• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

N/A
N/A
yosephine anastasya

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV PEMECAHAN MASALAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, permasalahan yang hendak diselesaikan tentunya didukung oleh sebuah data yang disebut dengan data pendukung, untuk memperoleh data tersebut maka perlu dilakukan pengumpulan data. Adapun proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut ini:

a. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber terkait untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

Wawancara yang dilakukan peneliti kepada pihak Supervisor Gudang PT SOCI Mas yaitu dengan wawancara tatap muka. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait dengan latar belakang dan perkembangan perusahaan terutama di Divisi Warehouse.

b. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan peninjauan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. Observasi meliputi kondisi atau keadaan dan aktivitas pada objek penelitian. Peneliti melakukan observasi pada PT SOCI Mas di bagian Warehouse untuk mengamati setiap proses masuk dan keluarnya produk dari WH.

4.1.2 Sumber Data

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sumber data yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian. Sumber data dalam penelitan ini diberdakan menjadi dua kategori berdasarkan sumbernya, yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau penelitian langsung yang dilakukan peneliti di lapangan, seperti mengamati proses operasional di dalam gudang atau meninjau dimensi ruangan dari gudang.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer oleh pihak lain. Dengan kata lain, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen yang sudah ada atau telah terdokumentasi sebelumnya yang kemudian diguanakn utnuk memenuhi penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari internet, yang berupa informasi tentang studi kasus sejenis yang sama untuk merancang desain layout dari gudang di perusahaan. Selain itu, didapatkan juga dari dokumen internal perusahaan, yaitu laporan produksi, volume produksi, gambaran layout, hingga data data yang berupa alat atau tenaga kerja yang ada di gudang.

(2)

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Perhitungan Ongkos Marterial Handling Awal

Pada tahap pertama, yang perlu dilakukan adalah mengolah tata letak awal dari data yang diperoleh berdasarkan hasil obcervasi langsung di gudang PT SOCI Mas. Perhitungan biaya perpindahan material, berdasarkan data yang diperoleh, maka biaya penyusutan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 12 Perhitungan OMH/Tahun Layout (Planning) Warehouse

Dari perhitungan diatas maka saat diketahui biaya perpindahan material dari titik satu ke titik lainnya, dan dapat diketahui juga total biaya perpindahan selama satu hari kerja sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 13 Biaya Perpindahan Material Gudang Usulan Baru SOCI Mas

Type Qty Status Monthly Yearly Jam Operasio

nal

Umur Ekonomis

Biaya Perawatan/T

ahun

Estimasi Biaya Listrik/Thn

Total/

Tahun OMH/T

ahun OMH/H

ari Reach

Truck 4 Rent $ 6,897 $ 82,759 21 4 $ 47 $ 1,618.05 $ 84,423 $ 2.58 $ 0.01 Forklift

Electric 2 Ton

2 Rent $ 2,483 $ 29,793 21 4 $ 15 $ 1,618.05 $ 31,426 $ 1.98 $ 0.01 Forklift

Electric 2.5 Ton

3 Rent $ 4,138 $ 49,655 21 4 $ 10 $ 1,618.05 $ 51,283 $22.91 $ 0.06 TOTAL 9 $ 13,517 $ 162,207 - - $ 71 $ 4,854.15 $ 167,132 $ 27 $ 0.08

Cost Rental @

No From To Alat Jarak

(m)

OMH/

meter/hari OMH Frekuensi/h ari

Sub Total Jarak (m)

Sub Total OMH/Hari

1 B C Forklift Electric 2 Ton 14 $ 0.01 $ 0.14 585 8190 $ 81.90

2 C D Forklift Electric 2 Ton 9 $ 0.01 $ 0.09 585 5265 $ 52.65

3 C H Forklift Electric 2 Ton 18 $ 0.01 $ 0.18 5 90 $ 0.90

4 C I Forklift Electric 2 Ton 33 $ 0.01 $ 0.33 10 330 $ 3.30

5 C L Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 150 $ 0.07 $ 10.50 1 150 $ 10.50

6 D G Reach truck 42 $ 0.01 $ 0.42 650 27300 $ 273.00

7 M G Reach truck 35 $ 0.01 $ 0.35 145 5075 $ 50.75

8 M L Reach truck 213 $ 0.01 $ 2.13 1 213 $ 2.13

9 G J Forklift Electric 2.5 Ton 8 $ 0.06 $ 0.48 193 1544 $ 92.64

10 G L Reach truck 81 $ 0.01 $ 0.81 1 81 $ 0.81

11 J K Forklift Electric 2.5 Ton 76 $ 0.06 $ 4.56 1 76 $ 4.56

12 J L Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 72 $ 0.07 $ 5.04 1 72 $ 5.04 13 L K Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 124 $ 0.07 $ 8.68 1 124 $ 8.68

14 L B Forklift Electric 2 Ton 145 $ 0.01 $ 1.45 1 145 $ 1.45

15 H D Forklift Electric 2 Ton 17 $ 0.01 $ 0.17 4 68 $ 0.68

16 H I Forklift Electric 2 Ton 14 $ 0.01 $ 0.14 5 70 $ 0.70

17 H J Forklift Electric 2.5 Ton 120 $ 0.60 $ 72.00 4 480 $ 288.00

18 H K Forklift Electric 2 Ton 190 $ 0.01 $ 1.90 1 190 $ 1.90

19 H L Forklift Electric 2 dan 2.5Ton 129 $ 0.07 $ 9.03 1 129 $ 9.03 797 32669 $ 326.69 1200 14823 $ 176.73 202 2575 $ 418.45 2199 50067 $ 921.87 TOTAL Opperational Reach Truck/hari

TOTAL Operational Forklift 2.5 Ton/hari TOTAL

TOTAL Operational Forklift 2 Ton/hari

(3)

4.2.2 Perancangan Usulan Layout Awal 4.2.2.1 Activity Relationship Chart (ARC)

Sebagai langkah awal dalam perencanaan tata letak usulan diantaranya dengan melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan pada bagian fasilitas gudang, data data tersebut diperoleh dari tahapan observasi pengumpulan data yang dilihat dari hubungan keterkaitan secara departemen, aliran material, peralatan yang digunakan, manusia yang bekerja, informasi dan lingkungan. Activity Relationship Chart (ARC) dipergunakan untuk mengetahui tingkatan hubungan tiap kegiatan yang berlangsung di tiap area, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan atau yang harus berjauhan (Rahmadani, 2020). Dalam membuat ARC, hal hal yang perlu dipertimbangakan adalah sebagai berikut ini:

a) Hubungan kedekatan antara work operation disebabkan oleh aliran material

b) Hubungan kedekatan antar work operation disebabkan aliran data c) Area load and unloading material

d) Jenis material antar gudang

e) Penyimpanan peralatan perpindahan material

Berdasarkan hubungan antar aktivitas tersebut dan alasannya, maka ARC untuk seluruh area yang tersedia di PT SOCI Mas Medan dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 16 Activity Relationship Chart (ARC)

(4)

Adapun yang menjadi acuan dalam penilaian diatas, dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 14 Nilai Kedekatan dalam Tabel ARC

Huruf Arti Nilai Keterangan

A Absolutely Necessary

5 Keterkaitan informasi yang sangat penting, salah satu bagian tidak bisa berjalan jika salah satu bagian lain belum selesai

E Especially Important

4 Keterkaitan informasi lumayan penting, bagian lain tetap bisa berjalan dengan adanya kontrol tidak langsung dari bagian lainnya

I Important 3 Keterkaitan informasi penting sebagai pencatatan pada bagian lainnya

O Ordinary 2 Satu bagian sudah menjadi tanggung jawab bagian lain secara langusng

U Unimportant 1 Satu bagian tidak memiliki kepentingan dengan kepentingan tersebut dalam menjalankan kegiatannya

