• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

121

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan saran bagi Rumah Sakit yaitu RST dr. Soepraoen Malang , bagi responden, dan bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tn. S dengan diagnosa close fraktur femur sinistra mengeluh nyeri seperti dipukuli, nyeri muncul bila kaki kirinya digerakkan, ekspresi wajah pasien tampak meringis, tidak bisa tidur pada malam hari, skala nyeri 6 (skala sedang). setelah dilakukan pengkajian dirumuskan diagnosa keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan pemasangan ORIF. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari berupa mengkaji skala nyeri pasien, mengatur posisi pasien mungkin, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain nyeri pasien berkurang, skala nyeri yang awalnya 6 mengalami penurunan menjadi skala 3 (skala ringan), tidak nampak wajah meringis dan pasien merasa lebih nyaman.

Sedangkan asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn. K dengan diagnosa close fraktur femur 1/3 medial dekstra mengeluh nyeri seperti diremas-remas pada kaki bagian kanannya,nyeri muncul terus menerus terutama pada hari pertama sesudah dilakukan operasi pemasangan ORIF, skala nyeri 7. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan dan terputusnya kontinuitas tulang. Peneliti berkolaborasi dengan perawat ruangan serta tim medis lain melakukan tindakan keperawatan berupa mengkaji sklala nyeri pasien, mengukur tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien senyaman mungkin, mengajarkan pasien untuk melakukan tindakan relaksasi dalam , serta memberikan terapi analgesik sesuai dengan advise. nyeri pasien berkurang, skala nyeri yang awalnya 7 mengalami penurunan menjadi skala 2

(2)

122

(skala ringan), wajah meringis sudah tidak nampak, dan pasien merasa lebih nyaman.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur femur di ruang Dahlia RST dr.

Soepraoen Malang, dengan subyek penelitian berjumlah 2 orang Tn. S dan Tn. K di dapatkan hasil setelah melakukan tindakan keperawatan yaitu mengkaji skala nyeri pasien, mengatur posisi pasien senyaman mungkin, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain nyeri pasien berkurang, skala nyeri yang awalnya skala nyeri berat atau sedang mengalami penurunan menjadi skala ringan, wajah meringis tidak nampak, dan pasien merasa lebih nyaman.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Subjek Penelitian

Bagi klienyang mengalami patah tulang dan harus menjalani operasi, dapat menggunakan tindakan-tindakan keperawatan berupa relaksasi nafas dalam dan mobilisasi pasif fleksi dan ekstensi jari secara mandiri sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang, melancarkan sirkulasi udara ke jaringan sehingga mencegah kerusakan sel.

5.2.2 Bagi Rumah Sakit

Untuk meningkatkan pelayanan bagi rumah sakit khususnya bagi pasien yang mengalami patah tulang berupa pemberian penyuluhan dan asuhan keperawatan yang tepat.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk kesempurnaan penelitian lebih lanjut, melakukan asuhan keperawatan baik pengkajian, perumusan dagnosa, penyusunan rencana keperawatan, pemberian tindakan keperawatan dan evaluasi dilakuan dengan tepat dan berkesinambungan.

Referensi

Dokumen terkait

− Menganjurkan keluarga dan orang terdekat pasien untuk berbincang dengan klien. − Mengajarkan tehnik relaksasi

Peneliti menilai intensitas nyeri sesudah diberikan relaksasi nafas dalam dengan memberikan cheklist pada skala intensitas nyeri numerik2. Peneliti membandingkan intensitas

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien cara melakukan nafas dalam secara

pada penelitian ini adalah “Apakah ada efektifitas relaksasi nafas dalam dan distraksi musik terhadap penurunan skala nyeri post apendiktomi di RSUD Prof. Margono

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan penulis yaitu melatih tehnik relaksasi nafas dalam, tekhnik relaksasi ini dipilih penulis untuk menghilangkan nyeri karena

Implementasi asuhan keperawatan yang dapat dibuat pada pasien dengan nyeri vertigo: mengkaji tanda- tanda vital (TTV), mengkaji skala nyeri (PQRST), memberikan posisi yang

: P2.06.20.1.19.047 Program Studi : Prodi Keperawatan Tasikmalaya Judul Karya Tulis : PENERAPAN RELAKSASI NAFAS DALAM DAN AROMATERAPI LAVENDER PADA PASIEN NYERI POST OPERASI

Skala Nyeri Pasien Post Op TURP pada pasien BPH setelah dilakukan Terapi Relaksasi Autogenik No Skala Nyeri Setelah Intervensi Frekuensi f Persentase % 1 Skala nyeri 1 – 3