• Tidak ada hasil yang ditemukan

20302006 bab4

N/A
N/A
Ngocok

Academic year: 2024

Membagikan "20302006 bab4"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis Desa Menang

Desa Menang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Jaraknya dari ibukota kecamatan sekitar 1 km. Secara geografis, adapun batas-batas wilayah Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, meliputi:

a. Sebelah utara : Desa Sitimerto b. Sebelah selatan : Desa Kambingan c. Sebelah timur : Desa Tengger Kidul d. Sebelah barat : Desa Wates

Desa Menang ini memiliki luas wilayah sebesar 359,37 ha. Terkait dengan administrasi pemerintahan, wilayah desa terbagi menjadi 2 wilayah dusun yaitu Dusun Menang dan Dusun Soko. Desa ini termasuk dalam kategori dataran rendah yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam dan untuk pemukiman juga. Produk unggulan komoditas dari lahan pertanian yang dimiliki masyarakat antara lain padi, cabai, jagung, tebu dan beberapa sayur mayur seperti bawang merah, tomat, terong. Selain itu desa ini terkenal dengan adanya wisata religi Petilasan Sri Aji Jayabaya dan juga wisata Sendang Tirto Kamandanu.90

90 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2022-2023

(2)

Adapun luas wilayah Desa Menang dengan total 359,37 Ha terdiri dari:

a. Tanah sawah : 150,68 Ha b. Tanah kering : 179,68 Ha c. Tanah basah : 0,00 Ha d. Tanah perkebunan : 0,00 Ha e. Fasilitas umum : 29,01 Ha f. Tanah hutan : 0,00 Ha 2. Kondisi Demografi

Kondisi demografi adalah salah satu aspek yang memiliki kepentingan besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan dan peningkatan ekonomi yang terencana. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa demografi melibatkan langsung berbagai komposisi dan kekayaan alam yang menjadi aset penting dalam konteks ini. Berdasarkan laporan data sensus pada akhir tahun 2023 yang termuat dalam buku profil desa, jumlah penduduk Desa Menang sebanyak 4.047 penduduk dengan pembagian berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.1: Jumlah Penduduk Desa Menang Tahun 2023 Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

Laki-laki 2.007

Perempuan 2.040

Total 4.047

(Sumber: Data Desa Menang, 2023)

Dari 4.047 orang jumlah kepala keluarga ada sebanyak 1.825 kepala keluarga.91

91 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2023

(3)

3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Menang

Bekerja adalah salah satu aktivitas utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Tingkat kesejahteraan dan kemakmuran penduduk secara umum sangat bergantung pada beberapa faktor, di antaranya adalah tingkat ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan baik, penting untuk menjaga dan meningkatkan standar ekonomi agar dapat menjalani kehidupan yang layak.

Desa Menang memiliki relief daerah dataran rendah dan kehidupan masyarakatnya dominan pada jenis mata pencaharian pertanian. Selain berprofesi sebagai petani, ada juga yang bergelut di sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga serta industri menengah dan besar. Keadaan tanah yang subur dan dapat dilihat dari area tanah persawahan yang ditanami cabai, jagung dan padi yang merupakan salah satu sumber pokok perekonomian masyarakat pada umumnya. Melihat kondisi seperti ini, jenis tanaman yang cukup produktif dan banyak ditanam adalah jagung dan cabai. Luas produksi jagung adalah 32 Ha dengan hasil 65 ton/Ha. Urutan kedua adalah cabai dengan luas produksi 115 Ha dengan hasil 10 ton/Ha.92

Tabel 4.2: Mata Pencaharian Tahun 2022 s/d 2023 Sektor

Pekerjaan

Tahun

2022 2023

Petani 445 449

Buruh Tani 164 173

Buruh Perkebunan 160 160

92 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2022-2023

(4)

Sektor Pekerjaan

Tahun

2022 2023

Karyawan Swasta 410 425

PNS 47 47

TNI/POLRI 23 23

Guru Swasta 40 40

Bidan Swasta 1 1

Purnawirawan/Pensiunan 48 48

Jasa/Lainnya (sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga)

40 36

Total 1.378 1.402

(Sumber: Data Desa Menang, 2022-2023)

Berdasarkan paparan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Menang bekerja sebagai petani mengingat karena luas dan suburnya tanah di desa tersebut. Adanya peningkatan pula jumlah pekerja dari tahun 2022 ke tahun 2023 yang cukup banyak.