X Undesireable 0 Satu bagian sama sekali tidak berkepentingan atau berpengaruh pada proses bagian lain

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa huruf A (Arrow): Hubungan berurutan atau sekuensial. Ini mengindikasikan bahwa aktivitas berikutnya hanya dapat dimulai setelah aktivitas sebelumnya selesai. Misalnya, aktivitas B hanya bisa dimulai setelah aktivitas A selesai. E (End-to-End): Hubungan aktivitas yang satu harus selesai sebelum aktivitas yang lain dimulai, tetapi keduanya bisa dilakukan secara bersamaan. Ini mengindikasikan bahwa ada ketergantungan, tetapi tidak ada ketergantungan yang menghambat. Misalnya, aktivitas C dan D bisa dilakukan bersamaan asalkan aktivitas A sudah selesai.

I (Inhibit): Hubungan yang menunjukkan bahwa aktivitas satu harus selesai sebelum aktivitas yang lain dapat dimulai. Ini adalah jenis ketergantungan yang ketat, di mana ada hambatan yang harus dihilangkan sebelum aktivitas berikutnya dapat dimulai. O (Overlap): Hubungan yang mengizinkan aktivitas satu untuk dimulai sebelum aktivitas yang lain selesai, tetapi aktivitas kedua tidak boleh menutupi aktivitas pertama. Ini mengindikasikan tumpang tindih yang diizinkan dalam proyek. U (Unite): Hubungan yang mengindikasikan bahwa dua atau lebih aktivitas harus selesai sebelum aktivitas berikutnya dapat dimulai. Ini adalah jenis hubungan yang menunjukkan bahwa beberapa jalur harus bergabung sebelum langkah berikutnya bisa dimulai. X (Transfer):

Hubungan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih aktivitas harus dilakukan secara bersamaan dan hasil dari aktivitas tersebut harus digabungkan atau diintegrasikan sebelum langkah berikutnya dapat dimulai.

(5)

4.2.2.2 Worksheet

Setelah ARC, tahapan berikutnya adalah hasil itu dikonversikan ke bentuk worksheet (lembar kerja) yang menjelaskan hasil ARC dengan tujuan memudahkan di dalam membaca dan memahami hubungan antar aktivitas.

Tabel 15 Worksheet

Kode Derajat

A E I O U X

A - B

E, F, G, H, I, J, K,

M

C, D - L

B C, D A - G, H, J I, K E, F, L, M

C B, D G - A, H I E, F, J, K,

L, M

D B, C G - A, H, I - E, F, J, K,

L, M

E F, G, M - A K I B, C, D, H,

J, L

F E, G, M - A K I B, C, D, H,

J, L

G E, F, J C, D A, H, I B K L, M

H - - A, G B, C, D I, J E, F, K, L,

M

I - - A, G D, J, L B, C, E,

F, H, M K

J A - - B, I H, K C, D, E, F,

L, M

K - - A E, F B, G, J C, D, H, I,

L, M

L - - I - -

A, B, C, D, E, F, G, H, J, K, M

M F, E - A - I B, C, D, G,

H, J, K, L

Worksheet dalam Activity Relationship Chart (ARC) adalah alat yang digunakan untuk mencatat dan mengorganisir informasi tentang aktivitas- aktivitas dalam sebuah proyek, termasuk urutan pelaksanaan, ketergantungan, durasi, dan sumber daya yang terlibat. Worksheet ini membantu manajer proyek dalam perencanaan dan pengendalian proyek, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas-aktivitas tersebut, menghitung waktu pelaksanaan proyek, dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien.

Dengan demikian, worksheet dalam ARC berfungsi sebagai alat penting dalam manajemen proyek untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan jadwal.

(6)

4.2.2.3 Pembuatan Alternatif Layout Usulan 1. Gambaran layout usulan

Dalam gambar dibawah ini adalah tampilan layout usulan dari penulis.

Area kuning adalah area kerja dari penulis dalam merancang layout baru.

Area yang tidak ditandai dengan area kuning adalah area diluar lingkup kerja penulis.

