PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pengertian pengelolaan kelas yaitu “segala upaya yang ditujukan untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif dan nyaman serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya”. Dari hasil observasi selama prastudi mengenai kemampuan pengelolaan kelas guru PAI SMPN 1 Punggur dapat dikatakan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru SMPN 1 Punggur baik dalam membagi perhatian, artinya bahwa guru tidak mampu membagi perhatiannya pada beberapa kegiatan yang berlangsung pada waktu yang bersamaan. Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh keterampilan pengelolaan kelas guru PAI terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Punggur Lampung Tengah tahun pelajaran 2016/2017.
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Dimana subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMPN 1 Punggur, objek penelitiannya adalah pengelolaan kelas dalam pembelajaran agama Islam dan motivasi belajar siswa semester genap tahun pelajaran 2016/2017.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Memberikan kontribusi pengetahuan kepada SMPN 1 Punggur tentang pentingnya pengelolaan kelas dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk menambah wawasan dan cakrawala berpikir penulis sendiri, memberikan tambahan khazanah pemikiran baru terkait pengelolaan kelas yang nantinya dapat dijadikan sebagai modal saat terjun ke dunia pendidikan.
Penelitian Relevan
- Pengertian Motivasi Belajar
- Macam-macamMotivasi Belajar
- Fungsi dan Tujuan Motivasi
- Cara Membangkitkan Motivasi
Sedangkan motivasi diri adalah “perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dari reaksi untuk mencapai tujuan”. 8 Motivasi menanyakan bagaimana cara mengarahkan potensi daya bawahan agar mau bekerja secara produktif dan berhasil dalam mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi belajar itu sendiri merupakan daya (power motivation), daya penggerak (driving force) atau sarana untuk membangun kemauan dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan dalam konteks pembelajaran. Ini adalah motivasi yang datang secara alami atau hanya dari siswa itu sendiri sebagai bentuk kesadaran dari lubuk hati mereka yang paling dalam.
Pengelolaan Kelas
- Pengertian Pengelolaan Kelas
- Tujuan Pengelolaan Kelas
- Faktor-faktor pengelolaan kelas
- Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
- Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
- Aspek dalam Pengelolaan Kelas
Dalam pengelolaan kelas ada beberapa hal yang mempengaruhinya, hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan kelas itu sendiri. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan pengelolaan kelas yaitu. keadaan fisik, keadaan sosio-emosional dan keadaan organisasi.”27 a Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa aspek pengelolaan kelas meliputi apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar yang optimal.
Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Pendidikan Agama Islam
- Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam
- Tujuan Pendidikan Agama Islam
Guru menganalisis perilaku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan mencoba untuk memperbaiki perilaku tersebut dengan menerapkan penguatan yang sistematis. Guru menggunakan serangkaian cara untuk mengontrol perilaku salah yang terjadi dan mengetahui akar penyebab yang mengakibatkan ketidakpatuhan terhadap perilaku tersebut dan berusaha mencari solusinya. Nabi telah mengajak manusia untuk beriman dan beramal saleh serta berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam, karena pendidikan Islam mencakup sikap dan perilaku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan bersama.
Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Motivasi Belajar
Merujuk pada keterangan di atas, terlihat jelas adanya hubungan yang jelas antara Motivasi Belajar Siswa dengan Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI, bahwa pengelolaan kelas yang baik akan diikuti dengan motivasi belajar siswa yang tinggi.
Kerangka Konseptual Penelitian 1. Kerangka Berpikir
- Paradigma
Paradigma adalah “cara berpikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti, yang juga mencerminkan jenis dan jumlah pernyataan masalah yang harus dijawab melalui penelitian”. 47.
Rumusan Hipotesis Penelitian
Rancangan Penelitian
Artinya, disebut penelitian kausal karena ada hubungan sebab akibat antara kondisi pertama dan kedua. Dalam penelitian ini dimasukkan dua variabel, variabel pertama (variabel bebas) yaitu kemampuan guru PAI dalam mengelola kelas diduga menjadi penyebab atau pengaruh dari variabel kedua (variabel terikat) yaitu motivasi belajar siswa. kelas VII di SMP N 1 Punggur Lampung Tengah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif dan sifat penelitiannya adalah penelitian kausal korelasional atau afektif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
- Variabel Bebas (Pengelolaan Kelas)
- Variabel Terikat (Motivasi Belajar)
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Variabel bebas adalah “variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain”,56 variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan pengaruh terhadap variabel lain yang umumnya dalam urutan kronologis yang terjadi lebih dulu.” 57. Dapat dipahami bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan variabel lain Dari uraian tersebut maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengelolaan Kelas Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis dapat memahami bahwa variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau merupakan hasil dari variabel bebas.
Dengan demikian, populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang akan menjadi fokus penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Punggur. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau kondisi tertentu yang akan diteliti. Atau sampel dapat diartikan sebagai sebagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi tersebut.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa sampel adalah anggota atau bagian dari populasi yang dapat mewakili karakteristik populasi dan dipilih dengan teknik tertentu. Berdasarkan jumlah populasi yang relatif besar, peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi atau sampel. Teknik sampling wilayah ini digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber datanya sangat luas.”69 Berdasarkan pemikiran di atas, teknik cluster sampling adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel berdasarkan kelompok dalam populasi yang ada. .