3. Pendidikan Masyarakat Desa Menang

Penduduk Desa Menang termasuk memiliki pendidikan yang baik karena sebagian besar penduduknya memiliki tingkat pendidikan akhir adalah SMA. Berikut adalah uraian terkait tingkat pendidikan penduduk Desa Menang pada tabel dibawah ini:

(5)

Tabel 4.3: Tingkat Pendidikan Tahun 2023

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 18 - 56 tahun pernah SD

tetapi tidak tamat

45 60

Tamat SMP/sederajat 345 348

Tamat SMA/sederajat 590 430

Tamat D-1/sederajat 11 12

Tamat D-3/sederajat 16 18

Tamat S-1/sederajat 88 115

Tamat S-2/sederajat 5 4

Total 2.087

(Sumber: Data Desa Menang, 2023)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pendidikan akhir masyarakatnya paling banyak adalah SMA/sederajat dengan 1.020 orang.

Dilihat dari data-data tersebut pendidikan masyarakat Desa Menang tergolong baik karena sudah melaksanakan program wajib belajar 9 tahun dan 12 tahun, artinya para penduduk memiliki tingkat kesadaran yang tinggi pada bidang pendidikan.

Sarana dan prasarana di Desa Menang sudah sangat memadai dengan adanya tempat peribadatan sebanyak 4 buah masjid dan 18 buah mushola.

Sarana pendidikan formal 1 buah playground, 2 buah TK dan 1 buah SD. Untuk Lembaga pendidikan formal keagamaan terdapat 1 buah Tsanawiyah dan 1 buah Ponpes. Prasarana kesehatan juga sudah memadai yakni terdapat poliklinik 1 unit, 5 unit posyandu, 1 unit rumah bersalin dan balai kesehatan

(6)

ibu dan anak 1 unit serta 2 buah sarana olahraga. Terdapat pula sarana lembaga pendidikan agama sebanyak 6 buah.93

4. Kondisi Agama Masyarakat Desa Menang

Individu memiliki kebutuhan baik secara spiritual maupun material yang mana diperlukan untuk menyokong kegiatan masyarakat, terutama di bidang keagamaan. Sebagai hasilnya, umat akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap lembaga tersebut, sebagaimana yang terjadi di Desa Menang banyak masyarakat Desa Menang yang menganut keyakinan agama Islam.

Berkaitan dengan sistem kepercayaan yang dianut oleh penduduk Desa Menang mayoritas beragama Islam, ada beberapa pula yang menganut agama Kristen, Katolik dan Buddha. Penduduk yang beragama Islam terbagi menjadi 2 golongan yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Berikut ini rincian data pemeluk agama di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri:94

a. Islam : 3.987 orang b. Kristen : 52 orang c. Katolik : 6 orang d. Budha : 2 orang

5. Organisasi Sosial Masyarakat Desa Menang

Kegiatan yang cukup padat tidak membuat masayrakat Desa Menang tidak mengikuti organisasi. Adapun beberapa organisasai baik keagamaan maupun sosial di Desa Menang berjalan aktif, seperti REMAS (Remaja Masjid), Muslimat, IPPNU, IPNU, Posyandu, Karangtaruna, PKK dan lainnya.

93 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2023.

94 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2023

(7)

Hal ini bisa berjalan baik karena dukungan dan respon yang baik dari pemerintah desa. Dengan adanya kegiatan di organisasi tersebut juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat desa.95

6. Struktur Pemerintah Desa Menang

Adapun struktur pemerintah Desa Menang sebagai berikut:

Tabel 4.4: Struktur Pemerintah Desa Menang 2019-2025

Kepala Desa Linda Endrawati

Sekretaris Desa Hartono

BPD Sony Prasetyo Wasono

Kaur Tata Usaha dan Umum Sugiono

Kaur Perencanaan Agus Susanto

Kaur Keuangan Reny Adistya

Kasi Pemerintahan Endah Setiorini

Kasi Kesejahteraan Mohammad Sultan Alfaris

Kepala Dusun Menang Pujiono

Kepala Dusun Soko Edi Purwanto

(Sumber: Data Desa Menang, 2023)

