• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMAR KOS DI DESA BANJARREJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KAMAR KOS DI DESA BANJARREJO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian dan uraian singkat tentang latar belakang masalah, maka pertanyaan penelitian adalah bagaimana cara pembayaran uang muka sewa wisma di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik wisma di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur dalam menentukan kebijakan terkait pembayaran sewa pensiun perspektif Hukum Ekonomi Syariah.

Penelitian Relevan

Selain itu pemilik kos menentukan uang muka bagi orang yang akan menyewa dengan uang muka sekitar 25-50%. Praktek penerapan uang muka sewa kamar asrama penelitian di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kecamatan Penelitian di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik kos di Desa Banjarrejo mengenai penerapan uang muka dalam sewa. rumah kos seperti yang diungkapkan oleh mr. Agung98 menggunakan bahasa Indonesia selama kontrak berlangsung.

Tujuan diterapkannya uang muka ini sebagai bukti keikhlasan dalam menyewakan rumah kost. Jadi dari pemilik tempat tinggal, uang muka yang sudah dibayarkan tidak bisa diminta lagi, melainkan menjadi milik pemilik tempat tinggal. Karena khawatir tidak mendapat kamar penginapan.120 Desi, sebagai penyewa kamar penginapan, merasa tidak setuju dengan pelaksanaan uang muka tersebut.

Ini karena pembayaran di muka adalah jaminan bahwa kamar asrama tidak akan ditawarkan kepada orang lain. Analisis Pelaksanaan Uang Muka Sewa Kamar Asrama Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Asrama Kecamatan Batanghari Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Pembayaran di muka dilakukan pada awal masa sewa dengan membayar sebagian uang sewa sebagai tanda sewa asrama.

Penetapan pembayaran dalam praktek leasing di Desa Banjarrejo berbeda-beda tergantung pemilik kost. Pasalnya, pembayaran tersebut menjadi jaminan kamar kos tidak akan ditawarkan kepada orang lain. Jika pembatalan dilakukan oleh pemilik penginapan, maka pemilik kost harus mengembalikan pembayaran tersebut.

Jika pembatalan transaksi dilakukan oleh penyewa guest house, maka sebagai pemilik guest house tidak perlu mengembalikan uang jaminan kepada penyewa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan titipan yang terjadi di Desa Banjarrejo adalah sah secara hukum. Selain itu, uang muka sewa guest house di Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur diterapkan untuk mencegah terjadinya pelanggaran kontrak antara pemilik guest house dengan penyewa.

Penggunaan uang jaminan pada saat menyewa wisma di desa Banjarrejo diperbolehkan secara hukum, dengan ketentuan apabila terjadi pembatalan transaksi oleh penyewa, uang jaminan tersebut tidak harus dikembalikan kepada pemilik wisma.

Gambar 1: Struktur Pemerintah Desa Banjarrejo 97
Gambar 1: Struktur Pemerintah Desa Banjarrejo 97

LANDASAN TEORI

Sewa-menyewa (Ijarah)

  • Pengertian Sewa-menyewa
  • Dasar Hukum Sewa-menyewa
  • Rukun dan Syarat Sewa-menyewa
  • Macam-macam sewa-menyewa
  • Perihal Resiko dalam Sewa-menyewa
  • Pembatalan dan Berakhirnya Sewa-menyewa

Sewa-menyewa dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah

  • Ketentuan Akad
  • Syarat Pelaksanaan dan Penyelesaian Ijarah
  • Uang Ijarah dan Cara Pembayarannya
  • Penggunaan Obyek Ijarah
  • Pemeliharaan Ma’jur dan Tanggung jawab Kerusakan
  • Jenis Barang yang Diijarahkan

Lubis dan Farid Wajdi, hukum ekonomi., h. 49Redaksi Focusmedia, kompilasi hukum, h. Akad ijarah yang telah disepakati tidak dapat dibatalkan karena ada penawaran yang lebih tinggi dari pihak ketiga. Untuk menyelesaikan proses akad ijarah, para pihak dalam akad harus memiliki kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum. Pembayaran ijarah harus dikembalikan oleh pemberi sewa jika pembatalan ijarah dilakukan oleh pemberi sewa.

