• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pengamatan asuhan gizi pada pasien rawat inap dengan penyakit ginjal kronis ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Pasien dalam karya tulis ini adalah pasien dengan diagnosis penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease) yang berada diruang rawat inap Imam Bonjol dan Airlangga Dalam RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.

2. Hasil assesment gizi yang dilakukan ke ketiga pasien adalah:

 Hasil skrinning gizi ketiga pasien berisiko malnutrisi.

 Hasil antropometri status gizi ketiga pasien tergolong gizi kurang.

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai faal ginjal (ureum dan kreatinin) tinggi, profil darah rendah (anemia), dan GDS (pada pasien 3) rendah.

 Tekanan darah ketiga pasien tergolong tinggi (hipertensi stage 1 dan stage 2).

 Tingkat konsumsi pasien 1 tergolong buruk, pasien 2 dan 3 tergolong kurang.

3. Diagnosis gizi yang ditentukan ahli gizi rumah sakit adalah penurunan kebutuhan gizi tertentu (kalium, natrium, protein) dan ketidaksesuaian asupan karbohidrat.

4. Terapi diet dan edukasi gizi yang diberikan pada pasien 1 dan 2 adalah diet Rendah Protein Rendah Garam Rendah Kalium (RPRGRK) dengan RP 30, sedangkan pasien 3 diberikan diet RPRGRK dan DM B 1900 kalori.

5. Hasil monitoring dan evaluasi gizi pasien adalah:

 Status gizi ketiga pasien tergolong gizi kurang.

 Hasil pemeriksaan biokimia ketiga pasien meliputi pemeriksaan profil darah tergolong rendah, pemeriksaan faal ginjal tergolong tinggi, dan pemeriksaan GDP serta GD2PP (hanya pasien 3) tergolong tinggi.

 Tekanan darah pasien sudah mengalami penurunan tetapi belum mencapai angka normal.

(2)

56

 Tingkat konsumsi energi ketiga pasien masih tergolong kurang dan protein tergolong baik.

B. Saran

 Untuk Ahli Gizi RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang

1. Perlu menetapkan diagnosis gizi lebih spesifik yang disesuaikan kondisi pasien, tidak hanya terkait dengan masalah gizi yang ada akan tetapi disertakan dengan penyebab masalah gizi, serta tanda dan gejalanya.

Sehingga pemberian intervensi diet dan edukasi juga lebih spesifik.

2. Perlu adanya kesesuaian antara terapi diet dan konseling yang diberikan.

3. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi setiap hari untuk melihat perkembangan pasien terutama asupan energi dan zat gizi yang berpengaruh terhadap status gizi pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan natrium bikarbonat yang diberikan pada pasien gagal ginjal kronik dengan asidosis metabolik di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo, terkait dosis,

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Dana Pihak Ketiga di masa lalu mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan Kredit Modal Kerja di masa sekarang.. Dana Pihak Ketiga adalah

Diharapkan pasien dapat menjadikan penelitian ini sebagai informasi mengenai gambarang kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis,

Minat beli konsumen produk Indihome pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung pada saat ini sudah tergolong tinggi berdasarkan tanggapan responden pada dimensi mencapai minat beli

Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi alkohol dengan kejadian penyakit ginjal kronis di instalasi penyakit dalam di RS AMC tahun 2018 5.2 Saran 5.2.1 Saran Akademis

Tidak terdapat perbedaan rerata ukuran jumlah sel hydropic pada sel epitel tubulus ginjal tikus kelompok kontrol dengan kelompok yang diberikan ekstrak air daun sirsak pada tikus yang

Pemberian insentif di PT Hyundai Mobil Indonesia cabang bandung secara keseluruhan yang sudah tergolong baik perlu dijaga dan ditingkatkan, namun untuk lebih meningkatkan semangat dan

Tenaga penjamah makanan di Rehabilitasi Sosial Bina Netra tergolong dalam kelompok usia dewasa awal dan kelompok dewasa tengah/madya, sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan