu 1812, sedangkan nilai dari N itu sendiri adalah 29. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata) sebagai berikut:
x = ∑ =
= 62,48
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil pretest tes lisan kelas IV SD Inpres bertingkat Labuang Baji sebelum diterapkan metode Modeling The Way yaitu 62,48. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori tingkat penguasaan materi penilaian keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji sebagai berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Kategori Nilai Pretest Keterampilan Berbicara Siswa
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 40-59 Sangat Rendah 13 44,83
2. 60-69 Rendah 4 13,79
3. 70-79 Sedang 11 37,94
4. 80-89 Tinggi 1 3,44
5. 90-100 Sangat Tinggi - 0,00
JUMLAH 29 100
Tabel di atas dapat pula disajikan dalam bentuk diagram grafik berikut ini:
Gambar 4.1 Grafik Kategori Nilai Pretest Keterampilan Berbicara Siswa
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.1 maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen tes dikategorikan sangat rendah terdapat 13 siswa yaitu 44,83%, rendah terdapat 4 siswa atau 13,97%, sedang terdapat 11 siswa atau 37,94%, tinggi terdapat 1 siswa atau 3,44% dan sangat tinggi berada pada persentase 0,00%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan keterampilan berbicara siswa dari aspek keberanian, intonasi, lafal, ekspresi, dan penguasaan materi pembelajaran bahasa Indonesia sebelum diterapkan metode Modeling The Way tergolong rendah.
Sesuai hasil analisis data tersebut dapat dikonfirmasikan ke dalam kriteria keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji
13
4
11
1 0
44.83
13.79
37.94
3.44
0 0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
KATEGORI
Frekuensi Persentase
sebelum diterapkan metode Modeling The Way yang telah ditetapkan, yaitu siswa dinyatakan mampu apabila jumlah siswa mencapai 75% yang memperoleh nilai KKM 70. Sebaliknya, siswa dikatakan tidak mampu apabila jumlah siswa kurang dari 75% yang memperoleh KKM 70. Untuk menggambarkan pernyataan ini, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Tingkat Ketuntasan Pretest Keterampilan Berbicara Siswa
No. Skor Uraian Jumlah Siswa Persentase
1. 70-100 Tuntas 12 41,38%
2. 0-69 Tidak Tuntas 17 58,62 %
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut dapat diketahui jumlah siswa dan persentase nilai keterampilan berbicara siswa pada kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji sebelum diterapkan metode Modeling The Way, diperoleh 12 siswa yang tuntas pembelajaran berbicara sebesar 41,38% yang mendapatkan nilai 70 ke atas dan 17 siswa yang belum tuntas sebesar 58,62% yang mendapat nilai 70 ke bawah. Hal ini berarti siswa belum terampil berbicara sebelum diterapkan metode Modeling The Way. Lebih rinci dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Pretest Keterampilan Berbicara Siswa
2. Deskripsi Hasil Posttest Pembelajaran Drama Kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji Setelah Diterapkan Metode Modeling The Way.
Setelah diberi perlakuan yakni penerapan metode Modeling The Way terhadap kelas IV kemudian selanjutnya diberikan posttest. Kegiatan posttest ini dilakukan untuk melihat hasil pencapaian keterampilan berbicara siswa kelas IV.
Kegiatan ini serupa dengan kegiatan pembelajaran yang biasa berlangsung dikelas hanya saja dalam kegiatan ini peneliti mentut siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas. Pada tahap ini peneliti akan meminta siswa mendemonstrasikan drama yang telah didiskusikan oleh setiap kelompok yang telah dibagikan oleh guru dengan bahasa yang baik. Adapun data hasil posttest yang diperoleh dari kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji dapat diketahui sebagai berikut:
41.38
58.62
12
17
0 10 20 30 40 50 60 70
Tuntas Tidak Tuntas
Persentase Jumlah murid
Tabel 4.5 Skor Nilai Posttest
No. Nama Siswa
Komponen yang dinilai
Nilai Akhir
Keberanian
(5-20)
Intonasi (5-20)
Lafal (5-20)
Ekspresi (5-20)
Penguasaan
(5-20)
1. Amril 19 20 20 16 15 90
2. Andi Ikhsan 17 16 16 10 13 72
3. Arya Adli Anugrah 17 20 18 15 15 85
4. Dayat 16 14 14 12 10 66
5. Farel Ardiansyah 20 18 19 15 13 85
6. Hajar 16 15 15 11 15 72
7. Halid 17 15 15 12 11 70
8. Muh. Afdal 15 16 16 13 15 75
9. Muh. Albaehaqi 16 17 17 13 12 75
10. Muh. Azril Zulkar 15 16 16 13 15 75
11. Muh. Fadli Akbar 15 17 17 12 14 75
12. Muh. Fathir R 17 16 16 13 13 75
13. Muh. Ikhsan 17 17 16 13 12 75
14. Muh. Reza 14 16 15 13 12 70
15. Rahmat 17 15 15 13 15 70
16. Rasya 19 18 18 14 16 85
17. Adinda 20 18 18 17 17 90
18. Afiqah 20 19 18 16 17 90
19. Aisyah Nur Lestari 17 13 13 10 13 66
20. Amalia Nurul R 18 18 18 15 16 85
21. Andi Dwi Aulia 19 18 18 15 15 85
22. Aulia Febriani 18 16 17 14 15 80
23. Layana Putri 15 15 15 12 13 70