Uang muka ijarah tidak boleh dikembalikan oleh penyewa jika pembatalan ijarah dilakukan oleh pihak yang akan menyewanya. Penyewa dilarang menyewakan dan meminjamkan barang kepada pihak lain, kecuali dengan izin pemilik. Penyewa wajib membayar barang sewa yang rusak berdasarkan waktu yang telah digunakan dan besarnya sewa ditentukan berdasarkan pendapat.

Sewa-menyewa dengan Uang Muka

  • Pengertian Uang Muka
  • Dasar Hukum Uang Muka
  • Uang Muka Di daam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
  • Sewa-menyewa dengan Uang Muka

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Sumber data adalah orang, benda atau benda yang dapat memberikan data, informasi, fakta dan kenyataan yang berhubungan/relevan dengan apa yang sedang dipelajari atau diteliti. Sumber data yang digunakan penelitian dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti atau stafnya dari sumber pertama79 dan masih memerlukan analisis lebih lanjut.80 Data meliputi observasi, wawancara antara penulis dan orang-orang yang melibatkan peneliti.

Data primer ini diperoleh dari wawancara langsung dengan pemilik dan penyewa kos di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Sumber data sekunder adalah data yang berasal dari bahan bacaan seperti buku, majalah, hasil penelitian, surat kabar dan sebagainya yang dapat mendukung data primer,81 mengingat data primer dapat dikatakan sebagai data praktis yang ada langsung dalam praktek di lapangan. atau ada di lapangan karena. Untuk melihat konsep penerapannya perlu direfleksikan kembali teori-teori yang terkait, sehingga diperlukan data sekunder sebagai pedoman. Ekonomi dan Keuangan Islam (Perbankan Syariah Dari Teori ke Praktek), Jual Beli Fiqh, Fiqh Islam, Ikhtisar Sunnah Fiqh Sayyid Sabik, Hukum Ekonomi Islam dan buku-buku lain yang relevan untuk penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

103 Wawancara dengan Icha pada tanggal 22 Juli 2017, selaku penyewa Bpk. Kost Dadang di Desa Banjarrejo. 104 Wawancara dengan Ida pada tanggal 21 Juli 2017, selaku penyewa rumah Ny. Kost Rini di Desa Banjarrejo. 105 Wawancara dengan Nila pada tanggal 23 Juli 2017, selaku penyewa Bpk. Kost Andrian di Desa Banjarrejo.

106 Wawancara dengan Mia tanggal 24 Juli 2017, selaku penyewa kediaman Ibu Sitas di Desa Banjarrejo. 107 Wawancara dengan Desi pada tanggal 20 Juli 2017, selaku penyewa Bpk. Kost Agung di Desa Banjarrejo. 118 Wawancara dengan Mia tanggal 24 Juli 2017, selaku penyewa kediaman Ibu Sitas di Desa Banjarrejo.

119 Wawancara dengan Ida pada tanggal 21 Juli 2017, yang mengontrak rumah kos Ibu Rini di Desa Banjarrejo. 120 Wawancara dengan Nila pada tanggal 23 Juli 2017, yang menyewa Wisma Pak Andrian di Desa Banjarrejo. 121 Wawancara dengan Desi pada tanggal 20 Juli 2017 sebagai penyewa Wisma Pak Agung di Desa Banjarrejo.

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian di Desa Banjarrejo Kecamatan

  • Sejarah Berdirinya Desa Banjarrejo
  • Struktur Pemerintahan Desa Banjarrejo

Praktek Penerapan Uang Muka dalam Sewa Menyewa Kamar Kos

  • Akad dalam Transaksi Sewa Menyewa
  • Uang Muka yang ditentukan
  • Tindak Lanjut dari Uang Muka

Berdasarkan wawancara dengan penyewa yang menyewa kost di Desa Banjarrejo, Icha103 memilih kost Pak Dadang karena saat itu semua kost sudah penuh. Berbeda halnya dengan Ida104, selaku penyewa kediaman Ibu Rini atas rekomendasi adik kandungnya. Begitu juga dengan Nila105 yang alasan memilih kos Pak Andrian atas rekomendasi anggota keluarganya.

Hasil wawancara dengan pemilik wisma terkait besaran pembayaran, seperti yang disampaikan oleh Bapak Agung selaku pemilik wisma, bahwa masa sewa wismanya adalah untuk jangka waktu satu tahun. Menurut Ibu Rini, harga sewa per kamar sebagai pemilik kost Rp. Menurut Pak Andrian, sebagai pemilik kost, ia menyewakan kamar kostnya seharga Rp.

