Hasil yang diperoleh seperti tabel diatas menunjukkan nilai korelasi (r) skor item dengan total skor Audit Operasional diatas 0,3 sehingga seluruh item valid. Hasil perhitungan indeks validitas setiap item pernyataan kuesioner tentang Good Clinical Governance dapat dilihat pada Tabel 4.8. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi (r) skor item dengan total skor tata kelola klinis yang baik berada di atas 0,3 sehingga seluruh item valid.
Hasil perhitungan indeks validitas setiap item kuesioner efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan disajikan pada Tabel 4.9. Hasil yang diperoleh seperti tabel di atas menunjukkan nilai korelasi (r) skor item dengan total skor Efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan lebih besar dari 0,3 sehingga seluruh item valid.
Hasil Pengujian Reliabilitas
Oleh karena itu, item kuesioner variabel Efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan layak digunakan sebagai data penelitian. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dapat diandalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel audit operasional telah memberikan hasil yang konsisten. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dapat diandalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel manajemen klinis yang baik telah memberikan hasil yang konsisten.
Tabel 4.11 di atas menunjukkan nilai reliabilitas efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan sebesar 0,863 (Cronbach's-Alpha) lebih besar dari nilai kritis sebesar 0,70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan reliabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan memberikan hasil yang konsisten.
Analisis Deskriptif Tanggapan Responden
Analisis Deskriptif Audit Operasional
Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai Unit Pengawasan Intern RSUD Sariningsih dan RSUD Pindad tidak dipengaruhi oleh pihak manapun dalam menjalankan fungsinya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai Unit Pengawasan Internal RSUP Sariningsih dan RSUD Sariningsih adalah orang-orang yang berkompeten dalam menjalankan fungsinya. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai Unit Pengawasan Internal RSUD Sariningsih dan RSUD Sariningsih telah melakukan tahap tinjauan manajemen dan pengendalian dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai unit pengendalian internal RSUP Sariningsih dan RSUD Sariningsih telah melaksanakan program audit dengan baik. Artinya dampak audit operasional di RSUD Sariningsih dan RSUD Pindad sangat tepat.
Analisis Deskriptif Good Clinical Governance
Artinya dampak audit operasional di RSUP Sariningsih dan RSUD Pindad sangat memadai. 41,18%), responden yang memilih jawaban setuju sebanyak (54,41%) dan responden yang memilih jawaban sangat setuju sebanyak (4,41%) dengan jumlah 68 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden RSUD Sariningsih dan RSUD Sariningsih sudah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien. Dengan mengumpulkan jawaban responden yang diperoleh dari indikator pentingnya rumah sakit, terlihat bahwa mayoritas responden memilih jawaban setuju sepenuhnya (39,71%), responden yang memilih jawaban setuju sebanyak (54,41%). ) dan responden yang memilih jawaban sangat setuju. sebanyak (4,41%), dan responden yang menjawab tidak setuju (1,47%) dengan jumlah 68 responden.
Hal ini menunjukkan bahwa RSUD Sariningsih dan RSUD Pindad telah meningkatkan kualitas pelayanan JKN/BPJS untuk mewujudkan visi dan misi rumah sakit. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai RSUP Sariningsih dan RSUP Pindad memiliki kinerja klinis terintegrasi yang baik. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai RSUP Sariningsih dan RSUD Sariningsih telah melakukan evaluasi klinis dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSUD Sariningsih dan RSUD Sariningsih telah melaksanakan tanggung jawab pelayanan klinis dengan baik dalam konsep peningkatan mutu klinis. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai RSUP Sariningsih dan RSUP Pindad mempunyai struktur organisasi yang terintegrasi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden RSUD Sariningsih dan RSUD Pindad telah melakukan pengembangan dan pelatihan bagi staf, manajer, dan dokter untuk mendukung mereka dalam implementasi.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendapat bahwa RSU Sariningsih dan RSU Pindad telah melakukan pengukuran efektivitas dengan baik. Selain itu, untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai audit operasional dua rumah sakit di Kota Bandung, dilakukan kategorisasi. Berdasarkan hasil perhitungan persentase nilai Good Clinical Governance terhadap 68 responden yaitu pimpinan dan kepala kamar RSUD Sariningsih dan RSUD Pindad termasuk dalam kategori ‘Sangat Memadai’.