Setelah dilakukan perubahan rancangan layout, ditemukan perubahan yang terjadi berada di area (C) Free Staging, (D), Bridge, (H) Loading Material, (I) Empty Pallet Export, dan (J) Area Staging.

2. Panjang lintasan material handling layout usulan

Pada tabel dibawah ini, diperoleh hasil perubahan dari jarak antar beberapa area di Warehouse setelah diadakan perubahan layout. Kolom kuning menandai perubahan jarak yang mengalami penurunan jarak (area semakin dekat), sedangkan kolom orange menandakan kenaikan jumlah jarak (bertambah beberapa meter) pada beberapa area. Sebagai catatan, dibutuhkan ruang gerak Forklift untuk melakukan gerakan manufer minimal 3,6 meter.

J J J

E F

K

G M

J J J

J J J

18 x 18 M JB SN 2MT = 225 PP

JB & Drum Wrapping

J J J

G

J J J Wrapping Wrapping Wra

ppin g

Wrapping

I

J J J

J J J

2 1

JB & Drum Loose Stuffing Palletize PB

7 6 5 4 3

1 2

Automated Palletizer

1 2 3 4

in

Expansion Loading G

A

D H I

C C C

B B

C

10 9 8

J J J

J J J

Waste

A

10 KL FUEL

3 4

L 5

o ut

Gambar 17 Layout Usulan

(7)

Tabel 16 Panjang Lintasan Material Handling Layout Usulan Jarak Perpindahan Antar Gudang (m)

From/

To A B C D E F G H I J K L M

A 22.5 18 22 158 177 82 43 18 111 149 109 97

B 22.5 12.5 14 199.5 219.5 64 27 33 149 226 145 89

C 18 12.5 7 185 205 48 25 31 143 212 150 72

D 22 14 4 174 194 42 17 23 132 201 140 70

E 158 199.5 185 174 20 59 157 74 46 27 97 242

F 177 219.5 205 194 20 79 177 94 66 7 117 262

G 103 64 48 42 59 79 56 63 6 87 80 35

H 43 27 25 17 157 177 56 8 112 183 122 89

I 50 33 31 23 69 89 63 10 42 96 43 96

J 111 149 143 132 46 66 7 112 42 70 72 197

K 149 226 212 201 27 7 87 183 101 70 124 269

L 109 145 150 140 97 117 80 122 40 72 124 213

M 97 89 72 70 242 262 35 89 96 197 269 213

Dalam tabel, terdapat 7 lintasan area yang mengalami penambahan panjang lintasan adalah D-M, H-M, I-M, J-L, D-M, H-M, dan I-M.

Sedangkan untuk panjang lintasan yang mengalami pengurangan panjang lintasan adalah 77 lintasan area.

4.2.3 Penyusutan Jumlah Alat Berat dan Jumlah Tenaga Kerja 1. Jumlah Alat Berat

Tabel dibawah ini adalah tabel yang mendeskripsikan penyusutan dari jumlah alat berat yang akan digunakan dalam sistem layout gudang baru usulan penulis:

Tabel 17 Jumlah Alat Berat dalam Layout Usulan

Type Qty Status Monthly yearly

Reach Truck 3 Rent $ 5,172 $ 62,069 Forklift Electric 2 Ton 1 Rent $ 1,241 $ 14,897 Forklift Electric 2.5 Ton 2 Rent $ 2,759 $ 33,103

TOTAL 6 $ 9,172 $ 110,069

Pengurangan ini terjadi akibat adanya perubahan sistem racking yang akan diterapkan dalam sistem layout gudang baru usulan penulis.

