• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada penelitian aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) terhadap waktu pelayanan rekam medis, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Sistem penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan masih secara manual, yaitu dengan memindahkan hasil scan dokumen satu persatu ke dalam folder penyimpanan sehingga petugas bekerja dua kali.

2. Proses perancangan aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) melalui beberapa tahapan, yakni dengan wawancara terstruktur guna mendapatkan kebutuhan data dan sistem. Pembuatan database menggunakan Microsoft Acces, dan pembuatan desain interface menggunakan Visual Basic 0.6.

3. Pre test dilaksanakan pada 26 Februari sampai 28 Februari 2018 dengan observasi langsung terhadap kegiatan penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan secara manual sebanyak 99 dokumen rekam medis rawat inap inaktif. Didapatkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan pada pre test adalah 4,06 menit per dokumen.

4. Post test dilaksanakan pada 28 Februari sampai 3 Maret 2018 dengan observasi langsung terhadap kegiatan penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan secara elektronik menggunakan aplikasi E-MRR sebanyak 99 dokumen rekam medis rawat inap inaktif. Didapatkan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan pada post test adalah 2,32 menit per dokumen.

(2)

5. Total waktu penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan sebelum adanya aplikasi adalah 362 menit sedangkan waktu penyimpanan sesudah adanya aplikasi adalah 190 menit. Dengan adanya aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) terbukti adanya pengaruh terhadap waktu penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan sejumlah 99 dokumen, dengan ditunjukkan selisih total waktu sebesar 172 menit, sehingga waktu penyimpanan lebih cepat dengan menggunakan E-MRR.

6. Berdasarkan pengujian dengan paired t-test didapatkan didapatkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan waktu antara sebelum dan sesudah penerapan aplikasi terhadap proses penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan yaitu:

1. Untuk Rumah Sakit

Diharapkan pihak rumah sakit dapat menggunakan aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) sebagai salah satu inovasi dalam penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan.

2. Untuk Institusi

a. Aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) dapat menjadi salah satu media pembelajaran untuk pengajar dan mahasiswa perekam medis dan informasi kesehatan di Poltekkes Kemenkes Malang.

b. Aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) masih dapat dilakukan pengembangan guna perbaikan oleh mahasiswa perekam medis dan informasi kesehatan di Poltekkes Kemenkes Malang.

3. Untuk Pengembangan Aplikasi

a. Aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) ini dapat dikembangkan lagi dengan penambahan pembuatan laporan hasil

(3)

penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan dan lebih fleksibel terhadap jenis scanner yang digunakan.

b. Aplikasi Electronic Medical Record Retention (E-MRR) diharapkan dapat dikembangkan lagi agar terintergrasi dengan SIMRS rumah sakit lavalette Malang, sehingga penggunaan aplikasi tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan hasil jumlah dokumen yang kembali tidak tepat waktu sebelum dibuatnya SPO sejumlah 33% yaitu 23 sokumen rekam medis rawat

Pelaksanaan penilaian berkas rekam medis sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan surat edaran dirjen yamed, begitu juga dengan pengalih media berkas rekam medis inaktif dari

2 Salah satu indikator pelayanan rekam medis adalah waktu yang digunakan untuk menyediakan dokumen rekam medis rawat jalan yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Perhitungan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan dengan menggunakan aplikasi “stoptime” dari 95 dokumen rekam medis rawat jalan diperoleh rata – rata waktu adalah 08,35

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem penyimpanan dokumen rekam medis, melaksanakan diskusi menggunakan metode Focus Group Discussion, membuat buku pedoman,

Berdasarkan hasil wawancara petugas rekam medis di Rumah Sakit Baptis Batu, dikatakan bahwa tidak ada pengecekan terhadap kelengkapan dokumen rekam medis dan keakuratan kode diagnosis

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis menjelaskan bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

Dilakukan sosialisasi kepada unit kerja rekam medis, dokter dan perawat terkait tata cara pengisian resume medis agar sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor