• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

69

69 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan dan analisis diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mengurangi angka perceraian di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan belum maksimal dalam melaksanakan tugas fungsinya, karena dari tahun ke tahun persentase perceraian bertambah. Dalam teori efektivitas hukum telah dijelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hukum itu berfungsi dalam masyarakat atau tidak, yaitu kaedah hukum peraturan itu sendiri, petugas atau penegak hukum, sarana atau fasilitas yang digunakan oleh penegak hukum, kesadaran masyarakat dan kebudayaan masyarakat.

2. Kendala Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam mengurangi angka perceraian dan melaksanakan tugas fungsinya di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan adalah:

a. Tidak adanya struktur kepengurusan Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

(2)

70

b. Tidak adanya anggaran dana untuk menjalankan tugas dan fungsi Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang adanya Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

d. Dari Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) pusat tidak ada petunjuk untuk pelaksanaan tugas, fungsi dan perannya.

B. Saran

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan dari bab I sampai bab IV, maka penulis menyarankan:

1. Bagi masyarakat hendaknya jangan terburu-buru dalam melakukan perceraian, hendaknya menggunakan lembaga BP4 yang terdapat di KUA Kecamatan Kebonagung dalam menyelesaiakan permasalahan kluarga.

2. BP4 Kecamatan Kebonagung diharapkan lebih berperan aktif dengan melaksanakan secara optimal kegiatan-kegiatan yang sudah diagendakan, khususnya terkait masalah perkawinan.

3. Perlu adanya pemasyarakatan atau sosialisasi yang baik melaui media cetak atau elektronik supaya masyarakat mengetahui apa peran, fungsi dan tugas dari BP4.

Referensi

Dokumen terkait

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas VIII di SMPN 2 Sukorejo Ponorogo memiliki minat belajar dengan kategori cukup dengan prosentase 61,53 %.. Kecerdasan

undang-undang Perkawinan disebutkan beberapa halangan perkawinan yaitu : 1 Berhubungan darah dalan garis keturunan lurus ke bawah atau ke atas; 2 Berhubungan darah dalam garis

Bagi Guru diharapkan dapat meningkatkan nilai budi pekerti siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo untuk membentuk moral atau perilaku yang baik di lingkungan sekitar

2 sistem pengupahan makelar hewan di desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan dapat penulis simpulkan; bahwa, mendapat keuntungan atau upah langsung dari si pemilik

Bagi para siswa siswi SMP Negeri 1 Sambit Ponorogo Siswa dapat mengontrol pola perilaku mereka agar tidak terpengaruh penggunaan facebook yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan

Kesadaran hukum para pelaku nikah sirri di masyarakat Desa Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun terhadap Undang-undang Perkawinan khususnya pencatatan perkawinan, masih

“Kedudukan Anak di Luar Perkawinan Dalam Hukum Perkawinan di Indonesia Komparasi Antara Kompilasi Hukum Islam, Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Dengan Putusan Mahkamah

Dampak Internalisasi Nilai Karakter Disiplin Melalui Shalat Dhuha Berjama’ah Sebagaimana yang telah dikonsepkan dalam penanaman disiplin melalui sholat Dhuha berjama’ah di SDN V Jurug