(8)

2. Jumlah Tenaga Kerja

Tabel dibawah ini adalah tabel yang mendeskripsikan penyusutan dari jumlah tenaga kerja yang akan digunakan dalam sistem layout gudang baru usulan penulis

Tabel 18 Jumlah Tenaga Kerja dalam Layout Usulan Manpower allocation Perso

n Salary range Monthly Yearly

Operator (3 Group = 3

shift) 18

$ 310

$ 5,586

$ 72,621

Leader / Admin 5

$ 379

$ 1,897

$ 24,655

Supervisor 1

$ 552

$ 552

$ 7,172

Asst Manager 1

$ 897

$ 897

$ 11,655

TOTAL 25

$ 2,138

$ 8,931

$ 116,103

Pengurangan ini terjadi akibat adanya perubahan sistem racking yang akan diterapkan dalam sistem layout gudang baru usulan penulis. Hal ini berbanding lurus juga dengan pengurangan jumlah alat berat yang akan dioperasikan.

4.2.4 Ongkos Material Handling Layout Usulan

Setelah didapatkan data-data terkait jarak, frekuensi, dan lain sebagainya, tahap selanjutnya adalah menghitung biaya-biaya terkait operasional gudang, antara lain:

Tabel 19 Perhitungan OMH/Tahun Layout Warehouse Usulan

Dari perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya perpindahan material dari titik satu ke titik lainnya, dan dapat diketahui juga total biaya perpindahan selama satu hari kerja.

Type Qty Status Monthly Yearly Jam Operasio

nal

Umur Ekonomis

Biaya Perawatan/T

ahun

Estimasi Biaya Listrik/Thn

Total/

Tahun OMH/T

ahun OMH/H

ari Reach

Truck 3 Rent $ 5,172 $ 62,069 21 4 $ 35 $ 1,618.05 $ 63,722 $ 1.98 $ 0.01 Forklift

Electric 2 Ton

2 Rent $ 2,483 $ 29,793 21 4 $ 15 $ 1,618.05 $ 31,426 $ 2.86 $ 0.01 Forklift

Electric 2.5 Ton

1 Rent $ 1,379 $ 16,552 21 4 $ 3 $ 1,618.05 $ 18,173 $ 8.48 $ 0.02 TOTAL 6 $ 9,034 $ 108,414 - - $ 53 $ 4,854.15 $ 113,321 $ 13 $ 0.04

Cost Rental @

(9)

Berikut ini ditampilkan biaya perpindahan material layout usulan gudang baru dalam tabel dibawah ini:

Tabel 20 Biaya Perpindahan Material dalam Layout Usulan Gudang Baru

Tabel diatas menunjukan adanya penyusutan karena adanya perubahan layout yang ada. Penyusutan ini dari OMH yang awalnya sebesar $921.87 hingga sebesar $482.85.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Jarak Tempuh Layout Awal dan Layout Usulan

Dari perhitungan layout awal pada gudang baru PT SOCI Mas, diperoleh beberapa perubahan setelah dilakukannya perancangan layout terbaru. Pada beberapa area mengalami perubahan jarak seperti area Free Staging (C), Bridge (D), Loading Material (H), Empty Pallet Export (I), dan Staging Area (J). Untuk area Free Staging di susun menjadi satu baris horizontal sehingga mempengaruhi jarak temput pada area (A), (B), (D), (G), (H), (I), (J). Pada area Bridge (D) di ubah menjadi bentuk horizontal sehingga mempengaruhi jarak pada area (A), (B), (C), (E), (F), (I), (J), (K), (L), (M). Area Loading Material (H) mengalami perubahan luas area menjadi 64 m2 sehingga mempengaruhi jarak tempuh pada area (A), (B), (C), (E), (F), (I), (J), (K), (L), (M). Area Empty Pallet Export (I) diberikan usulan menjadi 2 bagian penempatan yang dimana pada penempatan pertama di samping area Loading Material (H) dan untuk penempatan kedua dekat

No From To Alat Jarak

(m)

OMH/

meter/hari OMH Frekuen si/hari

Sub Total Jarak (m)