Ibu Sitas selaku pemilik pondok pesantren menyewakan kamar kosnya seharga Rp. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa mayoritas pemilik wisma di Desa Banjarrejo mengadopsi praktik sewa wisma secara tahunan. Ia merasa rugi jika harus mencicil uang muka sementara kostnya akan kosong selama setahun.

Begitu juga dengan Ida yang menyatakan setuju dengan penerapan uang muka dalam praktik persewaan kamar kos. Jika tidak ada uang muka, akan sulit bagi kami yang tidak memiliki cukup uang untuk mendapatkan asrama. Adapun penyewa yang tidak setuju dengan penerapan uang muka sewa asrama karena memberatkan penyewa, kecuali uang muka tersebut hilang.

Analisis Pelaksanaan Pelaksanaan Uang Muka Sewa Kamar Kost di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten.

Analisis Pelaksanaan Penerapan Uang Muka dalam Sewa Menyewa

Analisis Implementasi Penerapan Uang Muka Sewa Kamar Asrama di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten. 4) Akad ijhar dapat dilakukan secara lisan, tertulis dan atau dengan isyarat. Namun, selama pelaksanaan akad, pemilik asrama tidak mengklarifikasi apapun terkait uang muka tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, uang muka yang diwajibkan oleh pemilik asrama cukup bervariasi, mulai dari Rp hingga Rp tergantung pemilik kamar.

Mengenai jangka waktu cicilan, Komisi Hukum Ekonomi Syariah tidak mengatur ketentuan besaran yang harus dibayarkan. Tenant pun berbeda pendapat tentang pelaksanaan cicilan ini seperti yang diungkapkan oleh Ida, Nila, Icha, Mia dan Desi. Sementara itu, Nila dan Desi tidak setuju dengan penerapan uang muka sewa kos karena merepotkan penyewa, selain uang muka hangus.

Bahkan dari pihak penyewa, uang muka itu merugikan, dan dari pihak pemilik kost, uang muka itu semacam jaminan atau kesepakatan bahwa tidak akan ada keterlambatan dari pihak penyewa. Menanggapi permasalahan di atas mengenai pelunasan di muka dalam kumpulan hukum dagang syariah, hal ini diatur dalam Pasal 264:125. Berdasarkan Pasal 264(1) Kompendium Hukum Dagang Syariah di atas, penggunaan uang muka di Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur memenuhi ketentuan dalam Kompendium Hukum Dagang Syariah.

Seperti yang dilakukan pemiliknya yaitu Bpk. Agung, Bpk. Dadang, Ibu Rini dan Bpk. Andrian, bahwa uang jaminan yang telah dibayarkan sudah tidak dapat diklaim lagi. Hal itu diatur dalam ayat 2 Pasal 264 Himpunan Hukum Dagang Syariah yang berbunyi: “Titipan ijarah wajib dikembalikan oleh pemilik tanah jika pemilik tanah membatalkan ijarah”. Oleh karena itu, jika terjadi pembatalan oleh penyewa sendiri dan uang muka tidak dikembalikan, maka penyewa harus membatalkan uang muka tersebut.

Jadi jika transaksi sewa kamar dibatalkan oleh penyewa kamar, uang muka akan hangus. Ada dua cara untuk melakukan deposit di persewaan kos yaitu menerapkan deposit yang tidak dapat dikembalikan saat sewa kamar dibatalkan dan menerapkan sistem refund dengan syarat harus mencari pengganti atau penyewa baru. Namun, jika pemilik membatalkan, pemilik harus mengembalikan uang jaminan kepada penyewa.

Gambar 1 : Wawancara dengan Ida selaku penyewa kamar kos milik Ibu Rini
Gambar 1 : Wawancara dengan Ida selaku penyewa kamar kos milik Ibu Rini

Gambar

Gambar 1: Struktur Pemerintah Desa Banjarrejo 97
Gambar 2 : Wawancara dengan Icha selaku penyewa kamar kos milik Bapak Dadang
Gambar 1 : Wawancara dengan Ida selaku penyewa kamar kos milik Ibu Rini
Gambar 3: Wawancara dengan Mia selaku penyewa kamar kos milik Ibu Sitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

“kedudukan anak angkat dalam pembagian waris perspektif kompilasi hukum islam (Studi Kasus Di Desa Panjeng Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo).” Skripsi, Fakultas