PENDAHULUAN
Latar Belakang
Namun, tidak jarang anak merasa takut atau malu untuk berbicara dengan orang yang tidak dikenalnya. Apabila anak tidak mempunyai kemampuan berbicara maka ia tidak akan mampu menjalani kehidupannya di lingkungannya, baik di lingkungan yang ia kenal maupun di lingkungan asing yang baru saja ia masuki. Oleh karena itu, melatih keterampilan berbicara anak tentunya memerlukan persiapan yang dapat membantu membangun keterampilan kognitifnya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merangsang keterampilan berbicara siswa, salah satunya adalah dengan memberikan rangsangan berupa rangsangan dari panca indera, seperti penggunaan media gambar. Apabila media visual digunakan dalam proses pembelajaran maka akan membantu guru menyampaikan pesan dari materi yang diajarkan. Seperti diketahui media gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik karena banyak anak yang menyukai gambar.
Dengan gambar yang menarik, anak dengan sendirinya akan tertarik dan mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide berdasarkan apa yang dilihatnya. Maka dengan penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh penggunaan media visual terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pengalaman penulis observasi di Desa Gantarang Kabupaten Gowa lebih tepatnya di SD Inpres Gantarang, pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas III SD Inpres Gantarang terdapat siswa yang belum memiliki keterampilan berbicara.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
- Kajian Teori
- Media Pembelajaran
- Media Gambar di SD
- Keterampilan Berbicara
- Kerangka Pikir
- Hasil Penelitian Relevan
- Hipotesis Penelitian
Media gambar merupakan media pembelajaran yang sangat menarik bagi siswa khususnya pada tingkat sekolah dasar. Dengan pemikiran konkrit siswa sekolah dasar banyak yang menggunakan media visual sebagai media pembelajaran. Menurut Sundari (2013:3), Media Gambar merupakan perwujudan simbolik dari hasil peniruan suatu benda, pandangan, pemikiran atau gagasan yang divisualisasikan dalam bentuk dua dimensi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media visual adalah media pembelajaran yang divisualisasikan dalam bentuk dua dimensi yang mampu memberikan pengalaman tersendiri sehingga akan terasa lebih nyata atau bermakna ketika siswa menerima penjelasan dari guru. Menurut Sundari (2013:5), langkah-langkah pembelajaran Pengetahuan Sosial bagi siswa sekolah dasar dengan menggunakan media visual adalah sebagai berikut. 13 1) Menyiapkan media visual yang akan digunakan untuk memberikan materi Pengetahuan Sosial kepada siswa sekolah dasar.
Hal ini dapat dilakukan secara individu dengan mengerjakan LKS yang disediakan guru untuk penilaian dan media gambar sebagai objek penelitian. Di akhir pembelajaran, siswa harus mampu menjelaskan apa yang dipelajarinya dari pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menggunakan media visual di hadapan guru dan teman sekelas. Hal ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan bahan ajar menggunakan media gambar dan penilaian keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Penerapan media visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara siswa. 21 Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti perlu melakukan tindakan yaitu menyelidiki pengaruh penggunaan media visual terhadap keterampilan berbicara siswa dalam proses pembelajaran Kelas III di SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa dengan cara menguji siswa dalam menjelaskan atau mendeskripsikan gambar yang ditampilkan. “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Kemampuan Bercerita Bahasa Bugis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sinjai Timur”.
Rahmat, Jurusan Keguruan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar, melakukan penelitian pada tahun 2017 tentang: “Pengaruh penggunaan media gambar serial terhadap keterampilan berbicara siswa kelas II SD Inpres Pare’-Pare ' District.23 Gambar berseri berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa dengan nilai rata-rata keseluruhan pada kelas yang menggunakan media gambar berseri adalah 76,25 sedangkan yang tidak menggunakan media gambar berseri adalah 63,5 Persamaan antara Rahmat dengan penelitian penulis terdapat pada media yang yang digunakan yaitu media gambar, namun Rahmat menggunakan media gambar serial.
Fitri Prasetyowati, Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, melakukan penelitian pada tahun 2014 tentang: “Pengaruh penggunaan media visual terhadap keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Desa Plumbon II, Mojolaban Sukoharjo, Tahun Pelajaran 2013/2014". Hasil akhir observasi keterampilan berbicara anak setelah dilakukan percobaan dengan media visual mencapai skor 160 dengan nilai rata-rata 13,33.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Desain Penelitian
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa.” H0 : Tidak terdapat pengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang dalam pembelajaran dengan menggunakan media visual. Deskripsi hasil pre-test keterampilan berbicara sebelum menggunakan media visual pada siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka nilai rata-rata (rata-rata) kemampuan berbicara yang diperoleh dari hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Gantarang sebelum menggunakan media visual adalah 50,67. Melihat hasil persentase tersebut maka dapat dikatakan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang sebelum penggunaan media visual sangat rendah. Deskripsi hasil post test keterampilan berbicara setelah menggunakan media visual pada siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa.