Sub Total OMH 1 B C Forklift Electric 2 Ton 12.5 $ 0.01 $ 0.06250 585 7312.5 $ 36.56 2 C D Forklift Electric 2 Ton 7 $ 0.01 $ 0.05600 585 4095 $ 32.76 3 C H Forklift Electric 2 Ton 25 $ 0.01 $ 0.20000 5 125 $ 1.00 4 C I Forklift Electric 2 Ton 31 $ 0.01 $ 0.24800 10 310 $ 2.48 5 C L Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 150 $ 0.03 $ 4.50000 1 150 $ 4.50

6 D G Reach truck 42 $ 0.01 $ 0.42000 650 27300 $ 273.00

7 M G Reach truck 32 $ 0.01 $ 0.32000 145 4640 $ 46.40

8 M L Reach truck 213 $ 0.01 $ 2.13000 1 213 $ 2.13

9 G J Forklift Electric 2.5 Ton 7 $ 0.03 $ 0.21000 193 1351 $ 40.53

10 G L Reach truck 80 $ 0.01 $ 0.80000 1 80 $ 0.80

11 J K Forklift Electric 2.5 Ton 70 $ 0.03 $ 2.10000 1 70 $ 2.10 12 J L Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 72 $ 0.03 $ 2.16000 1 72 $ 2.16 13 L K Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 124 $ 0.03 $ 3.72000 1 124 $ 3.72 14 L B Forklift Electric 2 Ton 145 $ 0.01 $ 1.16000 1 145 $ 1.16 15 H D Forklift Electric 2 Ton 17 $ 0.01 $ 0.13600 4 68 $ 0.54 16 H I Forklift Electric 2 Ton 10 $ 0.01 $ 0.08000 5 50 $ 0.40 17 H J Forklift Electric 2.5 Ton 112 $ 0.03 $ 3.36000 4 448 $ 13.44 18 H K Forklift Electric 2 Ton 183 $ 0.01 $ 1.46400 1 183 $ 1.46 19 H L Forklift Electric 2 dan 2.5 Ton 122 $ 0.03 $ 3.66000 1 122 $ 3.66 797 32233 $ 322.33 1200 12756.5 $ 90.41 202 2337 $ 70.11 2199 47326.5 $ 482.85 TOTAL Operational Reach Truck/hari

TOTAL Operational Forklift 2.5 Ton/hari TOTAL

TOTAL Operational Forklift 2 Ton/hari

(10)

dengan area (J). Pembagian layout tersebut diusulkan agar setiap area yang dilewati forklift memiliki jarak tempuh yang dekat ketika membutuhkan pallet.

Hal tersebut mempengaruhi jarak antara area Empty Pallet Expor (I) dengan jarak area (A), (B), (C), (D), (E), (F), (G), (H), (J), (K), (L), (M). Untuk perubahan area terakhir yaitu Staging Area (J) diusulkan perubahan susunan menjadi berbentuk matriks 3x2, yang masing-masing setiap barisnya dipisahkan jarak sebesar 4 meter. Perubahan tersebut mempengaruhi jarak pada area (A), (C), (D), (E), (F), (G), (H), (J), (K), (L), (M).

Tabel 21 Perbandingan Total Jarak Tempuh

Layout Jarak (m)/tahun Selisih (m) Penghematan

Layout Awal 18024120

Layout Usulan 17037540 986580 5%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya usulan layout, perusahaan akan berhasil menurunkan jarak totola yanng ditrmpuh oleh setiap alat berat di dalam satu tahunnya sebanyak 5%. Penurunann ini terlihat dari total jarak yang awalnya sebesar 18.024.120 meter menjadi 17.037.540 meter di dalam satu tahun.

4.3.2 Analisis Jumlah Alat Berat

Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah pengurangan alat berat yang akan digunakan di dalam sistem layout baru dari perusahaan:

Tabel 22 Perbandingan Jumlah Alat Berat

Layout Jumlah Alat Berat

Selisih (m) Penghematan

Layout Awal 9

Layout Usulan 6 3 33%

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa terjadi penghematan dalam penggunaan alat berat sekitar 33%. Hal tersebut terjadi karena adanya pengurangan penggunaan alat berat Forklift dan Reach Truck.