B. Paparan Data

1. Mekanisme Akad Wakalah Pada Penjualan Cabai Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri

Pengepul yang ada di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri yakni Bapak Sugiharto yang sudah lama berada dibidang ini beliau mengatakan

95 Dokumen Potensi, Profil dan Perkembangan Desa Menang tahun 2022-2023.

(8)

usahanya ini sudah beliau jalankan hampir 32 tahun, saat wawancara beliau mengatakan bahwa:

Usaha ini dijalankan sejak 1992 oleh ayah saya kemudian karena sudah tidak sanggup jadi saya yang melanjutkan. Cabai-cabai yang saya peroleh berasal dari petani Desa Menang dan petani desa seberang seperti Desa Kambingan, Desa Wates. Untuk pendistribusian cabai-cabai selain saya kirim ke Ponorogo juga kerja sama dengan beberapa orang di Desa Menang untuk menjualkan dan mendistribusikan cabai kepada konsumen, karena saya juga ingin membantu orang lain yang tidak punya pekerjaan.

Selain itu saya ada pekerjaan di balai desa jadi lebih baik saya wakilkan saja untuk menjual cabai. Saya kerja sama dengan Bapak Subagyo dan Bapak Rahmat untuk menjualkan cabai-cabai ke pasar grosir.96

Dari hasil wawancara dengan pengepul dapat disimpulkan bahwa alasan pengepul menyerahkan urusannya kepada orang lain yaitu untuk membuka lapangan pekerjaan dan disebabkan kurangnya waktu beliau karena ada pekerjaan lain.

Dalam proses pengambilan jumlah cabai oleh agen Bapak Sugiharto menyebutkan:

Kadang agen itu nggak pasti juga ambil barangnya kadang 3 kuintal kadang 5 kuintal tergantung kebutuhan pasar juga. 97 Maka dapat diketahui jumlah pengambilan agen per harinya berkisar antara 300 kg sampai 500 kg sesuai pesanan atau kebutuhan pasar dari para konsumen atau pelanggannya.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sugiharto mengenai sistem/mekanisme mulai penerimaan, penyortiran sampai penjualan yang dilakukan agen beliau menuturkan bahwa:

Cabai-cabai yang sudah didapatkan dari petani akan dilakukan sortir mulai dari yang masih hijau, cabai yang merah dan cabai-

96 Sugiharto, Pengepul Cabai, wawancara pada 8 Maret 2024.

97 Sugiharto, Pengepul Cabai, wawancara pada 8 Maret 2024.

(9)

cabai yang hampir busuk atau sudah tidak segar. Untuk cabai yang sudah tidak segar saya campur dengan yang segar. Jumlah campurannya kadang 0,5 kg – 1 kg itu ditaruh di beberapa kresek.

Kemudian cabai-cabai dikemas dimasukkan dalam kantong kresek sejumlah 10 kg cabai. Setelah itu, diangkut sama agen untuk dijual ke pasar, baru setelah beberapa hari agen setor uang hasil penjualan. Pencampuran ini saya lakukan biar tetap bisa terjual cabai tersebut karena dicampur dengan segar tadi dan bisa dapat untung juga.98

Pihak pengepul melakukan penyortiran pada cabai-cabai yang diperoleh dari petani, penyortiran ini memilih dan memilah antara cabai yang merah dan cabai masih hijau serta cabai-cabai yang busuk. Dalam menyikapi cabai yang busuk pihak pengepul melakukan pencampuran cabai yang hampir busuk atau sudah tidak segar pada beberapa kantong dengan alasan agar cabai tetap bisa dijual dengan harga yang sama dengan yang segar.

Menurut keterangan Bapak Sugiharto, beliau selaku pengepul tidak memberikan batasan-batasan tertentu dalam penjualan cabai begitu juga dengan harga jual cabai disesuaikan dengan harga pasar dan agen mengambil keuntungannya sendiri sesuai standar pada umumnya.

Saya tidak memberikan batasan atau ketentuan agen untuk jual di mana, dalam jangka waktu berapa lama jadi saya serahkan ke agen yang penting selalu ada komunikasi. Harga jual cabai nya sendiri berpatokan pada harga di pasar induk atau pasar besar. Untuk upah agen saya tidak memberi tapi mereka ambil keuntungan dari penjualan cabai, yang saya tahu biasanya mereka ambil Rp. 1.000,- sampai Rp. 2.000,- per kg nya.99

Untuk sistem pengupahan ini pihak pengepul tidak memberikannya secara langsung melainkan pihak agen mengambil untung/upahnya dari hasil penjualan cabai.