24. Nur Aqila Amalia 17 18 18 12 15 80
25. Nurul Hikmah 18 17 17 14 14 80
26. Riska Ananda 16 16 15 11 12 70
27. Siti Khadijah 20 18 19 17 16 90
28. Putri Ramadhani 15 14 15 13 13 70
29. Yuliana Putri 15 15 15 12 13 70
JUMLAH 2.241
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest pembelajaran drama dari siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata ) nilai posttest
X F x.f
66 2 132
70 7 490
72 2 144
75 6 450
80 3 240
85 5 425
90 4 360
JUMLAH 29 2.241
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑f.x yaitu 2.241, sedangkan nilai dari N itu sendiri adalah 29. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai mean (rata-rata) sebagai berikut:
x = ∑ = = 77,27
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil posttest tes lisan kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji setelah diterapkan
metode Modeling The Way yaitu 77,27. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori tingkat penguasaan materi penilaian keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji sebagai berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi dan Kategori Nilai Posttest Keterampilan Berbicara
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 40-59 Sangat Rendah - 0,00
2. 60-69 Rendah 2 6,89
3. 70-79 Sedang 15 51,73
4. 80-89 Tinggi 8 27,59
5. 90-100 Sangat Tinggi 4 13,79
JUMLAH 29 100
Tabel di atas dapat pula disajikan dalam bentuk diagram grafik berikut ini:
Gambar 4.3 Grafik Kategori Nilai Posttest Keterampilan Berbicara Siswa Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.3, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa pada tahap posttest
0 2
15
8
4 0
6.89
51.73
27.59
13.79
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
KATEGORI
Frekuensi persentase
dengan menggunakan instrumen tes dikategorikan sangat tinggi terdapat 4 siswa pada persentase 13,79%, kategori tinggi terdapat 8 siswa pada persentase 27,59%, kategori sedang terdapat 15 siswa atau persentase 51,73%, rendah terdapat 2 siswa atau 6,89% dan sangat rendah berada pada persentase 0,00%. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan keterampilan berbicara siswa dari aspek lafal, intonasi, ekspresi, kelancaran dan penguasaan materi isi pembelajaran bahasa Indonesia setelah diterapkan metode Modeling The way tergolong tinggi.
Sesuai hasil analisis data tersebut dapat dikonfirmasikan ke dalam kriteria keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji setelah diterapkan metode Modeling The Way yang telah ditetapkan, yaitu siswa dinyatakan mampu apabila jumlah siswa mencapai 75% yang memperoleh nilai KKM 70. Sebaliknya, siswa dikatakan tidak mampu apabila jumlah siswa kurang dari 75% yang memperoleh KKM 70. Untuk menggambarkan pernyataan ini, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Tingkat Ketuntasan Posttest Keterampilan Berbicara Siswa
No. Skor Uraian Jumlah Siswa Persentase
1. 70-100 Tuntas 27 93,11 %
2. 0-69 Tidak Tuntas 2 6,89%
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut dapat diketahui jumlah siswa dan persentase nilai keterampilan berbicara siswa pada kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji setelah diterapkan metode Modeling The Way diperoleh 27 siswa yang tuntas
dalam pembelajaran berbicara yaitu sebesar 93,11% yang mendapatkan nilai 70 ke atas dan 2 siswa yang belum tuntas sebesar 6,89% mendapat nilai 70 ke bawah.
Hal ini berarti penerapan metode Modeling The Way terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji dikatakan memadai karena telah mencapai standar yang telah ditetapkan yaitu 75% siswa mendapat nilai KKM 70 ke atas. Lebih rinci dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.
Gambar 4.4 Grafik Tingkat Ketuntasan Posttest Keterampilan Berbicara Siswa
3. Deskripsi Aktivitas Pembelajaran Drama Siswa Kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji Selama Penerapan Metode Modeling The Way
Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran drama dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan pemberian perlakuan yaitu penerapan metode Modeling The Way dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:
93.11
6.89 27
2 0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Tuntas Tidak Tuntas
Persentase Jumlah murid
Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No. Aspek yang diamati
Jumlah siswa yang aktif pada pertemuan ke-
Rata-
rata Persentase
1 2 3 4
1. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru.
P R E T E S T
23 29
P O S T T E S T
26 89,65
2. Siswa yang aktif berdiskusi
dalam kelompok. 25 29 27 93,10
3. Siswa yang bersemangat
dalam diskusi kelompok. 20 25 22,5 77,59
4. Siswa yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran.
15 20 17,5 60,34
5. Siswa yang memiliki
keberanian untuk
mendemonstrasikan drama di depan kelas.