Berikut ini tabel perbandingan alat berat dari layout usulan awal ke layout usulan penulis.

Tabel 23 Perbandingan Biaya Alat Berat

Layout Biaya Alat Berat/Tahun

Selisih (m) Penghematan Layout Awal $ 162,207

Layout Penulis $ 110,069 $ 52,138 32%

Pada tabel di atas merupakan hasil perhitungan perbandingan biaya alat berat Forklift dan Reach Truck. Dimana dengan menggunakan layout usulan, perusahaan dapat memperoleh penghematan sebesar $52,138 atau sekitar 32%.

Hal tersebut dikarenakan adanya pengurangan tenaga kerja pada bagian operator yang pada awalnya berjumlah 36 orang menjadi 18 orang

(11)

4.3.3 Analisis Jumlah Tenaga Kerja

Pada tabel di bawah ini terdapat perbandingan jumlah tenaga kerja yang dimana pada layout awal terdapat 44 tenaga kerja yang mencakup Operator 36 orang, leader/Admin 6 orang, Supervisor 1 orang, dan Asisten Manager 1 orang.

Operator yang semula berjumlah 4 grup dengan pembagian 3 shift, diubah menjadi 3 grup dengan pembagian 3 shift. Berbanding lurus dengan adanya perubahan jenis racking menjadi racking otomatis (Shuffle Racking), sehingga tidak akan memungkinkan adanya operator yang bekerja di dalam rak untuk memuat barang. Barang akan dimuat dengan otomatis ke dalam rak, sehingga operator hanya perlu bergerak di sekitar rak saja.

Tabel 24 Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja

Layout Jumlah Tenaga Kerja

Selisih (m) Penghematan

Layout Awal 44

Layout Usulan 25 19 43%

Maka dari itu penulis mengusulkan pengurangan jumlah tenaga kerja pada bidang operator menjadi 18 orang, agar perusahaan dapat menghemat 43%

tenaga kerja.

Pada tabel di bawah ini didapatkan hasil perbandingan biaya tenaga kerja pada layout awal dan layout susulan setelah dilakukan pengurangan tenaga kerja dalam bidang operator.

Tabel 25 Perbandingan Biaya Tenaga Kerja

Layout Biaya Tenaga Kerja/Tahun

Selisih (m) Penghematan Layout Awal $ 193,655

Layout Usulan $ 116,103 $ 77, 552 40%

Sehingga perusahaan akan memperoleh penghematan sebesar $77,552 dalam biaya tenaga kerja atau akan memperoleh penghematan sebesar 40%.

4.3.4 Analisis Ongkos Material Handling

Ongkos Material Handling berkaitan dengan jarak tempuh dari perpindahan material. Jarak tempuh yang semakin panjang akan mengakibatkan OMH menjadi lebih tinggi. Material handling di PT SOCI Mas masih mempergunakan tenaga manusia yang dimana OMH nantinya akan dapat dihitung dari waktu perpindahan material dan jarak total yang ditempuh per harinya. OMH (Ongkos Material Handling) adalah biaya yang timbul akibat aktivitas penanganan material dari satu mesin ke mesin lainnya. Besar biaya OMH dipengaruhi oleh faktor seperti jenis transportasi yang digunakan, jarak, dan metode penanganan. Salah satu studi menggunakan simulasi untuk meminimalkan biaya OMH dan menemukan bahwa penurunan jarak yang sedikit saat penanganan material disebabkan oleh keterbatasan ruang lantai produksi. Untuk menghitung total OMH, rumus yang digunakan adalah (OMH/meter x jarak yang ditempuh x frekuensi). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara OMH dengan penurunan jarak.

(12)

Semakin jarak penanganan material dikurangi, semakin rendah biaya OMH yang dikeluarkan.