98 Sugiharto, Pengepul Cabai, wawancara pada 8 Maret 2024.

99 Sugiharto, Pengepul Cabai, wawancara pada 8 Maret 2024.

(10)

Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa agen cabai di Desa Menang ada 2 dan keduanya menjadi wakil/agen Bapak Sugiharto selaku pengepul cabai di Desa Menang. Tugas agen hanya menjualkan cabai, seperti yang sudah dijelaskan oleh Bapak Sugiharto bahwa untuk penjualan cabai ini beliau tidak memberikan syarat atau ketentuan tertentu.

Hasil wawancara dengan Bapak Subagyo mengatakan beliau sudah lama bekerja sama dengan Bapak Sugiharto.

Saya jadi agen sudah cukup lama kurang lebih 15 tahun, dulu saya kerja jualan kerupuk keliling dan hasilnya kurang. Kemudian saya mencari kerjaan lain yang hasilnya lebih dan akhirnya saya memilih jadi agen cabai sebagai pekerjaan tetap saya sekarang.100 Bapak Rahmat juga menuturkan bahwa:

Awalnya dulu saya jadi agen itu untuk mengisi waktu luang saja sambil cari-cari pekerjaan lain tapi setelah menjalani dan hasilnya lumayan jadi saya lanjutkan sampai Sekarang jadi pekerjaan tetap saya. Saya juga masih baru-baru ini jadi agen sekitar 3-4 tahun.101 Berdasarkan hasil wawancara dengan pengepul dan agen diketahui bahwa adanya rasa ingin tolong menolong dan korelasi saling membutuhkan antara kedua pihak. Pihak muwakkil ingin membantu orang lain dengan cara membuka lapangan pekerjaan, disisi lain karena pengepul juga kerepotan untuk menjualkan barangnya sendiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk mendistribusikan cabai-cabainya. Kemudian melihat dari sisi pihak wakil/agen yang mana mereka memang membutuhkan pekerjaan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Mengenai mekanisme pengambilan barang dan penjualan cabai ke pasar Bapak Rahmat mengatakan bahwa:

100 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

101 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

(11)

Saya seharinya ambil cabai di Bapak Sugiharto sekitar 3-5 kuintal, kemudian langsung saya bawa ke pasar dan sebelum dijual dilakukan sortir terlebih dahulu. Memang saya ambilnya tidak langsung banyak tapi nanti sekiranya kurang saya ambil lagi.

Pernah waktu pasar ramai saya bisa jual hampir 1 ton. Waktu sortir biasanya saya juga menemukan cabai yang hampir busuk atau kurang segar jadi saya sisihkan lalu saya timbang berapa jumlahnya kemudian saya campur dengan cabai yang segar. Semisal ada yang busuk saya laporan ke pengepul yang busuk sekian, kemudian saya potong kalau tidak laku dan jumlah cabai yang busuk banyak serta kondisi harga cabai sedang mahal. Pernah terjadi diatas 3 kg, sekitar 5-8 kg an otomatis dipotongan. 102

Keterangan berikutnya dari Bapak Subagyo mengenai mekanisme pengambilan dan penjualan cabai.

Pengambilan saya ke Pak Sugiharto paling banyak itu 1 ton kalau per harinya saya ambil 5-8 kuintal karena sudah banyak langganan saya. Cabai-cabai itu sebelum saya jual saya sortir lagi. Waktu sortir itu kalau ada cabai-cabai yang tidak segar dan sudah mau busuk saya timbang, saya catat lalu saya campur sekalian dengan cabai segar. Nanti laporan ke pengepul dipotong sekian untuk cabai yang busuknya. Akan dilakukan pemotong jika jumlah yang busuk itu banyak dan sudah tidak laku lagi. Kalau masih ada sisa cabai yang busuk atau tidak laku di hari pertama, saya siasati dengan mencampurnya dengan dagangan besok pagi yang masih segar.