Analisis Deskriptif Efektivitas Pelayanan Kesehatan JKN/BPJS
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendapat bahwa RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu menerapkan transparansi dalam pelaksanaan fungsinya terkait efektivitas pelayanan kesehatan JKN/BPJS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu melaksanakan visi dan misi rumah sakit dalam menjalankan tugasnya dalam efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai unit pengendalian internal di RSUD Sariningsih dan RS Pindad selalu menerapkan kondisi dalam berbagai situasi dalam pelaksanaan tugasnya dalam efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu mendukung pelaksanaan fungsinya dalam efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu menerapkan persamaan hak pasien dalam menjalankan fungsinya dalam efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengapresiasi Unit Pengawasan Internal RSUD Sariningsih dan RS Pindad yang selalu menjalankan keseimbangan hak dan kewajiban antara pasien dan petugas dalam menjalankan fungsinya dalam efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan.
Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu menerapkan kesederhanaan sedangkan tenaga medis tidak. Hal ini menunjukkan mayoritas responden menilai Satuan Pengawasan Internal RSUD Sariningsih dan RS Pindad selalu memberikan kejelasan layanan dalam pelaksanaan fungsinya dalam efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai RSUD Sariningsih dan RS Pindad selalu menerapkan jaminan waktu dalam proses pemeriksaan pasien untuk menjalankan fungsinya dalam efisiensi Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu menjalankan ketelitian dalam menjalankan fungsinya dalam efisiensi Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu memenuhi tanggung jawab menjalankan fungsinya dalam efisiensi Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai RSU Sariningsih dan RS Pindad selalu meminimalisir risiko klinis dengan menjalankan fungsinya dalam efisiensi Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden RSUD Sariningsih dan RS Pindad tidak memberikan pelayanan yang mempersulit dalam menjalankan fungsinya dalam efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan. Artinya dampak efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan di RSUP Sariningsih dan RSUP Pindad sangat memadai.
Analisis Pengujian Hipotesis
Uji Normalitas Data
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji histogram, uji normal P-plot, uji Chi-square, Skewness and Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dari grafik plot probabilitas normal di atas terlihat bahwa titik-titik plot mengikuti garis diagonal. Namun, melihat grafik saja tidak cukup dan terkadang menyesatkan. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test untuk memastikan apakah data yang dihasilkan normal atau tidak.
Uji Asumsi klasik Multikoloniaritas
Dari hasil uji multikolinearitas di atas, nilai Tolerance seluruh variabel > 0,10 dan nilai VIF < 10. Karena tidak ada nilai toleransi < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa data kita memenuhi syarat. uji asumsi multikolinearitas klasik.
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dari scatter plot di atas terlihat titik-titik tersebar secara acak dan tidak mengelompok pada satu tempat. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tidak mempunyai masalah heteroskedastisitas atau data tersebut memenuhi asumsi klasik.
Analisis Regresi Berganda
Koefisien Determinasi
Korelasi antara Audit Operasional dan Clinical Good Governance dengan Efektivitas Pelayanan Kesehatan JKN/BPJS sebesar 0,974. Berdasarkan tabel 4.55 diatas dikatakan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,946. Hasil tersebut berarti terdapat kontribusi Audit Operasional dan Good Clinical Governance sebesar 94,6% dalam menjelaskan/mempengaruhi efektivitas Pelayanan JKN/BPJS Kesehatan.
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Penentuan hasil uji (penerimaan/penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau dapat juga dilihat dari nilai signifikansinya. Dari hasil tersebut terlihat dari tabel keluaran bahwa thitung sebesar 10,814, sedangkan ttabel untuk taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (n akibat uji satu arah dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 1,669. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel (10,814 > 1,669), sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Audit Operasional (X1) dan efisiensi Pelayanan BPJS Kesehatan (Y ).
Berdasarkan hasil tersebut terlihat thitung lebih besar dari tabel (7,439 > 1,669), sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Good Clinical Governance (X1) dengan dan Efektivitas Pelayanan BPJS Kesehatan (Y).
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Dari hasil pengolahan seperti pada Tabel 4.31 terlihat F hitung sebesar 592,857 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0.0000) jauh lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel audit operasi dan tata kelola klinis yang baik secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan. Dan jika dilihat secara parsial nilai signifikansi variabel Audit Operasional (X1) sebesar 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Audit Operasional berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan, sehingga Baik. Clinical Governance mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa good Clinical Governance berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pelayanan JKN/BPJS kesehatan.
Pembahasan
Pengaruh Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan JKN/BPJS
Pengaruh Good Clinical Governance Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan JKN/BPJS