Untuk menentukan kelompok kelas mana yang akan menjadi sampel diambil dengan proses pemilihan secara acak dimana peneliti menuliskan kelas VII.1 sampai VII.8 pada lembaran kertas, kemudian menggulung kertas tersebut dan meletakkannya dalam mangkuk kecil.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Angket
- Observasi
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.”70 Untuk memperoleh data sebagaimana dimaksud, berbagai metode dapat digunakan dalam penelitian, antara lain “pertanyaan, observasi, wawancara, tes, analisis dokumen, dan lain-lain”. 71. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan berbagai metode diantaranya angket, observasi dan dokumentasi. Kuesioner atau angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya, atau hal-hal yang diketahuinya”.
Berdasarkan pendapat di atas, metode angket merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari banyak pihak. Angket bertujuan untuk memperoleh data kemampuan mengajar guru PAI dan data motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh data kemampuan pengelolaan kelas guru PAI, penelitian ini menggunakan angket tidak langsung yang diberikan kepada siswa.
Sedangkan untuk memperoleh data motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket langsung kepada responden yang bersangkutan yaitu siswa. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, antara lain buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter, data yang relevan dengan penelitian”75.
Metode dokumentasi merupakan metode pendukung berdasarkan angket, yang akan digunakan untuk memperoleh data jumlah pendidik dan tenaga kependidikan, jumlah siswa, kehadiran siswa, rencana lokasi dan gambaran umum SMP N 1 Punggur Lampung Tengah.
Instrumen Penelitian
- Rancangan/ kisi-ksi instrumen
- Adanya lingkungan yang kondusif 8, 9, 10 3
- Pengujian Instrumen a. Validitas
Observasi adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian agar dapat melihat lebih dekat kegiatan yang dilakukan.74 Jadi dapat dipahami bahwa observasi berarti melihat secara langsung sasaran penelitian untuk mendapatkan data yang diharapkan. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan yang sedang berlangsung di pembelajaran kelas dan menuliskan hasil observasi tersebut pada lembar observasi, teknik observasi dilakukan untuk mendukung atau memperkuat data yang diperoleh melalui angket. Kisi umum adalah kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua kemungkinan metode dan instrumen yang dapat digunakan.
Yang terkandung dalam kisi-kisi umum ini hanyalah rancangan ideal, mengenai apakah semua sumber data, metode dan instrumen akan tetap digunakan atau tidak, tergantung ketentuan menurut pertimbangan peneliti. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain barang yang akan disusun untuk suatu instrumen. Instrumen Jadwal Umum Variabel Penelitian Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa No. Variabel Penelitian Sumber Data Instrumen Metode.
Kisi Instrumen Kuesioner Tentang Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah. Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur.'79 Jadi validitas adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala yang valid atau tidak valid. Reliabilitas, yang berasal dari kata reliabilitas, berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Teknik Analasis Data
- Diskripsi Lokasi Penelitian
- Misi Sekolah
- Tujuan
- Ruang Kelas
- Ruang Lainya
- Deskripsi Data Hasil Penelitian
Ones Swayanto, S.Pd S1 B.IND Guru Seni Budaya Susrini Dwi Astuti, S.Pd S1 B.IND Guru Seni Budaya. Agustina Eko W, S.Pd S.1 AKUNTANSI TIK/Keahlian Mengajar Bila Candra Sari, S.Pd S1 ILMU KOMPUTER TIK/Keahlian Mengajar. Secara keseluruhan, jumlah siswa SMPN 1 Punggur sebanyak 819 orang, terdiri dari 404 siswa laki-laki dan 415 siswa perempuan.
Sehingga dapat dipahami bahwa motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Punggur masih cukup tinggi, namun ada juga siswa yang memiliki motivasi rendah.
Temuan Khusus
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui harga Chi Square (𝜒2) sebesar 14,66, maka untuk mengetahui apakah pengaruh keterampilan pengelolaan kelas guru PAI terhadap motivasi belajar siswa di SMPN 1 Punggur perlu diuji dengan Nilai chi-squared dengan tabel kriteria uji db = 4, yang diperoleh dari db = (r – 1) (C – 1). Kedua variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan pada tingkat kriteria (Baik, Sedang, Buruk, dan Tinggi Cukup Rendah) dan dituangkan. Agar nilai Chi Square C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat hubungan antar faktor, C must-value ini dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang dapat terjadi.
Dari perhitungan di atas didapatkan bahwa nilai C = 0,554 dengan Cmax = 0,816, kemudian dilihat pada tabel Koefisien Kontingensi Maksimum (KK) memang hubungan yang sangat erat. Dengan demikian pemahaman tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh kemampuan pengelolaan kelas guru PAI terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Punggur.
Pembahasan
Kemudian Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada pengaruh Kemampuan Pengelolaan Kelas Guru PAI terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Punggur Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Kepala sekolah hendaknya selalu mendukung dan dapat membantu guru PAI untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan kelas yang akan mengefektifkan pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Bagi guru PAI, pengelolaan kelas harus dilakukan setiap pembelajaran karena pembelajaran yang dipersiapkan jauh-jauh hari akan memudahkan proses dan mencapai tujuannya. Siswa harus dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan memaksimalkan motivasi dalam dirinya dan motivasi yang diberikan oleh guru PAI untuk mencapai prestasi yang diinginkan.