Contohnya yang pernah terjadi itu ada 5kg cabai yang busuk atau kualitasnya jelek dan harga sedang tinggi.103

Berdasarkan wawancara dengan kedua agen mengenai alasan pencampuran cabai, keduanya mengatakan bahwa:

Pencampuran ini tujuannya supaya bisa tetap terjual cabai-cabai tadi dan tidak rugi berlebih.104

Dari wawancara kedua agen dapat diketahui alasan mengapa dilakukan pengoplosan cabai adalah untuk menghindari kerugian dan cabai-cabai tetap bisa terjual.

102 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

103 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

104 Subagyo dan Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

(12)

Untuk penyerahan uang hasil penjualan dilakukan setelah seluruh cabai terjual. Bapak Subagyo mengatakan bahwa:

Saya menyerahkan uang hasil penjualan cabai ke Pak Sugiharto setelah cabai terjual semua, biasanya barang habis dalam waktu 1- 2 hari. Karena Bapak Sugiharto juga tidak memberikan batas waktu penjualan berapa hari, jadi sehabis cabai nya saja.105

Begitu juga keterangan Bapak Rahmat:

Cabai-cabai yang saya jual biasanya habis dalam waktu 1-2 hari jadi saya setor uang penjualan setelah semua barang terjual.106 Berdasarkan keterangan kedua agen dapat diketahui bahwa hasil penjualan cabai akan disetorkan kepada pengepul setelah cabai habis terjual.

Pihak pengepul juga tidak memberikan batas waktu mengenai penjualan cabai.

Sehingga hasil penjualan baru bisa diserahkan ketika cabai-cabai telah habis.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa adanya cabai yang tidak segar lagi atau hampir busuk yang agen peroleh dari pihak pengepul dan hal ini sudah biasa terjadi. Pemotongan ini dilakukan hanya ketika cabai yang busuk dengan jumlah banyak dan harga cabai di pasar sedang tinggi serta cabai benar-benar tidak laku.

Untuk kesepakatan kerjasamanya tidak tertulis hanya lisan saja, terkadang agen juga pesan lewat telepon ingin ambil cabai. Karena juga sudah saling percaya jadi kita tidak ada kesepakatan secara tertulis. Kemudian saya minta jualkan tapi terserah mau dijual kemana dan untuk harga berpatok pada harga pasar. Untuk hasil penjualannya kita sepakati setelah barang habis terjual. Jadi ya semua saya serahkan ke agen, termasuk yang bs an saya tidak terima kembali.107

105 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

106 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

107 Sugiharto, Pengepul Cabai, wawancara pada 8 Maret 2024.

(13)

Berdasarkan keterangan dari pihak pengepul atau selaku muwakkil bahwasannya kesepakatan kerja yang mereka lakukan secara lisan tanpa ada hitam diatas putih karena rasa saling percaya.

Wawancara selanjutnya mengenai sistem kesepakatan atau akad yang dilakukan. Bapak Subagyo mengatakan bahwa:

Saya awal kerja dengan Bapak Sugiharto sebatas obrolan saja tidak ada kesepakatan secara tertulis. Hanya diterangkan seperti ini sistem kerjanya. Jual dimana terserah tapi harganya berpatokan pada harga pasaran.

Begitu pula dengan Bapak Rahmat yang menerangkan bahwa:

Awal kerja dulu saya dapat tawaran dari Pak Sugiharto kemudian saya tanya-tanya seperti apa sistem kerja dan tidak ada kesepakatan kerja secara tertulis. Untuk penjualannya diserahkan kepada agen sedangkan harga kita berpatok pada harga di pasar besar.

Dengan demikian, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengepul dan agen perjanjian kerja yang dilakukan hanya sebatas lisan dan tidak ada saksi yang dihadirkan saat mengadakan akad, hal ini bisa disebabkan oleh rasa saling percaya yang kuat antara kedua belah pihak. Rasa saling percaya tersebut dapat menjadi faktor penting dalam menjalin hubungan kerja sama yang baik. Akan tetapi, meskipun ada rasa saling percaya yang kuat, tetap penting untuk memperhatikan prosedur dan keabsahan hukum dalam setiap akad atau perjanjian yang dilakukan. Hal ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.