20 29 24,5 84,48
6. Siswa yang ikut serta mendemonstrasikan drama di depan kelas.
29 29 29 100
7. Siswa yang berdrama sesuai dengan hasil yang telah didiskusikan dalam kelompok masing-masing.
29 29 29 100
Tabel data 4.9 menunjukkan hasil observasi penelitian di atas terhadap subjek penelitian yang berjumlah 29 orang, didapatkan data hasil observasi aktifitas belajar siswa berdasarkan 7 aspek yang diamati. Adapun hasil pengamatan untuk pertemuan 2 dan 3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 89,65%, Siswa yang aktif berdiskusi dalam kelompok. 93,10%, Siswa yang bersemangat dalam diskusi kelompok 77,59%, Siswa yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran 60,34%, Siswa yang memiliki keberanian untuk mendemonstrasikan drama di depan kelas 84,48%, Siswa yang ikut serta mendemonstrasikan drama di depan kelas 100%,
Siswa yang berdrama sesuai dengan hasil yang telah didiskusikan dalam kelompok masing-masing 100%.
4. Analisis Berpengaruh Tidakya Penerapan Metode Modeling The Way Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji
Pada bagian ini dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian yakni apakah ada atau tidak pengaruh metode Modeling The Way terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji, maka dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Adapun kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
a) Jika tHitung > tTabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya penerapan metode Modeling The Way berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa.
b) jika tHitung < tTabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya penerapan metode Modeling The Way tidak berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ = = 14,79
b. Mencari harga “∑ X2d dengan menggunakan rumus:
∑ X2d = ∑ d 2 – ∑
= 7.339 –
= 7.339 – 6.346,24
= 992,76
c. Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:
t =
√ ∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t =
13,385 d. Menentukan harga ttabelUntuk mencari ttabel, peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05 dan db = n-1 = 29 – 1 = 28, maka diperoleh t0,05 = 3,674.
Setelah diperoleh thitung = 13,385 dan ttabel = 3,674, maka diperoleh thitung >
ttabel yaitu 13,385 > 3,674, sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak H1 diterima. Ini berarti bahwa penerapan metode Modeling The Way berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji.
B. Pembahasan
Pada bagian ini, diuraikan temuan yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian berpengaruh tidaknya metode Modeling The Way dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji.
Setelah dilakukan pengujian diperoleh bahwa terdapat perbedaan antara hasil keterampilan berbicara siswa sebelum diterapkan metode Modeling The Way dan setelah diterapkan metode Modeling The Way. Hasil keterampilan berbicara sesudah diterapkannnya metode Modeling The Way lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan hasil keterampilan berbicara sebelum diterapkan metode Modeling The Way. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil pretest dan posttest siswa.
Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa yaitu 62,48 dengan persentase kriteria keterampilan berbicara siswa yang tuntas pembelajaran berbicara sebesar 41,38% dan yang belum tuntas sebesar 58,62%. Hal ini berarti siswa belum terampil berdrama sebelum diterapkan metode Modeling The Way karena jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70) dibawah 75%.
Namun, setelah diberi perlakuan, terjadi peningkatan nilai yang dapat dilihat dari hasil posttest siswa. Nilai rata-rata dari posttest siswa menunjukkan hasil sebesar 79,72 yang berada di atas nilai KKM dengan persentase kriteria 93,11% dan yang belum tuntas sebesar 6,89%, sehingga pembelajaran dengan menerapkan metode Modeling The Way dinyatakan berhasil karena jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM di atas 75%.
Selain itu, berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 13,385 dengan
db sebesar 29-1 = 28 pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh ttabel = 3,674 sehingga diperoleh thitung > ttabel. Oleh karena thitung > ttabel, maka disimpulkan H0 ditolak H1
diterima yang berarti bahwa penerapan metode Modeling The Way berpengaruh terhadap hasi belajar siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji.
Hasil analisis data di atas menunjukkan adanya pengaruh metode Modeling The Way berpengaruh terhadap hasi belajar siswa sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada siswa dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan, dimana siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 89,65% yakni pertemuan pertama hanya 23 siswa yang tidak memperhatikan menjadi 29 siswa yang memperhatikan pada pertemuan kedua, Siswa yang aktif berdiskusi dalam kelompok. 93,10%, Siswa yang bersemangat dalam diskusi kelompok 77,59%, Siswa yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran 60,34%, Siswa yang memiliki keberanian untuk mendemonstrasikan drama di depan kelas 84,48%, Siswa yang ikut serta mendemonstrasikan drama di depan kelas 100%, Siswa yang berdrama sesuai dengan hasil yang telah didiskusikan dalam kelompok masing-masing 100%.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Modeling The Way berpengaruh terhadap hasi belajar siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Labuang Baji.