Berdasarkan hal tersebut, perhitungan OMH untuk layout gudang baru di PT SOCI Mas didasarkan pada salah satu faktor yang mempengaruhi OMH, yaitu jarak dari masing masing area gudang. Jarak masing masing area diperkecil dengan mengubah bentuk dan susunan beberapa area sehingga jaraknya akan semakin kecil. OMH awal dari layout yang diberikan kepada penulis diperoleh sebesar $ 331,873.20/tahun dan setelah dilakukannya perubahan beberapa area ditemukan bahwa OMH menurun hingga 48% yaitu menjadi sebesar

$ 173,826.18/tahun.

Tabel 26 Perbandingan OMH

Layout OMH/tahun Selisih (m) Penghematan Layout Awal $ 331,873.20 Layout Usulan $ 173,826.18 $ 158,047.02 48%

Di dalam satu tahun beroperasi dengan mempergunakan perubahan tata letak dan sistem racking yang baru, maka perusahaan akan memperoleh penghematan sebesar $158,047.02.

4.3.5 Evaluasi Akhir

Pada tabel di bawah ini merupakan hasil akhir perbandingan layout usulan.

Tabel 27 Perbandingan Evaluasi Akhir Usulan Layout

Pada tabel diatas ditemukan biaya forklift menghemat sebesar

$31,448.00 (mengalami penurunan 40% dari biaya awal). Biaya Reach Truck menghemat $20,690.00 (mengalami penurunan 25% dari biaya awal). Pada biaya tenaga kerja menghemat $77,552.00 (mengalami penurunan 40% dari biaya awal) dan untuk biaya OMH (Jarak tempuh) dapat memperoleh penghematan sebanyak $158,047.02 (48% dari biaya awal). Sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan setiap tahunnya sebesar

$158,047.02. Oleh karena itu, jika ditotalkan dari keuntungan yang diperoleh dari pengurangan biaya toold, biaya tenaga kerja, dan biaya perpindahan material perusahaan akan berhasil menurunkan biaya hingga

$287,737.02/tahun.

QTY Nilai QTY Nilai QTY Nilai

1 Biaya Tools

a Forklift 5 $ 79,448.00 3 $ 48,000.00 2 $ 31,448.00 40%

b Reach Truck 4 $ 82,759.00 3 $ 62,069.00 1 $ 20,690.00 25%

2 Biaya Tenaga Kerja 44 $ 193,655.00 25 $ 116,103.00 19 $ 77,552.00 40%

3 Biaya Perpindahan Material

a OMH Tahunan (Jarak Tempuh) 18,024,120 $ 331,873.20 17,037,540 $ 173,826.18 986,580 $ 158,047.02 48%

Efesiensi Selisih

Layout Usulan Layout Awal

No Perbandingan

Tabel Perbandingan

Total/tahun $ 287,737.02

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu contoh model pemecahan masalah umum adalah yang dikembangkan oleh Bransford yaitu melipiti langkah-langkah berikut: (1) identifikasi masalah, (2)

2-Aug PT Taspen Jakarta 53 53 2-Sep AKBID 40 40. PT Biofarma 1 7-Sep PT Krakatau Steel

Plan : Merupakan awal dari siklus PDCA. Dengan langkah pertama meninjau ulang kinerja sekarang untuk diangkat sebagai permasalahan. Setelah diidentifikasikan dan ditetapkan

Tahap ini dilakukan proses perancangan alternatif layout usulan, data yang diolah yaitu data uang telah didapatkan tahap pengumpulan data dan hasil dari

Dalam merancang tata letak fasilitas pada layout usulan atau perbaikan mempertimbangkan faktor aisle, karena pada layout awal perusahaan posisi antara fasilitas produksi satu

Sedangkan pada diagram kontrol menunjukkan hubungan katup kontrol arah aliran yang berfungsi untuk mengontrol gerakan silinder pada mekanisme dalam satu siklus langkah kerja..

Dalam proses perancangan, penulis menggunakan lima jenis huruf, diantaranya yaitu Legend, Comic, Childs, Kozuka dan Segoe, dimana masing-masing huruf tersebut ditempatkan pada layout

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PERALATAN LALU LINTAS DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART ARC DAN ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM ARD Studi Kasus PT.Sarana Lalu