2. Mekanisme Penjualan Cabai oleh Agen Cabai Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri

Untuk proses penjualan cabai yang telah diperoleh agen dari pengepul, pihak agen akan menjualnya ke pasar grosir atau tempat lainnya. Hal ini

(14)

dikarenakan setiap agen umumnya sudah memiliki langganan masing-masing untuk mengambil cabai-cabai tersebut. Mayoritas konsumen dari agen ini adalah pedagang sayur, yang pada saat pembelian cabai biasanya dapat mengambil sekitar 10-20 kg per transaksi.

Konsumen saya pedagang sayur, untuk sekali ambil paling banyak bisa 50kg kalau rata-rata sehari satu konsumen 10-20kg. Pembeli kalau ambil barang pun langsung tanpa cek karena sudah dikemasi dalam kantong berisi 10kg.108

Wawancara berikutnya mengenai proses sortir dan penjualan yang dilakukan oleh agen.

Setelah cabai yang saya ambil dari agen saya sortir pisahkan dengan yg busuk. Kemudian saya timbang seberapa banyak yang busuk, baru kemudian saya campur dengan cabai yang segar untuk dijual. Saya dapat barang dari pengepul kadang ada campuran seperti itu dan pengepul juga tidak mau menerima kembali barangnya jadi harus disiasati biar tetap terjual.109

Demikian pula penuturan dari Bapak Rahmat yang melakukan hal serupa dengan Bapak Subagyo. Selanjutnya untuk penentuan harga jual cabai dan pengambilan keuntungan, Bapak Subagyo mengatakan bahwa:

Untuk harga jual cabai sendiri pihak pengepul kadang tidak kasih patokan berapa tapi kita sesuaikan dengan harga pasar kemudian kita jualnya dengan ambil untung sekitar Rp. 1.000,- sampai Rp.

2.000,- per kg nya. Contohnya seperti ini misal harga pasar Rp.

50.000,-/kg saya jual dengan harga Rp. 51.000,-/kg sampai Rp.

52.000,-/kg.110

Agen berikutnya, Bapak Rahmat menerangkan bahwa:

Saya jual cabai nya pakai patokan harga pasar besar kemudian saya naikkan harganya sekitar Rp. 1.000,- sampai Rp. 2.000,- per kgnya dan kadang Rp. 3.000,- melihat kondisi pasar juga kalau di kota dan jarang ada agen cabai saya berani buat harga yang lebih tinggi, kalau pasar biasa seperti desa-desa gitu saya sesuaikan dengan harga di sana berapa dan tidak berani juga pasang harga tinggi takut

108 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

109 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024

110 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

(15)

selisih paham dengan agen lain.111

Dari hasil wawancara dengan kedua agen dapat diketahui bahwa untuk penjualan cabai harga pokoknya disesuaikan dengan harga pasar induk dan untuk harga jualnya antara kedua agen memiliki perbedaan. Agen pertama sudah memasang harga pasti untuk harga jual dan pengambilan keuntungan sekian. Sedangkan agen kedua, dalam pengambilan keuntungan menyesuaikan tempat di mana ia menjual.

Untuk menghadapi pembeli cabai yang komplain Bapak Rahmat mengatakan bahwa:

Waktu ada yang komplain seperti itu biasanya saya bilang kalau barang yang tersedia seperti itu dan minta maaf kemudian untuk pembelian berikutnya akan diberikan barang yang bagus. Misal ada yang komplain saya kasih potongan harga. Potongan ini juga saya kasih kalau harga cabai mahal dan jumlahnya banyak, kalau pas murah tidak. Untuk kompensasi buat pembeli, cabai bs atau yang jelek saya jual harga lebih rendah dari cabai segar. Jika komplain dilakukan besok hari maka tidak ada kompensasi.112

Selanjutnya Bapak Subagyo menerangkan bahwa:

Kalau ada pembeli yang komplain seperti itu saya jelaskan barang dari pengepul beberapa memang kurang segar dan minta maaf juga, kadang saya kasih potongan harga kadang juga tidak tapi saya bilang ke pembelinya besok kalau order lagi saya carikan yang bagus. Tidak saya kasih potongan jika harga cabai murah.