Tes kedua dilakukan sebagai hasil belajar setelah diberikan perlakuan yaitu menggunakan media gambar untuk melihat keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka nilai rata-rata (mean) keterampilan berbicara yang diperoleh dari hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Gantarang setelah menggunakan media gambar adalah 77,33. Jika dilihat dari hasil persentasenya maka dapat dikatakan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang setelah menggunakan media gambar tergolong tinggi.
Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Keterampilan Berbicara Menurut hipotesis penelitian yaitu “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat dampak penggunaan media visual sebelum dan sesudah pertunjukan terhadap keterampilan berbicara siswa III. kelas SD Inpres Gantarang. Artinya penggunaan media visual berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa III. kelas di SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa.
Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan temuan penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa. Maka berdasarkan pengujian tersebut penggunaan media visual berpengaruh terhadap keterampilan keagamaan siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa. Pada tahun 2022, penulis menyelesaikan tugas akhirnya sebagai siswa dengan menyusun karya ilmiah berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa”.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Variabel yang diamati adalah pengaruh penerapan media visual sebagai variabel bebas (X) dan kelancaran belajar sebagai variabel terikat (O). Melaksanakan pembelajaran tanpa menggunakan media visual dan siswa diuji untuk menjelaskan suatu topik pembicaraan. Peneliti mencatat kembali hasil observasinya pada lembar observasi dengan menggunakan media visual setelah pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik kemampuan berbicara siswa setelah menggunakan media visual, yang terdiri dari nilai tertinggi, nilai terendah, nilai mean, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Terdapat pengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa SD Inpres Gantarang III dalam pembelajaran dengan menggunakan media visual. a) Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti penggunaan media visual berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III SD Inpres Gantarang Kabupaten Gowa.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam berpartisipasi dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar, hasil bahwa aktivitas rata -rata siswa dalam berpartisipasi dalam belajar menggunakan media gambar mencapai 86%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran telah mencapai kriteria aktif. Siswa biasanya mengalami kegagapan ketika berbicara dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga, namun ketika menggunakan alat bantu pembelajaran yaitu media gambar siswa mampu menunjukkan kemahirannya. Bahkan kalimat yang diucapkannya pun mengalami perubahan sehingga lebih banyak kalimat yang dapat dihasilkan dari alat tuturnya dibandingkan sebelum menggunakan media gambar.
Hasil analisis inferensial dengan menggunakan rumus uji t diperoleh thitung > ttabel atau 15,41 > 1,761 sehingga dapat disimpulkan H0. 47 Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh, serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dapat mempengaruhi keterampilan berbicara siswa III. kelas di SD Inpres Gantarang Kabupaten Goa. Keadaan tersebut terlihat dari hasil tes, bahwa pada post-test mereka yang diberi perlakuan melalui media visual memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi yaitu 77,33 dibandingkan dengan pre-test yang tidak mendapat perlakuan melalui media visual. yaitu 50,67.
Dari hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t dapat disimpulkan bahwa nilai t sebesar 15,41 dengan frekuensi (db) sebesar 14 pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t tabel = 1,761. 49 Direktur yang berperan sebagai pemegang kebijakan pendidikan di sekolah diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang inovatif dan bervariasi untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih baik. Bagi para guru khususnya guru SD Inpres Gantarang, dalam proses pembelajaran ada baiknya menerapkan teknik mengajar dengan menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan isi pembelajaran penting seperti media visual ketika mengajarkan keterampilan berbicara siswa.
Diharapkan peneliti dapat mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media visual dalam proses pembelajaran agar siswa tidak bosan dan tertarik serta antusias selama proses pembelajaran. Pengaruh Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II SD Inpres Pare'-Pare' Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Dengan kegiatan tukar menukar informasi, siswa dapat menyebutkan secara tepat sikap-sikap mengenai kesatuan dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
Dengan menceritakan kembali isi bacaan, siswa dapat dengan tepat menentukan pokok-pokok informasi mengenai keadaan cuaca. Layak untuk dibahas dan tidak banyak dibahas 20 4. Cukup layak untuk dibahas dan tidak/banyak dibahas 15 5. Tidak layak untuk dibahas dan tidak/banyak dibahas 10 6. Pada tahun yang sama (2018) penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
SIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan
- Saran
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Media Gambar
- Skor Nilai Pretest
- Mencari Nilai Rata-Rata Pretest
- Skor Nilai Posttest
- Mencari Nilai Rata-Rata Posttest
- Instrumen penilaian keterampilan berbicara
- Dokumentasi