• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

56

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam skripsi ini adalah:

1. Perjanjian jual beli secara online melalui sistem Cash On Delivery (COD) antara pembeli dengan penjual menggunakan Pasal 1320 KUH Perdata sebagai dasar pengaturannya sehingga apa yang menjadi syarat sahnya perjanjian dalam KUH Perdata dapat diterapkan serta perjanjian jual beli secara online melalui sistem COD antara pembeli dengan penjual dapat diakui keabsahannya jika keempat syarat sahnya perjanjian dipenuhi dalam perjanjian jual beli secara online maka telah terjadi perikatan diantara mereka yang menimbulkan hubungan hukum yang berakibat timbulnya hak dan kewajiban bagi masing- masing pihak.

Permasalahan yang sering terjadi dalam transaksi COD diakibatkan perbedaan lokasi antara pelaku usaha dan konsumen sehingga penjual harus menggunakan kurir sebagai perantara dalam proses COD.

Sistem COD saat ini sering menimbulkan masalah karena rantai dalam mekanisme yang cukup panjang dengan melibatkan 4 pihak dalam menggunakan sistem COD saat ini seperti seller, buyer, platform atau ecommerce dan logistik.

(2)

57

Sebenarnya sistem COD tidak akan menimbulkan gesekan karena pihak yang terlibat hanya penjual dan konsumen. Sehingga, ketika barang yang diterima tidak sesuai, pembeli bisa mengkonfirmasi langsung ke pelaku usaha saat bertemu. Akan tetapi saat ini, sistem COD justru dapat dilakukan walaupun berbeda lokasi, sehingga banyak menimbulkan permasalahan seperti barang yang sampai ke konsumen tidak sesuai pesanan.

Walaupun sistem COD dapat membantu pembeli dalam proses transaksi namun dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa sistem COD saat ini masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki.

2. Tanggung jawab pelaku usaha dalam Perjanjian Jual Beli Online Dengan Sistem COD merupakan hal yang wajib. Pada kasus COD di Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten konsumen mengancam memborgol kurir karena pesanannya tidak sesuai maka penjual wajib bertanggung jawab. Sehingga pembeli berhak atas kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian dari penjual. Pasal 4 UUPK menyebutkan bahwa hak konsumen diantaranya; hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Maka

(3)

58

konsumen sesuai Pasal 4 huruf h UUPK berhak mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Sedangkan, pelaku usaha itu sendiri sesuai Pasal 7 huruf g UUPK berkewajiban memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penulisan skripsi ini, maka saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Untuk Penjual

Menjalankan bisnis jual beli sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku meliputi memberikan informasi kelebihan dan kekurangan barang yang akan diperjual belikan tanpa merugikan bagi semua pihak dengan memperhatikan hak-hak konsumen dan hak dan kewajiban sebagai penjual.

2. Untuk Pembeli

Pembeli mempunyai kewajiban yaitu membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan, beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa, membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati, mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patuh.

(4)

59

Setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan

terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen, artinya bahwa pelaku usaha memiliki kewenangan untuk membuat aturan dan syarat-syarat yang wajib dipenuhi oleh konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

tinggi. Mu’âthoh adalah jual beli dengan isyarat yaitu pembeli menyerahkan uang kepada penjual, dan penjual menyerahkan barangnya kepada pembeli tanpa adanya ucapan di