Pelanggan kebanyakan komplain setelah melakukan pembelian tak jarang juga besok harinya. Contoh untuk kompensasi saat harga cabai berkisar Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000,- kemudian saya berikan harga jual lebih rendah kepada pembeli.113

Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua agen, dalam menghadapi komplain yang dilontarkan para pembeli. Bapak Rahmat dan Bapak Subagyo akan memberikan ganti rugi berupa potongan harga dan tanggung jawab pada

111 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

112 Rahmat, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

113 Subagyo, Agen Cabai, wawancara pada 7 Maret 2024.

(16)

transaksi selanjutnya akan memberikan barang yang bagus. Potongan harga diberikan oleh agen ketika harga cabai sedang mahal dan jumlah cabai yang busuk banyak. Kompensasi yang diberikan kepada pelanggan yang komplain adalah pemberian harga cabai yang busuk dengan harga yang lebih rendah.

Berdasarkan realitanya, dapat disimpulkan bahwa akad wakalah yang dilakukan bertujuan untuk saling tolong menolong dan menjadi sumber penghidupan bagi beberapa masyarakat. Namun dalam akad wakalah ini, jual beli yang dilakukan agen terjadi tindakan mencampurkan atau mengoplos barang dengan kualitas bagus dan kualitas buruk hanya karena tidak ingin mengalami kerugian yang dilakukan oleh agen. Tindakan semacam ini dapat merugikan pihak pembeli yang mendapatkan barang dengan kualitas yang tidak sesuai dengan harapan atau yang dijanjikan.

Praktik ini mencerminkan adanya ketidakadilan dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip akad wakalah, di mana seharusnya baik pengepul maupun agen bertindak jujur dan bertanggung jawab dalam melakukan sebuah transaksi muamalah. Oleh karena itu, penting bagi pihak pengepul dan agen untuk tetap mematuhi etika bisnis yang baik, menjunjung tinggi prinsip kejujuran, transparansi, dan keadilan dalam setiap transaksi yang dilakukan.

Hal ini akan memastikan terciptanya lingkungan bisnis yang sehat, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

C. Temuan Penelitian

1. Praktik kerjasama yang dilakukan oleh pengepul dan agen cabai di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri adalah akad wakalah yang

(17)

dilakukan tidak ada batas-batas atau ketentuan tertentu yang diberikan oleh pengepul kepada agen.

2. Akad yang dilakukan oleh pihak pengepul dengan agen adalah secara lisan dan tidak ada saksi yang dihadirkan.

3. Pengepul dan agen melakukan pencampuran/mengoplos cabai yang masih segar dengan cabai yang sudah tidak segar/hampir busuk agar tetap bisa terjual dan tidak rugi.

4. Jual beli yang dilakukan oleh agen, pihak pembeli tidak bisa melihat cabai- cabai tersebut secara langsung karena telah dikemas dalam kantong kresek berisi 10 kg cabai.

5. Metode pembayaran yang dilakukan oleh agen kepada pengepul dengan cara, agen menyetorkan uang kepada pengepul setelah semua cabai terjual. Untuk pengambilan keuntungan, agen menetapkannya sendiri dengan berpatok pada harga pasar.

6. Cara agen dalam menghadapi pembeli yang melakukan komplain atas cabai- cabai yang busuk dengan memberikan kompensasi atau pemotongan harga dan dengan cara akan memperbaiki barangnya pada transaksi jual beli berikutnya, namun ketika komplain dilakukan dihari yang berbeda maka tidak ada kompensasi. Kompensasi ini berupa pemberian harga yang lebih rendah untuk cabai yang kualitasnya jelek. Potongan harga diberikan oleh agen ketika harga cabai sedang mahal dan jumlah cabai yang busuk banyak.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuania-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Enkapsulasi Cabai Merah dengan Teknik Coacervation

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya yang tiada batas, dengan ridho-Nya, penulis

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan karunia serta hidayah-Nya yang tiada batas, dengan ridho- Nya

Jadi analisis BEP (Break Even Point) adalah analisis untuk menentukan volume penjualan minimal yang harus dilakiikan perusahaan agar pendapatan dari hasil jual tersebut sama

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, hidayah, usia yang barokah,.. khusnul khatimah, pertolongan, serta jannah -Nya pada Ibu

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya yang tiada batas, dengan ridho-Nya penulis

Puji dan syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Pertumbuhan Tanaman

Bapak Mardi beliau sudah paham mekanisme jual beli yang diterapkan oleh kelompok tani Mulya Jadi yaitu penimbangan dilakukan lima hari sekali, dan sebelum dilakukan penimbangan karet